Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh banyaknya faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau prestasi belajar
seseorang. Awalnya banyak pendapat yang menyatakan bahwa keberhasilan belajar sangat
tergantung pada Intelegence Quotient
(IQ), akan tetapi banyak orang yang
memiliki IQ tinggi tapi tidak mewujudkan
potensinya, sehingga Paul G. Stoltz menambahkan satu faktor lagi yang juga memiliki
pengaruh besar terhadap keberhasilan seseorang, yaitu kecerdasan menghadapi masalah
atau Adversity Quotient (AQ). Menurut Stoltz, kemampuan seseorang
dalam mengatasi masalah atau kesulitan merupakan faktor penting dalam mencapai keberhasilan.
Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui adakah pengaruh adversity quotient terhadap prestasi
belajar matematika peserta didik kelas VII MTs Negeri Aryojeding.
Rumusan masalah dalam
penulisan skripsi ini adalah: Adakah
pengaruh adversity quotien (AQ) terhadap prestasi belajar matematika
peserta didik kelas VII MTs Negeri Aryojeding tahun ajaran 2010/2011?
Skripsi
ini bermanfaat bagi penulis untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang dimiliki dan
menambah pengalaman serta wawasan yang baik dalam bidang penulisan maupun
penelitian. Bagi MTsN Aryojeding dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar dan memotivasi peserta didik untuk bersungguh-sungguh
dalam mengikuti proses pembelajaran. Bagi para pembaca sebagai bahan masukan
atau referensi yang cukup berarti.
Dalam penelitian ini digunakan metode angket, tes dan
dokumentasi. Metode angket digunakan untuk memperoleh data skor AQ peserta didik. Metode tes dan
dokumentasi digunakan untuk melihat prestasi belajar matematika peserta didik
dengan cara mencari rata-rata dari nilai UAS semester I, nilai UTS semester II,
dan nilai dari tes yang diberikan oleh peneliti
Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis
data kuantitatif. Analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis
data statistik dengan menggunakan Analisis
Varian (ANAVA) Non-Parametrik 1 Jalur atau sering disebut uji Kruskal Wallis .Uji Kruskal Wallis adalah analisis varian terhadap data yang berskala
ordinal. Peneliti menggunakan analisis ini karena sampel pada penelitian ini tidak
diambil secara acak (random).
Berdasarkan
hasil perhitungan analisis data diperoleh nilai H
sebesar 72,855. Nilai H tersebut lebih dari nilai chi-square pada tabel, baik pada taraf 5% maupun 1%, yang
berarti terdapat perbedaan prestasi
belajar matematika antara kelompok quitter,
camper, dan climber. Dimana
peserta didik yang berasal dari kelompok climber
memiliki rata-rata rangking tertinggi, yaitu 97/7 = 13,85 dan rata-rata nilai
63,28. Kemudian peserta didik dari kelompok camper
dengan rata-rata rangking 536/28 = 19,14 dan rata-rata nilai 60,07. Selanjutnya
peserta didik dari kelompok quitter memiliki rata-rata rangking terbawah, yaitu
70/2 = 35 dan rata-rata nilai 50. Dengan demikian dapat disimpulkan Ho ditolak dan
Ha diterima, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel adversity
quotient dengan
variabel prestasi belajar matematika, dimana peserta didik yang memiliki AQ tinggi memiliki prestasi belajar yang
tinggi.
Hasil dari
penelitian ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa AQ mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan seseorang. Stoltz
menyatakan bahwa orang yang sukses dalam belajar adalah orang yang memiliki AQ tinggi. Sementara itu, Carok Deweck
dalam Sudarman menyatakan bahwa peserta didik yang mempunyai AQ tinggi memiliki motivasi dan prestasi
belajar tinggi.
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar