Pandangan Al-Ghazali Dan Emile Durkheim Tentang Pendidikan Moral Dalam Masyarakat Modern (PAI-14)



Globalisasi sebagai sebuah proses bergerak amat cepat dan meresap kesegala aspek kehidupan kita baik aspek ekonomi, politik, sosial budaya maupun pendidikan. Gejala khas dari proses globalisasi ini adalah kemajuan- kemajuan ilmu pengetahuan,  teknologi komunikasi-informasi dan teknologi transportasi. Kemajuan-kemajuan teknologi rupanya mempengaruhi begitu kuat struktur –struktur ekonomi, politik, sosial budaya dan pendidikan  sehingga globalisasi menjadi realita yang tak terelakkan dan menantang. Namun, Globalisasi sebagai suatu proses bersifat ambivalen.

 Satu sisi membuka peluang besar untuk perkembangan manusia dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, akan tetapi sisi lain peradaban modern yang semakin dikuasai oleh budaya ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini tampak semakin lepas dari kendali dan pertimbangan etis. 

Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa kemajuan manusia di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi akibat globalisasi tidak selalu sebanding dengan peningkatan di bidang moral. Dalam satu sisi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memang membuat manusia lebih mudah menyelesaikan persoalan hidup, namun disisi lain berdampak negatif ketika ilmu pengetahuan dan teknologi tidak lagi berfungsi sebagai pembebas manusia, melainkan justru membelenggu dan menguasai manusia.

Arus Globalisasi ternyata berhasil mendobrak dinding tatanan moral tradisional berupa adat istiadat dan kebiasaan luhur nenek moyang manusia. Wujud nilai-nilai moral berupa penghormatan sesama manusia, tanggung jawab, kejujuran, kerukunan dan kesetiakawanan lambat laun digeser oleh otonomi manusia yang mendewakan kebebasan. Malah, ada yang memandang dirinya sebagai kebebasan, sehingga pihak lain tidak berhak mengaturnya. Kebebasan ini sering mengkondisikan “homo homini lupus”, manusia yang tidak mengenal batas-batas hak dan wewenang dalam kehidupan sosial.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Persepsi Guru Matematika Terhadap Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (Kbk) Mata Pelajaran Matematika Di Sma Negeri 1 Makassar (PMT-9)

BAB I 
PENDAHULUAN 

Latar Belakang

Pendidikan adalah penentu terbesar perkembangan masa depan bangsa. Makin besar perhatian kita terhadap bidang pendidikan, ditambah lagi dengan ketepatan arah pendidikan yang dicanangkan, niscaya akan membawa bangsa atau daerah tersebut pada tingkat kemajuan yang memadai, sehingga tidak akan tertinggal atau ditinggalkan oleh bangsa lain. Pendidikan di Indonesia dewasa ini masih jauh tertinggal dibanding pendidikan di negara lain. Untuk mengantisipasi hal tersebut salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah materi atau yang biasa disebut kurikulum.

Kurikulum dalam suatu sistem pendidikan merupakan komponen yang penting. Dikatakan demikian karena kurikulum merupakan penuntun dalam proses belajar mengajar (PBM) di sekolah. Oleh karena itu kurikulum selalu dinamis dan senantiasa dipengaruhi oleh perubahan-perubahan dalam faktor-faktor yang mendasarinya. Tujuan pendidikan dapat berubah secara fundamental bila suatu negara yang dijajah menjadi negara yang merdeka, sehingga dengan sendirnya kurikulum pun harus mengalami perubahan yang menyeluruh.

Kurikulum dapat pula mengalami perubahan bila terdapat pendirian baru mengenai proses belajar mengajar, sehingga timbul berbagai bentuk kurikulum. Perubahan dalam masyarakat, eksplosi ilmu pengetahuan, dan lain-lain mengharuskan adanya perubahan kurikulum. Perubahan-perubahan itu menyebabkan kurikulum yang berlaku tidak lagi relevan, dan ancaman serupa ini akan senantiasa dihadapi setiap kurikulum, betapapun relevannya pada suatu saat.

Agar pendidikan memiliki relevansi dengan perkembangan zaman, maka perlu sekali praktek pendidikan diarahkan pada pendidikan yang berbasis kompetensi. Artinya praktek pendidikan dapat membekali siswa sejumlah keterampilan (life skill). Dengan life skill, yang tidak semata-mata mengandalkan kemampuan akademik melainkan juga non akademik, siswa dapat memaknai perjalanan hidupnya dengan kearifan.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Tingkat Perbandingan Bahasa Indonesia, Arab, Dan Inggris (PAI-13)

Bahasa Arab dan bahasa Inggris merupakan dua bahasa asing yang paling diminati oleh pelajar muslim di Indonesia, khususnya mereka yang sedang belajar di perguruan tinggi Islam maupun pondok-pondok pesantren (modern). Penguasaan atas dua bahasa tersebut menjadi sebuah tantangan  sekaligus tuntutan bagi mereka, sebab khasanah intelektual Islam yang bermutu banyak ditulis ke dalam dua bahasa tersebut. 


Bahasa Arab bagi seorang menjadi kunci pokok untuk membuka cakrawala pengetahuan  keislaman. Dengan kunci itulah, ia akan mampu mengetahui tentang sejarah, keilmuan, serta kebudayaan Islam yang dahulu pernah mencapai mercusuar peradaban internasional sebelum akhirnya tergilas oleh peradaban modern sekarang ini. Mengapa bisa tergilas dan terpendam, tidak lain oleh karena tiadanya generasi penerus, yang paling tidak bisa mempertahankan kalaupun tidak mampu mengembangkan peradaban pendahulunya. Mengapa pula mereka tidak mampu mempertahankannya, jawabannya adalah karena mereka buta dari peradaban tertulis.[1]
 

Bahasa Arab sebagai bahasa ilmu pengetahuan telah diakui peranannya oleh lembaga internasional, bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah membuat suatu keputusan yang menetapkan bahasa Arab sebagai salah satu bahasa resmi yang dipergunakan dalam lembaga internasional ini serta lembaga-lembaga yang bernaung di bawahnya.  Dengan  demikian  bahasa  Arab  menjadi  sangat  penting  artinya bagi bangsa Indonesia sebagai salah satu anggota PBB sekaligus sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam dan juga telah lama menjalin hubungan cukup erat dengan negara-negara Arab. Adanya kepentingan tersebut menjadikan bahasa Arab dalam segala aspeknya, layak dan menarik untuk dikaji.[2]

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DI LINGKUNGAN TERMINAL (sebuah kajian Sosiopragmatik) (P-32)


Mendengar kata pedagang asongan, supir, kondektur, dan calo mungkin sudah tak asing lagi di telinga kita. Pedagang asongan adalah para pedagang yang biasa menjajakan dagangannya di sekitar terminal dan di dalam bus-bus. Mereka selalu berupaya untuk menarik pembeli agar membeli dagangannya, yang kadang juga suka terlihat agak memaksa. Supir adalah para pengemudi bus atau angkot yang selalu terlihat di lingkungan terminal. Kondektur adalah orang yang membantu supir untuk menarik penumpang ke dalam angkot atau bus, sedangkan calo adalah perantara atau reseller. Kata calo kadang bersifat negatif karena apa yang calo lakukan adalah menggunakan kesempitan orang menjadi suatu kesempatan. Calo juga identik dengan preman atau penguasa daerah tertentu yang sudah menjadi objek pencariannya.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Analisis Pemasaran Blimbing Karangsari Kecamatan … Kota …(PRT-59)

BAB  I 
PENDAHULUAN


1.1              Latar Belakang.
Proses dinamika ekonomi global maupun domistik menuntut adanya berbagai tindakan di berbagai aspek termasuk didalamnya strategi pembangunan pertanian dari yang semula menitik beratkan pada penekanan produksi, namun didalam perkembangannya diharuskan untuk menyesuaikan dengan perubahan lingkungan menuju ke orientasi pasar dengan pendekatan agribisnis dan teknologi ( Syarifudin, B. 1995 ).
Pengembangan sistem agribisnis dimaksudkan untuk menciptakan lapamgan kerja dan berusaha, serta meningkatkan nilai tambah dari produk – produk pertanian sekaligus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani melalui kerjasama kemitraan antara pelaku bisnis pada berbagai ragam atau cabang usaha ( Syarifudin Bahrsyah, 1995 ). 
Fakta menunjukkan bahwa  sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang aman terhadap guncangan krisis ekonomi, untuk mempertahankan kondisi tersebut maka Pemerintah konsisten dengan kebijakan yang mempertahankan pembangunan pertanian yang berwawasan agribisnis sebagai upaya pengembangan yang cukup realistis dan fakta. Dalam krisis ekonomi yang terjadi sejak tahun 1997, sektor pertanian yang memiliki local content relatif lebih tinggi dibandingkan dengan komoditi manufaktur non pertanian, sehingga sektor pertanian kembali dijadikan katup penyelamat pembangunan ekonomi.
Dalam tahun 2001 Departemen Pertanian sedang mempromosikan Pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang memiliki komitmen  berdaya saing, berkerakyatan,   berkelanjutan dan terdesentralistis. Skala usaha agribisnis dapat beraneka ragam, usahatani keluarga, usaha kelompok, usaha kecil, usaha koperasi dan usaha korporasi. Dari satu sisi memang perlu dipahami bahwa perdagangan buah-buahan sudah menjadi usaha niaga antar negara hampir tanpa batas.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Berbelanja Di Pasar Sayur … Kabupaten …(PRT-61)

BAB I 
PENDAHULUAN

1.1.         Latar Belakang

Otonomi Daerah sudah diberlakukan di seluruh Indonesia, setiap pemerintah daerah baik langsung atau tidak akan dituntut untuk lebih mengoptimalkan pendapatan daerahnya. Harapan dan peluang untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) didaerah masing-masing, salah satunya dengan peningkatan PAD melalui retribusi pasar, dampak strategisnya pasar tersebut perlu dikembangkan secara serius sehingga mampu memperoleh pendapatan /kontribusi secara optimal kepada Pemerintah Daerah.
Setiap sektor usaha suka tidak suka mau tidak mau harus berhadapan dengan persaingan bebas. Upaya yang perlu dilakukan untuk menjamin kelangsungan hidup usahanya, dengan sedini mungkin melakukan persiapan disegala bidang usaha dan untuk mengembangkan kemampuan bersaingnya.
Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan kehidupan akan semakin giat pula menggerakkan pembangunan dalam memanfaatkan sumberdaya manusia dan sumber daya alam yang ada, pembangunan dan hasil-hasilnya terus diupayakan peningkatan pemerataanya, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang cukup tinggi, menciptakan lapangan kerja , mengurangi kesenjangan antar wilayah, mewujudkan kesejahteraan yang merata dan menumbuhkan sikap kemandirian.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Strategi Perluasan Budidaya Tanaman Padi Untuk Stabilitas Ketahanan Pangan Di Kabupaten …(PRT-62)

BAB  I
PENDAHULUAN

1.1.     Latar Belakang
Di Kabupaten Kediri luas penanaman padi semakin turun dari tahun ke tahun, hal ini terlihat pada data dari Dinas Pertanian Kabupaten Kediri selama 5 (lima) tahun terakhir, mulai tahun 1999 sampai dengan 2003 sebagai berikut :

Tabel 1 Luas tanam padi di Kabupaten Kediri selama 5 tahun terakhir, mulai tahun 1999 sampai dengan 2003.
No
Tahun
Luas Tanam (ha)
1
1999
57.404
2
2000
56.321
3
2001
54.956
4
2002
54.326
5
2003
53.424
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Kediri.

Pembangunan pertanian bidang peningkatan produksi tanaman padi pada tahun 1999 masih nampak ditangani secara serius oleh pemerintah, hal ini nampak Pemerintah masih melaksanakan  program KUT (Kredit Usaha Tani) yaitu kredit yang diberikan kepada petani penanam padi yang dapat dipakai untuk pembelian sarana produksi berupa pupuk, pestisida, zat perangsang tumbuh / pupuk pelengkap cair dan bantuan biaya pengolahan tanah. Tetapi kenyataan mulai tahun 2001 hingga sekarang pemerintah tidak lagi memberikan bantuan KUT pada petani padi. Padahal petani masih membutuhkan modal kerja biaya usahatani untuk penanaman padi. Akibatnya sebagian petani tidak lagi menerapkan paket tehnologi sesuai anjuran karena kekurangan dana untuk pembelian sarana produksi, cenderung beralih pada tanaman yang lebih sedikit biaya usahataninya, misalnya tanaman buah (rambutan, mangga) dan tanaman lainnya. Menurut laporan dari Dinas Pertanian Kabupaten Kediri di Desa Blimbing Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri luas areal baku sawah 144 hektar biasanya ditanami padi, sekarang yang 25 hektar ditanami rambutan. Di Desa Mojo baku tanah sawah 110 hektar yang biasa ditanami padi, sekarang berkurang 15 hektar ditanami mangga rambutan dan ubikayu. Dan masih banyak lagi kenyataan dilapang yang belum terkafer.

Pada tahun 1999 dan sebelumnya pemerintah masih mensubsidi harga pupuk dan pestisida, sehingga membantu beban biaya produksi usahatani tanaman padi, tetapi mulai tahun 2000 hingga sekarang tidak ada lagi subsidi pemerintah untuk sarana produksi usahatani.. Yang lebih parah subsidi diberikan pada harga beras yang menurut konsepnya untuk keluarga pra sejahtera, harganya hanya dijual Rp.1.000,- per kg. Pada kenyataan di lapang petani banyak yang termasuk pra sejahtera. Sehingga petani pra sejahtera lebih memilih beli beras dengan harga Rp.1.000,- dari pada tanam padi yang biayanya apabila dihitung lebih dari Rp.1.000,- per kg.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Cara Seo Blogger

Contoh Tesis Pendidikan