ANALISIS PENGARUH SISTEM PEMBERIAN KOMPENSASI, KARAKTERISTIK INDIVIDU, PEKERJAAN DAN KARAKTERISTIK ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN KERJA KARYAWAN DI BNI KANTOR CABANG UTAMA TANJUNG PERAK SURABAYA (BANK-50)

 

Perkembangan manajemen Sumberdaya manusia salah satu yang menonjol adalah perubahan paradigma pengelolaan tenaga kerja yang mengakui pentingnya nilai karyawan sebagai individu yang memiliki potensi, harkat dan martabat yang harus dijunjung tinggi, serta pengakuan secara obyektif dan adil dalam pemberian kompensasi kepadanya. Karena disadari bahwa salah satu keberhasilan organisasi dalam mengelola sumberdaya manusia, ditunjukkan adanya perubahan perilaku individu, perilaku pekerjaan dan perilaku organisasi secara positif. Kalau terjadi sebaliknya tentu pihak manajemen harus peka dan waspada terhadap situasi tersebut.

Pada dasarnya perilaku individu, pekerjaan dengan organisasi mempunyai hubungan timbal balik, artinya individu tidak mungkin mencapai tujuannya tanpa melakukan pekerjaan tertentu, dan pekerjaan dicapai dengan efisien dan effektif untuk pencapaian tujuan organisasi. Berikutnya melalui organisasi dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, sehingga kerjasama sekelompok orang sebagai anggota organisasi sangat dibutuhkan untuk menjaga komitmen kerja secara baik dan efektif. Untuk dapat mencapai tujuan organisasi yang efektif dan efisien, suatu organisasi harus memperlakukan individu secara manusiawi dengan memberikan pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya, baik secara fisiologis seperti kebutuhan makan dan tempat tinggal, serta kebutuhan psikologisnya seperti memberi jaminan perlindungan, keamanan serta menghindarkan dari tekanan yang berat di tempat kerja, di samping itu juga kesempatan berinteraksi dan mengikutsertakan karyawan dalam mengambil keputusan, memberikan penghargaan serta kesempatan untuk mengembangkan potensi dirinya.

Asumsi yang digunakan perilaku seseorang individu berimplikasi pada pembentukan karakter seseorang itu, karakter terhadap pekerjaan yang ditangani dan sekaligus mempengaruhi organisasi secara lebih luas lagi, dan endingnya mempengaruhi pembentukan mental attitude, sesuai dengan lingkungan dan tuntutan organisasi dimana ia bekerja. Perkembangan serta kemajuan di berbagai bidang, yang ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan mendasar yang terjadi pada  lingkungan kerja dan organisasi, sekaligus ikut merangsang berkembangnya tingkat profesionalitas yang berorientasi pada keunggulan kompetitif untuk memenangkan setiap persaingan yang ada dengan komitmen pegawai yang tinggi.

Memperhatikan SDM secara individual, maka variabel-variabel psikologis individu menjadi sangat penting. Anynomous (1996) mengatakan bahwa faktor ­faktor psikologis sama pentingnya dengan faktor-faktor fisik untuk dapat meramalkan keluhan-keluhan dalam bekerja. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi keluhan yang terjadi dengan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan komitmen kerja, sama pentingnya dengan upaya menghilangkan bahaya-bahaya fisik ditempat kerja, karena pegawai yang merasa tertekan oleh pekerjaan mereka adalah orang-orang yang tidak puas.

Bekerja adalah salah satu aktivitas alamiah manusia. Dengan bekerja manusia dapat memberikan manfaat bagi dirinya, keluarga maupun masyarakat melalui karya-karya yang dihasilkannya. Di samping itu bekerja juga merupakan salah satu upaya yang dilakukan manusia guna memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan materiil maupun non materiil. Kebutuhan materiil diperoleh melalui imbalan yang diperolehnya, seperti gaji, bonus, incentif dan lain-lain. Adapun kebutuhan non materiil berupa pengakuan, penghargaan, aktualisasi diri, bersosialisasi dan lain-lain yang diperolehnya dari lingkungan kerja, baik itu lingkungan fisik, seperti ruangan kerja yang layak, udara yang nyaman, serta sarana fisik pendukung kerja yang lain, maupun lingkungan sosial seperti hubungan dengan para pekerja yang lain, hubungan dengan atasan, kerjasama dalam bekerja, dan lain-lain.

Adanya dua jenis kebutuhan yang ingin dicari oleh para pekerja atau karyawan dimana keduanya merupakan penjabaran dari imbalan yang diharapkan dari sebuah organisasi atau yang sering diistilahkan dengan kompensasi, maka pihak organisasi hendaknya senantiasa berupaya untuk memperhatikan dengan serius persoalan kompensasi ini, agar keinginan organisasi terhadap karyawan atau para pekerjanya untuk dapat memberikan kontribusi sebesar-besarnya kepada organisasi bisa tercapai dengan memadukan tujuan individu bekerja dan tujuan organisasi.

Jika organisasi mampu memberikan imbalan atau kompensasi yang secara definitif adalah segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka (Handoko, 2001), kepada karyawan secara adil atau fair, maka karyawan akan merasa puas atau senang dalam bekerja sehingga semangat kerjanya akan meningkat. Peningkatan semangat kerja ini juga akan berdampak pada meningkatnya komitmen karyawan dan demikian pula sebaliknya.

Oleh karena itu permasalahan keadilan dalam kompensasi ini menjadi hal yang sangat penting bagi kelangsungan organisasi, karena keadilan adalah sesuatu yang menjadi idaman bagi setiap manusia. Dengan keadilan orang akan mendapatkan hak-haknya secara proporsional sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. Hal tersebut akan mendukung terciptanya suasana yang damai, tidak ada konflik antara satu dengan yang lain, karena setiap pihak merasa puas dengan apa yang diperoleh serta dihasilkannya, sehingga tercipta hubungan yang harmonis, saling memahami dan saling menghargai. Suasana tersebut akan kondusif bagi peningkatan komitmen kerja karyawan sehingga karyawan akan senantiasa berupaya untuk meningkatkan kontribusinya bagi organisasi. Demikian pula sebaliknya apabila karyawan merasa kompensasi yang diterimanya tidak memadai, maka komitmen kerja, dan komitmen kerja bisa menurun secara dramatis (Handoko, 2001).

Individu-individu dalam organisasi berasal dari lingkungan yang berbeda-beda, yang membawa faktor fisiologi, psikologi, dan biografi ke dalam organisasi. Perbedaan individu ini dapat dilihat dari karakteristiknya dengan menggunakan unsur-unsur dari fisiologi dan psikologis dalam melakukan kegiatan-kegiatan organisasi.

Perbedaan perilaku individu dalam organisasi dapat ditelaah dengan peninjauan filogenetis, ontogenetis dan sosiologis, di mana secara filogenetis bahwa manusia berbeda antara yang satu dengan manusia yang lain karena pertumbuhan psikologis sehingga akan berpengaruh kepada daya persepsi dan kemauan konsepsinya terhadap setiap pesan komunikasi yang diterimanya dan berpengaruh pada kesediaannya melakukan kegiatan tertentu yang diinginkan pimpinan. Secara ontogenetis manusia berbeda pula antara satu dengan yang lainnya disebabkan oleh pengaruh pengalaman dan pendidikan kepada daya persepsi dan kemampuan konsepsinya terhadap setiap pesan komunikasi yang diterimanya, dan berpengaruh pada pengaturan pikiran dan perasaan saat menanggapi pesan sehingga umpan balik yang sampai kepada komunikator bersifat negative. Secara sosiologis, manusia berbeda antara satu dengan yang lain sebagai akibat pengaruh hubungan sosial dan interaksi sosialnya.

Karakteristik Organisasi juga merupakan salah satu variabel yang dapat diangkat untuk meningkatkan komitmen kerja karyawan. Menurut Sujak (1990) dikatakan bahwa Karakteistik Organisasi merupakan suatu kondisi  dimana setiap organisasi atau lingkungan kerja mempunyai peraturan, kebijakan, sistem pemberian hadiah dan misi lainnya  yang berpengaruh  pada  komitmen kerja karyawan.

Menurut Weber, beberapa karakteristik-karakteristik  tertentu  yang dapat ditemukan di setiap organisasi baik kompleks  maupun  modern. Berkaitan dengan karakteristik model birokratik juga dapat digunakan secara efektif oleh organisasi–organisasi sebagai kebutuhan masyarakat modern. Weber mengemukakan karakteristik  organisasi sebagai berikut :

1.            Pembagian kerja secara jelas Pembagian kerja atau spesialisasi hendaknya  sesuai dengan kemampuan teknisnya.

2.            Hirarki  wewenang  yang dirumuskan secara baik. Sentralisasi  kekuasaan berdasarkan  suatu hirarki dimana ada pemisahan  yang jelas antara tingkat –tingkat  bawahan dan atasan agar koordinasi  kerja terlaksana.

3.            Program rasional dalam pencapaian tujuan organisasi. Seleksi dan promosi bagi personalia  organisasi  didasarkan atas  kecakapan teknis  dan pendidikan latihan  serta  persyaratan lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan  dan pelaksanaan tugas.

4.            Sistem prosedur bagi penanganan  situasi kerja, perlu adanya catatan tertulis  demi kontinuitas, keseragaman (Unifomitas), dan untuk maksud-maksud transaksi.

5.            Sistem aturan yang mencakup  hak-hak  dan kewajiban-kewajiban posisi  para pemegang jabatan.

6.            Hubungan-hubungan antarpribadi yang bersifat “Impersonal” ada pemisahan antara masalah-masalah pribadi dengan persoalan-persoalan resmi (Handoko, 1996).

Dalam rangka mendorong  tercapainya komitmen kerja pada karyawan, pimpinan organisasi harus  mempertimbangkan  hubungan faktor-faktor  tersebut. Jika karyawan merasa  kebutuhan dan harapannya  terpenuhi tentunya  akan berusaha mengabdikan  diri sepenuhnya  pada sasaran  dan tujuan organisasi. Lebih lanjut, Rao (2000) mengatakan bahwa  karyawan akan bekerja  lebih baik jika mereka  mengetahui bahwa organisasi memberikan kepada mereka peluang untuk berkembang dan sejauh mungkin mempergunakan kemampuan  mereka.

Bagi karyawan, organisasi tidak hanya sekedar tempat ia mencari nafkah   untuk hidup, akan tetapi juga sebagai tempat  untuk menemukan identitas atau jati diri dan wadah untuk mengembangkan serta mengaktualisasikan diri, disamping itu juga sebagai wadah untuk membuktikan kemampuan atau keahliannya yang pada akhirnya  akan terlihat bagaimana komitmennya dalam mengemban tugas-tugas  yang dibebankan kepadanya..

 Karyawan sebagai anggota  organisasi  akan merasa  puas  dengan menyadari bahwa dirinya tidak hanya   sebagai anggota  akan tetapi juga paham  terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi secara tidak langsung  karyawan akan memahami sasaran dan kebijaksanaan organisasi yang pada akhirnya  dapat berbuat dan bekerja  sepenuhnya untuk  keberhasilan  organisasi.

Kebanggaan menjadi  anggota  dari  organisasi merupakan   suatu  indikator bahwa karyawan tersebut telah memiliki identitas organisasi tersebut. Identitas ini merupakan salah satu   ciri tertanamnya  nilai mereka pada organisasi. Tertanamnya nilai tersebut  hanya mungkin terjadi  apabila dalam organisasi  itu terdapat seperangkat nilai-nilai atau karakteristik yang terbentuk sesuai dengan visi dan misi dari organisasi.

Berangkat dari penjabaran latar belakang di atas  maka peneliti ini ingin  mengkaji  lebih  mendalam  tentang  ANALISIS PENGARUH SISTEM PEMBERIAN KOMPENSASI, KARAKTERISTIK INDIVIDU, PEKERJAAN DAN KARAKTERISTIK ORGANISASI TERHADAP komitmen KERJA pegawai DI BNI KANTOR CABANG UTAMA TANJUNG PERAK SURABAYA

Penelitian ini merupakan penelitian replikasi atau penelitian lanjutan, karena penelitian semacam ini telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Namun dalam penelitian ini, terdapat beberapa perbedaan dengan penelitian sebelumnya, salah satunya adalah lokasi penelitian yang berbeda, dan pada kali ini peneliti ingin melakukan pengembangan indikator dari penelitian sebelumnya (Riduwan (2009), dan  Supartiyah (2009)).

Diharapkan dengan adanya pengembangan indikator dan lokasi yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda pula sehingga dapat menjadi referensi bagi peneliti-peneliti berikutnya. 

 

Klik Download Untuk mendapatkan File Lengkap


 


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Minat Mahasiswa Sendratasik Program Studi Seni Musik Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Semarang Terhadap Musik Kontemp (PS-1)

A. Latar Belakang
Kebudayaan merupakan hasil cipta dan karsa manusia adalah suatu kekayaan yang sampai saat ini masih kita miliki dan patut kita pelihara. Tiap masyarakat mempunyai kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan masyarakat lain. Beragamnya kebudayaan inilah yang menjadi bukti bahwa bangsa kita kaya akan budaya.

Menurut Ralph Linton (dalam Ihromi, 2000:18), kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan dari masyarkat manapun dan tidak hanya mengenai sebagian dari cara hidup yang oleh masyarakat dianggap lebih tinggi atau lebih diinginkan. Meskipun banyak perbedaan diantara kebudayaan-kebudayaan manusia, namun isi dari kebudayaan yang berbeda itu dapat digolongkan ke dalam sejumlah kategori yang sama. Menurut Koentjoroningrat (dalam Ihromi, 2000:xx) kebudayaan terdiri dari tujuh kategori yaitu sistem peralatan hidup, norma, sistem kemasyarakatan, bahasa religi, dan kesenian.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Hubungan Antara Kekuatan Otot Lengan Bahu Dan Daya Ledak Otot Lengan Bahu Dengan Hasil Jumping Service Pada Mahasiswa Putra (POL-7)

1.1 Alasan Pemilihan Judul
Dalam dunia olahraga dikenal berbagai macam cabang olahraga, salah satunya adalah cabang bola voli. Permainan bola voli merupakan salah satu diantara banyak cabang olahraga yang populer di masyarakat. Hal ini terbukti bahwa bola voli banyak dimainkan di sekolah-sekolah, di kantor-kantor maupun di kampung-kampung. Permainan bola voli digemari oleh masyarakat dari berbagai tingkat usia, anak-anak, remaja dan dewasa baik pria maupun wanita ( Suharno HP, 1984 : 6 ).

Para pembina bola voli berpendapat bahwa sumber pemain kebanyakan berasal dari sekolah-sekolah, seperti dikatakan oleh Bonnie Robinson ( 1993 : 7 ) bahwa tempat yang cocok untuk latihan olahraga adalah sekolah, termasuk Perguruan Tinggi.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Hubungan Antara Daya Ledak Otot Tungkai Dan Panjang Lengan Dengan Hasil Jumping Service Pada Mahasiswa Putera Unit Kegiatan Mhs Bola Voli (POL-6)

1.1 Alasan Pemilihan Judul
Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang mengacu pada keseimbangan gerak, penanaman sikap, watak, emosi, dan intelektual dalam setiap pengajarannya. Pendidikan jasmani dilaksanakan guna meningkatkan kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan dan kebugaran yang tinggi, serta dimulai sejak usia dini melalui pendidikan olahraga di sekolah dan masyarakat. Segala usaha yang ditempuh untuk mewujudkan tujuan tersebut harus mampu diterapkan dalam setiap pengajaran pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan melalui aktivitas jasmani. Tujuan yang ingin dicapai bersifat menyeluruh mencakup aspek fisik, intelektual, sosial dan moral ( Maryanto dkk. 1993 : 51).

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Siswa KelaS VIII SMP Bhakti Praja Gebog Kudus Tahun Pelajaran 2006/2007 Pada Materi Pokok ..(PMT-1)

A. Latar Belakang Masalah
SMP Bhakti Praja bukanlah pilihan pertama dari lulusan SD/MI di sekitar Gebog, walau merupakan satu-satunya SMP swasta di kecamatan Gebog. Setelah hasil seleksi SMP negeri diumumkan, siswa yang tidak diterima baru mendaftar di SMP Bhakti Praja Gebog. Dengan demikian input SMP Bhakti Praja Gebog adalah saringan atau sisa dari anak-anak terpilih, dengan motivasi orangtua yang kurang mendukung, latar belakang ekonomi orangtua kebanyakan buruh pabrik, sehingga proses belajar mengajar di SMP Bhakti Praja Gebog, terutama pada mata pelajaran matematika yang bagi sebagian siswa adalah pelajaran yang kurang menarik terasa berat.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

PENDIDIKAN ANAK DI LINGKUNGAN KELUARGA GELANDANGAN (Studi Kasus di Pekojan Kelurahan Jagalan Kecamatan Semarang Tengah) (P-66)

A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan moderen, Indonesia telah berkembang dengan pesat. Beberapa fasilitas infra struktur, seperti gedung, jalan bebas hambatan, jalan raya dan taman, telah dibangun dengan mantap dan indah. Akan tetapi hal tersebut mengalami hambatan bagi bangsa Indonesia yang dalam tahap berkembang, hambatan tersebut dimulai sejak adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan sehingga bangsa Indonesia pada masa sekarang masih menghadapi pemasalahan yang cukup kompleks, meliputi aspek politik, ekonomi, budaya, pendidikan serta sosial

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Studi Tentang Minat Siswa Terhadap Mata Pelajaran Biologi Pada SLTP Negeri 2 Pangkajene Kabupaten Pangkep (P-67)

ABSTRAK
Studi Tentang Minat Siswa Terhadap Mata Pelajaran Biologi Pada SLTP Negeri 2 Pangkajene Kabupaten Pangkep.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana minat belajar Biologi siswa dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada SLTP Negeri 2 Pangkajene Kabupaten Pangkep. 


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

PERBEDAAN URUTAN MENGAJAR SMASH NORMAL ANTARA AWALAN – MEMUKUL DAN MEMUKUL – AWALAN TERHADAP HASIL BELAJAR SMASH NORMAL PADA SISWA PUTRA (P-61)

1.1 Latar Belakang
1.1.1 Kebijakan Tentang Ekstrakurikuler
Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk perkembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mencapai tujuan yang dirumuskan dalam undang-undang tersebut dan menghadapi era globalisasi, maka diperlukan peningkatan kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan membentuk kualitas generasi muda sebagai generasi penerus bangsa yang tangguh. Upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan merupakan usaha yang penting bagi masa depan generasi muda agar mampu berperan aktif dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

SURVAI KONDISI FISIK ATLET PENCAK SILAT TAPAK SUCI USIA 13-18 TAHUN DI KECAMATAN WANADADI KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 (P-59)

1.1 Latar Belakang
Pembinaan olahraga di Indonesia dewasa ini semakin maju, hal ini tidak lepas dari peran serta masyarakat yang semakin sadar dan mengerti akan arti pentingnya olahraga itu sendiri, di samping adanya dukungan dan perhatian dari pemerintah dalam menunjang perkembangan olahraga di negara kita. Dalam kehidupan modern ini suatu kenyataan bahwa ada empat dasar tujuan manusia melakukan kegiatan olahraga yaitu:

1. Mereka yang melakukan kegiatan olahraga hanya untuk rekreasi, jadi segalanya dikerjakan dengan santai dan tidak formal, baik tempat maupun peraturannya.
2. Mereka yang melakukan kegiatan olahraga untuk tujuan pendidikan seperti misalnya anak – anak sekolah yang diasuh oleh guru olahraga. Kegiatan yang dilakukan formal, tujuannya guna mencapai sasaran pendidikan nasional melalui kegiatan olahraga yang telah disusun melaui kurikulum tertentu.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Tinjauan Geografis Terhadap Upaya Pengembangan Kawasan Obyek Wisata Goa Lawa Di Kecamatan Karangreja Kabupaten Purabalingga (P-58)

A. Latar Belakang
Pembangunan Nasional merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Dalam pelaksananannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, dan kukuh kekuatan moral dan etikanya. (GBHN 1999-2000)

Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dunia pariwisata dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan suatu daerah. Pengembangan pariwisata dilakukan bukan hanya untuk kepentingan wisatawan mancanegara saja, namun juga untuk menggalakan kepentingan wisatawan dalam negeri. Pembangunan kepariwisataan pada hakekatnya untuk mengembangkan dan memanfaatkan obyek dan daya tarik wisata yang berupa kekayaan alam yang indah, keragaman flora fauna, seni budaya, peninggalan sejarah, benda-benda purbakala serta kemajemukan budaya.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pemahaman Guru Ips Terhadap Penilaian Kelas Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) DI SMP Negeri Kecamatan Jepara (P-57)

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal penting dan berkaitan langsung dengan aspek kehidupan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Pendidikan akan membawa perubahan sikap, perilaku dan nilai-nilai pada individu, kelompok dan masyarakat. Melalui pendidikan diharapkan Negara dapat maju dan berkembang sesuai dengan kemajuan dan tuntutan zaman. Disamping itu pendidikan juga dituntut maju dan berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk itu pemerintah selalu mengupayakan peningkatan kualitas pendidikan baik secara konvensional maupun inovatif.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Fasilitas Perpustakaan Dan Kinerja Pustakawan Terhadap Minat Baca Siswa Smk Negeri 2 Blora (P-54)

1. Latar Belakang
Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana yang menunjang kegiatan belajar siswa sangat tepat digunakan sebagai satu cara untuk meningkatkan minat baca siswa, terutama para pelajar sebagai masyarakat ilmiah. Minat baca didefinisikan oleh Dirjen Dikdasmen (1996:125) sebagai keinginan kuat yang disertai usaha-usaha seseorang atau masyarakat untuk membaca.

Orang yang mempunyai minat baca besar ditunjukkan oleh kesediaanya atas dasar mendapatkan bahan bacaan dan kemudian membacanya atas dasar keinginan sendiri. Orang yang mempunyai minat baca yang kuat akan menjadikan membaca sebagai suatu kebiasaan sekaligus kebutuhan. Membaca merupakan suatu proses komunikasi antara penulis dan pembaca. Dalam proses ini terdapat tiga elemen yang harus dipenuhi yaitu penulis (writer), karya tulis (piece of literature) dan pembaca (reader). Dalam proses ini perpustakaan bertindak sebagai perantara antara penulis dan pembaca. Kebiasaan membaca adalah ketrampilan yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan, bukan ketrampilan bawaan. Oleh karena itu kebiasaan membaca dapat dipupuk, dibina dan dikembangkan.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TUMPUAN SATU KAKI BERGANTIAN DENGAN DUA KAKI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS V, VI SD KALISIDI 03 UNGARAN TAHUN PELAJARAN 2004/2005(POL-3)

1.1. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini telah banyak penelitian yang dilakukan dalam bidang olahraga, dalam upaya mengembangkan prestasi olahraga yang setinggi-tingginya. Berbagai disiplin ilmu yang terkait banyak menunjang program latihan olahraga. Disiplin ilmu tersebut antara lain : ilmu biomekanika, sport medicine, fisiologi, anatomi, massage, kinesiology, ilmu coaching khusus, psikologi olahraga, psikologi kepelatihan serta banyak lagi disiplin ilmu yang lainnya.

Masalah peningkatan prestasi dibidang olahraga sebagai sasaran yang ingin dicapai dalam pembinaan dan pengembangan di Indonesia akan membutuhkan waktu yang lama. Latihan dimulai diusia dini dan harus dilakukan secara berkesinambungan sampai mencapai puncak prestasi pada cabang olahraga yang ditekuninya, selanjutnya pembinaan prestasi ditingkatkan. Dengan demikian pembinaan olahraga sejak dini sangatlah penting, supaya kelak atlet mampu mencapai kesuksesan.
Untuk mengikuti perkembangan itu, maka segala usaha kearah pembinaan terus dipacu dan ditumbuh kembangkan oleh semua pihak yang terkait. Pihak- pihak yang terkait antara lain : pemerintah, KONI, pelatih, masyarakat, atlet, pihak swasta dan orang tua. Pola pembinaan kearah yang lebih professional, sistematis, berkualitas dan terprogram dengan baik inilah yang akan melahirkan atlet yang tengguh dimasa yang akan datang.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

MANAJEMEN KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONESIA (KONI) PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN 2005 (POL-2)

Olahraga merupakan kebutuhan manusia yang merupakan unsur pokok dan sangat berpengaruh dalam pembentukan jiwa (rohani) dan jasmani (raga/tubuh) yang kuat. Sebagaimana sesuai dengan semboyan Yunani Kuno yang berbunyi : Orandum est ut sit, mens sana in corpore sano yang dapat diartikan “semoga hendaknya, dalam badan/tubuh/raga yang kuat bersemayam jiwa yang sehat“. Sehingga setiap manusia yang sering melakukan kegiatan olahraga akan memiliki kesehatan rohani dan jasmani yang lebih baik dibanding manusia yang jarang atau tidak pernah melakukan kegiatan olahraga.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

PENGELOLAAN KELAS GURU MATA PELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SMP NEGERI KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2005/2006 (PGEO-1)

Pendidikan merupakan proses tindakan bimbingan dan pertolongan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Pendidikan mengusahakan pembinaan pribadi manusia sampai pada tujuan akhirnya yaitu kebahagiaan dan sekaligus berguna bagi masyarakat. Maka kegiatan pendidikan yang benar adalah pembinaan kepribadian manusia untuk mampu membina hubungan yang harmonis dengan Tuhan dan diri sendiri, serta sekaligus untuk kepentingan masyarakat, perilaku hubungan dngan keluarga, masyarakat, dan alam sekitar (Theo Riyanto, 2002:46)

Tanggungjawab pendidikan yang paling mendasar terutama adalah mempersiapkan perserta didik menjadi subyek yang makin berperan dalam menampilkan dirinya yang tangguh, kreatif, mandiri dan profesional dalam bidangnya masing-masing.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

SOSOK TOKOH SARIDIN DALAM SENI KETHOPRAK TERHADAP PENANAMAN BUDI PEKERTI SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENGAJARAN BAHASA JAWA (PBJ-01)

1.1 Latar Belakang
Dalam rangka menumbuhkan sikap, budaya para siswa yaitu sikap yang dapat menghargai, menghayati, dan mencintai seni atau karya seni sebagai hasil budaya bangsanya. Mencintai dan melestarikan serta mengembangkan seni budaya bangsa merupakan kewajiban setiap generasi. Mencintai seni budaya sendiri berarti pula menghayati nilai-nilainya yang menunjukkan keaslian dan kemurniannya. Seperti halnya dengan kesenian kethoprak yang kurang diperhatikan dan dilestarikan generasi muda. Kebudayaan Jawa seakan-akan tenggelam dalam serangan ombak modernisasi (Suseno, 1993:1).

Kesenian tradisional kethoprak bagi bangsa Indonesia, khususnya masyarakat yang tinggal di pulau Jawa merupakan salah satu seni budaya tradisional. Sebagai kesenian Jawa, seni kethoprak tersebut telah hidup sejak dahulu dan mencapai kejayaan, dan sangat digemari oleh masyarakat pendukungnya. Hal ini membuktikan bahwa kethoprak mempunyai tempat tersendiri dihati masyarakat.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

KEMAMPUAN DRIBBLE LAY UP SISI KANAN DENGAN TANGAN KANAN DAN DRIBBLE LAY UP SISI KIRI DENGAN TANGAN KIRI TERHADAP HASIL LAY UPMAHASISWA PUTRA SEMESTER IV B PKLO FIK UNNES (POL-01)

1.1 Alasan Pemilihan Judul
Olahraga adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi, serta peningkatan prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebanggaan nasional. Kegiatan olahraga mencakup berbagai macam cabang seperti atletik, permainan, olahraga air, dan olahraga beladiri. Olahraga permainan yang dilakukan dalam proses pendidikan salah satunya adalah olahraga Bola Basket.

Bola basket merupakan salah satu cabang olahraga yang menarik, dan dewasa ini bola basket menjadi olahraga yang berkembang. Perkembangan olahraga bola basket dapat dilihat dari semakin banyaknya peminat olahraga bola basket. Tayangan televisi yang menyajikan permainan bola basket antara lain kompetisi NBA ke seluruh dunia telah mempengaruhi banyak orang yang meminatinya. Bola basket juga merupakan olahraga untuk semua orang, dapat dimainkan oleh pria maupun wanita dari segala ukuran bahkan mereka yang cacat.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Group Investigation untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Diklat Akuntansi (PAK-3)

A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia pendidikan yang semakin pesat menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Banyak perhatian khusus diarahkan kepada perkembangan dan kemajuan pendidikan guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan pembaharuan sistem pendidikan


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

PERSEPSI GURU MATEMATIKA TERHADAP PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMA NEGERI 1 MAKASSAR (P-41)

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah penentu terbesar perkembangan masa depan bangsa. Makin besar perhatian kita terhadap bidang pendidikan, ditambah lagi dengan ketepatan arah pendidikan yang dicanangkan, niscaya akan membawa bangsa atau daerah tersebut pada tingkat kemajuan yang memadai, sehingga tidak akan tertinggal atau ditinggalkan oleh bangsa lain. Pendidikan di Indonesia dewasa ini masih jauh tertinggal dibanding pendidikan di negara lain. Untuk mengantisipasi hal tersebut salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah materi atau yang biasa disebut kurikulum.

Kurikulum dalam suatu sistem pendidikan merupakan komponen yang penting. Dikatakan demikian karena kurikulum merupakan penuntun dalam proses belajar mengajar (PBM) di sekolah. Oleh karena itu kurikulum selalu dinamis dan senantiasa dipengaruhi oleh perubahan-perubahan dalam faktor-faktor yang mendasarinya. Tujuan pendidikan dapat berubah secara fundamental bila suatu negara yang dijajah menjadi negara yang merdeka, sehingga dengan sendirnya kurikulum pun harus mengalami perubahan yang menyeluruh.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

SISTEM PENGUKURAN SUHU DENGAN INFORMASI SUARA UNTUK ORANG BUTA (P-40)

1.1. Latar Belakang
Saat ini semua peralatan yang menunjukan indikator terhadap suatu besaran fisik diproduksi dan ditujukan untuk manusia normal. Ini berarti semua perangkat tersebut hanya dapat digunakan pada kondisi fisik normal. Bagaimana dengan manusia yang memiliki kondisi tubuh tidak normal, misalnya buta, cacat? Berdasar hal tersebut terpikirkan membuat suatu termometer badan dengan output suara.

Tujuan dari perancangan termometer ini adalah agar orang yang cacat dalam penglihatan dapat menggunakan termometer ini. Dengan fasilitas output berupa suara, maka orang buta dapat menggunakan termometer ini.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ANGKATAN 2003 DI UNS (PAK-1)/(P-44)

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual- keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Munib,
2005:33)

Pendidikan dikatakan berkualitas bila proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, efektif, efisien dan ada interaksi antara komponen- komponen yang terkandung dalam sistem pengajaran yaitu tujuan pendidikan dan pengajaran, peserta didik atau siswa, tenaga kependidikan atau guru, kurikulum, strategi pembelajaran, media pengajaran dan evaluasi pengajaran (Hamalik,
2003:77).

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Unveiling The Mystery Of Incest As The Mirror Of Soul Depression In “The God Of Small Things” And Its Relevance To The Modern Society (PBING-14)

CHAPTER I
INTRODUCTION


1.1 Background of the Study

Exultation can be reached through reading. This kind of activity is believed to be an effective way in avoiding listlessness. Many people love reading for looking for pleasure or just spending spare times. When reading foreign literature, the readers may also get supplementary knowledge about different culture. This activity can also stimulate people to learn English as well as to learn about themselves, people, lifestyle, and other societies.


Reading becomes my prominent activity for doing the analysis. As an English literature student I have read many literary works such as poetry, short story, novel, drama script, and so on. During my study, being deeply involved in literary works is considered to be one of the main tasks.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Figures Of Speech Expressed In Norman Vincent Peale’s You Can If You Think You Can (PBING-15)

CHAPTER I
INTRODUCTION


1.1 Background of the Study

In the real life actually we use figures of speech to express our ideas, thoughts, feelings and minds. Figures of speech is also related to the literature and human life. Figures of speech, manner of speaking or writing, gives to our sentiments and thoughts a greater force, more vivacity and agreeableness.


The study analyzes a book entitled You Can if You Think You Can, the writer finds some figures of speech which are expressed in this book. Figures of speech are not only used in speaking but also in writing. Besides, the figures of speech are also commonly known as rhetorical devices.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

PERGESERAN BAHASA JAWA PADA MASYARAKAT WILAYAH PERBATASAN JAWA-SUNDA DALAM RANAH KELUARGA DI LOSARI KABUPATEN BREBES (PBI-1)

1.1 Latar Belakang

Keberadaan bahasa dalam kehidupan manusia memunyai peranan yang sangat penting. Namun, hal itu terkadang kurang begitu dipahami oleh penuturnya, sehingga tidak terasa sebuah peradaban dapat diubah dengan keberadaan suatu bahasa. Di sinilah faktor penutur bahasa menentukan suatu keberadaan suatu bahasa di tengah-tengah kehidupan mereka. Hal ini berkaitan dengan keberadaan bahasa Jawa sangat bergantung kepada penuturnya, yang berbahasa ibu bahasa Jawa, di dalam berkomunikasi sehari-hari. Namun, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni membawa para penutur bahasa Jawa mau tidak mau harus berhubungan dengan pemilik bahasa yang lain, seperti bahasa Inggris, bahasa Indonesia, bahasa Sunda, bahasa Betawi, dan sebagainya.

Berdasarkan gejala kebahasaan tersebut akan diperoleh perubahan bentuk komunikasi antarpara penutur pemakai bahasa. Hal itu terlihat dengan adanya perbedaan perlakuan bahasa yang digunakan oleh para penutur kepada mitra tuturnya. Dengan demikian, loyalitas penutur bahasa ibu mendapat tantangan. Jika mereka masih memunyai keloyalitasan tinggi terhadap bahasa ibunya, maka mereka telah mempertahankan keberadaan bahasa ibu. Namun sebaliknya, jika sikap yang dimunculkan mereka antipati atau kurang menghargai bahasa ibunya,
maka keberadaan bahasa ibu tersebut dimungkinkan mengalami pergeseran.

Situasi kebahahasaan seperti ini menggambarkan bahwa telah terjadi kontak bahasa antara bahasa ibu dan bahasa lain. Menurut Chaer dan Agustina (2004:84) dan Lukman (dalam http://www.pascaunhas.net/jurnal/vol12/LUKMAN12 ), kontak bahasa tersebut dapat menimbulkan berbagai fenomena kebahasaan, seperti kedwibahasaaan, diglosia, alih kode, interferensi, konvergensi, pergeseran bahasa, dan pemertahanan bahasa.

Fenomena kebahasan itu bagi bangsa Indonesia yang multilingual dan multikultural tidak lagi terelakkan, khususnya pergeseran bahasa. Seperti halnya makhluk hidup, tampaknya bahasa juga tunduk pada hukum seleksi alam yang oleh kaum evolusionis dirumuskan dalam frase survival of the fittest, yang intinya adalah bahwa hanya organisme yang paling mampu menyesuaikan diri dalam perjuangan melawan seleksi alamlah yang akan lestari hidup. Yang tidak dapat menyesuaikan diri terpaksa tunduk kepada seleksi alam itu: lahir, hidup, dan kemudian mati. Walaupun bahasa bukanlah organisme, ia dapat mati juga. Kematian bahasa tidak hanya berlaku bagi bahasa kecil. Bahasa besar seperti bahasa Latin dan bahasa Sansekerta pun mengalami kematian, dalam arti tidak lagi dipakai sebagai bahasa ibu dalam suatu guyub bahasa (Gunarwan 1999).

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Kualitas Air Bersih Untuk Pemenuhan Kebutuhan Rumah Tangga Di Desa Pesarean Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal (PGEO-5)

BAB I
 PENDAHULUAN




A.  Latar Belakang  Masalah

Air  tanah  adalah  air  yang  menempati  rongga-rongga   dalam  lapisan geologi. Air tanah merupakan sumber daya penting dalam irigasi, industri dan air minum makin meluas. Air sebagai materi esensial dalam kehidupan tampak dari kebutuhan terhadap air  untuk keperluan sehari-hari dilingkungan rumah tangga ternyata berbeda-beda di setiap  tempat, setiap tingjatan, kehidupan atau setiap bangsa dan negara. Semakin tinggi taraf kehidupan seseorang semakin meningkat pula kebutuhan manusia akan air. Jumlah penduduk dunia setiap hari bertambah, sehingga mengakibatkan jumlah kebutuhan air (Unus S,1996:3 &13).

Upaya pemenuhan kebutuhan air oleh manusia dapat mengambil air dari dalam tanah, air permukaan, atau langsung dari air hujan. Dari ke tiga sumber air tersebut air  tanahlah yang paling banyak digunakan karena air tanah memiliki beberapa kelebihan di banding sumber-sumber lainnya antara lain karena kualitas airnya yang lebih baik serta pengaruh akibat pencemaran yang relatif kecil (Jovita,
2002 : 1).

Perkembangan peradaban serta semakin bertambahnya jumlah penduduk dengan  sendirinya menambah  aktivitas  kehidupan  terutama  di  daerah  industri khususnya di  Desa   Pesarean yang terletak di sebelah selatan kota Tegal. Desa Pesareaan ini merupakan salah satu desa yang terkenal dengan industri khususnya logam  yang   merupakan   bahan  dasar  pembuatan  alat   alat  rumah  tangga, elektronika,  <.span> dan   peralatan   mobil Jeni indusrtri   loga in antar lain memanfaatkan bahan dasar dari aki bekas dan aluminium yang limbahnya sangat berpengaruh sekali terhadap kondisi air. Apalagi ketika musim hujan tiba sisa sisa peleburan dari aki bekas dan aluminium tersebut yang hanya ditaruh di tanah akan  terasa  menyengat  dan  resapan  air  tersebut  mengakibatkan  hambar.  Jenis industri  ini merupakan  mata  pencaharian  penduduk  dimana  tempat  produksi sekaligus  dijadikan  tempat  tinggal. Penambahan  fungsi  rumah  sebagai  tempat usaha  tidak  diikuti  penambahan  fasilitas  pendukungnya terutama  penambahan fasilitas pembuangan limbah tersebut.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Cara Seo Blogger

Contoh Tesis Pendidikan