Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Viii I Smp N 1 Adiwerna Kabupaten Tegal Dalam Pokok Bahasan Pythagoras (PMT-8)

BAB I
 PENDAHULUAN


 
A.  Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang kian pesat dan perubahan global dalam berbagai aspek kehidupan yang datang begitu cepat menjadi  tantangan   bangsa   dalam  mempersiapkan generasi  masa  depan, termasuk peserta didik.

Untuk menghadapi dinamika dan mengantisipasi persoalan-persoalan kemungkinan  besar sudah atau akan terjadi dalam bidang pendidikan perlu disiapkan   perangkat   aturan   atau   kurikulum   yang  berbasis   kompetensi. Kompetensi  tersebut   diharapkan  dapat  mengembangkan  ketrampilan  dan keahlian untuk dapat mempertahankan hidup di tengah perubahan dunia yang tiba-tiba, cepat, rumit, tidak pasti dan tidak menentu.

SMP Negeri 1 Adiwerna termasuk sekolah unggulan di Kabupaten Tegal dan  sekolah yang berstandar nasional (SSN) dalam pembelajarannya menggunakan  kurikulum   2004  yang  berbasis pada kompetensi.  Namun kenyataannya   berdasarkan   pengamatan   dan   pengalaman   guru   pengajar matematika SMP Negeri 1 Adiwerna, masih banyak siswa         dalam pembelajaran  matematika, khususnya  materi  Pythagoras  masih  mengalami kendala dan belum memperoleh hasil  yang  memuaskan. Hal ini bisa dilihat dari hasil ulangan harian untuk pokok bahasan  tersebut diatas mempunyai rata-rata nilai 65,1 padahal nilai batas tuntas sekolah yaitu 67.

Mengingat  kondisi   tersebut   di   atas,   maka   dalam   pembelajaran matematika,  peneliti berupaya  untuk  merancang  model  pembelajaran  dan pendekatan   serta  pemilihan  media  yang  tepat agar  tujuan  pembelajaran matematika berhasil.

Minat siswa perlu dibangkitkan dalam proses pembelajaran dengan variasi pembelajaran yang menarik, sehingga nantinya dapat mengerjakan soal dengan benar.  Misalnya nilai tersebut perlu ditingkatkan melalui penerapan atau praktek langsung pada benda-benda kongkret yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari (contextual problem).


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Perbedaan Latihan Incline Press Beban Tetap Set Meningkat Dan Beban Meningkat Set Tetap Terhadap Hasil Tolak Peluru Putra Pada Siswa Smp Negeri 10 Kota Pekalongan Tahun Pelajaran 2005/2006 (POL-11)

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Alasan Pemilihan Judul

Upaya untuk meningkatkan kinerja dalam bidang olahraga sebagai sarana yang ingin  dicapai dalam pengembangan dan penbangunan olahraga di indonesia akan membutuhkan waktu dan proses pembinaan yang lama. Usaha untuk mencapai kemampuan yang diinginkan membutuhkan perhitungan secara masak dengan suatu usaha pembinaan dan pembibitan secara dini  serta melalui pendidikan dengan ilmu pengetahuan  dan  teknologi  yang  terkait.  Pembinaan  dan  pengembangan  olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia  diarahkan pada  peningkatan  kesehatan  jasmani, mental  dan  rohani  serta  ditujukan  pada peningkatan kesehatan jasmani dan rohani seluruh masyarakat. Menurut Sanjoto bahwa untuk mencapai suatu  prestasi dalam olahraga merupakan usaha benar-benar harus  diperhitungkan secara masak dengan suatu usaha pembinaan melalui suatu pembibitan secara dini, serta peningkatan melalui pendekatan ilmiah terhadap ilmu- ilmu yang terkait (1995:2).

Tolak peluru adalah salah satu nomor yang terdapat dalam olahraga lempar pada  cabang  atletik. Sesuai  dengan  namanya,  maka  peluru  tidak  dilempar  tetapi ditolak atau didorong yaitu  berupa dorongan dari bahu yang kuat disertai dengan gerak merentangkan lengan, pergelangan  tangan dan jari-jari yang terarah dengan tujuan agar didapat jarak tolakan yang maksimal (Jarver, 1999:112).

Pada tolak peluru lutut, pinggang, bahu, siku, pergelangan tanga dan sendi jari-jari  tangan,  semua harus digunakan untuk menggunakan kekuatan paling besar pada peluru. Siswa sering melewatkan gerakan sendi awal seperti gerakan lutut dan pinggang  atau  gagal   menyelesaikan   suatu  gerakan secara penuh  dengan  tidak menggunakan pergelangan tangan dan  jari-jari tangan. Kecepatan siswa pada saat menolak peluru atau kecepatan peluru pada saat lepas, adalah faktor yang terpenting. Lebih besar kecepatan berarti lebih jauh jarak yang dicapai. Tahanan udara atau angin juga dapat mempengaruhi jarak yang ditempuh atau jarak capai peluru oleh siswa (PASI, 1993:33-36).


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

THE EXPRESSIONS OF THE MAIN CHARACTERS’ LOVE IN THOMAS HARDY’S NOVEL THE RETURN OF THE NATIVE (Psychological Approach) (PBING-1)

CHAPTER I
INTRODUCTION

1.1 Background of the Study

The study is in the area of psychology analysis. Davidoff (1976: 2) explains that psychology is the science of behavior. While behavior itself is any human or animal process or activity that can be objectively observed or measured. The definition of behavior includes thoughts, feelings, dreams, and anything a person does or experiences.


On the area of psychology, psychologists have observed some phenomena such as thoughts, sensations, emotions, needs, motives, personality characteristics, and capabilities that cannot be observed or measured directly. These phenomena are called hypothetical constructs (Davidoff 1976: 2)

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

The Effect Of Using “Multi Media” Vcd As Media For Teaching Vocabulary To Kindergarten Students (PBING-10)

CHAPTER I INTRODUCTION

1.1 Background of the Study

It is very important to master English as an international language. To gain a good result of English learning, people should take a good and effective ways because learning English as a foreign language is a complex task. Learning English as a foreign language is a difficult thing to do for most of the Indonesian students. It also takes a lot of time since English as a foreign language for them.


The same condition also happens to very young learners who are the beginners in learning English. Vanessa Reilly & Sheila M. Ward ( 2003: 3 ) states that very young learners refer to children who have not yet started compulsory schooling and have not yet started to read. It means that it is really a new thing for them in learning English. It also means that the teacher needs more effort to teach them English. As young learners who enjoy having fun, and enjoy things with happy feeling, the students need more relaxing learning atmosphere, so they could join the English classes comfortably, and with high enthusiasm. It becomes the teacher’s tasks to make the situation comes true. The teacher needs some things to be involved in the English classes.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

PENGARUH PEMBERIAN MERKURI KLORIDA TERHADAP STRUKTUR MIKROANATOMI HATI IKAN MAS (PBIO-1)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah pencemaran lingkungan terutama masalah pencemaran air mendapat perhatian yang besar dari pemerintah, karena air merupakan salah satu unsur penting bagi makhluk hidup dan kehidupan. Sejalan dengan meningkatnya industrialisasi, konsentrasi unsur logam berat di dalam perairan juga meningkat, sehingga memungkinkan tercapainya tingkat konsentrasi toksik bagi kehidupan akuatik.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

LOVE AS A MOTIVATION OF LIFE FOR THE MAIN CHARACTER REFLECTED IN NATHANIEL HAWTHORNE’S “RAPPACINI’S DAUGHTER” (PBING-22)

CHAPTER I 
INTRODUCTION


1.1 Background of the Study

Love is more than a feeling. It is also a motivational force that compels us to do an action. The experience of love is unique for every person, and one might use that feeling to measure the success of a relationship. Love is fuelled by a mixture of sexual attraction and gratification, the security of the developing attachment, and excitement due to exploration of human being. The sexual attraction wanes, lead to the conflict and withdrawal. Lovers can find themselves securely attached and caring deeply about each other or experiencing some forms of distress, boredom, loneliness or hostility and yearning for a more satisfying relationship.

"I love you" with a feeling is essential. The ability to express those words in a nonsexual context to men, women and children is a good indicator of emotional health. To be able to love men, women and children is part of being healthy adults. Love is a passionate spiritual-emotional-sexual attachment between a man and a woman that reflects a high regard for the value of each other’s person. It is a way not only to feel the extraordinary joy but also to experience self-discovery.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

SOCIAL CONFLICTS BETWEEN UPPER CLASS AND LOWER CLASS AS A RESULT OF INDUSTRIALIZATION FOUND IN JACK LONDON’S SHORT STORY “SOUTH OF THE SLOT” (PBING-21)

CHAPTER I
INTRODUCTION

1.1 Background of the Study

People live in a society. They interact each other and actually cannot live alone without their neighbors. Society is very complex because there are many people with different background. James Mc Knee in Introduction in Sociology (1969:124) defines people in social group are conscious of belonging together in common membership, and a group possesion some mechanism to determine who belongs and who doesnot. Talking about modern society means talking about the history of class struggles. Karl Marx looked upon society as composed of the haves and havenots, oppressor and oppressed. Karl Marx in Communist Manifesto assumes:

The history of all hitherto existing society is the history of class struggles. Freeman and slaves, patrician and plebeian, lord and serf, guildmaster and journeyman, in a word, oppressor and oppressed, stood in a constant position to one another, carried on an uninterrupted, now hidden, now open fight, a fight that each time ended, either in an revolutionary reconstruction of society at large, or in the common ruin of the struggling class.(1963:58)

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Students’ Errors In Using Simple Present Tense In Writing Descriptive Texts The Case Of The Eighth Year Students Of Smp N 2 Brebes In The Academic Year Of 2006/2007 (PBING-20)

CHAPTER I
INTRODUCTION


1.1 Background of the Study

English  is  a  language  spoken  by  people  in  English  speaking  countries  or  in international  events among countries around the world. Ramelan (1992:2-3) stated that “English as an international language is used to communicate, to strengthen and to fasten relationship among all countries in the world in all fields, for example: in tourism, business,  science  and  technology,  etc.  Considering  the  importance  of English, people from various non-English speaking countries  including Indonesia learn English.” Having proficiency in English, people will be able to face this over- changing world easily. So, it is not surprising if the number of people who are interested in learning English is getting increased from time to time.

In Indonesia,  English  has  been  taught  as  a  foreign  language.  Ramelan (1992; 1)  stated that English has been taught in our country as the first foreign language since the proclamation in Indonesia on the 17th  of August 1945.” It is taught as  a  compulsory subject  in  junior  high  school  and  senior  high  school  and  in universities or institutes for several terms. Even, it has been tried to be taught to the students of some elementary schools.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

CONTEXT OF SITUATION AND CONTEXT OF CULTURE IN WILLIAM SHAKESPEARE’S “SONNET XVIII” (PBING-19)

CHAPTER I INTRODUCTION

1.1 General Background of the Study



Even though they come from different field, linguistics studies and literary studies are assumed to be connected in certain respects as intellectual disciplines. Linguistics, as the scientific study of language, necessarily “covers all aspects and uses of language, and all styles” (Hill, 1969: 196); or “an aspect of the study of language” (Halliday, 1985:4). This means that linguistics concerns with the way people use language and with how the various components of language function.

As we know, language is not only used in our everyday live, but it might also be presented in the form of a text. This text varies from just a short letter to a longer written forms presented in books and papers. Halliday (1985:11) proposed the definition of text as “an object in its own right; it may be a highly valued object, such as literature”. Literature, then, as defined by Rees (1973: 2) “is the written form of language, which expresses and communicates thoughts, feelings and attitudes towards life”. Literature comprises a number of particular uses and styles, forms and important. Those uses, styles and forms are also “a valuable part of the linguistics material in the study of a particular language”, as stated by
Robins (1980: 311).


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Dictation As A Testing Technique In Measuring The Students’ Listening Mastery (A Case Study Of The Fifth Grade Students Of Sd Negeri ..(PBING-18)

CHAPTER I INTRODUCTION

1.1 General Background of the Study

Language is the most important thing for people as a means of communication. It is basically a means of both oral and written communication. People use language to express their ideas and wishes to others’ people such as when they need others help so that close relation among members of the group can be carried out (Ramelan, 1993: 8). Ramelan further states that “the use of language enables the members of a social group to cooperate with one another for their own benefit.”

It is important to learn English because it is an international language which is used in many countries over the world and widely used in many sectors such as information, trade, education, etc.



In Indonesia, English has an important role especially in education. Therefore, English is taught as the first foreign language in all levels of schools and language courses. In elementary school, English has been taught as a local content. Since The Basic Course Outlines of the 2004 Curriculum states that the objective of learning English at elementary school as a local content is to develop students' communication ability in the context of school (2004: 7). It means that the students are expected to be able to make simple transactional and interpersonal conversation which is potentially needed to communicate in the context of school. Here, the teacher plays important role since he has to be able to set students
interest and motivation in learning English in order to develop students’ ability to
communicate using all the resources they have already acquired to interact with others about their needs and interest.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Lara Cameron’s Motivation In Achieving Power And Wealth In Sidney Sheldon’s The Stars Shine Down (PBING-17)

CHAPTER I
INTRODUCTION

1.1 Background of the Study

Nowadays, some people tend to read literature more than to scientific or religious books since they consider that literature will lead human to a better social or personal conduct. Moreover, literary book presents expression of feelings, while scientific or religious books are the most exact kind of reporting. In a very real sense, some people who have read good literature have lived more comfortable than people who cannot or will not read.



Rees (1973: 1-2) defines literature in a broad and a narrow sense. The former means anything that is written such as catalogues, textbooks, brochures, and so on. While the latter means writing that expresses and communicates thoughts, feelings, ideas, and attitudes towards life in serious, fuller and deeper sense of words such as novel, poetry, prose, fiction, essay, and autobiography.
Actually, literature has primary aim is giving pleasure, to entertain those who concern to it. Darma (1984: 55) says that literature is really an expression to explore the life problems, philosophy, and psychology. In other words, the author of literary work is usually considered as an expert in psychology, and philosophy who concern about life problems.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Usaha Orang Tua Dalam Pembinaan Pendidikan Agama Anaknya Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kecamatan Amuntai Selatan Kab Hulu Sungai (PAI-4)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul
Dalam rangka membangun negara kita ini, maka sangat diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas baik dalam penguasaan ilmu pengetahuan maupun teknologi. Terlebih lagi dalam pemilikan kepribadian yang dilandasi iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk mencapai hal ini adalah dengan melalui proses pendidikan.


Untuk mencapai cita-cita tersebut dilaksanakan satu sistem pendidikan Nasional yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 tentang pendidikan nasional yaitu :


“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa ,bertyujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa,berakhlak mulia ,sehat ,berilmu ,cakap kreatif,mandiri dan menjadi warga negara yang demograsi serta bertanggung jawab1

Untuk membentuk manusia yang berkualitas sebagaimana tujuan diatas, bukanlah hal yang mudah tetapi harus diusahakan dengan kerja keras dan pengorbanan yang tidak sedikit. Salah satu cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan tersebut adalah lewat jalur pendidikan..

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Penggunaan Peta Konsep Pada Materi Trigonometri Melalui Pendekatan TPS di Kelas XI SMAN 6 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2011/2012 (PMT-10)


Pendidikan merupakan suatu hal yang fundamental bagi kemajuan bangsa, maju dan mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Dengan kata lain kualitas pendidikan berimplikasi secara tidak langsung terhadap tingkat kesejahteraan manusia tidak terkecuali kualitas pelaksanaan proses belajar matematika.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di setiap jenjang pendidikan dasar, menengah maupun perguruan tinggi. Peranan matematika sangat penting dalam menunjang pembangunan di bidang pendidikan, bagi siswa penguasaan matematika akan menjadi sarana yang ampuh sebagai penunjang mempelajari mata pelajaran yang lain. Matematika juga membentuk kemampuan berfikir logis, kritis, kreatif, serta dinamis, sehingga manusia mampu menemukan dan menentukan ide-ide baru yang berguna bagi kepentingan teknologi dalam peranan bagi manusia.

Kenyataan yang dihadapi di SMA, bahwa prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika mempunyai nilai rata-rata yang rendah. Hal ini dibuktikan pada Ujian Nasional Tahun 2010/2011, untuk SMA, nilai rata-rata untuk Matematika adalah 6,69, sedangkan nilai rata-rata untuk mata pelajaran lain lebih tinggi, yaitu rata-rata nilai Bahasa Inggris sebesar 6,80, rata-rata nilai Bahasa Indonesia sebesar 7,00, dan rata-rata nilai IPA sebesar 7,00 (Pusat Penelitian Pendidikan, Balitbang Depdiknas). 

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Hubungan Motivasi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Bidang Studi PPKn di SDN Tasikmadu 2 Kota Malang Tahun Pelajaran 2010-2011 (PPKN-1)

Hubungan orang tua adalah hubungan yang paling mendasar dalam tumbuh kembangnya seorang anak. Prestasi belajar siswa juga tidak dapat terlepas dari kondisi lingkungan keluarga siswa. Siswa yang memiliki prestasi baik biasanya berasal dari lingkungan keluarga yang baik, begitu pula sebaliknya, apabila lingkungan keluarga kurang baik prestasi siswa juga memiliki kecenderungan yang rendah. Kondisi lingkungan keluarga yang baik dapat diharapkan dapat memberikan motivasi belajar yang baik sehingga prestasi belajar siswa dapat lebih maksimal

            Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivasi orang tua terhadap prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa dibatasi pada mata pelajaran PPKN kelas VI semester 2.

            Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SDN Tasikmadu 2 tahun pelajaran 2010-2011. Selanjutnya diambil sample siswa kelas VI, yaitu sebanyak 25 anak. Untuk mengumpulkan data digunakan angket dan nilai Try out ke 3 siswa khususnya mata pelajaran PPKN kelas VI semester 2 tahun ajaran 2010-2011.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengajaran Bahasa Arab Di Madrasah Ibtidaiyah Miftakhul Huda Temanggung Siswa Kelas V (PBA-6)

Menurut Al-Ghazzawi yang dikutip kembali oleh Prof. Dr. Azhar Arsyad, bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang banyak digunakan oleh masarakat dunia, yang dituturkan oleh lebih dari 200.000.000 (dua ratus juta) umat manusia dan bahasa ini digunakan secara resmi oleh kurang lebih 20 (dua puluh) Negara.[1] Bahasa Arab adalah salah satu bahasa hidup, yang dipakai sehari-hari dan merupakan bahasa resmi di Saudi Arabia, Marokko, Aljazair, Libya, Tunisia, Mesir, Sudan, Lebanon, Syria, Irak, Kuwait, Iran, Uni Emirat Arab, Mesir, Palestina, dan beberapa negara di semenanjung Arabia.[2] Di samping itu bahasa Arab juga merupakan bahasa kitab suci al-Qur'an dan al-Hadist. Bahasa Arab adalah bahasa ilmu pengetahuan agama Islam. Disamping digunakan sebagai alat komunikasi bahasa Arab juga dipakai sebagai bahasa ilmu pengetahuan, sehingga sangat menarik untuk dipelajari. Dalam ritual ibadah khususnya sholat, haji, dan doa juga menggunakan bahasa Arab. 


Dari uraian singkat di atas, dapat dipahami bagi siapa saja yang ingin mempelajari ilmu pengetahuan agama Islam lebih mendalam, sebelumnya ia perlu menguasai bahasa Arab, karena dengan menguasai bahasa Arab pintu gerbang untuk mendalami al-Qur'an, hadist dan ilmu pendukungnya menjadi terbuka lebar. 


Di dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 2 Tahun 1989 dan Peraturan Pemerintah No. 28 dan 29 Tahun 1990, yang dimaksud dengan Madrasah adalah sekolah umum yag berciri khas agama Islam. Jadi Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah sekolah yang berciri khas agama Islam yang setingkat sekolah dasar.[3] Pelajaran bahasa Arab di madrasah sudah barang tentu diajarkan karena bahasa Arab termasuk bagian dari pelajaran yang harus diajarkan di madrasah, mulai dari tingkat MI sampai perguruan tinggi.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pembelajaran Kitab Kuning Dengan Arab Pegon (PBA-5)

Arab pegon, sebenarnya hanya merupakan ungkapan yang digunakan oleh orang Jawa, sedangkan untuk daerah Sumatera disebut dengan aksara Arab-Melayu6. Jadi, huruf Arab pegon atau disebut dengan aksara Arab-Melayu ini merupakan tulisan dengan huruf Arab tapi menggunakan bahasa lokal. Dikatakan bahasa lokal karena ternyata tulisan Arab pegon itu tidak hanya menggunakan Bahasa Jawa saja tapi juga dipakai di daerah Jawa barat dengan menggunakan Bahasa Sunda, di Sulawesi menggunakan Bahasa Bugis, dan di wilayah Sumatera menggunakan Bahasa Melayu. 


Keberadaan Arab pegon di Nusantara sangat erat kaitannya dengan syi’ar Agama Islam, diduga merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh para ulama sebagai upaya menyebarkan Agama Islam7. Selain itu aksara Arab ini juga digunakan dalam kesusasteraan Indonesia. Menurut Prof. Dr. Koentjaraningrat, dalam kesusasteraan Jawa ada juga yang ditulis dengan tulisan pegon atau gundhil, penggunaan huruf ini terutama untuk kesusasteraan Jawa yang bersifat agama Islam,8 aksara Arab yang dipakai dalam Bahasa Jawa disebut dengan aksara Pegon.9Bukan hanya kesusasteraan Jawa saja tapi ternyata mencakup Nusantara karena menurut Drs. Juwairiyah Dahlan, bagi mereka yang mempelajari kesusasteraan Indonesia seringkali menggunakan aksara Arab ini, bahkan di Malaysia disebut dengan aksara Jawi.


Dengan aksara Arab ini, telah ditulis dan dikarang ratusan buku mengenai ibadah, hikayat, tasawuf, sejarah nabi-nabi dan rosul serta buku-buku roman sejarah.  Pada zaman penjajahan Belanda, sebelum tulisan latin diajarkan di sekolah-sekolah, seringkali aksara Arab dipergunakan dalam surat menyurat, bahkan dikampung-kampung pada umumnya sampai zaman permulaan kemerdekaan, banyak sekali orang yang masih buta aksara latin tetapi tidak buta aksara Arab, karena mereka sekurang-kurangnya dapat membaca aksara Arab, baik untuk membaca Al-Qur’an maupun menulis surat dalam bahasa daerah dengan aksara Arab.10Menurut Prof. Dr. Denys Lombard, menjelang tahun 1880 aksara Arab masih digunakan luas untuk menuliskan Bahasa Melayu dan beberapa bahasa setempat (seperti Bahasa Aceh atau Minangkabau) 11

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Tingkat Perbandingan Bahasa Indonesia,Arab,Dan Inggris (PBA-4)

Skripsi ini  berjudul “Tingkat Perbandingan Dalam Bahasa Indonesia, Arab, dan Inggris Serta Implikasinya Dalam Pengajaran Bahasa Arab   (Suatu Analisis Kontrastif ).” Dari judul tersebut agar tidak terjadi asumsi serta pernafasan yang keliru mengenai obyek pembahasan yang dimaksud, di sini penulis perlu menguraikan, menjelaskan dan menegaskan judul tersebut.


1.                   Tingkat Perbandingan

Perbandingan berarti memberi nilai lebih terhadap sesuatu. Sehingga tingkat perbandingan dapat diartikan sebagai bentuk morfologi yang menunjukkan keadaan lebih dari sesuatu terhadap yang lain.


2.                   Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris

Yang dimaksudkan dengan ketiga bahasa adalah bahasa baku yang menjadi bahasa resmi negara masing-masing dan sesuai dengan tata bahasa yang sudah ditentukan.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Prilaku Sifat Dan Mausuf Dalam Hubungan Sintaksis Bahasa Arab (PBA-3)


Sebagai manusia kita tidak akan pernah berhenti saling berinteraksi dengan manusia yang lainnya karena antara manusia yang satu dengan yang lainnya sangat saling membutuhkan dan sebagian cara berinteraksi manusia dengan manusia yang lainnya adalah dengan cara komunikasi antara sesama, baik itu dengan bahasa lisan atau bahasa tulisan. Sebagai media komunikasi berbagai Bahasa mengalami kemajuan sejalan dengan perkembangan budaya-masing-masing termasuk Bahasa Arab.

Bahkan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab sudah dijadikan Bahasa Internasional dan kedua bahasa ini dijadikan sebagai mata pelajaran yang penting di Lembaga Pendidikan yang berciri khas Agama Islam. Dalam mempelajari bahasa-bahasa tersebut para siswa tidak akan luput dari kesulitan-kesulitan, karena bahasa-bahasa tersebut sangat variatif dan mempunyai aturan-aturan yang sangat banyak terutama Bahasa Arab. 
Bahasa Arab merupakan bahasa yang memiliki tingkat kemajuan yang sangat pesat, sehingga Bahasa Arab sangat potensial untuk dijadikan sebagai Bahasa Internasional, karena Bahasa Arab dijadikan sebagai  pelajaran yang sangat mendasar di lembaga-lembaga pendidikan terutama Lembaga Pendidikan yang bernaung di bawah Depertemen Agama.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Studi Tentang Pelaksanaan Metode Sam’iyah Wa Syafawiyah Dalam Pengajaran Bahasa Arab Di Kelas Ii Mts. Putra Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat (PBA-2)


Bahasa Arab adalah bahasa yang dipergunakan oleh Allah untuk menurunkan Al-Qur’an. Dengan demikian, maka bahasa Arab dan Al-Qur’an merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisah-pisahkan, sehingga bahasa Arab memiliki peran yang istimewa dari bahasa-bahasa lainnya yaitu dengan ditakdirkannya sebagai bahasa  Al-Qur’an.


ﻥﻮﻠﻘﻌﺘ ﻢﻜﻠﻌﻠ ﺎﻴﺒﺮﻋ ﺎﻨﺍﺮﻗ ﻩﺎﻨﻠﺰﻨﺍ ﺎﻨﺍ

Artinya : Sesungguhnya kami menurunkan Al-Qur’an dengan bahasa Arab agar kamu memahaminya. (Q.S. Yusuf : 2)


Ayat di atas memberikan sinyalemen bahwa mempelajari bahasa Arab adalah syarat untuk memahami isi Al-Qur’an dan mempelajari Al-Qur’an berarti mempelajari bahasa Arab. Dengan demikian, maka peran bahasa Arab disamping sebagai alat komunikasi antara sesama manusia juga alat komunikasi antara hamba dengan kholiqnya dalam bentuk sholat, do’a dan sebagainya.


Adanya peran bahasa Arab yang sangat penting dan istimewa dalam kehidupan umat Islam tidak berlebihan jika pengajaran perlu mendapat penekanan dan perhatian yang serius dan seksama, baik di Lembaga Formal maupun Non Formal.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Metode Pengajaran Baca Al-Qur'an Di An-Nuur Foundation Jogjakarta (Dalam Perspektif Pengajaran Membaca Permulaan Bahasa Arab) (PBA-1)

Untuk memudahkan dalam memahami judul skripsi "Metode    Pengajaran Baca Al-Qur'an di An-Nuur Foundation Jogjakarta (Dalam Perspektif Pengajaran Membaca Permulan Bahasa Arab) penulis memberikan penegasan masalah sebagai berikut: 

1.                  Metode Pengajaran
Metode adalah jalan (cara) yang ditempuh oleh guru untuk menyampaikan materi pelajaran kepada murid[1] atau cara yang dalam fungsinya  merupakan alat untuk mencapai tujuan, sedangkan pengajaran adalah interaksi belajar-mengajar, yaitu hubungan timbal balik antara guru (pengajar) dan anak (murid) yang menunjukan adanya hubungan yang bersifat educatif (mendidik), yang mana interaksi itu harus diarahkan pada suatu tujuan tertentu yang bersifat mendidik yaitu adanya perubahan tingkah laku anak didik kearah kedewasaan.

Adapun maksud dari metode pengajaran disini adalah suatu cara yang ditempuh oleh guru dalam suatu proses interaksi belajar-mengajar dengan maksud agar tujuan pengajaran dapat tercapai.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Cara Seo Blogger

Contoh Tesis Pendidikan