Para
vendor merespon kebutuhan ini dengan
menyediakan
dan mengembangkan hardware dan software untuk keperluan komunikasi tersebut. Sayangnya, hardware dan software ini mempunyai beberapa
kelemahan/kekurangan, yaitu
:
- Hanya
bekerja
baik
dengan
hardware/software
yang
dikeluarkan
oleh
vendor tersebut.
- Hanya
mendukung sejumlah kecil jenis network.
- Kadang-kadang terlalu
kompleks, memerlukan pengetahuan terhadap bahasa pemrograman yang baru atau cara pengoperasian yang berbeda- beda
untuk setiap aplikasi.
- Kurang fleksibel untuk menciptakan sebuah jaringan telah ada sebelumnya untuk berkomunikasi dengan jaringan
lain secara mudah dan murah.
Situasi ini berubah dengan adanya Trasmission Control Protocol/Internet
Protocol (TCP/IP)
dan teknologi router yang
muncul.
Pada masa
sekarang,
jaringan
komputer telah menjadi
sebuah bagian yang tak
terpisahkan pada hampir seluruh badan/organisasi. Komputer
telah dihubungkan dengan workstations, server, dan komputer lain sehingga
tercipta sebuah komunitas LAN (local
area network). Dan beberapa
dari LAN tersebut juga telah dihubungkan dengan LAN
lain sehingga terciptalah MAN (metropolitan
area network). Dan MAN telah
bergabung pula menjadi sebuah komunitas jaringan yang lebih besar yang
disebut WAN (wide area network).
Telah menjadi
sebuah keperluan dasar untuk kegiatan
operasional sehari- hari bahwa sistem-sistem
haruslah dapat berkomunikasi satu sama lain
bila dibutuhkan, tanpa memandang letaknya di dalam suatu jaringan.
Pada
awalnya, protocol TCP/IP
hanya dapat
menangani beberapa kegiatan sederhana, yaitu :
- Terminal akses untuk host manapun.
- Kemampuan
untuk melakukan copy file dari satu host ke host lain.
- Pertukaran
electronic mail (e-mail)
antara beberapa user.
Setelah
beberapa tahun, TCP/IP
dikembangkan sehingga dapat menangani
beberapa aplikasi seperti :
- Remote
Printing (melakukan pencetakan jarak jauh)
- Network File System
- Network News
- Gopher
- WWW (World
Wide Web) , yang lebih
dikenal dengan nama internet.
- Directory service untuk
memetakan hostname (nama komputer) yang lebih
userfriendly
- Dynamic Host Configuration
- Manajemen jaringan
untuk host, router , dan peralatan jaringan lainnya.
Protokol TCP/IP berkembang dengan pesat dan komunitas penggunanya semakin bertambah, terlebih lagi dengan adanya WWW yang lebih dikenal
dengan internet.
Dalam
protokol TCP/IP, agar 2 buah komputer/lebih dapat saling berkomunikasi,
maka tiap komputer haruslah
memiliki sebuah IP
(Internet Protocol) number. Saat ini IP number yang digunakan adalah IPv4 (IP versi 4) dimana besarnya
alamat IP number hanya berukuran 32 bit dan hanya dapat menampung 4,294,967,296 nomor IP. Bila seluruh
komputer ingin mengakses internet, maka diperlukan sebuah IP public dimana IP tersebut
unik dan tidak dimiliki oleh host manapun. Untunglah hal ini dapat diatasi dengan bantuan kelas (class) dalam pengalamatan dan teknologi
NAT (network address translation) yang dapat mengijinkan beberapa
host untuk dapat mengakses
internet melalui sebuah host lain yang mempunyai IP public, sehingga host tersebut tidak diharuskan mempunyai IP public. Biasanya
sebuah badan/organisasi mempunyai satu/lebih IP public untuk
melakukan koneksi pada internet.
Dengan semakin berkembangnya pengguna internet dewasa ini, ketersediaan
akan IP public semakin
berkurang, sementara kebutuhan akan IP public
semakin meningkat. Hal
ini dapat dilihat pada perkembangan penggunaan IP public dengan menggunakan
IPv4 di dunia :
- pada tahun 1981 – IPv4 diperkenalkan
- pada tahun 1985, sebanyak 1/16 dari total IP public telah terpakai
- pada tahun 1990, sebanyak 1/8 dari total IP public telah terpakai
- pada tahun 1995, sebanyak 1/3 dari total IP public telah terpakai
- pada tahun 2000, sebanyak 1/2 dari total IP public telah terpakai
- pada pertengahan tahun 2002, sebanyak 2/3 dari total IP public
telah terpakai.
Dengan melihat perkembangan jumlah IP
public yang dipakai,
dapat dipastikan bahwa
IPv4 tidak dapat menampung total host
dalam waktu dekat.
Terlebih lagi dengan adanya perkembangan
teknologi sebagai berikut :
1. Munculnya piranti
mobile yang memunculkan
cara baru dalam berinternet.
2. Semakin
banyak munculnya industri yang membutuhkan koneksi internet.
Selain itu yang melatarbelakangi penulis mengambil UPT. Perangkat Lunak Universitas Bina Nusantara
sebagai studi kasus adalah dikarenakan rencana Universitas Bina Nusantara untuk merubah struktur jaringannya menggunakan IPv6, termasuk
pada UPT. Perangkat Lunak. Sehingga
di
harapkan skripsi ini dapat
menjadi referensi bagi network administrator pada UPT. Perangkat
Lunak untuk mengubah jaringannya
berbasiskan IPv6.
Dengan
latar belakang inilah penulis bermaksud untuk melakukan
penelitian terhadap IPv6 (IP versi 6) sehingga dapat menjawab
kebutuhan akan IP public.
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar