Pengaruh Produk Diversification Dan Advertising Dalam Meningkatkan Minat Menabung Nasabah Pada Pt. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Makassar (PM-48)



          PT. Bank Negara Indonesia (Persero),Tbk. menjadi bagian penulis dalam melaksanakan program Penelitian Skripsi karena dalam praktik perbankan, ada berbagai contoh aplikasi manajemen keuangan. Penulis juga dapat mengenal berbagai aktivitas perbankan dengan berinteraksi langsung melalui praktek lapangan pada perbankan maka penulis dapat mengetahui dan mengenal lebih jauh bagaimana kinerja keuangan suatu bank dan produk-produk yang dimiliki bank tersebut.
         Dalam penelitian ini yang dilaksanakan  pada instansi/perusahaan atau lembaga bank swasta maupun pemerintah bertujuan memberi bekal pengetahuan dan pengalaman kepada setiap pesertanya akan dunia kerja yang sesungguhnya dan selanjutnya membandingkan dengan teori/pengetahuan yang relevan. Pelaksaan penelitian di laksanakan dalam  rangka peningkatan kualitas alumni fakultas ekonomi Universitas Hasanuddin yang memiliki kemampuan mengembangkan berbagai pendekatan sistem dalam menganalisis dengan tingkat kreativitas tinggi, disiplin tinggi, serta dapat membangun kerja sama di lingkungan perusahaan. Hal ini sangat membantu agar mahasiswa dapat menggambarkan lingkungan kerja yang dihadapi nantinya.
         Bank merupakan perusahaan yang menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Fungsi bank merupakan perantara di antara masyarakat yang membutuhkan dana dengan masyarakat yang kelebihan dana. Disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainya, melihat produk BNI yang kini banyak di nikmati  masyarakat,  maka  penulis ingin mengetahui  macam-macam  produk dana dan  periklanan guna meningkatkan  minat menabung nasabah yang ada pada bank BNI serta keuntungan yang ditawarkan untuk nasabah.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Tata Letak/Layout Terhadap Loyalitas Nasabah pada BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu Tulungagung (BANK-1)

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah

Lembaga perbankan merupakan salah satu instrumen penting dalam sistem ekonomi modern. Tidak ada satupun negara modern yang menjalankan kegiatan ekonominya tanpa melibatkan lembaga perbankan.[1]Perbankan merupakan sebuah lembaga intermediasi yang berfungsi untuk menghimpun dana yang berlebih dari masyarakat yang kemudian disalurkan ke masyarakat yang kekurangan dana dalam berbagai bentuk penyaluran. Saat ini di Indonesia muncul dua jenis perbankan yang sedang bersaing satu sama lain dalam merebut perhatian pasar, yaitu perbankan syariah dan perbankan konvensional.

Perkembangan perbankan syariah telah mengalami kemajuan yang signifikan dalam melayani kebutuhan ekonomi masyarakat Indonesia. Dan terbukti dimasa sekarang perbankan syariah memiliki tempat dipasar perbankan Indonesia. Berbeda dengan era 80-an, masyarakat menilai bahwa makna kata “syariah” hanya hal-hal yang menyangkut ibadah saja. Mereka meragukan bahwa ekonomi yang berlandaskan syariah mampu berdiri dan bertahan dalam praktek kehidupan.[2] Tingginya jumlah penduduk yang beragama Islam di Indonesia merupakan peluang yang sangat besar bagi bank syariah dalam menarik nasabah. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh bank syariah agar nasabah memilih bank syariah yaitu menyangkut pada aspek pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

Banyaknya bank dan lembaga keuangan syariah baru, akan menjadikan persaingan ketat. Bagi seorang konsumen atau nasabah hal tersebut akan membuat mereka lebih selektif didalam memilih bank yang menjamur. Lembaga keuangan syariah sebagai bank pada awal berdirinya mempunyai tujuan untuk bisa bermuamalat dalam bidang ekonomi yang sesuai dengan syariah Islam. Akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman, kualitas pelayanan merupakan kunci untuk meningkatkan jumlah nasabah. Meskipun pada mulanya lembaga keuangan ingin mewadahi dan menampung masyarakat yang tidak setuju dengan sistem bunga bank konvensional.[3]

Adanya permintaan dari masyarakat terhadap perbankan syariah yaitu dalam mewujudkan visinya menjadi bank syariah yang unggul dalam layanan dan kinerja sesuai dengan kaidah sehingga insya Allah membawa berkah menjadi “universal banking” yang mampu mampu menawarkan produk dan jasa dan keuangan serta melayani setiap kebutuhan nasabah termasuk segmen pasar yang menghendaki transaksi perbankan berprinsip syariah.[4] BNI membuka layanan perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah dengan konsep dual system banking, yakni menyediakan layanan perbankan umum dan syariah sekaligus.

Hal ini sesuai dengan UU No. 10 Tahun 1998 yang memungkinkan bank-bank umum untuk membuka layanan syariah. Diawali dengan pembentukan Tim Bank Syariah di Tahun 1999, Bank Indonesia kemudian mengeluarkan ijin prinsip dan usaha untuk beroperasinya unit usaha syariah BNI. Dengan prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil.[5]

Di dalam rekruitmen calon nasabah dan mempertahankan nasabah yang loyal membutuhkan usaha yang keras pada situasi persaingan perbankan saat ini. Keberhasilan usaha tersebut sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas, berusaha untuk mempertahankn nasabah yang lama dan  berusaha mencari nasabah baru baik segi jumlah maupun kualitas nasabah.[6] Kualitas pelayanan tercermin dari kepuasan nasabah untuk melakukan penggunaan ulang jasa perbankan.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KOMPLEKS KOBALT(II) DENGAN SULFADIAZIN DAN SULFAMERAZIN (PKM-2)


Senyawa kompleks memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari –hari. Aplikasi senyawa ini meliputi bidang kesehatan, farmasi, industri, dan lingkungan. Manusia setiap hari senantiasa memerlukan oksigen untuk bernapas. Proses pengikatan oksigen oleh Fe menjadi senyawa kompleks dalam tubuh merupakan salah satu contoh aplikasi senyawa kompleks dalam keseharian. Senyawa kompleks terbentuk akibat terjadinya ikatan kovalen koordinasi antara suatu atom atau ion logam dengan suatu ligan ( ion atau molekul netral ). Logam yang dapat membentuk kompleks biasanya merupakan logam transisi, alkali, atau alkali tanah. Studi pembentukan kompleks menjadi hal yang menarik untuk dipelajari karena kompleks yang terbentuk dimungkinkan memberi banyak manfaat, misalnya untuk ekstraksi dan penanganan keracunan logam berat.



Kobalt merupakan salah satu logam unsur transisi dengan konfigurasi elektron 3d7 yang dapat membentuk kompleks. Kobalt yang relatif stabil berada sebagai Co(II) ataupun Co(III). Namun dalam senyawa sederhana Co, Co(II) lebih stabil dari Co(III). Ion – ion Co2+ dan ion terhidrasi [Co(H2O)6]2+ stabil di air. Kompleks kobalt dimungkinkan dapat terbentuk dengan berbagai macam ligan, diantaranya sulfadiazin dan sulfamerazin. Sulfadiazin dan sulfamerazin merupakan ligan yang sering digunakan untuk obat antibakteri. Keduanya merupakan turunan dari sulfonamid yang penggunaannya secara luas untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram-positif dan Gram-negatif tertentu, beberapa jamur, dan protozoa (Siswandono dan Soekardjo : 1995 ). 

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

PENGARUH MINAT BELAJAR SISWA SLTP NEGERI 7 MAKASSAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI (PBIO-12)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendekatan belajar, strategi belajar, kiat melaksanakan pendekatan serta metode belajar termasuk faktor-faktor yang turut menentukan tingkat efisiensi dan keberhasilan siswa. Seorang siswa memiliki kemampuan ranahcipta (kognitif) yang lebih tinggi dari teman-temannya ternyata hanya mampu mencapai hasil yang sama dengan apa yang dicapai oleh teman-temannya, bahkan bukan hal yang mustahil jika suatu saat siswa yang cerdas tersebut mengalami kemerosotan prestatsi ke yang lebih rendah dari pada prestasi yang dicapai oleh temannya yang berkapasitas rata-rata (Muhibbin Syah).

Jika dilihat dari aspek kualitas maupun kuantitas penyelengaraan pendidikan sampai saat ini masih merupakan suatu masalah yang paling menonjol dalam setiap usaha pembaharuan sistem pendidikan nasional. Kedua masalah tersebut sulit ditangani secara simultan sebab dalam upaya meningkatkan kualitas, masalah kuantitas terabaikan demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu tidak mengherankan bila masalah pendidikan tidak pernah tuntas dimanapun, termasuk di negara yang maju sekalipun.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Bidang Studi Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 1 Boyolangu (PMT-30)

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Dalam perkembangannya istilah pendidikan merupakan bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Selanjutnya pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mempunyai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.
Dewasa ini masalah pendidikan di Indonesia merupakan salah satu masalah yang menjadi sorotan dari berbagai pihak baik dari masyarakat, departemen pendidikan maupun departemen lainnya. Perhatian tersebut sudah selayaknya, karena sektor pendidikan merupakan sektor yang paling dominan dalam peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, yang merupakan obyek sekaligus subyek dalam pembangunan nasional. Untuk itu perkembangan dibidang ilmu pendidikan yang semakin pesat akan mempengaruhi perkembangan dan kemajuan masyarakat di berbagai bidang.
Profesi guru saat ini masih banyak dibicarakan orang baik dikalangan pakar pendidikan maupun di luar pakar pendidikan. Bahkan akhir-akhir ini hampir setiap hari media masa memuat tentang guru. Ironisnya berita-berita tersebut banyak yang cenderung meremehkan posisi guru, baik yang sifatnya menyangkut kepentingan umum sampai kepada hal-hal yang sifatnya pribadi. Bahkan masyarakatpun menilai dan menuding guru tidak kompeten, tidak berkualitas dan sebagainya manakala putra-putrinya tidak bisa menyelesaikan persoalan yang ia hadapi sendiri atau memiliki kemampuan tidak sesuai dengan keinginannya.
Sikap dan perilaku masyarakat tersebut memang bukan tanpa alasan, karena memang ada sebagian oknum guru yang melanggar atau menyimpang dari kode etiknya. Dari kesalahan sekecil apapun yang diperbuat guru dapat mengundang reaksi yang begitu hebat di masyarakat. Hal ini dapat dimaklumi karena dengan adanya sikap demikian menunjukkan bahwa memang guru seyogyanya menjadi anutan bagi masyarakat di sekitarnya.[1]

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Minat Belajar Matematika Siswa Terhadap Kreativitas Numerik Siswa SMPN I Pagerwojo (PMT-31)

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan ranah yang setrategis sebagai modal membangun bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat. Sejak kecil kita sudah dihadapkan dengan yang namanya pendidikan, mulai dari pendidikan dari orang tua, lingkungan keluarga, maupun lingkungan masyarakat. Pendidikan kita yang paling mendasar adalah dari orang tua, karena orang tualah yang nantinya akan membentuk karakter dari seorang kader bangsa. Oleh karena itu pengembangan kualitas manusia dijadikan sebagai paradigma pembangunan, yang mana dalam pengembangan paradigma itu diperlukan pendidikan dan pelatihan yang harus ditempatkan sebagai pilar atau pondasi utama.
Kontinuitas proses pertumbuhan bangsa menuju kearah masa depan yang lebih baik sangat dipertaruhkan oleh usaha peningkatan kualitas manusia sebagai warga Negara. Usaha untuk menuju kearah tersebut dibutuhkan keharusan dan kesungguhan yang tinggi untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pemerataan pendidikan nasional pada seluruh wilayah, lapisan dan segala komponen masyarakat. Pembangunan manusia menjadi bermakna hanya dengan menciptakan kebahagiaan pada manusia. Pendidikan mempunyai peran dalam meningkatkan kualitas kebahagiaan sekaligus kualitas kerja dan produktivitas.
Negara mempunyai hak untuk menentukan tujuan pendidikan dari anggota warganya. Semakin masyarakat menjadi terbuka atau menjadi modern, proses pendidikan dituntut untuk menyesuaikan diri dengan perubahan masyarakat. Yang semula pendidik informal digantikan oleh pendidik profesional. Berdasarkan pengalaman jatuh bangun dari peserta didik di dalam menghadapi persoalan-persoalan kehidupan, dia belajar memperoleh kebijaksanaan sendiri secara mandiri berkat bantuan pendidik profesional.
Sebagaimana yang dikodratkan oleh Tuhan YME bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna di banding dengan makhluk lain. Manusia diberi insting, perasaan juga akal dan fikiran. Dengan akal, manusia dapat menemukan berbagai cara dalam menyelesaikan persoalan hidup yang ditemuinya. Untuk menyelesaikan permasalahan yang ditemuinya, manusia di tuntut untuk kreatif dan bisa mengembangkan pemikirannya, walaupun kapasitas berfikir orang satu dengan orang lainnya berbeda-beda.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Motivasi Belajar Melalui Pendekatan Matematika Realistik Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan Bangun Datar Segiempat Pada Siswa Kelas VII SMPN 2 Sumbergempol (PMT-32)


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Bangsa Indonesia kini sedang dihadapankan pada persoalan- persoalan kebangsaan yang sangat krusial dan multidimensional. Reformasi yang pernah digulirkan oleh bangsa Indonesia belum juga menuai hasil yang memuaskan. Banyak kalangan yang berpendapat bahwa persoalan- persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia disebabkan oleh kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia yang masih rendah. Dan untuk mengatasi semua itu adalah melalui pendidikan, karena pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia.[1] Dan hal ini juga ditegaskan Allah dalam firmannya :
Artinya : Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu  dan orang - orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.[2] Sesungguhnya jika manusia dapat mengambil hikmah dari ayat ini segala persoalan dan problema apapun yang dihadapinya akan dengan mudah dapat diselesaikan. Hal ini sejalan dengan pendapat Oemar Hamalik  bahwa : Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan masyarakat.[3] Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, pembangunan dibidang pendidikan merupakan sarana dan wahana yang sangat tepat di dalam pembinaan sumber daya manusia. Oleh sebab itu bidang pendidikan perlu mendapat perhatian, penanganan secara intensif, baik oleh pemerintah maupun pengelola lembaga pendidikan.
Tujuan pendidikan mangarahkan dan membimbing kegiatan guru dan murid dalam proses pengajaran. Dengan adanya tujuan yang jelas maka semua usaha dan pemikiran guru tertuju ke arah pencapaian tujuan itu. Guru hendaknya lebih bijaksana dalam menentukan  model atau pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah dicanangkan. Karena masih ada siswa yang kurang semangat, terdorong dan berminat  mengikuti kegiatan proses belajar mengajar didalam kelas. Peserta didik yang malas disebabkan karena tidak adanya intensif yang menarik bagi dirinya dan dia tidak merasakan perasaan yang menyenangkan dari pembelajaran yang diterima.[4] Tentunya dengan pemilihan metode pembelajaran yang tepat secara tidak langsung juga mampu mendorong siswa untuk lebih giat belajar dan meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mengkontruksi pengetahuannya sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh abraham maslow, semakin tinggi need achievement yang dimiliki seseorang , semakin serius dia menggeluti sesuatu itu.[5]  

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Penerapan Matematika dalam Industri Perdagangan Keripik Bothe Restu Desa Bendoagung Kecamatan Kampak (PMT-49)



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam kehidupan di dunia ini semuanya tidak akan terlepas dari yang disebut perhitungan. Bahkan Allah SWT telah menjelaskan kepada semua makhlukNya akan adanya Hari Perhitungan. Sungguh besar istilah perhitungan dalam kehidupan umat manusia.
Segala yang ada di alam ini ternyata dapat dihitung. Mulai dari jumlah tata surya sampai peredarannya semua dapat dihitung. Dari peredaran bumi yang mengakibatkan musim, kemudian dari musim-musim tersebut akan mempengaruhi mata pencaharian manusia, semua itu dapat diketahui melalui perhitungan.
Bahkan semua kegiatan dan pekerjaan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya juga melalui perhitungan. Seorang yang bekerja sebagai petani dan nelayan akan menggunakan perhitungan musim dan peredaran bumi. Seorang yang bekerja sebagai tukang bangunan, tekstil atau perancang busana, tukang pembuat perkakas rumah tangga, semuanya menggunakan perhitungan. Lebih dari itu dalam pemasaran produk-produk tersebut juga masih menggunakan perhitungan. Sungguh besar sekali peranan ilmu perhitungan dalam kehidupan umat manusia.
Kesemua perhitungan tersebut dibahas dalam ilmu matematika. Dengan demikian peranan ilmu matematika dalam kehidupan sangatlah dominan sekali. Hal ini disebabkan karena matematika memiliki beberapa unsur didalamnya. Menurut De Lange unsur-unsur dalam matematika antara lain[1] :
1.         Berpikir dan bernalar, karena dalam matematika memerlukan pemahaman, dan pembuktian.
2.         Berargumentasi, setelah paham dan membuktikan matematika juga perlu penerapan yang membutuhkan argumentasi sebagai media dan faktor penguatnya.
3.         Berkomunikasi, penerapan matematika memerlukan hubungan timbal balik dengan orang lain, dengan demikian dalam matematika diperlukan komunikasi.
4.         Pemodelan, karena banyaknya jenis model matematika maka dalam mengaplikasikan perlu memilah dan memilih model matematika yang sesuai dengan konstek kenyataan yang ada.
5.         Penyusun dan pemecah masalah, karena matematika diciptakan untuk mempermudah dalam mengatasi masalah terutama yang berkaitan dengan angka atau simbol.
6.         Simbol, karena operasi matematika mayoritas menggunakan simbol.
7.         Alat dan teknologi, dalam penerapan matematika tidak menutup kemungkinan memerlukan alat bantu perhitungan.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Analisis Kesalahan Siswa Kelas VIII D dalam Menyelesaikan Soal Lingkaran Menurut Taksonomi Bloom di SMPN 1 Boyolangu (PMT-51)



Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh fenomena bahwa siswa memiliki kemampuan yang heterogen. Oleh sebab itu kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika khususnya pada materi lingkaran terdapat pada tahap yang berbeda-beda. Dalam hal ini peneliti menghubungkan kesalahan siswa menurut teori Taksonomi Bloom yang terdiri dari 6 tahapan yakni ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi dengan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kesalahan siswa di SMPN 1 Boyolangu Tahun Ajaran 2009/2010.
            Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah: (1) Pada tahap apa kesalahan umum siswa dalam menyelesaikan soal lingkaran menurut Taksonomi Bloom ditinjau dari ranah kognitif? (2) Faktor internal dan eksternal apakah yang mempengaruhi kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal lingkaran menurut Taksonomi Bloom? Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam hal ini adalah: (1) Mendeskripsikan pada tahap apa kesalahan umum siswa dalam menyelesaikan soal lingkaran menurut Taksonomi Bloom ditinjau dari ranah kognitif. (2) Mendeskripsikan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kesalahan siswa  dalam menyelesaikan soal lingkaran menurut Taksonomi Bloom.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Problematika Pembelajaran Matematika dalam Pelaksanaan Kurikulun Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (PMT-53)



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Salah satu upaya pemerintah dalam peningkatan pendidikan adalah penyempurnaan kurikulum, karena kurikulum merupakan komponen pendidikan yang dijadikan acuan oleh setiap satuan pendidikan, baik oleh pengelola maupun penyelenggara, khususnya oleh guru dan kepala sekolah. Indikator keberhasilan pembaharuan kurikulum ditunjukkan dengan adanya perubahan pada pola kegiatan belajar mengajar, memilih media pembelajaran, menentukan pola penilaian dan pengelolaan kurikulum yang menentukan hasil pendidikan. Pembaharuan kurikulum akan lebih bermakna bila diikuti oleh perubahan pengelolaan kurikulum yang merubah praktek-praktek pembelajaran (KBM) dikelas.
Di Indonesia telah berulang kali mengalami kurikulum pendidikan dasar dan menengah, yang antara lain adalah Kurikulum 1968, Kurikulum 1975, Kurikulum 1994, Kurikulum 2004, dan yang terbaru adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang lebih dikenal dengan sebutan KTSP. Berbagai alasan dan pendekatan dipakai dalam penyempurnaan kurikulum, bahkan tahun ajaran 2006-2007 Departemen Agama (Depag) memberlakukan kurikulum
baru yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai penyempurna dari Kurikulum sebelumnya (KBK).
KTSP yang akan diberlakukan Departemen Pendidikan Agama melalui Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) sebenarnya dimaksudkan untuk mempertegas pelaksanaan KBK karena KBK masih dirasakan belum bisa memajukan mutu pendidikan di Indonesia yang sekarang ini menuntut adanya kemampuan yang lebih pada setiap peserta didiknya[1]. Dengan diberlakukannya KTSP seperti sekarang ini diharapkan dapat memajukan mutu pendidikan setiap peserta didik.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Pemberian Motivasi Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Matematika Materi Lingkaran Pada Siswa Kelas VIII MTsN (PMT-54)



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Dalam sistem pendidikan Nasional di jelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, bangsa dan negara.[1]
Dalam pendidikan formal, belajar menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan didapat keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang memuaskan dibutuhkan proses belajar.
Pendidikan sebenarnya merupakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks. Peristiwa tersebut merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antar manusia sehingga manusia itu bertumbuh sebagai pribadi yang utuh. [2]
 
Belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai seberapa jauh perubahan yang terjadi, perlu adanya penilaian. Begitu juga dengan yang terjadi pada seorang siswa yang mengikuti suatu pendidikan selalu diadakan penilaian dari hasil belajarnya. Penilaian terhadap hasil belajar seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana telah mencapai sasaran belajar inilah yang disebut sebagai prestasi belajar.
Prestasi belajar menurut Yaspir Gandhi Wirawan dalam Murjono (1996 :178) adalah: “ Hasil yang dicapai seorang siswa dalam usaha belajarnya sebagaimana dicantumkan di dalam nilai rapornya. Melalui prestasi belajar seorang siswa dapat mengetahui kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya dalam belajar.”
Proses belajar di sekolah adalah proses yang sifatnya kompleks dan menyeluruh. Banyak orang yang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi yang tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki  Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi, karena inteligensi merupakan bekal potensial yang akan memudahkan dalam belajar dan pada gilirannya akan menghasilkan prestasi belajar yang optimal. Kenyataannya, dalam proses belajar mengajar di sekolah sering ditemukan siswa yang tidak dapat meraih prestasi belajar yang setara dengan kemampuan inteligensinya. Ada siswa yang mempunyai kemampuan inteligensi tinggi tetapi memperoleh prestasi belajar yang relatif rendah, namun ada siswa yang walaupun kemampuan inteligensinya relatif rendah, dapat meraih prestasi belajar yang relatif tinggi. Itu sebabnya taraf inteligensi bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan seseorang, karena ada faktor lain yang mempengaruhi.[3]

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Penerapan Model Group Investigation Dalam Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDI An-Nur (IPS-2)

Dalam pembelajaran kooperatif model group investigation ini, proses belajar betul-betul diutamakan saling membantu di antara anggota kelompok, interaksi sosial menjadi salah satu faktor penting bagi perkembangan skema mental yang baru. Dimana dalam pembelajaran ini memberi kebebasan kepada pembelajar untuk berfikir secara analitis, kritis, kreatif, reflektif dan produktif. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan mengambil tema yang berkaitan dengan model pembelajaran dengan maksud untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah (1) Bagaimanakah proses pelaksanaan model group investigation dalam pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SDI An-Nur, Kauman? (2) Bagaimanakah kendala-kendala pelaksanaan model group investigation dalam pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SDI An-Nur, Kauman? (3) Bagaimanakah hasil pelaksanaan model group investigation dalam pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SDI An-Nur, Kauman?
Tujuan penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah : (1)  Untuk mengetahui proses pelaksanaan model group investigation dalam pembelajaran kooperatif untuk peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SDI An-Nuur, Kauman. (2) Untuk mengetahui kendala-kendala pelaksanaan model group investigation dalam pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SDI An-Nur, Kauman. (3) Untuk mengetahui hasil pelaksanaan model group investigation dalam pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SDI An-Nuur, Kauman.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Korelasi Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fikih dengan Peribadatan Siswa MTs Aswaja Tunggangri (PAI-42)

Permasalahan :1.Adakah korelasi yang positif antara prestasi belajar mata pelajaran fikih dengan peribadatan siswa bidang Thoharoh di MTs Ahlussunnah Wal Jama’ah Tunggangri Kalidawir?.2.Adakah korelasi yang positif antara prestasi belajar mata pelajaran fikih dengan peribadatan siswa bidang sholat lima waktu di MTs Ahlussunnah Wal Jama’ah Tunggangri Kalidawir?.3.Adakah korelasi yang positif antara prestasi belajar mata pelajaran fikih dengan peribadatan siswa bidang Sholat jama’ah di MTs Ahlussunnah Wal Jama’ah Tunggangri Kalidawir?.4.Adakah korelasi yang positif antara prestasi belajar mata pelajaran fikih dengan peribadatan siswa bidang Berdikir dan berdo’a setelah sholat di MTs Ahlussunnah Wal Jama’ah Tunggangri Kalidawir?.5.Adakah korelasi prestasi belajar mata pelajaran fikih dengan Peribadatan siswa MTs Ahlussunnah Wal Jama’ah Tunggangri Kalidawir
Pola penelitian:1. Penelitian Kuantitatif, 2. Penelitian Pendidikan,3. Penelitian Deskriptif, 4.Penelitian Korelasional. Populasi: Semua siswa kelas I dan II tahun 2009/2010 yang berjumlah 299 siswa. Sampling: Stratified sampling, Proporsional Sampling, Random sampling.Sampel: 69 siswa.Variabel Peneletian: 1.Variabel Bebas: prestasi belajar mata pelajaran fikih.2. variabel terikat :Peribadatan siswa. Pengukuran Variabel: Prestasi belajar mata pelajaran fiqih menggunakan raport, sedang Peribadatan siswa menggunakan angket. Sumber Data: responden, dan dokumentasi.Metode Pengumpulan Data : Metode Observasi, dokumentasi, interview, angket.Teknik Analisis Data: data teoritis menggunakan metode deduktif dan komparatif, dan data empiris menggunakan metode induktif dengan bantuan statistic melalui rumus  Korelasi Product-Moment

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Metode Hukuman terhadap Motivasi dan Kedisiplinan Belajar Al- Qur’an Hadis Siswa- Siswi Kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Trenggalek (PAI-41)

Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena bahwa metode pemberian hukuman dalam proses pendidikan dapat mempengaruhi motivasi dan kedisiplinan belajar Al-Qur’an Hadis siswa. Dalam hal ini peneliti menghubungkan masalah metode hukuman yang diterapkan dengan motivasi dan kedisiplinan belajar Al-Qur’an Hadis siswa- siswi kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Trenggalek.
Permasalahan: (1). Adakah Pengaruh Metode Hukuman Terhadap Motivasi Belajar Al-Qur’an Hadis Siswa- Siswi Kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Trenggalek? (2) Adakah Pengaruh Metode Hukuman Terhadap Kedisiplinan Belajar Al-Qur’an Hadis Siswa- Siswi Kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Trenggalek?
Hipotesis Penelitian: (1). Ada korelasi yang positif dan signifikan antara metode hukuman terhadap motivasi belajar Al-Qur’an Hadis siswa- siswi kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Trenggalek. (2). Ada korelasi yang positif dan signifikan antara  metode hukuman tehadap kedisiplinan belajar Al-Qur’an Hadis siswa-siswi kelas X (MAN) Trenggalek. (3). Ada korelasi yang positif dan signifikan antara intensitas pemberian metode hukuman terhadap kmotivasi belajar Al-Qur’an Hadis siswa- siswi kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Trenggalek. (4). Ada korelasi yang positif dan signifikan antara intensitas pemberian metode hukuman terhadap kedisiplinan belajar Al-Qur’an Hadis siswa- siswi kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Trenggalek.
Metode Penelitian: (1). Pola penelitian: Kuantitatif dengan menggunakan rumus statistik. (2). Populasi: Seluruh  siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Trenggalek. Sampling: Purposive Sampling. Sampel: seluruh siswa kelas XA dan XB Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Trenggalek. (3). Variabel: variabel X yaitu Metode Hukuman, , variabel Y1 yaitu: Motivasi Belajar, dan Variabel Y2 yaitu: Kedisiplinan Belajar. Data: Primer dan Sekunder. (4). Metode dan Instrumen: metode observasi instrumennya: rating scale, metode angket instrumennya: daftar pernyataan, dan metode dokumentasi instrumennya: resume card. (5). Teknik analisis data: data penelitian dianalisis dengan statistik menggunakan rumus “Product Moment”.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Implementasi Pendidikan Agama Islam di SDN II Pucangan Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung (PAI-40)



BAB I
PENDAHULUAN

Pada bab ini peneliti akan menjabarkan latar belakang permasalahan yang mendasari pentingnya penelitian ini dilakukan; bagaimana permasalahan itu diangkat dan dirumuskan sedemikian rupa sehingga memberikan banyak manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.

A.      Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal penting dalam sebuah kehidupan. Hasbullah mengatakan “Pendidikan diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan”.[1] Ini mengisyaratkan bahwa sebuah pendidikan merupakan suatu upaya dalam membentuk suatu kepribadian seseorang ke arah yang yang lebih baik, sehingga dengan pendidikan yang dimiliki itu bisa membina ukhuwah ketika kita hidup bermasyarakat.
Pada hakekatnya pendidikan dalam konteks pembangunan nasional mempunyai beberapa fungsi diantaranya sebagai alat pemersatu bangsa, penyamaan kesempatan, dan  pengembangan potensi diri. Pendidikan diharapkan dapat memperkuat keutuhan dan kesatuan bangsa, memberi kesempatan yang sama kepada setiap warga negara untuk berpartisipasi dalam pembangunan serta memungkinkan setiap warga negara untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan dasar hukum penyelenggaraan dan reformasi sistem pendidikan nasional. Undang-undang tersebut memuat visi, misi, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional, serta strategi pembangunan pendidikan nasional, untuk  mewujudkan pendidikan yang bermutu, dan berdaya saing dalam kehidupan sosial.
Bab I pasal 1 ayat 1 dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No 20 tahun 2003, menyebutkan bahwa; “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.[2]  Sedangkan Bab II pasal 3 menyebutkan bahwa; “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.[3] Undang-Undang RI ini mengamanatkan bahwa pendidikan  diselenggarakan untuk membantu individu atau peserta didik dalam rangka  mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu, agar kelak menjadi orang dan anggota masyarakat serta warga Negara yang baik sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional,
Untuk dapat mencapai tujuan pendidikan seperti yang dicita-citakan dalam Undang-Undang tersebut, maka setiap sekolah harus menyelenggarakan pendidikan sebagaimana yang telah diprogramkan. Program pendidikan  dapat terselenggara dengan baik dan akan berhasil dengan sukses apabila program tersebut diimplementasikan sesuai dengan perencanaan strategis yang telah ditetapkan, seperti perencanaan pembiayaan, SDM, waktu, sarana dan prasarana, kurikulum dan sebagainya. Tanpa adanya perencanaan strategi yang baik dalam penyelenggaraan program pendidikan, maka kegiatan pendidikan tidak akan dapat berhasil dan sukses mencapai mutu dengan baik serta mencapai tujuan atau kualifikasi yang dicita-citakan atau sesuai visi dan misi sekolah tersebut maupun cita-cita masyarakat secara luas.
Peran sekolah sebagai salah satu organisasi atau institusi publik yang berkenaan dengan masalah pendidikan, harus mampu memberdayakan masyarakat secara luas. Dengan sistem pendidikannya, pembelajaran harus dikonseptualisasikan sebagai suatu usaha dan proses untuk pemberdayan masyarakat, khususnya peserta didik. Dan ini harus disadari dan diusahakan secara kolektif, yang perlu dilakukan oleh individu sendiri yang sedang belajar, keluarga dan masyarakat serta pemerintah dalam rangka melakukan investasi masa depan individu dan bangsa. Pendidikan nasional dengan demikian harus mampu menanamkan nilai-nilai kepada masyarakat umumnya dan peserta didik khususnya, agar memiliki sikap hidup yang toleran, saling mempercayai, sehingga pada akhirnya masyarakat kita memiliki kecakapan untuk hidup dalam berbagai bentuk pluralitas kehidupan.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Penggunaan Metode Hadiah dan Hukuman dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik di MAN Kota Blitar (PAI-39)


Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi oleh prestasi belajar yang anjlok dan belum adanya perubahan yang mendukung dalam proses pembelajaran di kelas sehingga diharapkan adanya peningkatan mutu dan kualitas pembelajaran. Salah satunya adalah perubahan strategi  pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa sehingga tumbuh motivasi belajar siswa dan menyukai proses pembelajaran dengan menggunakan metode hadiah dan hukuman.
Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini,  1) Bagaimana perencanaan guru dalam menggunakan metode hadiah dan hukuman untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik di MAN Kota Blitar? 2) Bagaimana hambatan dan peluang penggunaan metode hadiah dan hukuman meningkatkan motivasi belajar peserta didik di MAN Kota Blitar? 3) Bagaimana hasil penggunakan metode hadiah dan hukuman dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik di MAN Kota Blitar?
Penelitian ini berdasarkan lokasi sumber datanya termasuk kategori penelitian lapangan, dan ditinjau dari segi sifat-sifat data termasuk dalam penelitian kualitatif, berdasarkan pembahasannya termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data menggunakan observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisa data dilakukan mulai dari reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Untuk menguji keabsahan data dilakukan perpanjangan kehadiran, triangulasi, pembahasan teman sejawat dan klarifikasi dengan informan.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam terhadap Minat Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumbergempol (PAI-38)



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam proses belajar apapun itu, satu hal yang penting harus kita miliki salah satunya adanya minat dari diri kita. Diperlukan semacam dorongan dari jiwa yang dapat mengarahkan kita kepada kegemaran tersebut. Dorongan itu merupakan penggerak manusia untuk beraktifitas yang tanpa dorongan tersebut manusia tidak akan beraktifitas sama sekali ataupun bila ia beraktifitas tentu tidak disertai dengan kesadaran. “Dorongan jiwa pada tingkat yang tinggi lazim disebut “minat” yang dapat mengarahkan sekaligus menggairahkan seseorang kepada suatu kegemaran.”[1]
Untuk mencapai prestasi yang baik disamping kecerdasan juga minat, sebab tanpa adanya minat segala kegiatan akan dilakukan kurang efektif dan efesien.
Karena itu minat adalah kata kunci dalam pengajaran. Kaidah ini lebih perlu diperhatikan dibanding dengan kaidah lainnya. Kaidah ini terutama amat berpengaruh pada pengajaran tingkat rendah. Bila murid telah berminat terhadap kegiatan belajar mengajar, maka hampir dapat dipastikan proses belajar mengajar itu akan berjalan dengan baik dan hasil belajar akan optimal.[2]

Tidak ada sang juara tanpa belajar dengan sungguh-sungguh. Bukan seperti dalam cerita, seorang murid yang waktu pelajaran tidak pernah hadir, dan ia hanya tidur-tiduran kemudian mengharap mendapat ilmu laduni, tiba-tiba bisa menguasai ilmu yang diajarkan gurunya.
Seorang pelajar yang mungkin sebenarnya memiliki bakat terpendam dalam bidang seni, tapi karena tidak ada usaha untuk mengembangkan sehingga bakat tadi tidak berbuah apa-apa tapi justru makin terpendam lagi. Dan itu banyak sekali penyebabnya. Diantaranya lingkungan yang tidak kondusif, manajemen sekolah yang kurang baik, kesibukannya yang sangat padat di luar sekolah (meskipun terkadang hal ini justru menjadi pemicu kedisiplinan), teman-teman sepergaulan yang kurang sejalan dengan arah bakatnya, dan juga faktor guru. Faktor guru yang dimaksud misalnya kurang baik kedisiplinan maupun kepribadiannya, kurang menguasai materi, dan lain-lain. Bahkan ada yang berpendapat bahwa siswa-siswi itu menjadi berminat atau tidaknya terhadap mata pelajaran lebih karena faktor guru. “Al thariqah ahammu min al maddah walakinna al mudarris ahammu min al thariqah (metode lebih penting daripada materi, tetapi guru lebih penting daripada metode).”[3]
Guru merupakan figur manusia sumber yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan. Sebab dalam kegiatan belajar mengajar peran guru sangat menentukan arah pendidikan tersebut sekaligus bertanggung jawab atas keberhasilan proses belajar mengajar.
Salah satu hal yang perlu dipahami guru untuk mengefektifkan proses pembelajaran adalah bahwa semua peserta didik dilahirkan dengan rasa ingin tahu yang tak pernah terpuaskan, dan mereka memiliki potensi untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Oleh karena itu tugas guru yang paling utama adalah bagaimana membangkitkan rasa ingin tahu peserta didik agar tumbuh minat dan motivasinya.
Dari sekian banyak faktor penyebab meningkatnya minat peserta didik, kepribadian guru adalah salah satunya. Kepribadian merupakan faktor penting bagi seorang guru karena kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi anak didiknya, ataukah akan mejadi perusak atau penghancur bagi hari depan anak didik.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Upaya Peningkatan Profesionalitas Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Islam Sunan Gunung Jati (PAI-37)



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Sebagai seorang guru yang memiliki perilaku dan kemampuan untuk mengembangkan siswa secara utuh, maka hendaknya guru menguasai berbagai hal sebagai kompetensi dasar keguruan. Jabatan guru merupakan pekerjaan profesi, oleh karena itu kompetensi guru sangatlah dibutuhkan dalam Kualitas Pembelajaran, hal ini sejalan dengan penjelasan Arifin yang mengartikan profesi adalah :
Seperangkat fungsi dan tugas dalam lapangan pendidikan berdasarkan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan dan keahlian khusus di bidang pekerjaan yang mampu mengembangkan kekaryaannya itu secara ilmiyah disamping mampu menekuni bidang profesinya selama hidupnya, mereka itu adalah para guru yang profesional yang memiliki kompetensi keguruan berkat pendidikan atau latihan di lembaga pendidikan guru dalam jangka waktu tertentu.[1]
 Agar profesi guru dapat memenuhi persyaratan yang sesuai dengan maksud diatas, salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan memahami kompetensi guru terutama yang menyangkut Kualitas Pembelajaran. Dalam kaitannya dengan pendidikan, kompetensi menunjukkan kepada perbuatan yang bersifat rasional untuk mencapai suatu tujuan yang sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Kompetensi (kemampuan) ini diperoleh melalui proses pendidikan atau latihan. Salah satu faktor yang paling menentukan berhasilnya proses belajar mengajar adalah guru. Seorang guru perlu memiliki kompetensi (kemampuan) untuk mengorganisasi ide-ide yang dikembangkan menjadi guru merupakan suatu profesi yang sangat mulia, suatu profesi yang seharusnya didasari oleh panggilan jiwa, bukan semata-mata karena kepintaran dan keterpaksaan karena tidak ada lagi profesi yang lain. Menjadi guru mengemban tugas sebagai pengajar sekaligus sebagai pendidik. Setiap orang akan bisa dan mampu menjadi pengajar dengan latar belakang pendidikan apapun, akan tetapi tidak semua orang bisa untuk menjadi pendidik, sekalipun lulusan institusi pendidikan yang sudah memiliki akta IV, itu bukanlah jaminan untuk dapat menjadi guru yang profesional.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pendidikan Seks Remaja dalam Keluarga Menurut Perspektif Islam, (PAI-36)



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
             Dalam menjalani kehidupan, manusia tidak akan lepas dari kegiatan pendidikan, baik pendidikan dalam bentuk fisik maupun psikis.[1]Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek kehidupan manusia. Dalam sejarah umat manusia, hampir tidak ada kelompok manusia yang tidak menggunakan pendidikan sebagai alat pembudayaan dan peningkatan kualitasnya”.[2] ”Pendidikan, seperti halnya kesehatan, adalah termasuk kebutuhan pokok (hajat asasiyah) yang harus terpenuhi dalam diri setiap manusia dalam hidupnya”,[3] berupa  menjauhkan diri dari sikap dan sifat bodoh, menambah wawasan hidup, memenuhi kemajuan gaya dan pola hidup, dan meraih prestasi untuk mengeksiskan diri dalam kehidupan.[4] Untuk mewujudkannya dapat direalisasikan di antaranya dengan menampilkan konsepsi pendidikan seks. 
             Pendidikan seks sangat diperlukan karena dilatarbelakangi adanya problem yang akhir-akhir ini mendominasi kehidupan masyarakat.[5] Problem itu sangat terkait dengan akhir-akhir ini pergaulan remaja (laki-laki dan wanita) sudah sangat mengkhawatirkan, sudah sangat keblabasan dan kelewat batas. Sering menyaksikan adegan di jalan-jalan, maal-maal maupun angkutan-angkutan umum, sepasang muda-mudi/remaja sedang asyik berciuman, berpelukan, berangkulan dan lain sebagainya.[6] Bahkan di media, anak kita sering disuguhkan hidangan bacaan dan tontonan adegan seks sepasang pemuda-pemudi sedang ber-indihoy atau dengan istilah keren ’kumpul kebo’. Na’uzu billahi min zalik.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan Anak Didik Di SMP Islam Durenan Trenggalek (PAI-34)



BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pendidikan merupakan system dan cara meningkatkan kualitas hidup manusia dengan segala aspek kehidupan manusia.  Dalam sejarah umat manusia, hampir tidak ada kelompok manusia yang tidak menggunakan pendidikan sebagai alat pembudayaan dan peningkatan kualitasnya.[1] Pendidikan sebagai usaha sadar yang dibutuhkan untuk membentuk anak manusia demi menunjang perannya dimasa yang akan datang. Oleh karena itu pendidikan merupakan proses budaya yang mengangkat harkat dan martabat manusia sepanjang hayat. Dengan demikian pendidikan memegang peranan yang menentukan eksistensi dan perkembangan manusia.
Berdasarkan dengan hal tersebut tampak bahwa output pendidikan adalah terbentuknya kecerdasan dan keterampilan seseorang yang dapat berguna bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Sehingga, jelaslah pendidikan merupakan kebutuhan penting bagi setiap manusia, Negara dan maupun pemerintah. Dan tidak dapat dipungkiri bahwa, mutu pendidikan ini masih jauh yang diharapkan. Sejalan dengan tuntunan nasional dan global pendidikan harus mampu menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu. Sumber daya manusia (SDM) yang bermutu tidak mungkin dapat diraih tanpa adanya pengendalian mutu yang dilaksanakan melalui penerapan dalam pendidikan secara konsisten.
Oleh karena itu perlu disadari bahwa upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang paling efektif adalah melalui pendidikan. Pendidikan merupakan suatu rangkaian proses pembelajaran anak manusia memuji kedewasaan diri baik secara intelektual, moral sosial, dan emosional.  Upaya tersebut dilakukan agar sianak didik dapat menggali, menemukan dan kemudian menempa potensi dirinya dalam rangka mempersiapkan masa depan hidupnya. Dengan hal tersebut, pendidikan dianggap menjadi salah satu wahana yang diharapkan mampu membangun manusia yang beradaban dan mampu memberdayakan segenap potensi diri. Pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan.[2]
Berbagai upaya atau usaha yang dilakukan oleh pemerintah didalam mensejahterakan kehidupan bangsa. Salah satu usaha yang dilakukan pemerintah yang mengacu kearah kemajuan adalah melaksanakan dan mengembangkan, terutama dalam mengembangkan kualitas maupun kuantitasnya. Sehingga hasil dari pendidikan itu dapat segera atau berperan aktif dalam usaha pembangunan nasional.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Cara Seo Blogger

Contoh Tesis Pendidikan