Peningkatan konsumsi masyarakat terhadap daging ayam yang semakin tinggi
khususnya daging broiler yang jadi pilihan. Daging broiler menjadi pilihan
karena dapat menimbulkan kenikmatan tersendiri bagi yang mengonsumsinya karena
memiliki cita rasa yang enak dan kandungan gizinya yang lengkap. Disamping itu
broiler dapat dipanen dan dipasarkan dengan cepat.
Masyarakat mengenal dua bentuk
produk yang dimanfaatkan sebagai sumber protein hewani yakni daging segar dan
daging olahan. Pada umumnya pengolahan dilakukan bertujuan untuk mempertahankan
daya simpan suatu produk bahan pangan yang mudah mengalami kerusakan,
memberikan nilai tambah dan cita rasa suatu produk, serta meningkatkan kualitas produk. Oleh karena itu
perlu di lakukan suatu usaha agar kandungan gizi pada daging dapat di
pertahankan. Salah satu produk olahan yang menggunakan daging adalah nugget.
Nugget merupakan suatu produk olahan
daging berbentuk emulsi, di mana kualitas nugget ditentukan oleh karakteristik
daging yang digunakan sebagai bahan
baku. Kemampuan untuk mengikat air dan lemak untuk menstabilkan emulsi
merupakan sifat yang penting untuk produk emulsi, sehingga di peroleh produk
yang memiliki sifat fisik dan sensorik yang optimal. Daging segar dari fase
rigor yang berbeda memiliki karakteristik
yang berbeda sebagai bahan baku.
Peningkatan permintaan nugget yang
berkualitas dan tahan lama membuat sebagian besar penjual nugget harus
menambahkan bahan tambahan seperti fosfat. Penambahan fosfat dalam adonan
nugget dimaksudkan untuk menghasilkan nugget yang kenyal dan awet namun
penggunaan fosfat masih diragukan keamanannya bagi kesehatan.
Kualitas merupakan faktor utama yang
perlu diperhatikan dalam produksi daging dan hasil olahan yang dapat dibentuk.
Saat ini penggunaan bahan untuk meningkatkan kualitas suatu mutu produk olahan
yang aman untuk kesehatan menjadi perhatian serius untuk dikembangkan salah
satunya adalah asap cair.
Asap
cair merupakan kondensasi dari pirolisis kayu atau batok kelapa setelah melalui
pemanasan pada suhu 400-6000C
dalam sebuah tabung atau drum. Asap cair ini mengandung lebih dari 400 senyawa kimia antara lain
fenol (4,36%), karbonil (11,3%) dan asam (10,2%) (Setiadji, 2000; Anonim, 2008)
Pengggunaan
asap cair saat ini masih terbatas sebagai pengawet ikan, namun demikian asap
cair juga mampu mengikat air dalam daging yang dapat meningkatkan kualitas
karakteristik nugget. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui pengaruh penambahan fosfat dan asap cair dengan level yang berbeda terhadap kualitas nugget
dada broiler prarigor dan pascarigor.
Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penambahan fosfat dan asap
cair dengan level yang berbeda terhadap
kualitas nugget dada broiler prarigor dan pascarigor.
Kegunaannya
adalah untuk memberikan informasi bagi masyarakat bahwa asap cair dapat
digunakan dalam pembuatan nugget dan aman bagi
kesehatan yang mengonsumsinya.
Judul : Pengaruh Subtitusi Fosfat Dengan Asap Cair Terhadap Kualitas Nugget Dada Broiler Prarigor Dan Pascarigor (PT-20)
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar