BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pemberdayaan masyarakat dan
seluruh kekuatan ekonomi nasional terutama pengusaha kecil, menengah, dan
koperasi, dengan mengembang sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme
pasar yang berkeadilan dan berbasis pada sumber daya alam dan sumber daya
manusia yang produktif, mandiri, maju, berdaya saing, berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan, merupakan misi GBHN 1999-2004.
Potensi Jawa Timur khususnya Kabupaten
Jember sangat besar untuk peternakan ruminansia termasuk domba. Kondisi tanah
yang subur dan curah hujan yang cukup merupakan modal untuk ketersediaan
hijauan pakan ternak tetap ada sepanjang tahun. Masyarakat sudah mengenal domba
secara turun-temurun, karena mudah pemeliharaan dan hampir selalu beranak kembar
sehingga cepat berkembang. Proses perkembangbiakan yang cepat akan memacu
permodalan menjadi lebih cepat.
Tenaga kerja relatif murah dan
available, daya dukung alam, dan peluang, pasar yang kian terbuka menuntut
suatu sikap pengusahaan ternak domba secara profesional, konseptional, terarah
dan berkesinambungan.
Pengusahaan ternak dengan
berkelompok dalam satu kawasan kandang, akan memudahkan pemeliharaan,
pengawasan dan lebih ekonomis.
Kebutuhan daging domba untuk
konsumsi penduduk Indonesia
dirasa semakin meningkat setiap tahun sesuai dengan kenaikan jumlah penduduk,
tetapi di lain pihak pengadaan daging domba setiap saat dirasa menurun.
Salah satu usaha peningkatan
pengadaan daging domba ekor gemuk baik dalam jumlah maupun kualitasnya adalah
dengan usaha domba ekor gemuk. Penggemukkan domba ekor gemuk adalah domba ekor
gemuk jantan yang dipelihara dalam kandang tertentu, tidak dipekerjakan tetapi
hanya diberi makan dengan nilai nutrisi yang optimal untuk menaikkan berat
badan dan kesehatan domba ekor gemuk yang maksimal. Dengan pemeliharaan sistem
ini, daging yang dihasilkan akan lebih lunak walaupun kandungan lemaknya
menjadi sedikit dan lebih tebal.
Usaha domba ekor gemuk ini bertujuan menghasilkan keuntungan. Agar
suatu usaha memperoleh keuntungan yang diharapkan, perencanaan harus dibuat
dengan pertimbangan yang matang. Analisis komprehensif mengenai kelayakan suatu
wilayah atau tempat untuk lokasi domba ekor gemuk merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan usaha domba ekor gemuk .
Bertitik tolak dari hal tersebut,
Desa Karangpring Kecamatan Sukorambi yang sebagian masyarakatnya berprofesi
sebagai peternak harus dapat meningkatkan hasil ternak serta keuntungan yang
harus diraih dengan cara meningkatkan pola beternak yang baik.
Salah satu penyebab terjadinya
keadaan ini adalah adanya ketidaksesuaian peternak tentang manajemen usaha domba ekor gemuk yang disebabkan karena kurangnya informasi
dan pembinaan.
Untuk mengatasi hal tersebut,
maka perlu memperhatikan tugas pokok penyuluhan pertanian, yaitu melakukan
kegiatan penyuluhan pertanian untuk mengembangkan kemampuan petani dalam
menguasai, memanfaatkan dan menerapkan teknologi sehingga mampu bertani lebih
baik ( Better Farming ), berusahatani lebih menguntungkan ( Better
Business ), serta membina kehidupan keluarga yang lebih sejahtera ( Better
Living ) . Anonymous, 1998 : 5.
Pengembangan dan pembinaan
penyuluhan kepada petani perlu secara terus menerus dilakukan dan
berkesinambungan serta hendaknya disesuaikan dengan keadaan sosial budaya masyarakat
petani setempat.
Untuk mendukung upaya tersebut
dibutuhkan suatu penelitian tentang rendabilitas usaha domba ekor gemuk dengan
pemberian konsentrat. Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan terutama
kepada para peternak agar dapat mengambil keputusan yang tepat dalam
mengalokasikan modalnya pada usaha domba ekor gemuk dengan konsentrat.
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar