BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan dan pembaharuan
pola kehidupan yang sedang berlangsung di sekitar diri kita secara terus
menerus tentu saja akan membawa akibat-akibat sosial tertentu, antara lain
timbulnya rangsangan-rangsangan tehadap tata nilai yang menopang kehidupan
budaya masyarakat.
Tata nilai yang di anut
adalah merupakan kebutuhan dan juga merupakan kebenaran. Memang tata nilai yang
salah, di samping tidak di hendaki tetapi juga berbahaya. Namun suatu kenyataan
adalah bahwa kelompok yang paling peka di dalam masyarakat terhadap
rangsangan-rangsangan tersebut adalah remaja.
Agaknya membina kehidupan
remaja dengan memberi napas keagamaan adalah suatu cara dalam rangka kegiatan
sosial, yang tidak bisa terlepas dari proses perubahan masyarakat yang sedang
berlangsung. Oleh karenanya pembinaan kehidupan remaja yang paling tepat untuk
saat ini adalah dengan cara mempelajari dan memahami proses perubahan
masyarakat dan selanjutnya mengusahakan menemukan pendekatan-pendekatan yang
tepat berdasarkan pelajaran dan pemahaman tersebut.
Sebagai suatu kenyataan pada
akhir-akhir ini, nampak bahwa perkembangan teknologi sangat pesat, hampir tidak
dapat diikuti. Prinsip keterbukaan pada masa ini telah membawa masyarakat
beserta seluruh sektor kehidupan berkenalan dan terpaut oleh perkembangan
teknologi dengan ciri umumnya industrialisasi.
Walaupun sektor pertanian
masih merupakan sentral daripada pembangunan, namun industrialisasi sebagai
sektor penunjang mendapatkan perhatian yang sangat besar.
Proses perubahan masyarakat
ini tidak mungkin terhenti dan di hentikan, serasa proses ini merangsang
perubahan pandangan-pandangan masyarakat terutama remaja. Pandangan dan sikap
remaja terhadap persoalan-persoalan dan nilai-nilai sangat penting untuk di
perhatikan perkembangannya, agar kita tidak terpukau oleh pernyataan dan
kenyataan umum tentang kasus-kasus tertentu saja.
Perhatian dan pengamatan terhadap remaja
adalah menjadi penting, bukan karena saja secara kwantitatif, mereka adalah
merupakan kelompok terbesar dalam masyarakat, tetapi juga peranan yng mereka
mainkan menyebabkan kedudukannya menjadi penting.
Peranan ini merupakan
kelaziman bagi mereka, karena mereka yang berusia muda pada umumnya secara
kwalitatif sedang menempuh pelajaran atau pernah mencicipi dunia pendidikan,
dan secara psikologis sering dikatakan sedang menggalaki masa peralihan, baik
dari sudut biologis maupun dari sudut sosiologis.
Masa peralihan seperti ini,
dalam masyarakat tradisional diaktualkan dalam bentuk ritus, peralihan remaja
mendapatkan alokasi peran yang tertentu. Alokasi dan gambaran tentang peran
yang seharusnya terpelihara oleh nilai-nilai serta norma-norma hidup pada saat
itu juga hasrat untuk mencari dan menuntut terhadap identitas tersebut besar
sekali, tetapi di balik itu juga mereka belum sepenuhnya bebas
rangsangan-rangsangan tersebut, seperti pengalaman-pengalaman dan
penghayatan-penghayatan.
Dapatlah dibayangkan bahwa
rangsangan-rangsangan, sebagai akibat perkembangan dan perubahan masyarakat
bila tidak dijaga akan dapat merusak struktur sosial dan alam anggapan yang
mendasarinya.
Kendati yang demikian ini di
tujukan kepada kelompok remaja, baik dia sebagai pelajar maupun sebagai pemuda,
walau ada hubungan dengan kehidupan masyarakat luas, namun kita harus mengajak
semua “potensi” pembimbing “agama” untuk memikirkan alternatif-alternatif
tentang penghayatan dan penerangan keagamaan secara positif dan rutin.
Otoritas-otoritas lingkungan, maka seperti ini sangat peka terhadap faktor
penghayatan dan perkembangan keagamaan yang banyak didukung oleh perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada dalam masyarakat, hal ini akan
memberikan pengalaman secara individual yang bersifat aneka ragam.
Kesan-kesan keagamaan akan
selalu menghadapi pikiran-pikiran kritis terhadap masalah agama. Suatu
pertanyaan bagi kita bagaimana pengalaman keagamaan, ini dapat menjadi pusat
pengayoman dan penyegar hasrat manusiawi yang pantastis dan ambisius.
Segala kenakalan yang
terjadi pada remaja, sebenarnya bersangkut paut dengan usia yang mereka lalui,
dan tidak dapat di lepaskan dari pengaruh lingkungan dimana mereka hidup. Dalam
hal ini suatu faktor penting yang memegang peranan yang menentukan dalam
kehidupan remaja adalah agama, tapi sayang sekali, dunia modern kurang
menyadari bertapa penting dan hebatnya pengaruh agama dalam kehidupan manusia,
terutama pada orang-orang yang sedang mengalami kegoncangan jiwa dimana umur
remaja terkenal dengan umur goncang, karena pertumbuhan yang di laluinya dari
segala bidang dan segi kehidupan.
Menyadari bertapa penting
dan hebatnya pengaruh agama dalam kehidupan manusia, khususya bagi remaja yang
terkenal dengan umur goncang, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan
suatu penelitian dengan judul “Pembinaan Kehidupan Beragama dalam Mengatasi
Kenakalan Remaja di Desa Sigerongan Kecamatan Lingsar Lombok Barat”.
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar