BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan merupakan system dan cara meningkatkan kualitas hidup
manusia dengan segala aspek kehidupan manusia.
Dalam sejarah umat manusia, hampir tidak ada kelompok manusia yang tidak
menggunakan pendidikan sebagai alat pembudayaan dan peningkatan kualitasnya.[1]
Pendidikan sebagai usaha sadar yang dibutuhkan untuk membentuk anak manusia
demi menunjang perannya dimasa yang akan datang. Oleh karena itu pendidikan
merupakan proses budaya yang mengangkat harkat dan martabat manusia sepanjang
hayat. Dengan demikian pendidikan memegang peranan yang menentukan eksistensi
dan perkembangan manusia.
Berdasarkan dengan hal tersebut tampak bahwa output pendidikan
adalah terbentuknya kecerdasan dan keterampilan seseorang yang dapat berguna
bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Sehingga, jelaslah pendidikan
merupakan kebutuhan penting bagi setiap manusia, Negara dan maupun pemerintah.
Dan tidak dapat dipungkiri bahwa, mutu pendidikan ini masih jauh yang
diharapkan. Sejalan dengan tuntunan nasional dan global pendidikan harus mampu
menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu. Sumber daya manusia (SDM) yang
bermutu tidak mungkin dapat diraih tanpa adanya pengendalian mutu yang
dilaksanakan melalui penerapan dalam pendidikan secara konsisten.
Oleh karena itu perlu disadari bahwa upaya peningkatan kualitas
sumber daya manusia yang paling efektif adalah melalui pendidikan. Pendidikan
merupakan suatu rangkaian proses pembelajaran anak manusia memuji kedewasaan
diri baik secara intelektual, moral sosial, dan emosional. Upaya tersebut dilakukan agar sianak didik
dapat menggali, menemukan dan kemudian menempa potensi dirinya dalam rangka
mempersiapkan masa depan hidupnya. Dengan hal tersebut, pendidikan dianggap
menjadi salah satu wahana yang diharapkan mampu membangun manusia yang
beradaban dan mampu memberdayakan segenap potensi diri. Pendidikan sering
diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan
nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan.[2]
Berbagai upaya atau usaha yang dilakukan oleh pemerintah didalam
mensejahterakan kehidupan bangsa. Salah satu usaha yang dilakukan pemerintah
yang mengacu kearah kemajuan adalah melaksanakan dan mengembangkan, terutama
dalam mengembangkan kualitas maupun kuantitasnya. Sehingga hasil dari
pendidikan itu dapat segera atau berperan aktif dalam usaha pembangunan
nasional.
Pendidikan merupakan proses dan sekaligus sistem yang bermuara pada
pencapaian tujuan tertentu yang dinilai sebagai sesuatu yang paling ideal. Bagi
bangsa Indonesia tujuan ideal yang hendak dicapai lewat proses dan sistem
pendidikan nasional adalah sebagaimana yang telah dituangkan dalam
undang-undang sistem pendidikan nasional No. 20 Tahun 2003 Bab II pasal 3 yang
berbunyi:
“Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.[3]
Di era reformasi, masyarakat ditutut untuk mengembangkan diri
manjadi masyarakat yang berkualitas. Dalam arti masyarakat yang demokratis,
berkeadilan, berdaya saing, mandiri beriman, bertakwa, berakhlak mulia,
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memiliki etos kerja yang tinggi
secara disiplin.
Perwujudan masyarakat yang berkualitas diperlukan pendidikan yang
berkualitas, intinya perwujudan masyarakat yang berkualitas tersebut menjadi
tanggung jawab pendidikan terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi
subyek yang makin berperan menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh,
kreatif, mandiri dan professional pada bidangnya masing-masing.[4]
Dalam hal ini masyarakat secara cepat atau lambat, pasti akan
mengalami pertumbuhan dan perubahan yang tidak dapat dielakkan. Apalagi dengan
era globalisasi yang melahirkan suatu masyarakat yang terbuka, dimana
seakan-akan tidak ada sekat antara bangsa satu dengan bangsa yang lainnya, baik
dari segi politik, sosial, budaya dan sebagainya. Terjadinya perubahan dan
penggeseran tersebut apabila dikaitkan dengan pendidikan, maka akan berdampak
sekali, karena masyarakat modern akan cenderung bersikap kritis dan selektif
serta berorientasi untuk masa depan.
Oleh karena itu masyarakat harus mencetak manusia yang berkualitas
yaitu manusia yang berdaya. Memberdayakan manusia adalah membuat manusia yang
berkualitas. Disini dapat dilihat betapa pentingnya proses pendidikan dalam
memperdayakan manusia dalam menghadapi masa depannya.[5]
Dalam keberhasilan pendidikan banyak dipengaruhi oleh keberhasilan
kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang
paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini mengandung arti bahwa
berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada
bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa.[6] Belajar
sendiri merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
seorang siswa.
Dalam hal ini guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling
penting dalam pendidikan formal pada umumnya, karena bagi siswa guru sering di
jadikan tokoh teladan, bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Oleh karena itu
seyogyanya memiliki prilaku dan kemampuan yang memadai untuk mengembangkan
siswanya secara utuh. Untuk melaksanakan tugasnya secara baik sesuai dengan
profesi yang dimilikinya, guru perlu menguasai berbagai hal sebagai kompetensi
yang dimilikinya.
Disisi lain, guru harus memahami dan menghayati para siswa yang
dibinanya karena wujud siswa pada setiap saat tidak akan sama sebab
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak serta nilai-nilai
budaya masyarakat Indonesia sangat mempengaruhi gambaran para lulusan siswa
yang diharapkan.[7]
Supaya tujuan tersebut dapat tercapai, maka perlu adanya upaya atau
usaha dalam peningkatan kualitas hasil belajar siswa dalam pendidikan. Guna
memperbaiki hasil belajar siswa tersebut, guru dituntut untuk memiliki
kreatifitas dalam upaya peningkatan kualitas ajarannya. Peningkatan kualitas
hasil belajar tersebut bukan hanya dari segi kognitif siswa saja tetapi
juga mencakup aspek afektif dan psikomotor siswa. Meningkatkan
manusia atau siswa dan ilmu pengetahuan menjadi tugas imperaktif dan tantangan
bagi semua individu, masyarakat, dan bangsa jika tetap survive memasuki
abad ilmu pengetahuan. Lembaga-lembaga pendidikan berkewajiban dan ikut
bertanggung jawab secara akademik, moral, dan sosial untuk mempersiapkan SDM
(sumber daya manusia) yang dikenal dalam lembaga pendidikan.
Anak didik diartikan anak yang sedang tumbuh dan
berkembang, baik fisik maupun psikis untuk mencapai tujuan pendidikannya
melalui proses pendidikan.[8]
Dengan hal itu tujuan pendidikan merupakan komponen penting berperan untuk
menentukan arah proses kegiatan pendidikan.[9]
Dalam proses pendidikan, kedudukan anak didik adalah sangat penting. Proses
pendidikan tersebut akan berlangsung di dalam situasi pendidikan yang alaminya.
Dan anak didik merupakan komponen yang hakiki. Anak didik sebagai manusia yang
belum dewasa merasa tergantung kepada pendidiknya, sehingga anak didik merasa
bahwa ia memiliki kekurangan- kekurangan tertentu.[10]
Yang menjadi masalah anak didik adalah perkembangan anak didik mengikuti
periode tahap perkembangan terdahulu implikasinya dalam pendidikan adalah
bagaimana proses pendidikan itu dapat disesuaikan dengan periode dan tahap
perkembangan anak didik itu.[11]
Jadi anak didik merupakan obyek-obyek pendidikan yang
aktif dan kreatif serta produktif. Setiap anak memiliki aktifitas tersendiri (swadaya)
dan kreatifitas sendiri (daya cipta). Sehingga dalam pendidikan tidak memandang
anak sebagai obyek pasif yang biasanya hanya menerima dan mendengarkannya saja.
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan tidak dapat
dilakukan secara asal-asalan saja, akan tetapi diperlukan adanya partisipasi
dari berbagai pihak untuk mewujudkannya. Baik dari pengelola pendidikan maupun
dari siterdidik itu sendiri.
Pendidikan anak didik perlu ditingkatkan kualitasnya
dengan melibatkan unsur orang tua, sekolah dan masyarakat serta dengan
mempergunakan berbagai cara yang efektif, peningkatan kedisiplinan bukan hanya
menjadi tanggung jawab guru saja tetapi semua itu harus menjadi tanggung jawab
dari seluruh guru dan anak didik. Pengajaran harus diikuti dengan pendidikan
dengan cara menunjukkan aspek pendidikan pada setiap ilmu yang diajarkan. Akan
tetapi dari situasi dan kondisi lingkungan juga harus diperhatikan atau dijauhkan
dari hal-hal yang dapat merusak karakter anak didik agar anak didik bisa tumbuh
dan berkembang dengan baik. Di SMP Islam Durenan Trenggalek memerlukan
pengembangan pendidikan terutama dalam meningkatkan disiplin anak.
Di SMP Islam Durenan yang sangat menarik adalah dengan
banyaknya siswa secara otomatis juga banyak membutuhkan pengajaran yang mana
disekolahan tersebut banyak kreatifitas-kreatifitas yang muncul dan menonjol
yang dimiliki anak didik sehingga anak didik butuh dan perlu dikembangakan
dengan apa yang dimiliki atau potensi dari kreatifitas-ktreatifitas tersebut.
Seperti halnya bakat yang dimiliki oleh anak didik di SMP ini yaitu dari bidand
seni music, seni karya tulis dan bela diri. Dengan adanya faktor tersebut maka
memungkinkan masalah ini diminati oleh anak didik. Kemudian di SMP Islam ini
faktor yang menjadi pengaruh adanya kesuksesan belajar yaitu melalui dari
sarana dan prasarana ataupun dari pengajarnya. Sebab apabila sarana, dan
prasarana itu sudah bagus atau tercapai dan sesuai yang diharapkan oleh anak
didik maka hal itu akan bisa berjalan dengan lancar dan bisa membantu kesulitan
belajarnya. Jadi dengan adanya faktor tersebut maka memungkinkan adanya
kesulitan belajar anak didik.
Maksud peneliti memilih lokasi sekolah di SMP
Islam Durenan Trenggalek adalah peneliti
ingin mengetahui dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan anak didik di SMP
Islam Durenan Trenggalek, yang mana hal
itu baik dirasakan baik, Kepala Sekolah, Siswa, dalam meningkatkan kualitas
mutu pendidikan. Selain itu di sekolah tersebut memiliki suatu keunikan dan
kelebihan yaitu, keunikan yang ada di
SMP Islam Durenan adalah dimana hari-hari
yang biasanya masuk seperti sekolah lain pada dasarnya libur seperti halnya
hari jum’at. Jadi keunikannya hari jumat libur dan hari minggu masuk seperti
biasanya. Dan di sekolah ini mempunyai kelebihan bahwa kurikulumnya yang di
pakai mengadopsi dari MTs.
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar