Faktor-Faktor Keberhasilan Proyek Pidra (Participatory Integrated Develompent In Rainfed Areas) Dalam Bidang Sosial Ekonomi Masyarakat Pedesaan Di Kecamatan … Kabupaten … (PRT-51)


Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan proyek PIDRA dalam bidang sosial ekonomi masyarakat pedesaan di kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar. 2) Untuk mengetahui variable bebas mana yang dominan mempengaruhi keberhasilan Proyek PIDRA dalam bidang sosial ekonomi masyarakat pedesaan di kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan explanatory research dengan metode survei (Survey Method) dengan teknik pengambilan sample secara stratified random sampling. Teknik pengambilan data yaitu dengan angket, wawancara, survei dan dokumenter. sedangkan data yang diambil adalah data primer dan data sekunder.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Variabel predictor yang terdiri dari Organisasi, Kegiatan Kelompok, Administrasi dan Manajemen Keuangan, Perencanaan, monitoring dan evaluasi, akuntabilitas, kesetaraan gender serta jaringan mempengaruhi keberhasilan proyek PIDRA dalam bidang social ekonomi masyarakat pedesaan di Kecamatan Kademangan Kabupanten Blitar. Analisis regresi linier yang digunakan menunjukkan bahwa indikator - indikator dari variabel predictor ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan proyek PIDRA dalam bidang social ekonomi masyarakat pedesaan di Kecamatan Kademangan Kabupanten Blitar. 


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Analisa Sosial Ekonomi Program Pengembangan Sapi Potong Dengan Sistem Gaduhan “ ( Study Di Kecamatan …(PRT-52)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.         Latar Belakang
Pada era reformasi dan krisis multi dimensi seperti sekarang ini, pembangunan peternakan di Indonesia dihadapkan pada tantangan yang sangat besar, tantangan dimaksud adalah bagaimana menyediakan produk hasil peternakan dengan harga yang memadai memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat serta menghemat devisa sebagai pendukung berkembangnya sektor lain dalam kegiatan ekonomi. Import daging dan produk – produk asal ternak lainnya yang cenderung meningkat akhir – akhir ini menunjukkan bukti bahwa pembangunan peternakan di Indonesia masih memerlukan penanganan yang lebih serius dan terprogram guna mencapai hasil yang diharapkan.

Pembangunan peternakan sangat penting di dalam mendukung pembangunan nasional. Disamping itu sudah terbukti bahwa, sektor peternakan yang merupakan  bagian dari sektor pertanian relatif lebih bisa bertahan dalam menghadapi tekanan krisis ekonomi seperti dewasa ini.

Salahudin ( 1998 ) menyatakan bahwa dalam kondisi perekonomian sekarang ini, hanya, sektor pertanian yang telah membuktikan mampu tampil sebagai penyelemat. Pada saat ini, pertanian merupakan  satu  –  satunya sektor yang  tumbuh positip,  sedangkan sektor lainnya tumbuh negatip. Dengan melihat pengalaman selama krisis yang menderita bangsa ini, bagaimanapun dapat mengambil hikmahnya, yaitu pentingnya melakukan reformasi dengan paradigma baru dalam pembangunan pertanian. Sektor pertanian harus mampu dibangun menjadi sektor andalan dan sebagai mesin penggerak perekonomian nasional.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Strategi Pengembangan Tanaman Mindi (Melia Azederach L) Dengan Pola Agribisnis Hutan Rakyat (Studi Di Kecamatan … Kabupaten …(PRT-49)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.             Latar Belakang.

Teknik rehabilitasi lahan dan konservasi tanah (RLKT) secara vegetatif, salah satunya adalah penanaman tanaman tahunan dengan pola Hutan Rakyat. Sistem usahatani ini sudah banyak ditinggalkan oleh petani, karena semakin sempitnya lahan pemilikan. Sempitnya pemilikan lahan ini mengakibatkan perubahan pola usahatani pada lahan-lahan yang seharusnya tidak layak untuk usahatani tanaman semusim yaitu lahan-lahan yang memiliki kelerengan > 40 %. Sehingga lahan-lahan kering dengan kelerengan yang cukup terjal ini kekurangan vegetasi tetap (tanaman tahunan) yang pada akhirnya akan mengakibatkan kemunduran daya dukung lahan.

Hal ini sebenarnya sangat disadari oleh kebanyakan masyarakat, utamanya petani sendiri. Tetapi karena tuntutan kebutuhan akan pangan dan pendapatan, sehingga satu-satunya lahan yang dimiliki sebagai media berusaha, terpaksa diusahakan dengan komoditas yang cepat menghasilkan yaitu tanaman semusim. Sedangkan tanaman kayu-kayuan banyak ditebang dan jarang yang diusahakan dengan sungguh-sungguh, karena dianggap terlalu lama untuk menghasilkan pendapatan.

Sejak tahun 1980, Pemerintah melalui Program Bantuan Penghijauan, telah melaksanakan Proyek Penghijauan dengan kegiatan-kegiatan vegetatif yang banyak menggunakan tanaman Sengon Laut (Albazia falcataria) sebagai komoditas tanaman kayu-kayuan yang ditanam pada berbagai kegiatan. Di wilayah Kecamatan  Kuripan yang memang cocok kondisi iklim dan tanahnya untuk pertumbuhan tanaman ini. Tetapi dengan keunggulannya sebagai tanaman alternatif untuk tujuan RLKT, ternyata nilai ekonomis dari kayu Sengon ini kurang begitu menguntungkan.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Strategi Pengembangan Hutan Rakyat Dalam Rangka Pelaksanaan Gerakan Nasonal Rehabilitasi Hutan Dan Lahan (Gn-Rhl) Di Kabupaten …(PRT-38)

BAB  I
PENDAHULUAN

1.1.        Latar Belakang
Kondisi kerusakan hutan dan lahan di Indonesia saat ini telah menjadi keprihatinan banyak pihak baik secara nasional maupun internasional. Fenomena degradasi sumber daya hutan dan lahan terus meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya. Kerusakan hutan dan lahan tersebut telah mengakibatkan bencana alam yang besar, bahkan pada akhir-akhir ini kecenderungannya semakin meningkat, khususnya banjir, tanah longsor dan kekeringan. Bencana tersebut telah menimbulkan kerugian nasional berupa kerusakan infrastruktur, hilangnya berbagai asset pembangunan serta terganggunya tata kehidupan masyarakat.

Penyebab utama terjadinya bencana tersebut adalah kerusakan lingkungan, terutama di wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai daerah tangkapan air. Kondisi diatas menumbuhkan kesadaran dari semua pihak untuk melakukan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) yang rusak guna memperbaiki dan mengendalikan fungsi dan produktifitas sumber daya alam tersebut. Upaya tersebut juga dimaksudkan untuk menanggulangi bencana alam yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan terkoordinasi.

Mengingat upaya RHL tersebut sangat strategis bagi kepentingan nasional, maka kegiatan tersebut diarahkan sebagai gerakan berskala nasional yang terencana  dan terpadu, melibatkan berbagai pihak terkait, baik pemerintah, swasta dan masyarakat luas. Gerakan tersebut adalah Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GN-RHL). GN-RHL merupakan upaya rehabilitasi hutan dan lahan serta perbaikan lingkungan yang sifatnya terpadu, menyeluruh, bersama-sama dan terkoodinasi dengan melibatkan semua stakeholders melalui suatu perencanaan, pelaksanaaan serta pemantauan dan evaluasi yang efektif dan efisien.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Strategi Pembangunan Pada Sektor Industri Pengolahan Hasil Pertanian Dan Hutan Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah Di Kabupaten …(PRT-37)

BAB  I 
PENDAHULUAN

1.1            Latar Belakang

Pembangunan bidang ekonomi di Indonesia untuk waktu yang akan datang diperkirakan bertumpu pada pembangunan dan pengembangan bidang usaha pada sektor industri yang merupakan sektor dasar bagi sektor – sektor lainnya di bidang ekonomi. Sedangkan pembangunan dan pengembangan pada sektor industri itu merupakan suatu langkah dan fungsi strategis untuk waktu yang akan datang. Pembangunan dan pengembangan pada sektor – sektor industri itu merupakan suatu langkah dan fungsi strategis untuk waktu yang akan datang. Pembangunan dan pengembangan pada sektor – sektor industri perlu dilakukan secara terus – menerus / berkesinambungan serta terintegrasi untuk mengantisipasi perubahan – perubahan lingkungan usaha yang terus dan selalu bergerak dengan cepat. Sedangkan untuk beberapa waktu yang akan datang, dihadapkan oleh suatu perubahan yang relatif berat, yaitu perdagangan bebas dan globalisasi ekonomi serta bentuk lainnya yang mengarah kepada liberalisasi ekonomi dan bisnis, sehingga diperkirakan akan tercipta tingkat persaingan yang semakin kuat dan ketat.

Dengan diberlakukannya Undang – Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang – Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah menimbulkan dampak yaitu munculnya paradigma baru bahwa pembangunan daerah menuju proses perubahan yang diarahkan kepada pemberdayaan rakyat.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Cara Seo Blogger

Contoh Tesis Pendidikan