Allah SWT menciptakan manusia untuk menjadi pemimpin di dunia dengan dilengkapi segenap organ tubuh dan kesempurnaan yaitu : akal, emosi, hawa nafsu dan kelengkapan lainnya. Berbagai kelengkapan tubuh itu yang menjadikan manusia lebih mulia dari mahluk Allah lainnya apabila manusia mampu memfungsikan segala potensi sesuai dengan proporsinya. Namun apabila manusia menyalah gunakan kelengkapan dan potensi yang diberikan Allah itu manusia dapat menjadi mahluk yang rendah dan bahkan lebuh rendah dari binatang sekalipun.
Potensi yang ada pada manusia, selayaknya difungsikan dan ditumbuh kembangkan sesuai dengan proporsinya, manusia akan mampu menjalankan fungsi kepemimpinannya apabila membekali diri dengan ilmu pengetahuan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Alaq 1-5 :
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Maha Pemurah. Yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S. Al-Alaq 1-5) (Depag. RI., 1984:1097)
Sabda Nabi Muhammad SAW :
Artinya : Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim. (Shalih, Ibnu ‘Adi dan Baihaqi dari Anas). (Ahdjat, 1995:330).
Potensi yang ada pada manusia, selayaknya difungsikan dan ditumbuh kembangkan sesuai dengan proporsinya, manusia akan mampu menjalankan fungsi kepemimpinannya apabila membekali diri dengan ilmu pengetahuan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Alaq 1-5 :
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Maha Pemurah. Yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S. Al-Alaq 1-5) (Depag. RI., 1984:1097)
Sabda Nabi Muhammad SAW :
Artinya : Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim. (Shalih, Ibnu ‘Adi dan Baihaqi dari Anas). (Ahdjat, 1995:330).
Dari dua nash tersebut dapat dipahami bahwa Agama Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan dan pentingnya pendidikan yang menekankan perlunya orang belajar membaca dan menulis serta belajar ilmu pengetahuan.
Dengan berbekal ilmu pengetahuan manusia akan mendapat derajat yang tinggi dan kedudukan yang mulia baik menurut pandangan Allah SWT maupun manusia, dan hal imi dapat diperoleh cara beriman kepada Allah SWT dan memperbanyak serta memperluas ilmu pengetahuan. Allah SWT dalam firman-Nya mengungkapkan bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat. Firman Allah dalam surat Al-Mujaadalah ayat 11 yaitu :
Artinya : ….. Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan dengan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui terhadap apa-apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Mujaadalah : 11) (Depag RI., 1984:910)
Dalam kaitannya dengan menuntut ilmu tersebut, maka seiring dengan kemajuan zaman yang kian pesat, proses belajar tersebut semakin maju dan masalah yang sangat kompleks dan urgen. Salah satu dari kekomplekannya, dapat dilihat dari konteks kekinian baik mulai dari tantangan dan hambatan pendidikan ataupun tujuan yang hendak dicapai oleh pendidikan itu sendiri.
Tujuan pembangunan nasional Bangsa Indonesia yang telah diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945 pada alinea ke IV adalah :
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajuka kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan abadi dan keadilan sosial. (UUD 1945, 1993:02)
Cita-cita bangsa Indonesia yang merupakan penegasan dan tujuan akhir pembangunan Nasional tersebut tellah dirumuskan kembali dalam ketetapan MPR No. II/MPR/1993 tentang GBHN, sebagai tujuan pembanguna nasional yaitu :
Mewujudkan masyarakat adil makmur yang merata materiil dan spirituil berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka berkedaulatan rakyat, dalam suasana prikehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib dan dinamis.
Untuk merealisasikan tujuan pembangunan nasional tersebut, nampaknya eksistensi pendidikan sangat urgen hal ini dapat dilihat dari tujuan Pendidikan Nasional yang termaktub dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 yaitu :
Pendidikan Nasional adalah pendidikan berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Salah satu bentuk kemajuan dari proses belajar yaitu enggan diadakannya lembaga pendidikan yang secara formal diakui keberadaannya. Orang tua yang semestinya mendidik sendiri anaknya, dalam bebrapa aspek bisa diwakilkan dalam lembaga pendidikan formal tersebut yaitu sekolah. Sekolah atau Madrasah yang menjadi wakil dari amanat orang tua dalam mendidik anak harus memiliki kalifikasi yang cukup, dengan kata lain tidak semua lembaga pendidikan yang secara otomatis menjadi lembaga pendidika yang baik. Dengan demikian kualifikasi merupakan prasarat wajib yang harus dimiliki lembaga pendidikan, baik itu dari segi tenaga edukatif, sarana dan prasarana maupun aspek lain yang terkait.
Berkaitan dengan masalah proses belajar mengajar di sekolah, siswa maupun guru yang akan melakukan dinamisasi dalam arti proses belajar mengajar tersebut merupakan sarana untuk mengembangkan diri dan ilmu pengetahuan, sikap maupun akhlaq. Hanya saja proses belajar tersebut tidak selamanya berjalan tanpa hambatan. Hambatan atau rintangan akan senantiasa muncul setiap waktu baik itu kesulitan mengajar guru, kesulitan belajar siswa dan sebagainya. Sehingga dengan beberapa hambatan tersebut diharapkan guru dan siswa yang bersangkutan akan lebih dinamis dan inovatif.
Keberadaan bimbingan dan penyuluhan di sekolah yang berperan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam berbagai hal terutama masalah kesulitan belajar harus senantiasa mendapat perhatian yang serius agar kesulitan belajar tersebut dapat segera teratasi. Dari sini peranan bimbingan dan penyuluhan disekolah mulai diperlukan dan bukan saja untuk mengatasi kesulitan belajar siswa akan tetapi juga membantu guru dalam mengenal siswanya secara lebih dalam sehingga bimbingan dan penyuluhan lebih sistimatis dan bermutu.
Bimbingan dan penyuluhan yang keberadaannya semakin dibutuhkan dalam dunia pendidikan merupakan suatu badan yang mempunyai fungsi sangat penting. Dengan kata lain bimbingan dan penyuluhan mempunyai peran dalam mencarikan jalan keluar dari setiap kesulitan yang dihadapi siswa dalam proses belajar mengajar. Bimbingan dan penyuluhan berfungsi untuk membantu kelancaran pendidikan dan pengajaran di sekolah, artinya dengan adanya bimbingan dan penyuluhan disekolah secara intensif akan memberi dampak baik secara langsung maupun secara tidak langsung yang akhirnya akan kembali pada keberhasilan pendidikan.
Berdasarkan pada pemikiran inilah kiranya perlu dilakukan penelitian tentang peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Laweyan Kecamatan Sumbersari Kabupaten Probolinggo Tahun Pelajaran 2002/2003.
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar