Latar belakang penelitian ini adalah banyaknya orang tua yang masih
menggunakan kekerasan dalam mendidik anak-anak mereka. Mereka menganggap anak dapat
diperlakuakan apa saja sesuai keinginan orang tua. Padahal sesungguhnya anak
juga memiliki keinginan yang harusnya dipahami dan dihargai oleh orang tua.
Harusnya orang tua memberikan kasih sayang yang cukup, agar anak dapat
berkembang dengan sehat secara fisik dan mental, baik mental intelektual,
emosional maupun spiritualnya. Bukan malah memperlakukan mereka dengan keras,
yang nantinya akan berdampak negatif pada perkembangan kepribadiannya.
Sehubungan dengan hal ini, peneliti ingin mengkaji lebih dalam mengenai dampak
kekerasan orang tua terhadap perkembangan kecerdasan emosional spiritual anak.
Adapun lokasi penelitiannya adalah di Desa Ngantru Trenggalek.
Rumusan masalah dalam
penulisan skripsi ini adalah (1) Faktor apa saja yang menjadi penyebab orang
tua melakukan kekerasan terhadap anak? (2) Apa saja bentuk-bentuk kekerasan
orang tua terhadap anak dalam perkembangan kecerdasan emosional spiritualnya?
(3) Bagaimana dampak kekerasan orang tua terhadap perkembangan kecerdasan
emosional spiritual anak?. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui secara jelas faktor-faktor penyebap orang tua melakukan
kekerasan pada anak, bentuk-bentuk kekerasan itu sendiri, dan dampaknya
terhadap perkembangan kecerdasan emosional spiritual anak.
Skripsi ini bermanfaat bagi
penulis untuk menambah wawasan dan pengetahuan sebagai upaya peningkatan
kualitas sebagai calon pendidik. Bagi para orang tua sebagai sumbangan
pemikiran agar mereka lebih memperhatikan anak-anak mereka dan tidak mendidiknya
dengan kekerasan. Bagi para pembaca sebagai bahan masukan dan referensi yang
cukup berarti.
Metode penelitian dalam
penelitian ini terdiri dari (1) Pendekatan: kualitatif, jenis penelitian: field
research, (2) Lokasi penelitian: Desa Ngantru Trenggalek, (3) Kehadiran
Peneliti: peneliti sebagai instrument kunci, (4) Sumber data: kata-kata hasil
observasi dan wawancara dengan subjek di lapangan, serta dokumentasi, (5)
Prosedur pengumpulan data: metode observasi, interview, catatan lapangan dan
dokumentasi, (6) Teknik analisis data: reduksi data, penyajian data, penarikan
kesimpulan, (7) Pengecekan keabsahan data: memperpanjang keikutsertaan,
pengamatan yang terus-menerus, triangulasi, pemeriksaan sejawat melalui
diskusi, (8) Tahap-tahap penelitian: tahap pra-lapangan, tahap pekerjaan
lapangan, tahap analisis data dan penyusunan secara sistematis dalam bentuk
skripsi.
Setelah Penulis mengadakan
penelitian dengan menggunakan metode tersebut, penulis menggunakan analisis
data deskriptif kualitatif. Setelah dianalisis, akhirnya dapat disimpulkan
bahwa yang menjadi penyebab orang tua melakukan kekerasan terhadap anak adalah
kesalahan persepsi, kondisi ekonomi dan latar belakang pendidikan yang rendah.
Adapun bentuk-bentuk kekerasan tersebut dikelompokkan menjadi kekerasan fisik,
sperti mencubit, menampar, memukul, dan kakarasan psikologis atau psikis
seperti bentakan, cacian, omelan dan kata-kata kasar lain yang menyakitkan.
Kekerasan-kekerasan tersebut membawa dampak negatif terhadap perkembangan kecerdasan anak, terutama kecerdasan
emosional spiritualnya, diantaranya akan menanamkan kebencian dan rasa takut
yang berlebihan pada diri anak, menanamkan sifat keras dan sikap kasar pada
diri anak, membekaskan luka hingga mereka dewasa, anak akan mudah terpancing
emosi dan tiadak sabar. Selain itu, kekerasan juga bisa mengakibatkan anak
lebih memilih sifat negative seperti berbohong dan menipu. Kekerasan dalam
bentuk apapun akan merusak kepribadian anak pada perkembangannya di masa yang
akan datang, baik perkembangan emosional maupun spiritualnya.
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar