BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Tanaman sengon ( Albizia falcataria ) merupakan jenis
pohon yang tidak asing lagi bagi masyarakat Kabupaten Probolinggo
kususnya daerah - daerah Kecamatan Leces. Tanaman sengon biasanya kita jumpai
pada areal pekarangan rumah, tegalan dan kanan
kiri sungai dan tanaman sengon hampir
selalu di libatkan dalam setiap urusan yang
berkaitan dengan pemanfaatan kayu.
Salah satu kelebihan tanaman sengon
adalah pertumbuhanya cepat dan kegunaan kayunya sangat beragam dari
mulai akar sampai pucuk daunya mempunyai kegunaan yang tidak kecil bagi kehidupan sehari-hari demikian juga
dengan kayunya dapat di pergunakan sebagai bahan baku industri seperti bahan
dasar kertas, kayu lapis bahan dasar triplek
di mana di kabupaten Probolinggo perusahaan KTI Sangat membutuhkan bahan dasar kayu
sengon.
Tanaman sengon memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan prospektif terbukti
dengan permintaan kayu sengon yang terus
meningkat selain itu tanaman sengon juga memiliki manfaat yang cukup besar dalam upaya merehabilitasi tanah kritis.
Untuk upaya pemerintah khususnya (Departemen Kehutanan) melalui Dinas Pertanian
Tanaman Pangan, Kehutanan Dan Perkebunan
telah lama mencanangkan Program " Sengonisasi
" yang tiap tahunya di laksanakan di
Kabupaten Probolinggo.
Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah apabila kita mengimpor kertas yang harganya semakin mahal, bukan karena kita tidak mampu
menguasai teknologi pembuatan kertas namun dalam hal pengadaan bahan bakunya
masih sangat kurang, sehingga dalam konteks kayu sengon dapat dijadikan
alternatif sebagai bahan baku dalam industri
kertas. Hal ini dapat memudahkan dalam pemasaran sehingga sengon mudah untuk
diuangkan. Contohnya beberapa elemen petani dalam menjual pohon sengon yang dibayar di muka sebelum panenan. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan kayu
sengon akhir-akhir ini semakin meningkat sesuai dengan bertambahnya kebutuhan.
Untuk memenuhi kebutuhan tanaman sengon yang tiap tahun selalu meningkat karena nilai ekonomis tanaman sengon sangat
tinggi khusunya dalam hal penyediaan bibit tanaman sengon karena selama ini
dengan meningkatanya kebutuhan tanaman sengon hampir di tiap tahun kebutuhan bibit tanaman sengon sangat tinggi
tidak jarang sampai mendatangkan dari luar Kabupaten Probolinggo yaitu dari
Kabupaten Lumajang. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka peluang agribisnis pembibitan
tanaman sengon sangat baik melihat dari tingginya kebutuhan masyarakat akan bibit
tanaman sengon dengan asumsi Pembuatan Pembibitan Tanaman sengon seluas 0,5
Ha dalam jangka waktu 6 bulan dengan besanrya modal sebesar Rp.8.000.000 akan memperoleh keuntungan
sebesar Rp. 7.500.000,- sehingga
pendapatan tiap Bulan sebesar RP. 1.250.000,-.
Faktor yang sangat mendukung untuk analisis pembibitan tanaman sengon adalah tersedianya
sumber mata air yang cukup di kecamatan
leces sangat memungkinkan untuk
pengembangan pembibitan tanaman sengon dibanding dengan budidaya tanaman sengon karena faktor geografis
kecamatan Leces lebih cocok untuk pengembangan pembibitan tanaman sengon karena
sarana produksi sangat mehdukung baik alam maupun tingkat
sumber daya manusianya.
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar