Penelitian
dalam skripsi ini dilatar belakangi kenyataan bahwa jumlah masyarakat miskin
yang ada di kabupaten Tulungagung yang mencapai angka 93.600 orang atau 9,45%
dari jumlah keseleruhan penduduk. Lahirnya perbankan syariah yang diharapkan
bisa membantu mengatasi kemiskinan ternyata sejauh ini masihlah menerapkan prudential
principal banking yang malah menjadi kendala utama akses masyarakat miskin
yang tidak punya jaminan pembiayaan. Karena itu munculnya lembaga wakaf -yang
kemudian berkembang dengan wakaf tunai- yang terbukti telah berhasil mengatasi
masalah-masalah sosial dan ekonomi dinegara-negara Islam seperti Turki, Arab
Saudi Bangladesh dan lain-lain sangatlah menggembirakan jika berhasil di implemantasikan
juga di Indonesia. Hanya saja kenyataan membuktikan masih terdapat beberapa
kendala pengembangan wakaf tunai di Indonesia secara umum, lebih khusus lagi di
LMI Tulungagung.
Berangkat dari
kenyataan tersebut maka rumusan masalah
yang relevan untuk menjawab kendala yang di alami oleh LMI Tulungagung adalah
(1) Apa saja kendala yang dihadapai oleh LMI Tulungagung dalam pengembangan
wakaf tunai? (2) Bagaimana LMI Tulungagung merumuskan solusi atas kendala
tersebut? (3) Bagaimana startegi LMI Tulungagung dalam menggalang dana dan
mendistribusikannya. Tujuan yang ingin di capai dari rumusan masalah ini adalah
untuk mengetahui kendala, rumusan solusi dan strategi pengumpulan dana serta
pendistribusiannya.
Melihat
karakter permasalahan dan tujuan yang ingin dihasilkan maka pendekatan yang
tepat di gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis
pendekatan study kasus. Adapun data yang digunakan adalah data primer dan
sekunder. Data yang didapat kemudian dianalisis dengan menggunakan
prinsip-prinsip manajemen.
Dari hasil
analisis yang di lakukan, maka di dapatkan kesimpulan bahwa kendala yang
menjadi penghambat perkembagan wakaf tunai di LMI Tulungagung berasal dari
internal berupa kurangnya SDM dan biaya operasional, dan dari eksternal manajemen berupa kurangnya
pemahaman masyarakat terhadap wakaf tunai, kurangnya sosialisasi dan tidak
adanya koordinasi antar lembaga. Kendala-kendala tersebut meskipun ada yang
ditangani secara struktural namun disana juga ditemui penanganan yang hanya
bersifat semi struktural dan bahkan tidak terstruktur. Penanganan yang bersifat
semi struktural dan bahkan tidak terstruktur itulah yang menambah kendala
pengembangan wakaf tunai di LMI Tulungagung belum berangsur terurai sehingga terlahir
pilot project yang bisa menjadi road map
pengembangan wakaf tunai bagi LMI Tulungagung.
Kata Kunci: Analisis, Manajemen,
Kendala, Wakaf, Tunai
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar