Daerah kecamatan merupakan pembagian wilayah
administratif di bawah daerah kabupaten/kota yang dipimpin oleh seorang camat.
Dalam menjalankan tugasnya, Camat dibantu oleh perangkat kecamatan dan
bertanggung jawab kepada Bupati/walikota melalui sekretaris daerah
kabupaten/kota. Oleh karena memiliki kedudukan tertinggi di kantor kecamatan,
camat merupakan pemimpin dalam organisasi pemerintah kecamatan. Dengan
demikian, camat dituntut memiliki gaya kepemimpinan dalam membawa dan mempengaruhi
bawahannya agar mampu bekerja sama demi mencapai tujuan organisasi.
Kecamatan Tubbi Taramanu adalah salah satu instansi
pemerintahan di daerah Kabupaten Polewali Mandar, dipimpin oleh seorang Camat
bernama H. Talibuddin, S.Pd, MM. yang memimpin 18.273 jiwa dan 4.096 Kepala
Keluarga (KK) yang tersebar di 12 desa dan 1 kelurahan di Kecamatan Tubbi
Taramanu, yakni Kelurahan Tubbi Taramanu, desa Poda-poda, desa Arabua, desa
Taramanu tua, desa Ambopadang, desa Teburru, desa Pullewani, desa Tubbi, desa
Taloba, desa Tiriang tapiko, desa Ratte, desa Besoangin, dan desa Besoangin
utara.
Kecamatan Tubbi Taramanu termasuk salah satu daerah
yang masih tertinggal di Kabupaten Polewali Mandar. Salah satu indikasinya
terletak pada sarana telekomunikasi yang masih sangat jarang disana. Letaknya
yang masih di lingkungan pedesaan juga menjadi salah satu indikasinya.
Disinilah dibutuhkan sosok seorang pemimpin dalam hal ini seorang Camat agar
memiliki kepemimpinan yang unggul sehingga mampu mencuri perhatian pemerintah
melalui segala macam prestasi yang dimilikinya.
Namun berdasarkan isu dan pengamatan penulis di
Kantor Kecamatan Tubbi Taramanu, Camat lebih banyak bekerja sendiri dan kurang
dalam menjalin hubungan kerja dengan para pegawainya. Oleh sebab itu hubungan
Camat dengan para pegawainya menjadi kurang harmonis sehingga Camat belum mampu
membangun motivasi para pegawainya untuk bekerja secara efektif dan efisien
dalam rangka mencapai tujuan. Hal tersebut dapat terlihat dari semangat kerja
para pegawai yang masih sangat kurang yaitu pada saat jam kerja, masih banyak
pegawai yang melakukan aktivitas lain di luar kegiatan organisasi, mereka
merasa enggan untuk menyumbangkan ide pikiran mereka dalam menunjang kelancaran
kegiatan pemerintahan di Kecamatan, serta pada jam masuk dan pulang kerja
pegawai tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Hal tersebut tentunya berimplikasi luas pada
timbulnya kesenjangan antara pemimpin dengan yang dipimpinnya yang berujung
pada rusaknya tatanan organisasi di Kantor Kecamatan Tubbi Taramanu dan
menyebabkan tidak tercapainya tujuan organisasi yang telah ditentukan. Oleh
sebab itu, Camat Tubbi Taramanu perlu menerapkan suatu gaya kepemimpinan yang baik untuk menciptakan
keharmonisan dengan para pengikut atau bawahannya sehingga mampu mengendalikan
mereka dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pegawai.
Selain itu Camat tidak mengetahui persis tingkat
kebutuhan pegawainya sehingga dalam upaya memberikan motivasi kepada pegawainya
melalui persepsinya sendiri tanpa mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan
pegawainya baik itu kebutuhan fisiologis maupun psikologis.. Maka penulis
berasumsi bahwasanya jika Camat menerapkan teori kepemimpinan situasional yang
menerapkan gaya kepemimpinan berdasarkan level kematangan dan
kebutuhan pegawai, masalah-masalah pemimpin dan yang dipimpin seperti tersebut
di atas akan dapat diatasi.
Dalam upaya memberi motivasi pegawai, Camat perlu
mengenal karakter masing-masing pegawainya agar dapat mengetahui dan berusaha
memenuhi kebutuhan mereka, baik itu kebutuhan moril maupun materil. Sedangkan
Camat Tubbi Taramanu sendiri kurang mengetahui tingkat kebutuhan pegawainya
sehingga tercipta kesalah pahaman diantara keduanya. Maka dari itu saya
tertarik untuk memilih judul ini dengan melihat fenomena permasalahan Camat
dengan pegawainya di Kantor Kecamatan Tubbi Taramanu khusunya pada gaya kepemimpinan Camat sebagai motivator untuk
bawahannya. Gaya kepemimpinan seorang camat selaku pemimpin harus memiliki
pikiran, tenaga, dan kepribadian yang dapat memicu timbulnya hubungan kerjasama
antara sekelompok orang di dalam organisasi, serta dapat menjalin hubungan
komunikasi yang baik dalam memberikan pengawasan yang efisien dan dapat membawa
para bawahannya kepada sasaran yang ingin dituju sesuai dengan kriteria dan
waktu yang telah ditetapkan.
Berdasarkan uraian dan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk
mengkaji lebih jauh mengenai gaya kepemimpinan Camat di Kantor Kecamatan Tubbi
Taramanu ini. Oleh karena itu, masalah yang ditemukan pada saat penulis
melakukan observasi yang menunjukan motivasi pegawai di Kantor Kecamatan Tubbi
Taramanu belum sesuai harapan, akan dikaji dalam penelitian ini. Maka dari itu
penulis akan mengadakan penelitian yang dituangkan dalam bentuk skripsi dengan
judul : “KEPEMIMPINAN CAMAT DI KANTOR
KECAMATAN TUBBI TARAMANU KABUPATEN POLEWALI MANDAR.
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar