Etika Hubungan Guru Dan Siswa Dalam Proses Belajar-Mengajar Di Mts. Nurul Hikmah Padak Lembar Lombok Barat (PAI-11)

BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang


Kemajuan yang berlangsung saat ini dan mungkin di saat yang akan datang berlangsung cepat, beragam, dinamis dan sukar diramalkan. Agar bisa mengikuti, mensucikan diri dan berkiprah dengan kemajuan-kemajuan yang sangat cepat tersebut kuncinya adalah pada belajar.


Dalam era globalisasi dan pasar bebas, serta persaingan ketat antar bangsa dalam mempertahankan pasar, manusia diharapkan pada perubahan-perubahan yang cepat dan sinergis. Ibarat nelayan di lautan lepas yang dapat menyesatkan, jika tidak memiliki kompas sebagai pedoman untuk bertindak dan mengarunginya.


Perkembangan yang cepat dari lingkungan yang cepat harus diimbangi oleh perkembangan yang cepat pula dari individu warganya. Untuk itu setiap individu warga planet bumi ini dituntut untuk belajar. Lebih banyak belajar, meningkatkan kemampuan, motivasi dan upaya belajarnya, sehingga tercipta masyarakat belajar. Individu warga wasyarakat yang banyak belajar akan mempercepat perkembangan masyarakatnya, perkembangan masyarakat yang cepat menuntut warga masyarakat belajar lebih banyak lebih intensif.


Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan tibal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Interaksi dalam proses belajar mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan guru dan siswa tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar (Usman, 1995:4).



Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Perkembangan Dan Preferensi Terhadap Larva Glyphodes Pulverulentalis (Hama Ulat Pucuk) Pada Lima Jenis Tanaman Murbei (Morus Sp.) (PRT-171)

Tanaman murbei (Morus sp.) mempunyai peranan penting dalam usaha persuteraan alam, sebab daun tanaman ini merupakan makanan pokok bagi ulatsutera (Bombyx mori). Produksi dan kualitas daun murbei tidak hanya menentukan pertumbuhan dan kesehatan ulatnya, tetapi juga berpengaruh terhadap kualitas kokon yang dihasilkan dan sekaligus menentukan pula hasil produksi benang suteranya (Sunanto, 1997).

          Dengan semakin populernya persuteraan alam, maka usaha–usaha ke arah peningkatan produksi dan kualitas daun ditingkatkan, agar diperoleh jumlah kokon yang banyak dan berkualitas baik. Tanaman murbei termasuk jenis tanaman yang sering diganggu hama atau penyakit. Serangan hama atau penyakit mengakibatkan produksi daun murbei mengalami penurunan (Sunanto, 1997).

          Hama yang umumnya menyerang tanaman murbei adalah jenis-jenis serangga dari ordo seperti Coleoptera, Hemiptera, Lepidoptera, Thysanoptera. Hama-hama tersebut dapat menimbulkan kerusakan besar karena memakan tunas, daun, batang, bahkan akar tanaman murbei (Handoro, 1997). Hama yang banyak merusak tanaman murbei di Sulawesi Selatan ada 4 jenis yaitu hama pucuk, kutu daun, kutu batang dan penggerek batang. Hama pucuk G. pulverulentalis banyak merusak daun dan daun muda (Dirjen Kehutanan, 1995). Kuantitas dan kualitas daun murbei tidak hanya menentukan pertumbuhan dan kesehatan ulat sutera tetapi berpengaruh terhadap kualitas kokon yang dihasilkan dan sekaligus menentukan produksi benang sutera (Samsijah,1985).

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Analisis Biaya Produksi Usaha Peternakan Sapi Perah Pada Perusahaan Susu Anugerah Di Kecamatan . ...(PRT-77)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
                Pembangunan sub sektor peternakan sangat penting guna memenuhi permintaan masyarakat akan hasil peternakan. Dengan meningkatnya pendapatan masyarakat, bertambahnya jumlah penduduk dan kesadaran pemenuhan kebutuhan gizi, maka permintaan akan hasil-hasil peternakan semakin meningkat. Salah satu hasil peternakan yang banyak dibutuhkan masyarakat adalah susu sapi. Susu dapat diartikan sebagai sekresi yang normal dari kelenjar ambing hewan menyusui (Susrini, 1992).

         Perusahaan Susu Anugerah merupakan bentuk perusahaan peternakan sapi perah yang memelihara ternak secara komersial dari tahun ke tahun. Kendala yang dihadapi usaha peternakan sapi perah adalah mengenai metode evaluasi perbandingan antara penerimaan dan pengeluaran usaha peternakan sapi perah yang tepat sehingga pendapatan yang diperoleh dapat layak untuk memenuhi biaya produksi, untuk mengetahui hubungan antara skala usaha dan biaya produksi terhadap pendapatan usaha.

Biaya produksi dalam arti ekonomi adalah semua korbanan yang harus ditanggung untuk menghasilkan barang atau jasa yang siap dipakai konsumen  (Sudarsono,1986). Menurut Ibrahim (1998) biaya produksi terdiri dari biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost). Biaya tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh naik turunnya produksi yang dihasilkan, terdiri dari gaji karyawan tetap, bunga bank, pengambilan pokok pinjaman, penyusutan, asuransi dan biaya tetap lainnya yang harus dapat ditentukan besarnya. 

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Analisis Profitabilitas Usaha Peternakan Ayam Petelur Di … Dan … Kecamatan … Kabupaten …(PRT-81)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

            Usaha peternakan ayam petelur telah tersebar luas baik sebagai peternakan rakyat maupun sebagai perusahaan peternakan. Beberapa hal yang menyebabkan kemajuan tersebut adalah adanya perbaikan teknologi pengolahan ayam petelur yang berupa: bibit unggul, pakan yang berkualitas, perkandangan, sanitasi, pengendalian penyakit dan pelaksanaan teknis pemeliharaan ayam petelur lainnya. Perkembangan usaha peternakan terutama peternakan ayam petelur mempunyai tujuan untuk memproduksi telur yang dijual di pasar konsumen untuk memenuhi kebutuhan protein hewani, selain itu juga bertujuan untuk menghasilkan daging asal ayam petelur afkir. Tujuan perkembangan usaha peternakan ayam petelur adalah untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat pada sektor rumah tangga oleh pihak konsumen. Tujuan yang ingin dicapai oleh pihak produsen dalam mengusahakan peternakan ayam petelur adalah untuk mendapatkan keuntungan guna mencukupi kebutuhan hidup dan meningkatkan usahanya.

                  Koperasi Unit Desa (KUD) Sari Bumi adalah salah satu koperasi yang mengelola sektor peternakan ayam petelur di wilayah kecamatan Bululawang dan kecamatan Turen kabupaten Malang. KUD tersebut bertugas sebagai penyalur pemasaran telur yang didapatkan dari peternak, yakni peternak ayam petelur skala kecil sampai peternakan ayam petelur skala besar. KUD tersebut memberikan pembinaan pada dua peternakan besar, yaitu Padi Farm di desa Padi dan Talangsuko Farm di desa Talangsuko, kecamatan Turen  kabupaten Malang. Kedua peternakan tersebut telah berdiri lebih dari 5 tahun lamanya dalam menghasilkan telur konsumsi bagi masyarakat. Padi Farm telah berdiri sejak tahun 1998 dengan jumlah ayam awal sebanyak 40.000 ekor ayam petelur. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan konsumen akan telur dan ditunjang dengan meningkatnya keuntungan yang didapatkan oleh Padi Farm, maka usaha tersebut dilakukan peningkatan hingga pada saat sekarang jumlah ayam petelur yang dimiliki menjadi 65.280 ekor. Talangsuko Farm telah berdiri sejak tahun 1987 dengan jumlah ayam petelur awal sebanyak 50.000 ekor dan semakin berkembang hingga sekarang ayam yang dimiliki berjumlah 107.756 ekor.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Analisa Total Quality Management Dan Kinerja Koperasi Persusuan (Studi Kasus Di Koperasi “Sae” Kec…. Kab. …(PRT-80)

BAB I 
PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang
Pesatnya perkembangan industri susu segar dalam negeri selama periode 1979-1996 tidak terlepas dari berbagai kebijaksanaan yang kondusif. Pada tahun 1983 pemerintah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri, yaitu Menteri Pertanian, Menteri Perindustrian, dan Menteri Perdagangan dan Koperasi. Dalam SKB tersebut Industri Pengolah Susu diwajibkan menyerap susu segar dalam negeri sebagai pendamping dari susu impor untuk bahan baku industrinya. Proporsi penyerapan susu segar dalam negeri ditetapkan dalam bentuk rasio susu, yaitu perbandingan antara pemakaian susu segar dalam negeri dan susu impor yang harus dibuktikan dalam bentuk bukti serap. 
Angka perbandingan atau rasio impor susu sebesar 1,0 banding 1,7 (1,0:1,7). Dengan rasio 1,0:1,7 artinya untuk setiap penyerapan satu bagian susu segar dari dalam negeri (koperasi) maka Industri Pengolahan Susu (IPS)  boleh mengimpor 1,7 bagian dari luar negeri (suara pembaruan online.com). Dengan demikian, IPS diharapkan membeli susu dari koperasi lebih banyak lagi, sehingga peternak yang tergabung dalam koperasi juga bisa meningkatkan produksinya. 
                Pada awal pengembangan susu sapi perah diatur dalam INPRES No. 1/1985 yaitu mengenai pengembangan persusuan dilakukan untuk membangun dan membina usaha persusuan agar mampu meningkatkan produksi susu dalam negeri dan susu olahan dengan mutu yang baik dan harga terjangkau oleh masyarakat sekaligus untuk mengurangi impor susu serta meningkatkan kesejahteraan petani ternak sapi perah pada khususnya dan meningkatkan gizi masyarakat pada umumnya. Pada tahap awal pengembangan susu sapi perah ini dikembangkan sistem kemitraan, yaitu antara peternak, Koperasi Unit Desa (KUD) dan Industri Pengolahan Susu (IPS). Dalam kemitraan ini terjadi kebijakan kepastian pasar dan harga, yaitu adanya kewajiban industri pengolah susu untuk menyerap susu sapi perah domestik. Dalam kemitraan ini tentu terdapat aliran input maupun output agribisnis yang disertai nilai tambah dari masing-masing pelaku agribisnis tersebut.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Cara Seo Blogger

Contoh Tesis Pendidikan