BAB
I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Agama Islam mengajarkan kepada para pemeluknya agar
senantiasa mengingat Allah dengan melakukan sholat. Adapun pengertian sholat
dalam syariat Islam ialah: ibadat yang tersusun dari beberapa kata dan
perbuatan yang dimulai dengan takbir, diakhiri dengan salam, dan memenuhi
beberapa syarat yang ditentukan (Sudarsono, 1994: 33).
Di dalam Al-Qur’an Allah SWT. berfirman :
وَمَا
أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ
وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ
الْقَيِّمَةِ(البينه:5)
Artinya : Padahal
mereka tidak disuruh kecual supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan
salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (Depag
RI, 1998: 1084).
Salat wajib lima
kali sehari semalam menghapus dosa-dosa kecil yang dikerjakan di antara
waktu-waktu itu. Selama tidak mengerjakan dosa besar. Rasulullah Saw. Pernah
bersabda, yang artinya :
“Perumpamaan salat lima
waktu adalah seperti sebuah sungai berair tawar yang berada di hadapan pintu
seseorang dari kamu. Ia mandi di dalamnya lima
kali sehari. Adakah menurut pendapat kamu, akan tertinggal kotoran pada
tubuhnya ? “para sahabat menjawab : “tidak sedikit pun akan tertnggal padanya
ya Rasulullah. “maka berkata nabi selanjutnya. “sholat lima kali sehari semalam akan menghilangkan kotoran dari tubuhnya”
(Sudarsono, 1994: 33-34)..
1.
Isra’
itu, suatu kenyataan yang menyatakan kemuliaan muhammad dalam pandangan jamaah
yang paling tinggi. Kenyataan tesebut dilahirkan dengan menetapkan kewajiban
sholat sebagai puncak ibadah kepada Muhammad.
2.
Isra’
itu, dilakukan sesudah Nabi dibersihkan dan dipenuhi jiwanya dengan hikmah dan
iman. Maka berpadananlah pada malam itu disyariatkan sholat, suatu ibadah yang
dikerjakan sesudah diri bersih dari najis, hadast, dari segala rupa kotoran
jiwa, dan sesudah hati diisi dengan rasa takut, rasa harap dengan membaharui
taubat dari segala dosa.
3.
Isra’
itu untuk melahirkan kemuliaan Nabi di mata malaikat dan alam arwah.
Memang tak ada suatu pemberian Tuhan yang sangat besar kemuliaannya, yang
melebihi ibadah sholat.
Nabi SAW. bersabda :
اقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد
Artinya : Masa yang paling dekat seseorang hamba kepada Tuhannya, ialah masa
hamba itu sedang bersujud. (HR. Bukhari)
4.
Supaya peristiwa isra’ itu senantiasa menjadi ingatan
kita. Dengan kita bersembahyang kita teringat akan peristiwa yang
menggoncangkan masyarakat kaum musyrukin quraisy dimasa nabi menceritakannya.
Kita menghayati dengan sepenuk hati bahwa ibadah shalat ini, pemberian tuhan
yang diterima muhammad langsung dari Allah tuhan semesta alam (Ass-shiddieqy,
2000: 128-129).
Berdasarkan
paparan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sholat merupakan senjata sakti
yang diberikan kepada kita. Dengan
senjata sakti ini kita dapat memeatahkan serangan hawa nafsu setan. Sholet
merupakan penawar mujarab. Dengan sholet kita membersihkan jiwa dan rohani kita
dari aneka rupa pernagai keji dan buruk. Sholat meripakan suatu jalan yang
terbaik sekali kita lalui untuk mengenang Allah SWT.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut, para pendidik
harus selektif dalam memikirkan dan meningkatkan pendidikan agama anak didiknya,
khususnya ibadah sholat anak didiknya. Karena tugas pendidik tidak cukup hanya
dengan mengisi ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya pada anak didik atau hanya
menekankan segi intelektual saja.
Guru agama pada sekolah dasar hendaknya
memperhatikan perhatian khusus tentang peningkatan ibadah sholat kepada anak
didiknya. Hal ini disebabkan karena sholat
merupakan kunci surga sebagaimana Nabi SAW bersabda yang artinya :
“Tiada suatu yang
diturunkan oleh Allah atas hamba-hamba-Nya. Yang lebih disukai-Nya setelah
tauhid dari pada salat. Seandainya ada yang disukainya lebih dari pada salat,
Niscaya dengan itu para malaikat akan
beribadah kepada-Nya. Namun diantara para Malaikat itu ada yang terus-menerus
rukuk dan ada yang terus menerus sujud, berdri ataupun duduk dalam salat”
(Sudarsono, 1994: 34).
Menyadari akan pentingnya pendidikan agama
dalam kehidupan setiap umat muslim dalam mengadakan hubungan baik dengan
manusia, dengan alam lingkungan dan dengan khaliknya. Yang kemudian dikaitkan
dengan kondisi yang terjadi di SDN Tumpak dimana masih ada siswa yang tidak
pernah sholat, masih ada siswa yang sholatnya belum sesuai dengan tuntunan
Rasululullah SAW. Hal ini disebabkan oleh kurangnya perhatian dari orang tua,
kurangnya motivasi dari lingkungan sekitar, serta kurangnya perhatian siswa
terhadap pelajaran yang disampaikan di sekolah.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka
peneliti merasa lebih termotivasi untuk mengadakan penelitian tentang “ Peranan
Guru Agama dalam Meningkatkan Ibadah Sholat Siswa Kelas V SDN Tumpak Kecamatan
Pujut Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2005/2006”.
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar