Kebutuhan akan
informasi seputar kinerja
keuangan bank syari’ah, merupakan tuntutan dari
persaingan
yang
semakin ketat.
Informasi
ini
sangat
penting bagi manajemen bank syari’ah untuk
mempertahankan kepercayaah pihak
ketiga. Adanya keterbatasan PSAK No 59, sebagai pedoman standar akuntansi bank syari’ah belum
memenuhi prinsip pengungkapan penuh
(full disclosure),
menyebabkan informasi yang disajikan
dalam laporan
keuangan belum akurat,
khususunya yang berkaitan dengan kemampuan bank syari’ah menghasilkan laba. Untuk
memenuhi
prinsip pengungkapan
penuh
(full
disclosure), Baudoun dan Willet (2000) pakar akuntansi syari’ah, merekomendasikan perlu adanya penambahan Laporan Nilai Tambah pada laporan keuangan bank syari’ah. Bank Syari’ah Mandiri sebagai sempel dalam penelitian ini , merupakan Bank Syari’ah dengan predikat
sangat sehat
selama dua Tahun terakhir dan
merupakan bank
syari’ah yang mengalami pertumbuhan asset paling pesat dibanding bank syari’ah lainnya.
Permasalahan penelitian
ini adalah
bagaimana
kinerja keuangan Bank
Syari’ah Mandiri
Tahun 2003 dan 2004 jika
dianalisis
dengan menggunakan pendekatan
Laba
Rugi dan Nilai Tambah
serta apakah
ada perbedaan
kinerja keuangan antara dua pendekatan tersebut?
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif, yakni dengan
mendeskripsikan hasil temuan berupa kinerja keuangan PT. BSM Tahun 2003 dan
2004 yang menggunakan pendekatan laba rugi dan nilai tambah, dan dilanjutkan dengan melakukan komparasi terhadap hasil
temuan untuk mendapatkan pemahaman
yang
memadai tentang hasil temuan. Sumber
data penelitian ini adalah Laporan keuangan PT. BSM Tahun 2003 dan 2004 dan literatur terkait.
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini