Desain Jaringan Dengan Menggunakan IPv6 STUDI KASUS : UPT. LAB Perangkat Lunak Universitas Bina Nusantara (IK-38)

Pada masa permulaan komputer digunakan, komputer bertukar informasi dengan alat/device yang dipasang (attached) secara langsung, seperti cardreader dan printer. Penggunaan komputer yang lebih lanjut memerlukan pemasangan alat-alat untuk menghubungkan secara lokal dan remote (jarak jauh). Ketika sebuah badan/organisasi mempunyai beberapa komputer, sering terjadi kebutuhan akan transfer data antar komputer untuk memungkinkan user pada satu komputer untuk mengakses komputer lain.




Para vendor merespon kebutuhan ini dengan menyediakan dan mengembangkan hardware dan software untuk keperluan komunikasi tersebut. Sayangnya, hardware dan software ini mempunyai beberapa kelemahan/kekurangan, yaitu :
-       Hanya  bekerja  baik  dengan  hardware/software  yang  dikeluarkan  oleh
vendor tersebut.
-       Hanya mendukung sejumlah kecil jenis network.
-       Kadang-kadang   terlalu   kompleks,   memerlukan   pengetahuan   terhadap bahasa pemrograman yang baru atau cara pengoperasian yang berbeda- beda untuk setiap aplikasi.
-       Kurang fleksibel untuk menciptakan sebuah jaringan telah ada sebelumnya untuk berkomunikasi dengan jaringan lain secara mudah dan murah.
Situasi ini berubah dengan adanya Trasmission Control Protocol/Internet
Protocol (TCP/IP)  dan teknologi router yang muncul.
Pada  masa  sekarang,  jaringan  komputer  telah  menjadi  sebuah  bagian yang tak terpisahkan pada hampir seluruh badan/organisasi. Komputer telah dihubungkan dengan workstations, server, dan komputer lain sehingga tercipta sebuah komunitas LAN (local area network). Dan beberapa dari LAN tersebut juga telah dihubungkan dengan LAN lain sehingga terciptalah MAN (metropolitan area network). Dan MAN telah bergabung pula menjadi sebuah komunitas jaringan yang lebih besar yang disebut WAN (wide area network).
Telah menjadi sebuah keperluan dasar untuk kegiatan operasional sehari- hari bahwa sistem-sistem haruslah dapat berkomunikasi satu sama lain bila dibutuhkan, tanpa memandang letaknya di dalam suatu jaringan.
Pada   awalnya,   protocol   TCP/IP  hanya   dapat   menangani   beberapa kegiatan sederhana, yaitu :
-       Terminal akses untuk host manapun.
-       Kemampuan untuk melakukan copy file  dari satu host ke host lain.
-       Pertukaran electronic mail (e-mail)  antara beberapa user.
Setelah  beberapa  tahun,  TCP/IP  dikembangkan  sehingga  dapat menangani beberapa aplikasi seperti :
-       Remote Printing (melakukan pencetakan jarak jauh)
-       Network File System
-       Network News
-       Gopher
-       WWW (World Wide Web) , yang lebih dikenal dengan nama internet.


-       Directory service untuk memetakan hostname (nama komputer) yang lebih
userfriendly
-       Dynamic Host Configuration
-       Manajemen jaringan untuk host, router , dan peralatan jaringan lainnya.

Protokol TCP/IP berkembang dengan pesat dan komunitas penggunanya semakin bertambah, terlebih lagi dengan adanya WWW yang lebih dikenal dengan internet.
Dalam protokol TCP/IP, agar 2 buah komputer/lebih dapat saling berkomunikasi, maka tiap komputer haruslah memiliki sebuah IP (Internet Protocol) number. Saat ini IP number yang digunakan adalah IPv4 (IP versi 4) dimana besarnya alamat IP number hanya berukuran 32 bit dan hanya dapat menampung 4,294,967,296 nomor IP. Bila seluruh komputer ingin mengakses internet, maka diperlukan sebuah IP public dimana IP tersebut unik dan tidak dimiliki oleh host manapun. Untunglah hal ini dapat diatasi dengan bantuan kelas (class) dalam pengalamatan dan teknologi NAT (network address translation) yang dapat mengijinkan beberapa host untuk dapat mengakses internet melalui sebuah host lain yang mempunyai IP public, sehingga host tersebut tidak diharuskan mempunyai IP public. Biasanya sebuah badan/organisasi mempunyai satu/lebih IP public untuk melakukan koneksi pada internet. Dengan semakin berkembangnya pengguna  internet  dewasa ini, ketersediaan akan IP public semakin berkurang, sementara kebutuhan akan IP public semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat pada perkembangan penggunaan IP public dengan menggunakan IPv4 di dunia :
-    pada tahun 1981 – IPv4 diperkenalkan
-    pada tahun 1985, sebanyak 1/16 dari total IP public telah terpakai
-    pada tahun 1990, sebanyak 1/8 dari total IP public telah terpakai
-    pada tahun 1995, sebanyak 1/3 dari total IP public telah terpakai
-    pada tahun 2000, sebanyak 1/2 dari total IP public telah terpakai
-    pada pertengahan tahun 2002, sebanyak 2/3 dari total IP public telah terpakai.
Dengan melihat perkembangan jumlah IP public yang dipakai, dapat dipastikan bahwa IPv4 tidak dapat menampung total host   dalam waktu dekat. Terlebih lagi dengan adanya perkembangan teknologi sebagai berikut :
1.   Munculnya piranti mobile yang memunculkan cara baru dalam berinternet.
2.   Semakin banyak munculnya industri yang membutuhkan koneksi internet.
Selain itu yang melatarbelakangi penulis mengambil UPT. Perangkat Lunak Universitas Bina Nusantara sebagai studi kasus adalah dikarenakan rencana Universitas Bina Nusantara untuk merubah struktur jaringannya menggunakan  IPv6,  termasuk  pada  UPT.  Perangkat  Lunak.  Sehingga  di harapkan skripsi ini dapat menjadi referensi bagi network administrator  pada UPT. Perangkat Lunak untuk mengubah jaringannya berbasiskan IPv6.
Dengan latar belakang inilah penulis bermaksud untuk melakukan penelitian terhadap IPv6 (IP versi 6) sehingga dapat menjawab kebutuhan akan IP public.



Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Cara Seo Blogger

Contoh Tesis Pendidikan