Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Iklanmedia Elektronik (TV) Produk Sepeda Motor Yahama Di Makassar (PM-27)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang
Fenomena industri kendaraan roda dua di indonesia dewasa ini memeperlihatkan trend peningktan yang sangat positif(Lihat Tabel 1).Hal tersebut juga dipengaruhi oleh adanya faktor budaya dan peratyuran tentang uud lalu lintas yang tidak membatasi penggunaan roda dua di indonesia.hal senada juga dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan di kota besar yang semakin pesat yang mengarah pada semakin padatnya arus transportasi didalam kota.Meskipun dari segi savety atau keamanan kendaraan roda dua jauh dibawah kendaraan roda empat tentang masalah keamanan,namun karena alasan perbedaan harga,efisiensi,budaya dan pertauran lalu lintas yang menyebabkan ledakan jumlah pertumbuhan kendaraan roda dua di indonesia sangat mencolok dibandingkan roda empat.

Seiring dengan peningkatan tajam penggunaan roda dua di indonesia maka tingkat persaingan pun semakin tinggi diantara industri roda dua yang ada di indonesia,belum lagi munculnya pendatang baru yang menambah tingkat persaingan semakin tinggi.Pemain lama dalam indusrti roda dua diIndonesia seperti Yamaha, Honda,Suzuki dan Kawasaki yang sebelumnya meramaikan pasar roda dua diindonesia,kini keempat industri buatan jepang tersebut mendapat pesaing baru baik dalam kawasan asia sendiri yaitu india (pulsan),cina,korea dan dari negara Eropa dan Amerika seperti Harley,Ducati,ktm dll.

Baik para pemain lama maupun pemain baru diatas untuk mempertahankan pangasa pasar maupun menambah pangasa pasar mereka maisng-masing memiliki konsep strategi marketing yang baik diawali dengan peran tehnologi,kualitas harga,model serta jaminan purna jual yang menjadi senjata andalan dari masing-masing industri.

Karena posisi kekuatan dari masing-masing industri nyaris sama,baik dari segi desain,harga,kualitas,tehnologi dan purna jual yang nyaris sama menyebabkan tingkat persaingan yang semakin tinggi untuk merebut hati konsumen.Oleh karenanya strategi marketing yang dikemas oleh masing-masing produsen  cenderung lebih memnekenkan pada peran jasa periklanan yang lebih besar.Pada kondisi ini peran marketing dituntut untuk dapat memenangkan persaingan tersebut mengingat perilakun pasar kosnumen dewasa ini yamg semakin beragam kareba adanya faktor perubahan budaya dan pergeseran paradigma global tentang utilitas produk.


Aspek  globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam segala  bidang,  salah  satunya  adalah  bidang  pemasaran.  Dengantingginya persaingan dalam dunia bisnis ini menuntut suatu perusahaan untuk lebih kreatif dan  memiliki  keunggulan  kompetitif (competitive  advantage)  dibandingkan dengan perusahaan lain agar mampu bersaing dalam bisnis global.

Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain melalui media periklanan. Sampai saat ini, iklan masih dianggap pilihan yang menarik sebagai sarana mempromosikan produk karena dapat menjangkau masyarakat secara luas untuk mengenalkan dan lebih mendekatkan produk ke konsumen. Iklan beberapa penting sebagai salah satu sumber informasi yang diperlukan konsumen untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu produk Melalui iklan, perusahaan dapat menciptakan hubungan interaksi jangka panjang yang menguntungkan antara perusahaan dengan konsumen. Dengan perusahaan melakukan  kegiatan  periklanan  ini  diharapkan  mampu  membangun  citra perusahaan dalam jangka panjang.

Dalam  membuat  iklan  perlu  memahami  dengan  baik  tujuan  langsung beriklan adalah menciptakan efek komunikasi sebab beriklan merupakan proses komunikasi  yang pada gilirannya akan membantu terjadinya penjualan. Iklan adalah pesan suatu brand, produk, atau perusahaan yang disampaikan kepada audiens  melalui  media Iklan  yang  efektif  tidak  hanya menyampaikan informasi saja, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan yang akan menimbulkan citra positif bagi konsumen. Iklan dapat melalui berbagai media, yaitu media elektronik dan media cetak. Dalam penelitian ini akan mengambil media televisi.

Perkembangan dunia periklanan pada saat ini yang semakin pesat dan didukung oleh petumbuhan media cetak maupun jumlah stasiun televisi (media elektronik)  yang  terus  meningkat,  membuat  perusahaan  harus  selektif  dalam membuat iklan yang paling efektif untuk mendukung penjualannya.

Dalam beberapa tahun terakhir, belanja iklan terus mengalami peningkatanyang signifikan, termasuk belanja iklan agen tunggal pemegang merek (ATPM) sepeda motor. Data Nielsen Advertising Information Services dari The Nielsen CompanyIndonesia& antara news.com  menyatakan, belanja iklan tahun 2008 naik 19% menjadi Rp 41,71  triliun  dibandingkan  tahun      2007  senilai  Rp       35,08  triliun.  Prosentasekenaikan tahun 2008 lebih besar dibandingkan tahun 2007 yang sebesar 17%, yakni dari Rp 30 triliun pada tahun 2006. Sedangkan nilai belanja iklan sepanjang tahun 2009 mencapai Rp 48,5 triliun, naik 16% dibanding tahun 2008 sebesar Rp 41,7 dan pada tahun 2010 naik menjadi kurang lebih 62 triliun yang naik cukup siginifikan dan keliatan pertumbuhannya

Semakin tingginya belanja iklan yang dikeluarkan oleh para produsen dalam negeri menunjukkan persaingan yang semakin ketat. Iklan masih sangat diperlukan walaupun brand tersebut sudah sangat dikenal. Jika suatu brand yang sudah sangat dikenal tidak beriklan sama sekali, hal itu dapat berpengaruh pada brand value dan dapat menimbulkan kerugian besar dalam jangka pendek. Dalam benak konsumen, iklan diterima sebagai sumber pengetahuan baru tentang brand dan berpotensi meningkatkan nilai tambah suatu brand. Iklan  diperlukan  oleh  produsen  sepeda  motor  agar  dapat  bertahan  di tengah  ketatnya  persaingan.  Para  ATPM  sepeda  motor  pada 2008  juga meningkatkan  sekitar 13%  belanja  iklan  mereka  yakni  dari  Rp 1,45  triliun menjadi Rp 1,65 triliun. Belanja iklan produsen sepeda motor menempati posisi ketiga  terbesar  setelah  industri  telekomunikasi(Rp4,3  triliun)  serta  iklanpemerintah dan politik (Rp 2,2 triliun). Kenaikan belanja iklan ternyata pararel dengan kenaikan volume penjualan sepeda motor. Pada tahun 2008, penjualan sepeda motor mencapai 6,2 juta unit, naik sekitar 35% dibandingkan tahun 2007 yang berjumlah 4,6 juta unit (edoibc.blogspot.com).Kenaikan anggaran belanja iklan  yang  dikeluarkan  para  produsen  sepeda  motor  ini  diharapkan  mampu  meningkatkan  penjualan  produk.  Para  ATPM  yakin  uang  yang  dikeluarkan sebagai biaya belanja iklan dalam jumlah besar tersebut akan mendatangkan hasil yang tidak saja bersifat finansial berupa revenue dan pofit, tetapi juga dapat mempertahankan kesetiaan pelanggan, menarik pelanggan baru, dan dalam jangka panjang menjadi kunci  sukses memenangkan persaingan bisnis sepeda motor nasional.
ATPM motor Yamaha, yakni PT Yamaha Indonesia menjadi yang keduapaling  banyak  membelanjakan  iklannya  di  media televisi.  Pada  tahun 2008, penguasa  pangsa  pasar  sepeda  motor yang pertama yaitu Honda di  Indonesia  itu  mengeluarkan  uang sebanyak Rp 146 miliar atau naik 36% dibandingkan tahun 2007 senilai Rp 107 miliar.
Sementara itu PT Indomobil Niaga International (Imni) membelanjakan iklan  sebesar  Rp 112  miliar (2008),  naik 107%  dari  Rp  54  miliar  (2007). Sedangkan PT Yamaha Motor  Indonesia (YMI) hanya membelanjakan Rp 92 miliar (2008), naik 23% dibandingkan tahun 2007 sebesar Rp 75 miliar. Melihat  besarnya belanja iklan Yamaha jika dibandingkan dengan para pesaingnya, efektivitas  iklan Yamaha perlu dipertanyakan karena penjualannya yang justru semakin menurun. Dibanding pesaing terdekatnya yaitu Yamaha yang hanya  membelanjakan  iklan  di  posisi  ketiga,  namun  pencapaiannya  mampu melebihi Yamaha.
Sedangkan jika dilihat dari tabel 1.3, besarnya kenaikan belanja iklan yang dikeluarkan oleh Yamaha tidak berpengaruh positif terhadap hasilnya. Walaupun pada tahun 2008 sempat mengalami kenaikan penjualan dan market share, tetapi semenjak  tahun 2006  sampai  tahun 2009  selebihnya  hasil  produk  Yamaha mengalami penurunan penjualan. Hal itu tentu saja berpengaruh pada prosentase pangsa pasar dari Yamaha sebagai market leader. Bahkan dalam 2 bulan awal tahun 2010 ini produsen motor Yamaha berhasil mengambil alih posisi market leader perusahaan sepeda motor nasional.

Penjualan motor secara nasional selama dua bulan tahun ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan periode sama sebelumnya. Berdasarkan data  Asosiasi  Industri  Sepeda  Motor  Indonesia,  sepanjang  dua  bulan 2010 penjualan  motor  nasional  mencapai 1.038.725  unit  atau  naik 32,8  persendibandingkan periode sama sebelumnya sebanyak 782.323 unit. Penjualan motor merek Yamaha mendominasi dengan pangsa pasar sekitar 46,7 persen, bersaing ketat dengan produk Astra yakni Honda dengan pangsa pasar sekitar 45 persen. Sisanya    penjualan    motor    merek    Suzuki,    Kawasaki    dan    lainnya (Sinarharapan.com).

Melihat persaingan yang sangat ketat ini, produsen motor Yamaha harus memikiran strategi-strategi yang menarik untuk mengambil kembali pangsa pasar mereka dan posisi sebagai market leader sepeda motor nasional yang sudah sejak lama disandang oleh Yamaha. Salah satunya adalah dengan strategi beriklan yang efektif.  Strategi  iklan  yang  efektif  akan  meningkatkan  pengetahuan  dan ketertarikan konsumen terhadap produk Yamaha.
Mengemas iklan dalam berbagai daya tarik seperti Yamaha dengan tagline “Semakin Di Depan” ingin menunjukkan bahwa sepeda motor  Yamaha  selalu  lebih  baik  daripada  para  pesaingnya.menyatakan apabila suatu iklan memiliki daya tarik yang kuat akan memperbesar peluang bahwa informasi iklan akan diperhatikan. Pesan iklan juga dibuat dengan semenarik mungkin, informatif dan jelas sehingga calon konsumen dapat menilai produk  berdasarkan  iklan  tersebut.  Laskey  et  al menyatakan  bahwa  efektivitas  iklan  dipengaruhi  oleh  message  strategy  dan seberapa baik message tersebut disampaikan atau eksekusi pesan iklan. Dengan demikian proses periklanan akan berjalan dengan baik apabila pesan dalam iklan dapat tersampaikan dan sesuai dengan minat pemirsa. Frekuensi iklan yang tinggi dengan penayangan pada bagian hari yang tepat akan dapat menjangkau khalayak sesuai sasaran dari produk yang diiklankan. Untuk kategori yang memiliki tingkat kompetisi antar brand sangat tinggi, termasuk  sepeda motor, maka frekuensi efektif bisa mencapai 6 hingga 10 kali Saat ini Yamaha mengandalkan produknya yaitu YamahaMX,Yamaha Jupiter dan Vega R di kelas motor bebek, Yamaha Mio,Yamaha Mio Soul dan Yamaha vino  di kelas skutik, serta Yamaha Vixion danYamaha Scorpio di kelas motor sport. Dalam iklannya Yamaha memakai endorser artis-artis lokal sebagai daya tariknya, seperti Komeng, Putri Titian, Dedy Mizwar, Tesa Kaunang dan Grup pelawak Bajaj serta yang paling mengagumkan pembalap Valentino Rossi turut menjadi bintang dalam iklan Yamaha Jupiter MX, 3 Model cantik dalam iklan Yamaha Mio Vino dan aktor Andika Pratama dalam iklan Yamaha Mio Soul, serta Aktor tampan Christian Sugiono yang menjadi bintang iklan Yamaha Vixion. Bintang-bintang  tersebut  digunakan  pengiklan  sebagai  daya  tarik  tersendiri  untuk mempengaruhi mindset calon konsumennya.

Berdasarkan uraian tersebut dan periklanan merupakan hal yang penting bagi pemasaran produk perusahaan, maka menarik untuk dilakukan penelitian dengan   mengambil   judul ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS IKLAN MEDIA ELEKTRONIK (TV) PRODUK SEPEDA MOTOR YAHAMA DI MAKASSARPenelitian ini menggunakan konsumen sepeda motor Yamaha di Indonesiasebagai responden. Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia yang tinggi, yaitu mencapai  2,5% setiap tahunnya sehingga menjadikan Indonesia sebagai pasar yang potensial bagi produsen sepeda motor (kompas.Com) penelitian ini diharapkan dapat mengetahui bagaimana keefektifan yang dihasilkan oleh iklan Yamaha untuk mempengaruhi pemikiran masyarakat terhadap produk Yamaha di Indonesia.




Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Cara Seo Blogger

Contoh Tesis Pendidikan