Rumput
laut tergolong jenis tanaman yang sederhana atau tingkat rendah, karena tanaman
ini tidak mempunyai akar, batang, maupun daun sejati, tetapi hanya menyerupai
batang yang disebut thallus. Rumput
laut tumbuh di alam dengan melekatkan dirinya pada karang, lumpur, pasir, batu,
dan benda keras lainnya. Rumput laut juga dapat melekat pada tumbuhan lain
secara epitik.
Algae atau ganggang
terdiri dari empat kelas, yaitu Rhodophyceae
(ganggang merah), Phaeophyceae
(ganggang coklat), dan Chlorophyceae
(ganggang hijau), Cyanophyceae
(ganggang hijau - biru). Rumput laut yang sering dimanfaatkan adalah dari jenis
ganggang merah karena mengandung
agar-agar, karagenan, porpiran, maupun furcelaran (Idriani, 1999).
Rumput laut memiliki kandungan karbohidrat
39-55% (gula atau vegetable-gum), protein 17,2-27,13%, sedikit lemak
0,08%, dan abu 1,5%
yang sebagian besar merupakan senyawa garam natrium dan kalium. Selain itu,
rumput laut juga mengandung vitamin-vitamin, seperti vitamin A, B1,
B2, B6, B12, dan C ; betakaroten ; serta mineral,
seperti kalium, kalium fosfor, natrium, zat besi, dan yodium. Beberapa jenis
rumput laut mengandung lebih banyak vitamin dan mineral penting, seperti kalsium
dan zat besi bila dibandingkan dengan sayuran dan buah-buahan serta mengandung
protein yang cukup tinggi, zat-zat tersebut sangat baik untuk dikonsumsi
sehari-hari karena mempunyai fungsi dan peran penting untuk menjaga dan
mengatur metabolisme tubuh manusia. Kandungan utama yang fungsional rumput laut
yang dipakai yaitu agar, karagenan, dan alginat.
Eucheuma cottonii merupakan salah satu jenis rumput laut penghasil
karagenan, jenis karagenan yang dihasilkan yaitu kappa karagenan yang
mengandung lebih dari 34% 3,6 anhidro-D-galaktosa dan 25% ester sulfat. Karagenan dibagi menjadi 3 fraksi berdasarkan unit penyusunnya yaitu kappa, iota, dan lambda
karagenan. Ketiganya berbeda dalam sifat gel dan reaksinya terhadap protein.
Kappa karagenan menghasilkan gel yang kuat, sedangkan iota membentuk gel yang
halus dan mudah dibentuk, dan lambda tidak dapat membentuk gel.
Karagenan yaitu senyawa hidrokoloid yang merupakan senyawa polisakarida
rantai panjang yang diekstraksi dari rumput laut jenis-jenis karaginofit,
seperti Eucheuma sp., Chondrus sp.,
Hypnea sp., dan Gigartina sp.
Polisakrida tersebut tersusun dari sejumlah unit galaktosa dengan ikatan α
(1,3) D-galaktosa dan β (1,4) 3,6-anhidrogalaktosa secara bergantian, baik
mengandung ester sulfat atau tanpa sulfat. Karagenan merupakan komponen
fungsional utama dari rumput laut karagenan, alginat dan agar. Karagenan
dimanfaatkan sebagai bahan penstabil, pengemulsi, pembentukan gel, penetral,
serta banyak digunakan pada industri pangan, contohnya yaitu pada pemanfaatan
indusri makanan yang menghasilkan produk coklat, bakso, sosis, dll.
Pembuatan karagenan ini
menggunakan metode ekstraksi dimana dilakukan
pemisahan komponen solute (cair) dan campurannya
menggunakan sejumlah massa
solven sebagai tenaga pemisah. Proses ekstraksi menggunakan larutan alkali
untuk melepaskan karagenan dari unit intraseluler dan juga untuk memisahkan lemak dan
protein. Setelah itu dilakukan penambahan alkohol yang berfungsi untuk mengendapkan karagenan.
Saat ini produksi
karaginan kebanyakan menghasilkan semirefine
carrageenan (SRC) belum mendapatkan refine carrageenan oleh karena itu pada penelitian ini berupaya
untuk menghasilkan refine karagenan dengan menggunakan metode alkohol. Pada proses
ekstraksi karagenan dengan metode alkohol digunakan larutan alkali yaitu KOH
untuk memisahkan karaginan dari rumput laut. KOH merupakan salah satu basa kuat
dan bersifat alkali sehingga dapat membantu ekstraksi polisakarida dari rumput
laut dan berfungsi untuk mengkatalisis hilangnya gugus-6-sulfat dari unit
monomernya dengan membentuk 3,6-anhidrogalaktosa
sehingga dapat meningkatkan kekuatan gel dan reaktifitas produk terhadap
protein.
Berdasarkan uraian
diatas maka dilakukan penelitian untuk menetukan berapa persen penambahan KOH
lama waktu ekstraksi yang diperlukan untuk menghasilkan rendemen karagenan yang
tinggi serta memiliki karakteristik yang baik.
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar