Jajargenjang
dan trapesium merupakan sub dari materi pelajaran matematika yang
penyelesaiannya membutuhkan keseriusan dalam berfikir. Tidak sedikit siswa yang
kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal jajargenjang dan trapesium karena
banyaknya variasi isi dari jajargenjang dan trapesium. Berdasarkan hal tersebut
penulis perlu mengkaji permasalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal
jajargenjang dan trapesium.
Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini
adalah (1) Bagaimana jenis-jenis
kesalahan siswa dalam penyelesaian
soal-soal jajargenjang dan trapesium di kelas VII-A SMP Al-Anwar Baruharjo
Durenan Trenggalek? (2) Bagaimana faktor-faktor penyebab kesalahan siswa dalam
penyelesaian soal-soal jajargenjang dan trapesium di kelas VII-A SMP Al-Anwar
Baruharjo Durenan Trenggalek? (3) Bagaimana alternatif pemecahan untuk
mengatasi kesalahan siswa dalam penyelesaian soal-soal jajargenjang dan
trapesium di kelas VII-A SMP Al-Anwar Baruharjo Durenan Trenggalek?
Penelitian ini termasuk penelitian
kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi,
angket, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
Kesimpulan: Bentuk
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal jajargenjang dan trapesium meliputi:
kesalahan fakta, konsep, prinsip, dan ketrampilan yang proporsi kesalahannya
sebagai berikut: Kesalahan fakta 0%, Kesalahan konsep 28,75%, Kesalahan prinsip
27,25%, Kesalahan ketrampilan 3,02%. Kesalahan konsep merupakan kesalahan terbesar yang dilakukan oleh siswa.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan siswa dalam mengerjakan
soal matematika pada pokok bahasan jajargenjang dan trapesium adalah: 1)
Sebagian besar siswa melakukan kesalahan dikarenakan kebingungan dalam
menyelesaikan soal (lupa konsep), 2) Sebagian besar siswa tersebut mengakui
bahwa tidak meneliti jawaban yang sudah dikerjakan. Jadi siswa kurang teliti
dalam mengerjakan, 3) Sebagian siswa mengaku kalau belajarnya hanya membaca
catatan tanpa latihan mengerjakan soal dari buku lain. Jadi bisa dikatakan
bahwa siswa belajarnya kurang maksimal, 4) Ada siswa yang belajarnya kurang
maksimal dikarenakan kesehatan badan menurun (sakit), 5) Ada siswa yang
melakukan kesalahan dikarenakan malas belajar. Alternatif pemecahan untuk
mengantisipasi terjadinya kesalahan siswa adalah sebagai berikut: 1) Siswa yang
belum bisa (lambat dalam belajar) dapat belajar kelompok dengan siswa yang
pandai, dan siswa yang pandai sebaiknya membantu temannya yang lambat dalam
belajar, 2) Seharusnya siswa dalam belajar matematika/jajargenjang dan
trapesium tidak hanya dibaca saja, melainkan mencoba mengerjakan soal-soal,
sehingga siswa lebih memahami konsep jajargenjang dan trapesium, 3) Seharusnya
siswa membiasakan diri untuk disiplin belajar, sehingga tidak malas belajar, 4)
Seharusnya siswa mengecek kembali soal dan jawaban setelah selesai dikerjakan,
5) Seharusnya siswa bisa mengatur waktu antara bermain dan belajar, 6)
Sebaiknya guru selalu mencari dan menerapkan metode yang sesuai dengan materi
jajargenjang dan trapesium sehingga kesalahan tidak terulang kembali, 7) Sebaiknya
guru sering-sering dalam memberikan tes atau ulangan agar siswa lebih paham
karena terbiasa dan sering mengerjakan soal, 8) Sebaiknya guru selalu mencari
dan menerapkan metode yang sesuai dengan materi jajargenjang dan trapesium
sehingga kesalahan tidak terulang kembali.
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar