-BAB
I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Al-Qur’an
merupakan Firman Allah SWT. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. sebagai
pedoman bagi manusia dalam menata kehidupannya, agar memperoleh kebahagiaan
lahir dan bathin, dunia dan akhirat. Konsep-konsep yang dibawa Al-Qur’an selalu
relevan dengan problema yang dihadapi manusia, karena ia turun untuk berdialog
dengan setiap umat yang ditemuinya, sekaligus menawarkan pemecahan terhadap
problema yang dihadapinya, kapan dan dimanapun mereka berada. Dengan demikian,
betapa pentingnya seseorang untuk belajar membaca, mempelajari dan memahami
kandungan Al-Qur’an yang akan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga menjadi insan yang beriman, yang berada dalam petunjuk hidup yang
benar dan tumbuhnya generasi yang diharapkan oleh Allah, yang mampu mengemban
amanat-Nya.
Setiap mukmin
yang mempercayai Al-Qur’an mempunyai kewajiban dan tanggung jawab terhadap
kitab sucinya. Diantaranya kewajiban dan tanggung jawab itu adalah mempelajari
dan mengajarinya.
Rasulullah SAW bersabda:
خًَِِيركم
من تعلم القرأن وعلمه (رواه البخاري)
Artinya : Sebaik-baik
kamu adalah yang belajar al-Qur’an dan yang mengajarkannya[1]).
Al-Qur’an merupakan pedoman hidup bagi umat Islam
untuk dimanfaatkan sebagai kurikulum kehidupan. Al-Qur’an juga merupakan kamus
kehidupan yang setiap saat harus dibuka daan dibaca untuk mendapatkaan arti dan
daan makna tentang kehidupan, karena al-Qur’an merupakan “hudan lin-nas”
yaitu petunjuk kehidupan manusia. Kamus kehidupan yang memuat kata kunci yang
sangat bermanpaat untuk berkomunikasi dengan Allah SWT, manusia dan alam
sekitarnya, sehingga umat Islam mampu bertingkah laku sesuai dengan petunjuk
Al-Qur’an untuk bisa meraih kebahaagian hidup di dunia dan di akhirat.
Dewasa ini kegiatan penghafalan al-Qur’an sudah
meluas dan semarak dilakukan dalam beberapa pondok pesantren dalam upaya
mencetak para penghafal baru al-Qur’an. Al-Qur’an yang diyakini sebagai firman
Allah SWT merupakan petunjuk yang dikehendaki-Nya. Jadi manusia yang ingin
menyesuaikan sikap dan perbuatannya dengan yang dikehendaki-Nya itu demi meraih
kebahagiaan akhirat, haruslah memahami maksud dan petunjuk-petunjuk dari
al-Qur’an.
Untuk itu, Tahfizul Qur’an merupakan langkah nyata
umat Islam dalam menjaga keotentikan al-Qur’an dan usaha mempelajari kandungan
(ilmu) al-Qur’an serta mengamalkannya.
Menghafal ayat-ayat al-Qur’an bukanlah pekerjaan
yang mudah. Karena konpleknya, tatanan bahasa dan kebersesuaian dengan makna atau arti yang harus tercermin
secara mutlak dalam setiap ungkapan yang dihafal. Sehingga dibutuhkan
kehati-hatian dan keseriusan serta ketelitian dalam menghafalnya.
Ayat-ayat Al Qur’an yang terdiri dari 6616 ayat,
323.671 huruf, 114 surat, dan 30 juz bukanlah pekerjaan yang mudah untuk itu
sangat dibutuhkan peranan seorang Asatidz, karena hafalan tanpa
diperdengarkan kepada seorang Asatidz kurang dapat dipertanggung
jawabkan kebenarannya[2]).
Berkenaan dengan hal tersebut, Madrasah Tahfizul
Qur’an Sunanul Huda Desa Mantang Kecamatan Batukliang Lombok Tengah bertekat
membina mayarakat sekitar untuk menghafal al-Qur’an. Meski, madrasah tersebut
masih relatif muda usianya, namun keberadaannya dirasa telah memberikan
kontribusi dalam memotivasi masyarakat Desa Mantang Kecamatan Batukliang Lombok
Tengah untuk menghafal Al-Qur’an serta memperdalam nilai-nilai yang terkandung
di dalamnya.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti
tertarik untuk mengangkat judul penelitian ini yaitu “Peranan Madrasah
Tahfizul Qur’an Sunanul Huda di Masyarakat Desa Mantang Kecamatan Batukliang
Lombok Tengah”.
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar