Sebagai lembaga intermediasi antara pihak-pihak yang memiliki
kelebihan dana dengan pihak-pihak yang memerlukan dana, diperlukan bank dengan
kinerja keuangan yang sehat, sehingga fungsi intermediasi dapat berjalan
lancar. Tingkat kesehatan bank dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah
satu sumber utama indikator yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan
keuangan bank yang bersangkutan. Berdasarkan laporan itu akan dapat dihitung
sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian tingkat kesehatan
bank. Arsitektur Perbankan nasional bukan hanya merupakan suatu policy
recommendation bagi industri perbankan nasional dalam menghadapi segala
perubahan yang terjadi dimasa yang akan datang, melainkan juga menjadi policy
direction mengenai arah yang harus ditempuh oleh perbankan dalam waktu yang
cukup panjang.
Metodologi
Penelitian dalam penelititan ini berupa data sekunder yaitu laporan keuangan
bank yang berupa Neraca dan Laporan Laba Rugi. Untuk menilai kinerja bank adalah dengan menggunakan
CAR, ROA, BOPO, ROE dan LDR. Kelima variabel tersebut dibandingkan dari sebelum
(periode 2002 s/d 2004) dan sesudah (periode 2005 s/d 2006) dilakukan API,
teknis analisis dengan menggunakan SPSS for windows , pengujian hipotesis
penelitian dengan uji beda t (t-test). Hasil analisis uji t menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan
rata-rata untuk bank umum swasta nasional devisa sebelum dan sesudah API. Pelaksanaan API memerlukan waktu yang cukup lama, 2 tahun
setelah dilakukan API belum berpengaruh terhadap kinerja bank
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar