Produktivitas
adalah energi yang diterima dan disimpan oleh organisme dalam ekositem yang
terdiri dari produktivitas primer dan produktivitas sekunder. Produktivitas
primer adalah kecepatan mengubah energi cahaya matahari menjadi energi kimia
dalam bentuk bahan organik oleh organisme autotrof. Seluruh bahan organik yang
dihasilkan dari proses fotosintesis pada organisme autotrof disebut
produktivitas primer kotor dan bahan organik yang tersimpan disebut
produktivitas primer bersih. Produktivitas sekunder adalah kecepatan energi
kimia mengubah bahan organik menjadi simpanan energi kimia baru oleh organisme
heterotrof. Bahan organik yang tersimpan pada organisme autotrof dapat
digunakan sebagai makanan bagi organisme heterotrof. Dari makanan ini organisme
heterotrof memperoleh energi kimia yang akan digunakan untuk kegiatan kehidupan
dan disimpan (Riberu, 2002).
Ekosistem padang lamun dikenal dengan
ekosistem yang memiliki produktivitas yang tinggi. Laju produksi ekosistem
padang lamun
diartikan sebagai pertambahan biomassa lamun selang waktu tertentu dengan laju
produksi (produktivitas) yang sering dinyatakan dengan satuan berat kering per
m2 perhari (gbk/m2/hari). Bila dikonversi ke produksi
karbon maka produksi biomassa lamun berkisar antara 500-1000 gC/m2/tahun bahkan dapat lebih dua kali lipat (Azkab,
2000c).
Produksi yang
didapatkan bisa lebih kecil dari produksi yang sebenarnya karena tidak
memperhitungkan kehilangan serasah dan pengaruh grazing oleh hewan-hewan
herbivora yang memanfaatkan lamun sebagai makanan (Azkab, 2000c).
Menurut
Hutomo et al. (1988) dalam
Takaendengan dan Azkab (2010) menyatakan bahwa vegetasi spesies tunggal atau
spesies pionir yang hidup pada substrat pasir halus sampai kasar di zona
intertidal dan subtidal dan memiliki sebaran vertikal yang luas mulai dari zona
intertidal sampai lebih dari 20 m, terutama pada sedimen
yang baru terganggu seperti pada timbunan dari aktivitas invertebrata yang
membuat liang. Dari hal ini terlihat bahwa lamun pionir menjadi lamun pertama
yang menempati wilayah yang mengalami kerusakan sehingga keberadaan lamun ini
sangat penting.
Daun lamun
merupakan bagian yang lebih cepat mengalami pertumbuhan dibandingkan dengan
bagian rhizoma. Namun biomassa daun lamun umumnya lebih kecil dibanding bagian
rhizoma. Sehingga pengukuran biomassa daun lamun dapat dijadikan pendekatan
dalam perkiraan produksi biomassa secara keseluruhan.
Melihat tingginya pertumbuhan dan produksi lamun
dan pentingnya keberadaan jenis lamun tersebut maka perlu dilakukan penelitian
tentang pertumbuhan dan produksi biomassa lamun. Informasi tentang
produktivitas lamun berguna untuk memahami peranan lamun dalam daur hara
dan rantai makanan sebagai bagian dari
kegiatan pengelolaan laut dan pesisir. Hal inilah yang melatar belakangi
peneliti untuk mengkaji tentang produktivitas lamun.
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar