BAB
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam kehidupan suatu negara pendidikan mempunyai peranan yang cukup
penting bahkan mempunyai peranan utama
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bagi bangsa yang ingin maju,
pendidikan merupakan sebuah kebutuhan. Sama halnya dengan kebutuhan papan,
sandang, dan pangan. Bahkan dalam institusi yang terkecil seperti keluarga,
pendidikan merupakan kebutuhan utama.
Hampir semua
orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak
pernah terpisah dengan kehidupan manusia. Anak – anak menerima pendidikan dari
orang tuanya dan manakala anak – anak ini sudah dewasa dan berkeluarga mereka
juga akan mendidik anak – anaknya. Begitu pula disekolah dan perguruan tinggi,
para siswa dan mahasiswa dididik oleh guru dan dosen.[1]
|
Pendidikan
merupakan bagian integral dalam pembangunan. Proses pendidikan tidak dapat
dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan diarahkan dan
bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, yang
satu dengan yang lainnya saling berkaitan dan berlangsung secara bersamaan. Proses pendidikan itu sendiri sudah tentu
tidak dapat dipisahkan dengan semua
upaya yang harus dilakukan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang
berkualitas.[2]
Kata
“matematika” berasal dari kata mathema dalam
bahasa Yunani diartikan sebagai “sains, ilmu pengetahuan, atau belajar”, juga mathematikos diartikan “sebagai suka
belajar”. Menilik arti secara harfiah, sebenarnya tidak ada alasan bagi kita
untuk tidak suka atau takut dengan matematika.[3]
Sedangkan menurut James dalam kamus
matematikanya mengatakan bahwa matematika adalah
Ilmu tentang
logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan
satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak dan terbagi dalam tiga
bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Namun pembagian yang jelas
sangatlah sukar untuk dibuat, sebab cabang-cabang itu semakin bercampur.[4]
Matematika sekolah atau school
mathematics adalah bagian-bagian matematika yang dipilih untuk
menumbuhkembangkan kemampuan-kemampuan dan bentuk pribadi serta berpandu pada
perkembangan.[5]
Mata pelajaran
matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar
tentu memiliki tujuan, antara lain untuk membekali peserta didik atau siswa
dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif,
serta kemampuan bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik
atau siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan
informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti
dan kompetitif.[6]
Secara umum tujuan diberikan
matematika di sekolah adalah untuk membantu siswa mempersiapkan diri agar
sanggup menghadapi perubahan keadaan didalam kehidupan dan di dunia yang selalu
berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran dasar secara logis,
rasional, dan kritis. Serta mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan
matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam
mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.[7]
Seorang guru
harus memiliki gambaran yang menyeluruh mengenai bagaimana proses belajar
mengajar itu terjadi, serta langkah – langkah apa yang diperlukan sehingga
tugas – tugas keguruan dapat dilaksanakan dengan baik dan memperoleh hasil
sesuai dengan tujuan yang diharapkan.[8] Dalam
kegiatan belajar mengajar guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat
belajar secara efektif, efisien, dan mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah
satu langkah untuk memiliki strategi ini adalah harus menguasai tehnik – tehnik
penyajian atau biasa disebut metode mengajar.[9]
Dengan demikian, metode mengajar adalah sebagai strategi pengajaran dalam
proses belajar mengajar.
Sedangkan sumber
belajar adalah segala sesuatu yang ada disekitar lingkungan kegiatan belajar
yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hsil
belajar.[10]
Dalam pengembangan sumber belajar, guru di samping harus mampu membuat sendiri
alat pembelajaran dan alat peraga, juga harus berinisiatif mendayagunakan
lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar yang lebih konkrit. Oleh
karena itu, pembelajaran harus sebanyak mungkin melibatkan peserta didik, agar
mereka mampu bereksplorasi untuk membentuk kompetensi dengan menggali berbagai
potensi dan kebenaran secara ilmiah. Siswa akan belajar secara aktif kalau
rancangan pembelajaran yang disusun guru mengharuskan siswa, baik secara
sukarela maupun terpaksa, menuntut siswa melakukan kegiatan belajar. Rancangan
pembelajaran yang mencermikan kegiatan belajar secara aktif perlu didukung oleh
kemampuan guru memfasilitasi kegiatan belajar siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Dengan demikian ada korelasi signifikan antara kegiatan mengajar guru
dan kegiatan belajar siswa. Mengaktifkan kegiatan
belajar siswa berarti menuntut kreatifitas dan kemampuan guru dalam merancang
dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.[11] Guna
kepentingan tersebut, maka disusun Handout yang berbasis Contextual
Teaching and Learning (CTL), di mana pembelajaran dikaitkan dengan
lingkungan sekitar sekolah.
Di lain pihak,
agar pelajaran matematika khususnya geometri diserap oleh para siswa, maka
siswa harus merasa perlu dan membutuhkan geometri dalam kehidupan
sehari-harinya. Pembelajaran yang dikaitkan dengan situasi dunia nyata siswa
disebut sebagai pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. Dengan kontekstual,
proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan
mengalami, dan bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Untuk itu, perlu
disusun handout bagi siswa yang bersifat interactive. Siswa
belajar dan membangun pengetahuannya dengan ’berbuat’ matematika. ’Berbuat’
matematika maksudnya siswa bekerja (menulis, menggambar, mengerjakan soal, dan
aktivitas belajar lainnya) mengenai matematika yang dipelajarinya.
Banyak para ahli
bidang matematika yang menganjurkan perlunya siswa menemukan sendiri
pengetahuannya dengan dipandu oleh gurunya. Kimura menulis bahwa “inquiry is very important in
a class because it helps student to find theorems by themselves and
understand the meaning of deeply.”Berdasarkan pendapat guru besar bidang
pendidikan matematika dari Jepang tersebut, maka perlu dikembangkan suatu
perangkat pembelajaran yang memanfaatkan Interactive Handout yang
berbasis pada Contextual Teaching and
Learning (CTL). Selain itu,
siswa perlu dilatih untuk menemukan sendiri (inquiry) konsep – konsep
matematika khususnya pokok bahasan geometri.[12]
Materi geometri dipandang sulit, sehingga perlu dibantu dengan alat visual
berupa alat peraga dan buku pegangan (handout) yang siswa harus
‘berbuat’ matematika. Karena itu perlu dikembangkan suatu perangkat
pembelajaran berupa Interactive Handout yang mampu meningkatkan hasil
belajar peserta didik dalam mempelajari geometri.
Mengacu pada hasil belajar yang
diharapkan, maka peneliti mengadakan dialog dan diskusi intensif dengan guru
matematika kelas VII SMP Islam Panggul sebagai upaya untuk menggali secara mendalam
tentang strategi pembelajaran yang digunakan untuk mencapai hasil belajar yang
diharapkan. Dipilihnya SMP Islam Panggul dikarenakan masih rendahnya tingkat
keberhasilan belajar siswa dalam bidang matematika. Adapun hasil diskusi tersebut diperoleh beberapa
gambaran sebagai berikut:
1.
Kurangnya
variasi dalam pembelajaran sehingga menyebabkan siswa merasa jenuh dan bosan
dalam proses belajar mengajar.
2.
Siswa
cenderung pasif ketika pembelajaran berlangsung.
3.
Perhatian
dan motivasi siswa ketika belajar matematika agak kurang. Bahkan beberapa siswa
lebih senang bermain dibanding belajar.
Memperhatikan kondisi tersebut
diperlukan suatu tindakan perbaikan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi persegi dan
persegipanjang yang sifatnya membantu siswa yang merasa
kesulitan. Untuk itu peneliti dan guru matematika sepakat menerapkan Interactive Handout berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL)
pada materi persegi dan persegipanjang guna meningkatkan hasil belajar siswa.
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar