BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kemiskinan adalah realitas kehidupan , yang beragam akar
permasalahnnya. Dalam pandangan umum kemiskinan seringkali tidak dilihat
sebagai masalah yang pokok dan keadilan , yang hal ini akan mengacu pada sektor
perekonomian yang kurang baik bagi masyarakat yang mengalaminya.
Kehidupan yang miskin merupakan kenyataan faktual yang
setiap hari dijumpai dan harus dihadapi oleh masyarakat / penduduk miskin.
Kemiskinan telah menjadi suatu barang yang biasa karena kehadirannya merupakan
suatu kenyataan sehati-hari dalam masyarakat. Hal seperti ini sangat
mempengaruhi tanggapan masyarakat itu sendiri terhadap pelaksanaan program
pengentasan kemiskinan yang didesign oleh pihak-pihak yang peduli seperti
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),Lembaga Donor, Pemerintah maupun pihak swasta
.
Pada hakekatnya penanggulangan kemiskinan menghadapi
kendala internal pada tingkat kebijakan. Penanggulangan kemiskinan sangat
cenderung dilakukan secara parsial dan disitregatif,
misalnya dibatasi pada ego sektor.
Padahal penanggulangan kemiskinan yang bersifat struktural
harus menyentuh segala aspek kehidupan masyarakat baik di bidang ekonomis,
politik, sosial dan budaya.Kendala lainnya adalah masyarakat / penduduk miskin
dalam proses penanggulangan kemiskinan sering ditempatkan sebagai obyek bahkan
penonton, mereka belum sepenuhnya menjadi pemeran utama yang berwenang dalam
pola perencanaan, pmengelola maupun mengevaluasi kegiatan penanggulangan
kemiskinan, bahkan sebaliknya tidak jarang menjadi alat untuk kepentingan
pihak- pihak tertentu.Dampaknya masyarakat / penduduk menjadi pasif terhadap
pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan mulai perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi kegiatan serta pemeliharaan dan pengembangan hasil kegiatan
selanjutnya. Hambatan yang penting untuk dipecahkan adalah keberadaan mekanisme
perencanaan pembangunan desa yang belum dapat digunakan sebagai wadah
penyaluran aspirasi atau usulan kebutuhan masyarakat, mekanisma pola
perencanaan pembangunan masih berifat Top
down dan monoton .
Sebagai salah satu upaya
mengatasi kendala di atas adalah dengan meninjau kembali tentang
pemahaman dan pengalaman bila berada dalam situasi garis kemiskinan sebagai
situasi ketidak berdayaan tersebut.
Strategi pemberdayaan masyarakat / penduduk miskin
tersebut bertitik tolak dari situasi ketidakberdayaan masyarakat / penduduk
miskin. Titik tolaknya adalah asumsi bahwa pengalaman dan pemahaman keluarga
miakin atas kenyataan ketidakmampuan diri atau kurang memiliki keleluasaan
untuk mengembangkan dan meningkatkan kondisi hidup mereka secara baik dan
layak, khususnya dalam mengelola sumber kehidupan mereka termasuk ekonomi
keluarga. Oleh sebab itu pengembangan model pemberdayaan masyarakat berarti
upaya untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan menjamin hak-hak
pengelolaan sumberdaya yang ada, kebebasan berekspresi dan beraspirasi dalam kepentingan
mereka, sekaligus pembongkaran dan pembenahan hambatan-hambatan kultuiralyang
menyebabkan penduduk miskin mengalami kesulitan dalam manajerial. Masyarakat/
penduduk miskin harus dan perlu memiliki akses kepada informal dan pengetahuan
serta berbagai ragam sumberdaya baru termasuk alat-alat teknologi, terutama teknologi pertanian.
Berbeda dengan program –
program penanggulangan kemiskinan lainnya, program Pengembangan Agribisnis
Hortikultura (PAH) merupakan program penanggulangan kemiskinan dengan
mengembangkan seluruh susbsistem yang ada pada sistem agribisnis mulai sistem
hulu sampai hilir.
Salah satu kegiatan utama pada
program pengembangan agribisnis hortikultura adalam memberikan bantuan modal
kerja dan fasilitas bimbingan teknis dalam pelaksanaannya, namun tetap
mengembangkan kebebasan aspiratif sekaligus emansipatoris kepada masyarakat
(petani) untuk mengelola sumberdaya alam secara baik dan mandiri. Program
Pengembangan Agribisnis Hortikultura (PAH) dapat diposisikan sebagai upaya
pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya. Program
Pengembangan Agribisnis Hortikultura (PAH) dapat dipahami sebagai instrumen
untuk pemberdayaan kelompok tani sebagai pelaksana kegiatan dalam menyalurkan
aspirasi dan kepentingan masyarakat.
Program Pengembangan
Agribisnis Hortikultura (PAH) diharapkan akan meningkatkan pendapatan petani
melalui wadah kelompok tani yang pada hakekatnya merupakan pembangunan
pertanian yang berkelanjutan dari program pembangunan pada periode sebelumnya,
yang esensinya adalah pengembangan agribisnis hortikultura sebagai bagian dari
pembangunan perekonomian wilayah.
Program Pengembangan
Agribisnis Hortikultura (PAH) bertujuan untuk mengoperasionalkan kebijakan
pembangunan berwawasan agribisnis, yang mengarahkan agar seluruh subsistem
agribisnis dapat secara produktif dan efesien menghasilkan berbagai produk
pertanian yang memiliki nilai tambah dan berdaya saing tinggi baik pasar
domestik maupun di pasar internasional serta meningkatkan pendapatan dan
mensejahterakan para petani dan keluarganya.
Konsep inilah yang di
kembangkan dalam program pengembangan Agribisnis Hortikultura ( PAH ), sehingga
kegiatan dan kebutuhan kelompok akan ditentukan oleh seluruh anggota kelompok
tani itu sendiri dan bukan oleh pemerintah maupun pihak swasta dengan menganut
sistem Bottom Up. Dalam program
pengembangan Agribisnis Hortikultura ( PAH ) proses partisipasi dan proses
belajar lebih diutamakan dari pada sekedar memperoleh hasil secara waktu dan
sesuai petunjuk. Dalam program ini anggota kelompok tani diberi kesempatan
berperan dan berpatisipasi secara aktif dalam proses perencanaan, pelaksanaan
dan pengambilan keputusan, sehingga hal demikian akan memberikan dampak yang
positif dalam meningkatkan pengetahuan para petani tentang pengelolaan program
pengembangan Agribisnis Hortikultura ( PAH ).
Program Pengembangan
Agribisnis Hortikultura (PAH) adalah merupakan suatu perogram peningkatan pendapatan
petani dengan berdasarkan Surat Menteri Pertanian Nomor :
146/Kpts/OT.210/2/2003, tanggal 17 Pebruari 2003 tentang Pedoman Manajemen
Program dan Proyek Pembangunan Pertanian.
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar