BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Tanaman Nilam (Pogostemon
cablin Benth) yang termasuk dalam keluarga Labiatea merupakan salah
satu tanaman penghasil minyak astsiri yang penting bagi Indonesia,
karena minyak yang dihasilkan merupakan komoditas ekspor yang cukup
mendatangkan devisa negara. Sebagai komoditas ekspor minyak mempunyai prospek
yang baik, karena dibutuhkan secara kontinyu dalam industri kosmetik, parfum,
sabun dan lain-lain. Penggunaan minyak nilam yang sifatnya yang fiksatif
terhadap bahan pewangi lain agar aroma bertahan lama, sehingga dapat mengikat
bau produktif selama 1-2 tahun (Mangun, 2005)
Di pasar internasional (marketing
international) minyak nilam dikenal dengan nama “ Patchouli oil”. Hasil
tanaman nilam adalah minyak yang didapat dengan cara menyuling batang dan
daunya, belum ada senyawa sintetis yang mampu menggantikan peran minyak nilam
dalam industri parfum dan kosmetika. Dalam dunia perdagangan dikenal dengan dua
macam nilam yaitu “ Folia patchouli naturals” (sebagai insektisida)
dan “ depurate” (Sutanto, 2005).
Tanaman nilam ( Pogostemon
Cablin, Benth ) termasuk tanaman dari famili Labiateae. Famili ini memiliki
sekitar 200 genus, yang satu diantaranya adalah pogostemon. Genus ini
diperkirakan memiliki sekitar 40 spesies, yang salah satunya adalah Pogostemon
Cablin,Benth. Secara geografis tanaman yang termasuk semak dengan tinggi
mencapai 1 meter ini tersebar luas di Asia Tenggara. Meskipun kualitas nilam
terbaik ada di Indonesia,
tetapi asal nilam diduga dari Filipina. Nilam dari Filipina tersebut lantas
ditanam dan berkembang diberbagai Negara, diawali dari Singapura, kemudian
berkembang di Indonesia
( Pulau Sumatra ), Madagaskar, hingga Brasil (Heironymus, 1991).
Nilam atau dilem (
Jawa ) termasuk jenis tanaman yang jarang sekali berbunga, sehingga diperbanyak
dengan setek. Umur produktif tanaman ini mencapai 2-3 tahun, setelah itu harus
diremajakan kembali. Pemanenan nilam
pertama dilakukan saat tanaman berumur enam bulan dan panen selanjutnya dapat
dilakukan tiga bulan sekali. Nilam mempunyai akar serabut dengan bentuk daun
bulat dan lonjong. Daun yang masih muda berwarna hijau muda, sedangkan daun
yang sudah tua berwarna hijau tua (Mangun, 2005).
Nilam
adalah tanaman daerah tropis yang mudah tumbuh dengan baik didataran rendah hingga
dataran tinggi dengan ketinggian 1.200 meter diatas permukaan laut (dpl ).
Namun idealnya nilam tumbuh didaerah dengan ketinggian 10-700 meter dpl.
Kebutuhan curah hujan tanaman nilam pertahunnya sebesar 2.500-3.000 mm dengan
penyebaran yang merata sepanjang tahun. Suhu ideal pertumbuhannya 24-280C
dengan kelembaban diatas 75%. Nilam membutuhkan banyak air, tetapi tidak tahan
jika tergenang (Mangun, 2005)
Menurut (Heironymus,1991), beberapa daerah di
Indonesia yang memenuhi persyaratan tumbuh cukup baik bagi nilam, sekaligus
sebagai daerah penghasil nilam adalah Nangroe Aceh Darussalam, Sumatra Utara,
Bengkulu, Lampung, Kuningan ( Jawa
Barat ) dan Batu Raden ( Jawa Tengah ).
Peningkatan produksi dan permintaan yang
ditunjukan oleh kenaikan ekspor belum menjamin terjadinya peningkatan
pendapatan petani yang proporsional, karena pendapatan petani selain
dipengaruhi oleh besarnya produksi juga dipengaruhi oleh system pemasaran yang
efesien. Sehubungan dengan hal tersebut maka dalam rangka meningkatkan pendapatan
petani, perlu diimbangi s\dengan system pemasaran yang menguntungkan petani
(Sutawi,2002)
Dalam proses pemasaran akan melibatkan
lembaga-lembaga pemasaran. Peran para lembaga pemasaran ini sangat diperlukan
dan penting sekali untuk menyampaikan hasil-hasil produsi dari petani produsen
ke konsumen. Semakin efesien kerja lembaga-lembaga pemasaran maka akan semakin
menguntungkan bagi semua pihak, baik para produsen, konsumen maupun bagi
lembaga-lembaga pemasaran itu sendiri. Bagi produsen akan bertambahnya
keuntungan yang diterima (Karta,1992)
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang
pemasaran tanaman nilam (pogostemon cablin Benth), dalam rangka
memberikan masukan dan referensi tentang pemasaran (marketing) kepada
petani dan pemerintah daerah setempat agar melakukan berbagai upaya untuk
meningkatkan kesehjahteraan petani dan daya saing petani.
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar