Di
era globalisasi sekarang, dunia semakin sempit. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi semakin pesat yang menimbulkan berbagai dampak dalam seluruh bidang
kehidupan manusia. Baik dampak yang bernilai positif maupun negatif. Dalam hal
ini pendidikan mempunyai peranan dalam membangun bangsa ke depan untuk mencapai
kemakmuran dan kesejahteraan hidup yang merata.
Dalam menghadapi kemajuan tersebut secepatnya
bangsa Indonesia
harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan tidak perlu
menunda-nunda lagi. Karena dengan SDM yang berkualitas bangsa Indonesia
akan mampu mengikuti kemajuan tersebut. SDM yang berkualitas adalah
berkembangnya manusia secara menyeluruh. Manusia yang berkualitas adalah
manusia yang berkembang optimal baik secara fisik, kognitif, emosi, sosial
maupun spiritual.
Secara tidak sadar bangsa Indonesia
memiliki bibit-bibit unggul yang dapat dijadikan SDM berkualitas. Bibit unggul tersebut yaitu anak
yang memiliki kecerdasan lebih tinggi atau bisa disebut dengan anak
supernormal.
Anak
supernormal memiliki keunggulan-keunggulan berbeda dengan anak normal. Dari
segi fisik sedikit lebih unggul baik tinggi, bobot dan kesehatan. Lebih mampu
berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama, mampu mencipta, mampu memahami
mulai dari masalah material sampai masalah abstrak. Karena kelebihan dalam hal
kecerdasan, maka cenderung bergaul dengan anak-anak yang lebih tua yang lebih
banyak memiliki kemahiran fisik dan pengalaman.[1]
Keunggulan-keunggulan
yang dimiliki anak supernormal penting untuk dikembangkan dan dibimbing. Karena
anak yang memiliki kecerdasan lebih laksana tanaman yang membutuhkan seseorang
yang dapat membimbing dan membantunya agar berkembang secara alamiah,
menghilangkan berbagai kendala yang ada dihadapannya, serta merintis jalan
baginya. Merekapun membutuhkan seseorang yang dapat memahami serta menghargai
kelebihannya.
Apabila
anak supernormal tidak disediakan pelayanan pendidikan, tidak dibimbing dan
tidak dididik sesuai dengan kebutuhan-kebutuhannya yang khas, sehingga
potensi-potensinya kurang dapat diwujudkan maka disamping dapat kehilangan
bibit-bibit unggul bagi perkembangan negara dan bangsa Indonesia, anak-anak
tersebut dirugikan bahkan dapat menjadi anak bermasalah, dan bisa jadi putus
sekolah.[2] Jelas bahwa anak supernormal membutuhkan
didikan dan bimbingan secara khusus dan serius.
Upaya
membimbing dan mendidik anak supernormal supaya menjadi SDM yang berkualitas
dan memiliki masa depan yang cerah akan berhasil apabila didukung oleh orang
tua dan masyarakat. Orang tua mempunyai peran yang sangat penting, karena orang
tualah yang menemukan beberapa karakteristik anak pada usia yang sangat dini,
yaitu saat dia membangdingkan dengan anak lain pada usia yang sama, kadang
seorang ibu mengetahui bakat putrinya melalui aneka pertanyaan cerdas yang
diajukannya. Disamping orang tua, lingkungan masyarakat juga mempunyai peran
yang sangat besar. Karena di lingkungan masyarakatlah mereka berkembang yang
dapat mempengaruhi baik buruknya anak.
Namun
kebanyakan orang tua berkeyakinan bahwa anak yang mempunyai kecerdasan tinggi
tidak mengalami kekhawatiran, sebab mereka mampu mengatasi masalahnya sendiri,
orang tua memandang bahwa anak mereka memiliki segalanya. Padahal anak
supernormal tidak memiliki kemampuan untuk mencapai jalan yang benar tanpa
bantuan orang lain, sebab mereka memerlukan bantuan dalam berkreasi dan
menampilkan potensinya. Mereka tidak hanya memerlukan motivasi, tetapi lebih
banyak memerlukan pengertian dan partisipasi serta dukungan. Masyarakatpun
tidak terlalu memperhatikan anak-anak cerdas, tidak memberi sugesti, dan tidak
membangkitkan kemampuan-kemampuan internal untuk mencipta dan berkreasi.
Masyarakat memberlakukan mereka sama seperti yang lain, tidak ada yang beda
maupun yang istimewa. Disinilah anak-anak tersebut menemukan lingkungan yang
seolah-olah tidak menghargai sebagaimana mestinya dan tidak mengenal
kelebihan-kelebihan mereka. Akibatnya membuat mereka lemah atau guncang dan
bisa membunuh faktor-faktor kreatifitas dan menghilangkan tanda-tanda
kecerdasan. Tak obahnya seperti bibit unggul yang istimewa tumbuh di tanah yang
gersang, tidak dipupuk dan tidak disirami dibiarkan hidup sehidup-hidupnya.
Bahkan
yang lebih parah lagi orang tua kurang mengetahui tentang keadaan anaknya yang
tergolong supernormal sehingga kalau anaknya berbuat hal-hal yang tidak masuk
akal, orang tua tidak dapat mengerti. Bisa jadi orang tua hanya akan
marah-marah, menghukum dan selalu menyalahkan. Oleh karena itu perlu bagi orang
tua untuk memahami dan mengetahui
tanda-tanda kecerdasan dan ciri-ciri anak supernormal.
Mendidik
anak merupakan tanggung jawab yang berat. Nabi SAW telah menyebutkan dengan
tepat tanggung jawab itu yaitu sebagai seorang pemimpin, sebagai seorang
pemimpin harus berhati-hati tehadap yang dipimpinnya. Orang tua harus terus
menerus mengawasi dan memperhatikan sehingga yakin bahwa anak-anak mereka tidak
tersesat dan jatuh.
Seseorang tidak bisa dibiarkan tumbuh dan berkembang begitu saja tanpa ada
yang merawat dan membimbing, karena anak bisa tumbuh liar tak terkendali.
Pendidikan merupakan tanggung jawab dan kewajiban orang tua karena anak sebagai
amanah Allah SWT. Oleh karena itu orang tua tidak boleh menelantarkan
kebutuhan-kebutuhan anak yakni kasih sayang, perlindungan, pendidikan dan
sebagainya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadistnya :
اَكْرِمُوا اَوْلاَ دَكُمْ وَاَحْسِنُوا أَدَبَهُمْ فَاِنَّ اَوْلاَدَكُمْ هَدِيَّةٌ اِلَيْكُمْ (رواه ابن ماجة)
“Hormatilah
anak-anakmu sekalian dan perhatikanlah pendidikan mereka, karena anak-anakmu
sekalian adalah karunia Allah kepadamu.”[3]
Hadist
di atas mengandung suatu perintah pada orang tua untuk memperhatikan pendidikan
dan mengarahkan anak-anak kepada terbentuknya ahlak mulia sesuai dengan
ajaran-ajaran agama Islam.
Agar
terjadi keseimbangan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akherat pada anak
supernormal perlu penanaman ahlakul kharimah karena dalam muatan SDM yang
berkualitas yang paling elementer adalah sikap hidup ahlakul kharimah secara
kondusif. Anak supernormal merupakan kekayaan sumber daya insani yang tidak
terukur nilainya. Mereka bukan hanya milik orang tuanya melainkan milik
masyarakat dimana mereka tumbuh. Oleh karena itu jangan menyia-nyiakan kekayaan
yang besar ini. Dengan memenuhi kemauan positif, memuji daya kreasi dan hasil
kerja dan mendidik mereka, supaya menjadi cendekiawan umat dan pimpinan
masyarakat banyak yang berlandaskan pada ajaran agama.
Dari
permasalahan tersebut penyusun ingin mengkaji tentang bagaimana mendidik anak
yang mempunyai keunggulan kecerdasan untuk dapat membangun kehidupan bangsa
dalam pandangan pendidikan Islam.
Untuk
itu dalam skripsi ini, sengaja penyusun mengangkat masalah mendidik anak
supernormal dalam perspektif pendidikan Islam, penyusun beranggapan bahwa kecerdasan
merupakan potensi yang akan menghasilkan generasi penerus yang cakap dan
berkualitas yang dapat memahami risalah-Nya, memahami keberadaan-Nya sesuai
dengan ajaran agama apabila ada usaha untuk membimbing dan mendidiknya.
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Skripsi yg itu ga lengkap bos, kalo ga percaya coba lihat didaftar isinya ada Halaman Lampiran2, tapi kenyataannya ga ada disana..
BalasHapusMendingan skipsi yg ini ga usah ditampilkan kasihan yg mendownload
Kalo punya waktu, mari singgah di blogku