Dewasa ini perkembangan industri di berbagai daerah sangat
cepat. Dalam kenyataanya industri ini akan menghasilkan limbah yang terdiri
dari bahan-bahan kimia. Limbah ini baik secara langsung ataupun tidak langsung
akan masuk ke dalam badan perairan. Pada saat ini telah ditemukan sekitar lima juta jenis bahan kimia, dan 60.000
diantaranya telah diperjual belikan secara bebas (Lestari dan Edwar, 2004). Di
antaranya terdapat bahan kimia yang berbahaya dan beracun, salah satunya adalah
logam Pb (Amin, 2002). Masuknya Pb kedalam perairan dapat mengakibatkan
pencemaran bagi perairan (Nganro, 2009).
Logam Pb merupakan polutan di laut yang sangat berbahaya
(Rompas, 2010). Salah satu sumber Pb berasal dari bahan bakar minyak dari
perahu-perahu nelayan. Di dalam bahan bakar ini terdapat alkil timbal Logam
bersifat tidak dapat diurai dan mudah terakumulasi dalam biota laut. Logam ini
masuk kedalam tubuh biota laut melalui insang, permukaan tubuh dan juga rantai
makanan (Johari, 2009). Logam pada ekosistem terumbu karang akan menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan, meningkatnya mortalitas, penurunan laju metabolisme
serta menurunkan kemampuan reproduksi biota laut (Nganro, 2009).
Biota perairan
sangat beragam kemampuannya dalam mentoleransi unsur logam. Pada organisme
tertentu mempunyai kemampuan untuk mengontrol jumlah racun melalui sistem
pengeluaran, sedangkan organisme yang lain tidak mempunyai mekanisme tersebut.
Organisme yang tidak mampu mengontrol kandungan racunnya akan mengakumulasi
pollutan dalam tubuhnya. Salah satu organisme yang mengakumulasi logam adalah
bivalvia termasuk Tridacna (Sitorus,
2008).
Zooxanthella merupakan simbion alga yang
bersifat fotosintetik dan uniseluler (Trench, 1979), yang hidup pada jaringan
mantel kima. Zooxanthella mendapatkan suplai karbondioksida dan senyawa-senyawa
yang berasal dari jaringan mantel. Hasil fotosintesis dari zooxanthella ini
berupa senyawa gula sederhana juga protein dan lemak yang dimanfaatkan oleh
kima untuk tumbuh dan berkembang (Jafar,1999).
Respon hilangnya zooxanthella lebih sensitive
terhadap pemaparan pencemaran logam di
perairan dibanding parameter lainnya
seperti kematian serta kerusakan jaringan dan karenanya merupakan indikator
potensial dalam bioassay (Brown,
1988).
Berdasarkan adanya risiko terakumulasinya
logam Pb pada Tridacna dan keluarnya
zooxanthella, maka perlu diadakan penelitian tentang sensitivitas zooxanthella
pada Tridacna derasa yang dipapar
dengan logam Pb pada berbagai konsentrasi.
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar