BAB 1
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting
bagi kehidupan. Pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang sangat
menunjang kemajuan bangsa. Dewasa ini, pendidikan sangat diperhatikan oleh
pemerintah, karena pendidikan merupakan salah satu alat untuk mencerdaskan bangsa.
Hal ini terbukti bahwa dari tahun ke tahun kurikulum pendidikan senantiasa
mengalami perubahan yang mengarah pada kesempurnaan. Tuntutan Perkembangan
dunia pendidikan sehubungan dengan perkembangan Sains Teknologi, menuntut adanya pembelajaran
yang kontekstual dan menyenangkan.
Pelajaran Fisika seringkali membuat kita kecewa,
apalagi bila dikaitkan dengan pemahaman peserta didik terhadap substansi
pelajaran tersebut. Banyak peserta didik yang mungkin mampu menghafal dan
menuliskan rumus–rumus Fisika tersebut, tetapi kenyataannya mereka sering tidak
memahami secara mendalam mengenai isi dari materi itu sendiri, selain itu
mereka belum bisa menghubungkan antara apa yamg mereka pelajari dengan
pengetahuan itu berguna.
Berdasarkan observasi di SMKN 1 Kasreman
didapatkan bahwa prestasi belajar siswa masih rendah. Hal ini terlihat di dalam
proses pembelajaran, rata-rata siswa yang bertanya, ataupun menjawab pertanyaan
yang diberikan guru hanya 3 sampai 5 orang, itu membuktikan bahwa siswa kurang
aktif dan enggan terhadap mata pelajaran fisika. Selain itu nilai ulangan
harian pada pokok bahasan Hukum Newton yang rata-ratanya hanya 62, dibawah
rata-rata nilai SKBM yang ditentukan di SMKN 1 Kasreman sebesar 65. Salah satu
faktor yang mungkin menjadi penyebabnya adalah motivasi belajar siswa yang
masih rendah. Hal ini perlu dicarikan penyelesaiannya karena jika dibiarkan
secara terus menerus, maka siswa akan menganggap Fisika sebagai mata pelajaran
yang sulit dan rumit, akhirnya siswa enggan belajar fisika.
Berdasarkan kondisi itu, maka peneliti ingin
menerapkan model pembelajaran yang baru. Model pembelajaran yang dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Salah
satu model pembelajaran yang sangat berguna untuk membantu siswa dalam
menumbuhkan kemampuan kerjasama, berfikir kritis dan kemampuan membantu teman
adalah Contextual Teaching and Learning.
Pendekatan kontekstual merupakan suatu konsep
belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu,
hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran
berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan
transfer pengetahuan dari guru ke siswa.
Dalam
kelas kontekstual guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Tugas guru
mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama menemukan sesuatu yang
baru bagi anggota kelas (siswa). Dalam pembelajaran kontekstual disini menggunakan
suatu metode pembelajaran diskusi yaitu penilaian yang tidak hanya di ambil
berdasarkan hasil nilai ulangan saja melainkan 1) Harus mengukur semua aspek
pembelajaran yaitu proses, kinerja, dan produk, 2) Dilaksanakan selama dan
sesudah proses pembelajaran berlangsung, 3) Menggunakan berbagai cara dan
berbagai sumber, 4) Tes hanya salah satu alat atau pengumpul data penilaian, 5)
Tugas–tugas yang diberikan kepada siswa harus mencerminkan bagian–bagian
kehidupan siswa yang nyata setiap hari, mereka harus dapat menceritakan
pengalaman atau kegiatan yang mereka lakukan setiap hari, 6) Penilaian harus
menekankan kedalaman pengetahuan dan keahlian siswa, bukan keluasannya
(kuantitas).
Menurut survei peneliti, model
pembelajaran diskusi baru diterapkan di SMKN 1 Kasreman untuk meningkatkan
prestasi belajar afektif dan kognitif siswa pada mata pelajaran fisika. Metode
diskusi lebih menekankan proses pembelajaran, maka data yang dikumpulkan harus
diperoleh dari kegiatan nyata yang dikerjakan siswa saat melakukan proses
pembelajaran. Kemajuan belajar dinilai dari proses, bukan hanya hasil.
Prinsip utamanya diskusi dalam pembelajaran kontekstual
tidak hanya menilai apa yang diketahui siswa, tetapi juga menilai apa yang
dapat dilakukan siswa. Penilaian ini mengutamakan penilaian kualitas hasil
kerja siswa dalam menyelesaikan suatu tugas.
Berdasarkan
uraian diatas maka penelitian ini di arahkan pada “Penerapan Contextual Teaching and Learning (CTL) Melalui Pembelajaran
Diskusi Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas X
TKJ B SMKN 1 Kasreman NGAWI Tahun Pelajaran 2009/2010”
Judul
: Penerapan Contextual Teaching and Learning Melalui Pembelajaran Diskusi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas X TKJ B SMK Negeri 1 Kasreman 2009/2010 (PFIS-6))
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar