1.1. Latar belakang masalah.
Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang diajarkan di seluruh tingkat sekolah, baik SD, SMP, maupun SMA / SMK. Di dalam kurikulum SMK tahun 1999, permainan bola voli diajarkan pada siswa kelas I semester 2, kelas II semester 3 dan 4, kelas III semester 5 dan 6. Sedang dalam kurikulum 2004 sekolah diberi kebebasan untuk memprogramkan sendiri pada semester berapa permainan bola voli tersebut disampaikan. Di dalam KTSP
2006 sekolah memprogramkan permainan bola voli mulai diajarkan pada kelas X
semester 1. Keberhasilan suatu pembelajaran dipengaruhi oleh :
- metode
- guru
- siswa
- sarana prasarana / alat yang tersedia
Metode mengajar sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu pembalajaran, suatu metode mungkin cocok untuk mengajar suatu kompetensi tertentu, tetapi belum tentu tepat untuk kompetensi yang lain. Atau sebaliknya siswa tertentu dapat berhasil dengan metode itu sedang siswa yang lain mengalami kesulitan. Berkaitan dengan hal tersebut diharapkan guru dapat mencari atau menciptakan metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi dimana ia mengajar baik kondisi siswa maupun peralatan yang tersedia sehingga
pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Faktor yang kedua adalah guru. Kecakapan seorang guru dalam menyampaikan pembalajaran, membangkitkan motivasi siswa, mengevaluasi menganalisa latihan yang dilakukan siswanya, serta kemampuan guru itu sendiri menguasai materi sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembalajaran.
Faktor yang ketiga. Kebugaran jasmani siswa, bakat, minat tingkat kecerdasan, dan jenis kelamin juga mempegaruhi keberhasilan pembalajaran.
Faktor yang keempat, kelengkapan dan jumlah alat yang tersedia. Alat / kelengkapan yang jumlahnya memadai tentu saja akan lebih baik hasilnya, karena anak/siswa lebih banyak kesempatan untuk melakukan latihan.
Pengalaman yang saya alami di lapangan dalam mengajar kompetensi permainan bola voli sedang sub kompetensinya servis bawah, ternyata siswa putri banyak mengalami kesulitan, dibandingkan siswa putra.
Hal ini tampak dalam latihan servis bawah untuk siswa putri banyak yang mengalami kegagalan, karena bola terlalu melambung, sehingga tidak bisa melampaui net, atau bola terlalu rendah sehingga bola menyangkut di net (jaring).
Menurut pengamatan saya, faktor yang menghambat keberhasilan servis bawah yang dilakukan siswi SMK N I Salam tersebut adalah:
1. Lambungan bola terlalu dekat atau terlalu jauh dari jangkauan tangan.
2. Siku tangan pemukul kurang dikencangkan pada saat memukul bola, atau siku tidak dikencangkan pada saat memukul bola, atau siku ditekuk
3. Ayunan tangan tidak dari belakang ke depan penuh, ayunan awalan kurang
4. Saat perkenaan bola dengan tangan tidak tepat (terlalu ke bawah, atau keatas dari ketinggian pinggang bagian depan).
Koordinasi gerak kurang harmonis.
Motivasi siswa kurang sebab latihan servis bawah terus menerus membuat tangan terasa sakit.
Berdasarkan pengalaman tersebut, maka saya mencoba mencari metode yang dapat membantu siswa putri untuk dapat melakukan servis bawah. Adapun metode yang saya gunakan adalah “ metode lemparan bawah “.
Hal itu dilakukan, karena menurut pengamatan saya ada kesamaan gerakan antara lemparan bawah dengan servis bawah. Persamaan tersebut diantaranya adalah posisi kaki, sikap badan, dan ayunan tangan, serta arah bola. Sedang perbedaannya adalah hanya saat bola lepas dari tangan dimana dalam lemparan bawah, bola selalu pada tangan ayun/yang digunakan untuk melempar dan pada posisi tertentu tinggal melepas, sedang pada servis bawah bola dipegang dengan tangan kiri, kemudian dilepaskan dan dipukul dengan tangan kanan. Dan lemparan bawah lebih mudah dilakukan dibandingkan servis bawah. Karena merasa mudah maka anak akan lebih suka dan bersemangat melakukan latihan. Lagi pula melakukan latihan lemparan bawah dengan berulang – ulang tidak menimbulkan rasa sakit. Berbeda dengan melakukan servis bawah, anak kurang berminat untuk mengulang-ulang dengan alasan tangan yang untuk memukul bola terasa sakit.
Dengan keberhasilan siswa melakukan lempar bawah ini, diharapkan dapat memberikan dorongan bahwa ia juga mampu melakukan servis bawah atau dapat mentransfer gerakan lemparan bawah ke dalam gerakan servis bawah bola voli.
Dari uraian diatas penulis bermaksud mengadakan penenelitian dengan judul “Perbedaan Metode Mengajar Servis bawah terhadap Keberhasilan Servis bawah Bola Voli Siswi kelas X SMK Negeri I Salam Tahun 2006/2007“
Adapun alasan dari pemilihan topik tersebut diantaranya adalah :
1. Dalam Kurikulum SMK bola voli merupakan salah satu kopetensi yang harus diajarkan.
2. Servis merupakan salah satu teknik dasar bola voli yang harus dikuasai oleh setiap pemain bola voli.
3. Sering dijumpai kasus pada siswa putri SMK Negeri I Salam kurang mampu melakukan servis, tetapi enggan melakukan latihan dengan alasan tangan sakit kalau mencoba terus menerus, maka perlu dicari metode lain untuk mengajar servis bawah.
4. Selama ini metode yang digunakan untuk mengajar servis bawah masih menggunakan metode lama yang biasa digunakan (metode konvensional).
5. Maka untuk mengatasi masalah tersebut Penulis mencoba menggunakan metode lemparan bawah untuk mengajar servis bawah bola voli.
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar