Perkembangan
dunia ekonomi yang semakin cepat menuntut suatu pengelolaan perusahaan yang
baik. Bagi pihak manajemen, pengetahuan yang baik tentang akuntansi akan
membantu dalam mengelola financial perusahaan. Kondisi keuangan
perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan, yakni neraca dan
laba rugi serta laporan yang keuangan lainnya yang mendukung. Untuk dapat
mengetahui posisi keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan melakukan analisis
terhadap neraca, sedangkan analisis laporan laba-rugi dapat memberikan gambaran
tentang hasil usaha dari perusahaan yang bersangkutan.
Pengertian
lain dari analisis laporan keuangan adalah analisa yang mencakup data laporan
keuangan untuk melihat ukuran-ukuran dan hubungan yang sangat berguna dalam
proses pengambilan keputusan (Harahap, 1998) Kemudian tekanan dalam pasar yang
semakin kompetitif untuk menghasilkan keuntungan yang bertambah, telah membuat
beberapa perusahaan menerapkan tolak ukur kinerja baru. Tujuan perusahaan menghasilkan
laba sebesar besarnya sudah kurang relevan lagi dimasa sekarang karena tanggung
jawab perusahaan tidak hanya kepada pemilik saja tetapi juga kepada semua stakeholder.
Stakeholder
adalah a person
or group who has an interest or benefits from the outputs of bussiness corp (Trischler,
1996). Dalam kaitannya dengan analisis laporan keuangan seorang pimpinan sebagai
trustee untuk memimpin merupakan pihak yang dapat menggunakan seluruh
data keuangan perusahaan, dimana hasil analisis yang dilakukan oleh manajer
yang nantinya menghasilkan kebijakan yang akan digunakan untuk kepentingan
perusahaan secara sepenuhnya, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa pencapaian
tujuan yang benar berpengaruh terhadap proses pencapaian profit yang
menentukan kelangsungan suatu usaha.
Dunia usaha sudah semakin berkembang
saat ini. Kemunculan berbagai perusahaan baik kecil maupun besar sudah
merupakan fenomena yang biasa. Fenomena ini mengakibatkan tingkat persaingan
antar perusahaan menjadi semakin ketat. Persaingan bagi perusahaan dapat
berpengaruh positif yaitu dorongan untuk selalu meningkatkan mutu produk yang
dihasilkan, akan tetapi persaingan juga menimbulkan dampak negatif bagi
perusahaan, yaitu produk mereka akan tergusur dari pasar apabila perusahaan
gagal meningkatkan mutu dan kualitas produk-produk yang dihasilkan. Selain itu
penguasaan teknologi dan kemampuan komunikasi juga sangat dibutuhkan untuk
terus dapat bertahan dalam dunia bisnis saat ini maupun di masa depan. Dengan
semakin ketatnya persaingan di era globalisasi ini, Perusahaan dituntut untuk
dapat bertahan untuk menghadapi semakin ketatnya persaingan. Untuk
mengantisipasi persaingan tersebut, harus dapat meningkatkan kinerja
perusahaan demi kelangsungan usahanya.
Pertumbuhan
perekonomian Indonesia yang stabil akan berpengaruh secara signifikan terhadap
permintaan produk perusahaan, yang akhirnya akan berdampak pada kinerja
perusahaan. Kinerja dari suatu perusahaan dapat menentukan berhasil atau
tidaknya perusahaan tersebut. Fungsi dari pengukuran kinerja adalah sebagai
alat bantu bagi manajemen perusahaan dalam proses pengambilan keputusan, juga
untuk memperlihatkan kepada investor maupun pelanggan atau masyarakat secara
umum bahwa perusahaan mempunyai kredibilitas yang baik. Apabila perusahaan
mempunyai kredibilitas yang baik, maka hal itu akan mendorong investor untuk
menanamkan modalnya.
Untuk dapat
mengetahui kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari aspek non keuangan dan
aspek keuangan. Dari aspek non-keuangan, kinerja dapat diketahui dengan cara
mengukur tingkat kejelasan pembagian fungsi dan wewenang dalam struktur
organisasinya, mengukur tingkat kualitas sumber daya yang dimilikinya, mengukur
tingkat kesejahteraan pegawai dan karyawannya, mengukur kualitas produksinya,
mengukur tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan serta dengan
mengukur tingkat kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sosial sekitarnya.
Namun penilaian
kinerja melalui aspek non-keuangan ini relatif lebih sulit dilakukan, karena
penilaian tersebut tergantung dari pihak penilaian, dimana penilaian dari satu
orang akan berbeda dengan hasil penilaian orang lain. Sehingga dalam penilaian
kinerja kebanyakan menggunakan aspek keuangan, dan pada umumnya banyak yang
beranggapan bahwa keadaan keuangan akan mencerminkan keadaan seutuhnya kinerja
sebuah perusahaan.
Penilaian kinerja keuangan
perusahaan umumnya menggunakan anaslisis rentabilitas. Kelebihan
pengukuran dengan metode tersebut adalah kemudahan dalam perhitungannya selama
data historis tersedia. Sedangkan kelemahannya adalah metode tersebut tidak
dapat mengukur kinerja perusahaan secara akurat. Hal ini disebabkan karena data
yang digunakan adalah data akuntansi yang tidak terlepas dari penafsiran atau
estimasi yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam distorsi sehingga
kinerja keuangan perusahaan tidak terukur secara tepat dan akurat.
Dengan
menggunakan laporan yang diperbandingkan, termasuk data tentang
perubahan-perubahan yang terjadi dalam jumlah rupiah, prosentase serta
trendnya, penganalisa menyadari bahwa rasio secara individu akan membantu dalam
menganalisa dan menginterpretasikan posisi keuangan suatu perusahaan.
Rasio
menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship)
antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan
alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran
kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan
suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan
angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar.
Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Kabupaten Jeneponto, dibentuk
pada Tahun 1984 melalui Daftar Isian Proyek (DIP) Departemen Pekerjaan Umum
(PU) Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat Air Bersih telah dibangun sarana
penyediaan air bersih dengan sistem perpipaan dan pembuatan Instalasi
Penjernihan Air (IPA) hingga saat ini masih menghadapi
permasalahan-permasalahan dalam upaya peningkatan pelayanannya.
Berikut
merupakan gambaran data keuangan perusahaan periode 2005-2008 yang digunakan
dalam menganalisis laporan keuangan :
Tabel 1.1
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN JENEPONTO
Data Keuangan Tahun 2005 - 2008
Tahun
|
Aktiva
|
Laba/Rugi
Bersih
|
2005
|
3.805.042.747,30
|
1.047.751.553,18
|
2006
|
3.627.283.588,81
|
731.625.272,01
|
2007
|
3.651.251.400,23
|
618.752.760,21
|
2008
|
3.704.279.123,86
|
462.418.136,95
|
Sumber : Laporan
Keuangan PDAM Kab. Jeneponto Tahun 2005-2008
Dilihat dari
data Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Jeneponto bahwa aktiva
mengalami fluktuatif dimana pada tahun 2006 dan tahun 2007 mengalami penurunan
dibandingkan tahun 2005. Namun terjadi kenaikan kembali pada tahun 2008 sekitar
15 %. Sedangkan laba/rugi bersih setiap tahunya mengalami penurunan khusus
tahun 2007 sampai dengan tahun 2008
mengalami penurunan sekitar 25,7 %.
Analisis
terhadap laporan keuangan memerlukan suatu ukuran dan cara, di mana dapat
memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi
perusahaan. Perusahaan dapat menganalisis laporan keuangan dengan membandingkan
rasio-rasio keuangannya selama beberapa tahun untuk mengetahui bagaimana
perkembangan kinerja perusahaan dari tahun ke tahun. Selain itu, dengan
melakukan analisis terhadap rasio keuangan pihak manajemen dapat mengambil
tindakan dan kebijakan yang tepat demi kelangsungan perusahaannya.
Mengingat
pentingnya analisa rasio tersebut bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
posisi keuangan maupun perkembangan perusahaan yang telah diuraikan diatas,
maka peneliti tertarik untuk meneliti kinerja keuangan perusahaan dengan
menggunakan analisis rentabilitas.
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar