Pelaksanaan Pendidikan Islam Tentang Haidl dan Istihadloh Pada santri putri Pondok Modern Darul Hikmah Tawangsari (PAI-27)

BAB I PENDAHULUAN
 A. Konteks

Penelitian Pendidikan Islam secara praktis telah ada dan dilakukan sejak Islam lahir. Usaha dan kegiatan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. dalam lingkup pendidikan dengan jalan menanamkan nilai-nilai dan norma-norma budaya Islam yang dikembangkan dalam hidup dan kehidupan dengan menggunakan media yang berdasarkan wahyu Allah SWT. sehingga warga Mekkah yang tadinya bercorak diri yang jahat berwatak kasar berubah menjadi baik dan mulia dan dari yang bodoh berubah menjadi ahli dan cakap dan yang kafir dan musyrik penyembah berhala berubah menjadi penyembah Allah SWT.

Berbicara tentang pendidikan Islam tidak dapat terlepas begitu saja dari ajaran Islam yang bersumber utama pada Al-Qur’an dan Hadits. Dengan merujuk pada kedua pedoman tersebut diharapkan dapat diperoleh hakikat pendidikan Islam itu sendiri. Pendidikan dalam perspektif Islam banyak dikenal dengan menggunakan istilah al-tarbiyah, al-ta’lim, al-ta’dib dan al-riyadah semua istilah tersebut memiliki makna yang berbeda-beda dalam konteks-konteks tertentu meskipun pada konteks yang lain memiliki makna yang sama.

Di tengah kehidupan bangsa yang makin kompleks ini, dunia pendidikan dituntut harus mampu menyajikan kurikulum yang makin beragam,Sebagai akibatnya masalah fiqhiyah mendapat porsi yang kian terbatas dengan bahasan yang cenderung global, begitu pula realita yang dialami oleh pelajaran Risalatul Mahid (pendidikan tentang haidl) yang merupakan sub bahasan dari bidang fiqh. Padahal problem haid dan istihadhoh selamanya akan dihadapi oleh setiap wanita sejak dahulu sampai zaman modern sekarang ini dan akan datang.

Sejak awal kehadirannya Islam menegaskan bahwa sama sekali tidak dapat ditolelir segala bentuk tindakan asusila ataupun asosial yang dilakukan terhadap kaum wanita, sebab telah lama Islam menyuarakan dengan lantang; wanita adalah juga makhluk Allah SWT. yang harus dihargai dan dihormati. Mereka punya hak aktif dan peran strategis baik di wilayah domestik maupun wilayah publik perjuangan Islam akan hak-hak ini didasari oleh betapa komunitas wanita diperlakukan dengan tidak manusiawi hanya karena kodratnya. Mereka bukan hanya dimarginalkan, bahkan merekapun sering mendapatkan perlakuan diskriminatif. Menyikapi realita di atas Alalh SWT berfirman :

Artinya : “Mereka bertanya kepadamu tentang haidl/katakanlah “haidl itu adalah suatu kotoran, oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita saat haidl, dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang di perintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (Al-Baqoroh: 222 ) Ayat di atas merupakan jawaban reaktif dari Islam terhadap segala perlakukan marginal dan diskriminasi yang telah dilakukan orang-orang Nasrani dan Yahudi terhadap istrinya dikala sedang haidl, mereka tidak hanya menjauhi saat makan dan minum, tapi mereka juga mengusirnya dari rumah. Untuk itulah Islam meletakkan dasar-dasar emansipasi yang sampai saat ini masih menjadi isu hangat dalam berbagai diskusi. Ironisnya keasyikan berdiskusi tentang hak-hak reproduksi wanita ternyata tidak diimbangi dengan pengkajian terhadap kondisi wanita, lebih-lebih dalam masalah haidl dan Istihadloh, akibatnya, banyak di antara kaum hawa yang justru mengalami sendiri, tidak mengerti apa yang mesti dilakukan. Haidl dan Istihadloh merupakan suatu masalah yang sangat rumit untuk difahami, yang pada akhir-akhir ini kurang diperhatikan oleh kaum hawa pada umumnya.

Padahal haidl dan Istihadloh dalah sesuatu yang berkaitan dengan syah dan tidaknya sholat serta ibadah-ibadah yang lain, lebih-lebih pada wanita yang telah berkeluarga, tidak jarang di antara mereka yang beranggapan, bahwa setiap kali mengeluarkan darah dianggap haidl dan bila berhenti dianggap suci, dengan tanpa mempertimbangkan batas minimal atau maksimal haidl dan tanpa melihat batas minimal suci. Siklus haidl sekalipun merupakan hal yang lumrah, namun kedatangannya tetap menimbulkan “penderitaan” bagi kaum wanita, ketika sedang haidl, umumnya mereka tidak enak badan, merasa malas dan letih di sekujur tubuh, bahkan terkadang merasakan nyeri dan sakit dibagian perut atau punggung. Haidl dan istihadloh adalah ketentuan Allah SWT dan menjadi kodrat yang mesti dialami oleh umumnya kaum hawa, kenyataan bukan masalah apabila wanita tersebut dapat membedakan dan menentukan darah yang dihukumi haidl, dan istihadloh. Namun manakala hari-hari terus berdarah, sehingga masa suci pun tetap mengeluarkan darah, maka hal ini dapat menimbulkan masalah.

Oleh sebab itu diperlukan sebuah teori “Ilmu” yang membahas tentang haidl, Istihadloh dan permasalahannya. Kesalahan terbanyak dari kaum wanita adalah anggapan bahwa setiap darah adalah haidl, tanpa memahami apa dan bagaimana sebenarnya haidl itu. Haidl dan Istihadloh menjadi penting untuk dibicarakan, karena haidl dan Istihadloh sering kali bersentuhan dengan rutinitas ibadah yang nota bene harus suci dari najis dan hadats. Sangatlah tidak tepat ungkapan yang menyatakan “Setiap darah adalah haidl, dan setiap putus darah adalah suci”, karena sebagaimana dikaji dalam berbagai kitab fiqh bahwa tidak semua darah dapat dihukum haidl, dan tidak setiap putus darah dihukumi suci yang hakiki.

Mengerti dan faham masalah haidl dan Istihadloh adalah hal yang wajib bagi semua wanita dan laki-laki yang sudah beristri juga para mu’alim para da’i dan kita semua. Sebab masalah ini sangat erat hubungannya dengan ibadah yang fardlu Ayn, seperti sholat dan puasa. Seharusnya semua wanita yang berumur 9 tahun sudah mengerti tentang hal ini atau suaminya. Sebab umur 9 tahun wanita sudah mungkin mengalami haidl dan Istihadloh. Kenyataannya anak-anak yang baru tamat MI/SD sudah banyak yang haidl atau istihadloh. Padahal masih banyak orang yang sudah dewasa (suami-istri) yang sama sekali belum mengerti masalah ini. Bahkan masih banyak yang belum mengerti cara-cara mandi yang benar, sholat dan puasa yang wajib di qodlo’i. Ada yang sudah belajar namun masih banyak yang salah. Hal ini sangat membutuhkan perhatian kita semua, lebih-lebih akhir-akhir ini banyak wanita yang haidlnya tidak teratur (tidak normal).

Berangkat dari hal di atas dapatlah kita ketahui bahwa permasalahan tentang haidl dan Istihadloh akhir-akhir ini kurang diperhatikan sehingga banyak kaum hawa yang tidak memahami dan mengerti permasalahan yang berhubungtan dengan haidl dan Istihadloh. Dengan demikian permasalahan tentang haidl dan Istihadloh harus kita perhatikan sungguh-sungguh dan wanita wajib mempelajarinya, jika suaminya tidak mengerti maka wanita tersebut wajib pergi untuk belajar kepada orang yang mengerti dan suaminya haram mencegahnya kecuali suaminya yang belajar kemudian diajarkan pada istrinya. Pondok Modern Darul Hikmah Tawangsari Tulungagung merupakan salah satu Pondok Modern di Tulungagung yang berbeda dengan Pondok yang lain, Walaupun Pondok Darul Hikmah merupakan Pondok yang Modern tetapi Pondok Darul Hikmah juga tetap mempertahankan Pendidikan Salafiyah itu terbukti dengan adanya pendidikan tentang haidl dan Istihadloh, yang dijadikan suatu pelajaran extra yang wajib diikuti oleh semua santri putri Pondok Modern Darul Hikmah, yang akan diterapkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Pendidikan Tauhid terhadap Pembentukan Kepribadian Anak di MI Al-Hidayah Ngrencak (PAI-25)



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Kalangan orang tua yang memiliki atensi lebih terhadap masa depan mendatang, tentu memiliki keprihatinan yang sangat tinggi terhadap kondisi moralitas anak sekarang. Dekadensi moral anak telah terjadi di negeri ini. Fenomena ini cukup menggelitik para insane pelaksana dunia pendidikan di elemen manapun, karena bila anak-anak bangsa ini tidak baik moralnya, maka yang paling bertanggung jawab adalah dunia pendidikan.[1]
Masalah serius yang dihadapi pemerintah, masyarakat dan khususnya orang tua adalah masalah pendidikan anak. Walaupun sifat permasalahan yang dihadapi berbeda-beda tergantung karakter tingkat ekonomi, sosial dan warna budayanya. Oleh karena itu, pendidikan Islam sebagai usaha untuk membentuk manusia yang berkepribadian sesuai dengan harapan. Hal ini mempunyai landasan kemana semua kegiatan dan perumusan tujuan pendidikan Islam itu harus dihubungkan.
Anak merupakan amanat Allah Swt bagi kedua orang tuanya. Ia mempunyai jiwa yang suci dan cemerlang, bila dia sejak kecil dibiasakan baik, dididik dan dilatih dengan kontinyu, sehingga ia tumbuh dan berkembang menjadi anak yang baik pula. Sebaliknya, apabila dia dibiasakan berbuat buruk, nantinya ia terbiasa buruk pula dan menjadikan ia celaka dan rusak. Oleh karena itu, dalam keluarga perlu dibentuk lembaga pendidikan walaupun dalam format yang paling sederhana. Karena pendidikan keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan utama.
Sebagai tempat yang pertama dan utama, pendidikan keluarga dapat mencetak anak agar mempunyai kepribadian yang baik, dikembangkan dalam lembaga formal maupun lembaga non formal. [2]
Sebagai umat Islam sudah semestinya mengenalkan pendidikan agama diperlukan suatu pengetahuan tentang Methodologi pendidikan agama dengan tujuan agar pendidikan agama dapat memperoleh pengetahuan dan kemampuan mendidik agama yang dilengkapi tentang ketrampilan dasar pengajaran.
Tauhid merupakan ajaran Tuhan itu Esa, yang harus diyakini oleh umat Islam.  Di mana memang sudah menjadi tuntutan fitrah manusia bahwa dalam dirinya ada sesuatu perasaan yang menyakini adanya Dzat Yang Maha Esa dan Maha Kuasa sebagai tempat berlindung dan mohon pertolongan.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Bantuan Operasional Sekolah (BOS) terhadap prestasi belajar siswa Mata Pelajaran PAI di UPTD SMPN 2 Sumbergempol (PAI-22)

BAB I

PENDAHULUAN



A. Latar Belakang

Keberhasilan pendidikan adalah merupakan cita-cita dan tujuan bangsa, yang merupakan modal dasar untuk membangun dan membawa kemajuan suatu bangsa dalam segala segi kehidupan dan penghidupan. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, pemerintah telah mengupayakan dan menyediakan beberapa lembaga pendidikan, baik di sekolah maupun di luar sekolah sebagai wahana/wadah pembinaannya dan tenaga-tenaga pendidik yang profesional.

Pendidikan merupakan sesuatu yang harus diikuti oleh semua orang. Dengan pendidikan yang memadai seseorang akan mampu menjawab tantangan-tantangan global dalam kehidupan. Dengan pendidikan ini pula harkat dan martabat seseorang akan terangkat, semakin rendah tingkat pendidikan seseorang, martabat di lingkungannya juga rendah. Namun apabila seseorang memiliki pendidikan yang tinggi, akan semakin tinggi pula martabat orang tersebut.

Hal ini juga akan berlaku pada bangsa dan negara. Harkat dan martabat bangsa Indonesia di mata dunia juga dipengaruhi oleh pendidikan penduduknya. Negara/bangsa yang pendidikan penduduknya rata-rata rendah maka di mata dunia martabat bangsa tersebut juga rendah. Akan tetapi sebaliknya apabila pendidikan penduduk suatu bangsa semakin tinggi, maka martabat bangsa tersebut juga tinggi. Bahkan bangsa-bangsa lain akan bersahabat dan memperhitungkan bangsa tersebut.

Oleh sebab itu, dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa-bangsa Indonesia tak henti-hentinya berupaya agar seluruh penduduknya mengenyam pendidikan. Upaya-upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan harkat/martabat bangsa dituangkan dalam Undang-UndangRepublik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,Bab II Pasal 3 yang berbunyi:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam  rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yangberiman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab.[1]



Sebagai implementasi dari Undang-Undang tersebut pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan dalam pendidikan. Kebijakan pembangunan pendidikan dalam kurun waktu 2004-2009 meliputi peningkatan akses rakyat terhadap pendidikan yang berkualitas melalui peningkatan pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan pemberian akses yang lebih besar kepada kelompok masyarakat yang selama ini kurang dapat menjangkau layanan pendidikan, seperti masyarakat miskin, masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, masyarakat di daerah-daerah konflik, ataupun masyarakat penyandang cacat.

Hal tersebut dilaksanakan karena pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka menengah dan jangka panjang. Namun, sampai dengan saat ini masih banyak orang miskin yang memiliki keterbatasan akses untuk memperoleh pendidikan bermutu, hal ini disebabkan antara lain karena mahalnya biaya pendidikan. Disisi lain,Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yang dikenal dengan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. Konsekuensi dari amanat undang-undang tersebut  maka pemerintah wajib memberikan layanan pendidikan bagi seluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs serta satuan pendidikan yang sederajat).[2]

Sebagai upaya menghindari terjadinya putus sekolah dan sulitnya memperoleh akses pendidikan bagi kelompok miskin, maka pemerintah menggulirkan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang bertujuan untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siswa tidak mampu agar dapat memperoleh layanan pendidikan dasar yang bermutu dalam rangka penuntasan wajib belajar 9 tahun.

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah program pemerintah untuk penyediaan pendanaan biaya non personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksanaan program wajib belajar. Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bertujuan membebaskan biaya pendidikan bagi siswa tidak mampu dan meringankan bagi siswa yang lain, agar mereka memperoleh layanan pendidikan dasar yang lebih bermutu sampai tamat dalam rangka penuntasan wajib belajar 9 tahun.[3] Melalui program ini, pemerintah pusat memberikan dana kepada sekolah-sekolah setingkat SD/MI dan SMP/MTs untuk membantu mengurangi beban biaya pendidikan yang harus ditanggung oleh orang tua siswa. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) diberikan kepada sekolah untuk dikelola sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah pusat. Besarnya dana untuk tiap sekolah ditetapkan berdasarkan jumlah murid. Lebih lanjut, tujuan utama di cetuskannya Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) maka siswa atau orang tua siswa tidak dipusingkan lagi dengan masalah-masalah pendanaan atau biaya sekolah. Sehingga pada akhirnya prestasi belajar siswa akan tercapai dengan lebih baik.

UPTD SMPN 2 Sumbergempol Tulungagung merupakan salah satu di antara sekian banyak sekolah negeri yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anak atau peserta didik usia sekolah menengah pertama. Dalam penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan, UPTD SMPN 2 Sumbergempol juga mendapatkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dengan adanya dana bantuan tersebut, diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan dan kualitas out put dari proses pendidikan yang dilaksanakan.

Dengan sedikit uraian yang disampaikan di atas, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian lebih mendalam berkaitan dengan permasalahan tersebut yang tertuang dalam sebuah skripsi dengan judul “Pengaruh Bantuan Operasional Sekolah (BOS) terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran PAI di UPTD SMPN 2 Sumbergempol Tulungagung”.




Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Upaya Guru Agama Islam Dalam Pembinaan Kepribadia Siswa Di MI Darul Ulum Kates Rejotangan Tulungagung (PAI-20)

BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Pendidikan merupakan kata yang sudah umum. oleh karena itu, boleh dikatakan semua orang mengenal apa yang disebut pendidikan, mulai dari orang yang berpendidikan tinggi. Di samping itu, ada yang berpendapat bahwa pendidikan itu mencakup aspek yang sangat luas ,termasuk semua pengalam yang diperoleh anak dalam pembentukan dan pematangan pribadinya, baik yang dilakukan oleh orang lain maupun oleh dirinya sendiri.’’[1]

pendidikan sedang dihadapkan pada masalah yang sangat mendasar disatu sisi dituntut untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermoral dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Agar menjadi wahana untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa. Beraklak mulia,sehat,berilmu,cakap kreatif,dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

“Pendidikan adalah suatu upaya sadar dan terencana untuk mewujudkan anak yang cerdas dan mandiri, namun juga dubutuhkan suasana belajar dan proses pembelajaran secara aktif, pesarta didik dalam mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, ahlakmulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan Negara.”[2]



Dalam perkembangannya istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar anak didik menjadi dewasa. Dalam perkembangan selanjutnya, pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. Dengan demikian pendidikan berarti, segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembanagan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan.


 


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Kemiskinan Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam di SDN 1 Duwet, Pakel, Tulungagung (PAI-19)



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Salah satu masalah yang dipunyai oleh manusia, yang sama tuanya dengan usia kemanusiaan itu sendiri dan implikasi permasalahannya dapat melibatkan ke seluruh aspek kehidupan manusia, tetapi sering tidak disadari kehadirannya sebagai masalah, ialah kemiskinan. Dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, kemiskinan adalah sesuatu yang nyata adanya, bagi mereka yang tergolong miskin, mereka sendiri merasakan dan menjalani kehidupan dalam kemiskinan tersebut. Kemiskinan itu akan lebih terasa lagi apabila mereka telah membandingkan dengan kehidupan orang lain yang lebih tinggi tingkat kehidupannya.
Kalau diperhatikan akhir-akhir ini perbincangan tentang kemiskinan muncul kembali dan menjadi diskusi baik di kalangan akademis, praktisi dan aktifitas masyarakat. Kemiskinan bukanlah masalah baru, karena sekitar dasawarsa akhir ini masalah kemiskinan telah didiskusikan di tingkat nasional. Telah banyak usaha untuk menghapus dan mengurangi masalah kemiskinan. Namun segala usaha tersebut tidak membuahkan hasil. Kemiskinan tidak hanya berurusan dengan masalah ekonomi, akan tetapi merambat pada permasalahan multidimensional, karena kenyataannya berurusan dengan masalah sosial, budaya, pendidikan, politik, lebih-lebih pada permasalahan ekonomi.
Di samping itu, banyak pula program yang dicanangkan dengan tujuan untuk mengentas kemiskinan ini. Berdirinya LSM, program pemberian bea siswa, program orang tua asuh dan program-program lainnya, semuanya bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan.
Jalaludin Rakhmad mengutip sabda Imam Ali dalam bukunya, ”Seandainya kemiskinan berujud seorang manusia, niscaya aku akan membunuhnya”.[2] Hal itu menunjukkan bahwa kemiskinan memang harus diberantas.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Cara Seo Blogger

Contoh Tesis Pendidikan