BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sebagai manusia kita tidak akan pernah berhenti
saling berinteraksi dengan manusia yang lainnya karena antara manusia yang satu
dengan yang lainnya sangat saling membutuhkan dan sebagian cara berinteraksi
manusia dengan manusia yang lainnya adalah dengan cara komunikasi antara
sesama, baik itu dengan bahasa lisan atau bahasa tulisan. Sebagai media
komunikasi berbagai Bahasa mengalami kemajuan sejalan dengan perkembangan
budaya-masing-masing termasuk Bahasa Arab. Bahkan Bahasa Inggris dan Bahasa
Arab sudah dijadikan Bahasa Internasional dan kedua bahasa ini dijadikan
sebagai mata pelajaran yang penting di Lembaga Pendidikan yang berciri khas
Agama Islam. Dalam mempelajari bahasa-bahasa tersebut para siswa tidak akan
luput dari kesulitan-kesulitan, karena bahasa-bahasa tersebut sangat variatif
dan mempunyai aturan-aturan yang sangat banyak terutama Bahasa Arab.
Bahasa Arab merupakan bahasa yang memiliki tingkat
kemajuan yang sangat pesat, sehingga Bahasa Arab sangat potensial untuk
dijadikan sebagai Bahasa Internasional, karena Bahasa Arab dijadikan
sebagai pelajaran yang sangat mendasar
di lembaga-lembaga pendidikan terutama Lembaga Pendidikan yang bernaung di
bawah Depertemen Agama.
Mempelajari Bahasa Arab, tidak akan pernah sempurna
hanya dengan mempelajari Bahasa Arab itu sendiri, karena siswa akan menemukan
kesulitan-kesulitan yang dihadapi, sehingga memperlambat siswa dalam memahami
Bahasa Arab tersebut. Membicarakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh para
siswa dalam mempelajari Bahasa, terutama Bahasa Arab, maka kita akan
membicarakan pelajaran-pelajaran yang sangat mendukung para siswa untuk lebih
cepat memahami Bahasa Arab terutama pelajaran Nahwu, karena dengan pelajaran
Nahwulah para siswa bisa berbahasa Arab dengan baik dan benar, bahkan dalam
sebuah syair Bahasa Arab telah di sebutkan “ﻢﻬﻓﻴﻦﻠﻪﻧﻭﺩﻢﻼﻜﻠﺍﺬﺍ” (Muhammad, ibnu Aqil) yang artinya “Perkataan tanpa Ilmu Nahwu maka
perkataan tersebut sulit dipahami”. Dengan demikian pelajaran Nahwu merupakan
pelajaran dasar bagi para siswa untuk bisa berbahasa dengan baik dan benar.
Tapi sering kita jumpai banyak para siswa yang mengeluh dengan pelajaran Nahwu,
karena siswa sering salah dalam
menggunakan atau menerapkan kaidah atau
aturan yang ada dalam pelajaran Nahwu
tersebut. Terutama mengenai sifat dan mausuf (Na’at dan Man’ut) padahal Sifat dan
Mausuf merupakan hubungan sintaksis frasiologis yang tidak mencapai makna
klausa yang banyak digunakan dalam berbahasa, baik bahasa lisan atau tulisan.
Kemudian dalam penerapan hubungan sintaksis sifat dan mausuf sering kali
terjadi kesalahan di kalangan pengguna Bahasa Arab, baik di Madrasah, Pondok
pesantren, dan di Perguruan Tinggi khususnya di kalangan Mahasiswa STAIN
sendiri.
Dengan adanya fenomena seperti inilah yang menarik
minat pengkaji untuk mengadakan kajian dengan judul “PRILAKU SIFAT DAN MAUSUF DALAM HUBUNGAN SINTAKSIS BAHASA ARAB “ .
Judul
: Prilaku Sifat Dan Mausuf Dalam Hubungan Sintaksis Bahasa Arab (PAI-12))
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar