BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Produktivitas kerja
merupakan hasil
kerja sumber daya yang akan
mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup perusahaan. Produktivitas kerja yang tinggi akan membawa perusahaan memperoleh tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Sebaliknya, produktivitas kerja
yang
rendah
akan
memberikan
inefisiensi
yang
akan
mengganggu kontinuitas perusahaan di masa yang akan datang.
Ada banyak
faktor
yang
mempengaruhi produktivitas kerja
pegawai
seperti
keahlian, manajemen
yang bertanggungjawab, kepemimpinan
yang luar biasa, kesederhanaan organisasi, kepegawaian yang efektif, tugas yang menantang, perencanaan dan pengendalian tujuan
serta
pelatihan
yang
khusus
(Moeljono,
2003
:63).
Namun
selain faktor-faktor di atas, ada faktor lain yang “tidak tampak” yang lebih menentukan
keberhasilan organisasi/perusahaan dalam
mencapai
tujuannya,
menentukan apakah manajemen dapat diimplementasikan atau tidak.
Faktor tersebut adalah budaya organisasi. Keunggulan organisasi/perusahaan ditentukan oleh unggul tidaknya
budaya organisasi yang dimilikinya
oleh perusahaan tersebut. Budaya organisasi mendukung unggulnya kinerja organisasi
dan pada akhirnya
keunggulan kompetitif organisasi, apa pun indikator profesionalitasnya ( Moeljono, 2003:130).
Budaya organisasi / perusahaan memang sulit didefinisikan secara tegas dan sulit
diukur, namun bisa
dirasakan oleh Sumber Daya Manusia
(SDM) di dalam organisasi
tersebut. Suatu perusahaan yang mempunyai budaya organisasi
yang kuat bahkan
dapat
“terlihat” atau teramati oleh peninjau dari luar organisasi, yang mengamati. Pengamat
tersebut akan merasakan
suasana kerja yang khas dan “lain daripada yang lain”, di dalam organisasi tersebut, bila dibandingkan dengan organisasi lain.
Hal-hal
tersebut penting, dan karena itu perlu dipahami serta dikenali.
Akan tetapi hal-hal yang bersifat universal
itu harus diterapkan oleh manajemen dengan pendekatan yang memperhitungkan secara matang faktor-faktor situasi, kondisi, waktu dan ruang. Dengan kata lain,
diterapkan sesuai dengan budaya yang berlaku dan dianut dalam organisasi yang bersangkutan.
Apabila setiap orang dalam suatu organisasi merasakan bahwa prinsip yang mendasari setiap
tindakan dan perilaku
organisasi sesuai dengan pandangan hidupnya atau tidak menyimpang dari prinsip pribadinya, maka
ia
akan
bekerja
dengan
baik.
Apalagi jika mereka
merasakan bahwa pandangan
hidupnya
atau
cita-citanya
akan
mendapat tempat yang sesuai di dalam organisasi tempat ia berkarya,
maka hal ini akan mendorong
ia memahami maksud, tujuan dan ruang lingkup kegiatan
dalam perusahaan yang berakibat
pada
adanya
dorongan
semangat untuk bekerja lebih baik,
karena
menyadari bahwa apa yang bermanfaat bagi organisasi juga bermanfaat bagi dirinya. Apa
yang ia
dambakan
bagi
masa depannya
dapat
dipenuhi
oleh
perusahaan
dimana ia berkarya dan akhirnya
akan
menumbuh
kembangkan budaya kerja
atau
budaya
organisasi.
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini