Pisang merupakan salah satu komoditas buah tropis yang sangat popular
dan cukup berpotensi di Indonesia khususnya
di Kabupaten Maros Sulawesi
selatan. Buah pisang merupakan hasil tanaman pertanian dari kelompok
hortikultura dan termasuk salah satu tanaman pangan penting di Indonesia. Produksi buah pisang
rata-rata 63.166 ton per tahun. Sebagai komoditi hasil pertanian, buah pisang
merupakan produk yang bersifat mudah rusak. Sedangkan umur simpannya juga
sangat terbatas, sehingga diperlukan penggunaan teknologi yang tepat guna untuk
mengolah buah pisang menjadi produk makanan yang lebih meningkat nilai tambah
dan daya tahannya.
Buah pisang merupakan buah yang sangat
digemari masyarakat. Bukan hanya para petani yang gemar menanam tanaman ini
tetapi juga kalangan masyarakat. Hal ini disebabkan karena pisang merupakan
tanaman yang mudah ditanam, cepat tumbuh, cepat berkembang biak, dan hanya
dibutuhkan waktu sekitar 10 hingga
12 bulan untuk berproduksi. Selain itu, pisang dapat tumbuh dimana-mana baik
sebagai tanaman sela maupun batas pagar sekitar rumah dan pekarangan termasuk
kebun. Pisang juga sangat digemari, bukan saja karena rasanya yang enak, namun juga kandungan gizi serta manfaatnya. Selain
memberikan kontribusi gizi lebih tinggi, pisang juga dapat menyediakan cadangan
energi dengan cepat bila dibutuhkan. Termasuk ketika otak mengalami keletihan.
Terdapat berbagai jenis varietas pisang
yang jumlahnya mencapai ratusan. Dari sekian banyak jenis pisang, terdapat satu
varietas yang masih kurang proses pengolahannya namun persediaannya melimpah,
yaitu pisang raja. Dimana bentuk buahnya melengkung dengan bagian pangkal yang
bulat, warna daging buahnya kuning kemerahan tanpa biji, empulur buahnya nyata
dengan tekstur kasar, dan rasanya manis. Biasanya pisang raja ini dikonsumsi
secara langsung atau hanya diolah menjadi pisang goreng, kripik pisang atau
pisang ijo. Padahal jenis pisang ini memiliki sejuta manfaat bagi kesehatan
seperti sebagai obat maag, dan harganya pun relatif murah.
Pisang raja dapat diolah menjadi tepung
pisang, dimana pembuatan tepung ini merupakan usaha untuk memperpanjang daya
simpan tanpa mengurangi nilai gizi dari pisang tersebut. Selain itu, juga untuk
mempermudah dan memperluas pengembangan pemanfaatan pisang seperti untuk diolah
menjadi bolu kukus.
Berdasaran hal tersebut maka perlu
dilakukan penelitian mengenai proses pengolahan pisang raja (Musa paradisiaca L)
dengan memanfaatkan tepung pisang raja sebagai bahan
subtitusi dengan tepung terigu untuk menghasilkan bolu kukus yang dapat
diterima oleh konsumen.
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar