A. Latar Belakang Masalah
Guru memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Sebagai sentral dalam proses pembelajaran, guru perlu meningkatkan kualitas kegiatan belajar dan mengajar di sekolah.
Di tingkat Sekolah Dasar, pola pikir siswa tentang suatu pengetahuan ditentukan sampai ke tingkat atau pendidikan yang lebih tinggi. Untuk memacu kualitas para siswa, diperlukan kemampuan berpikir kritis. Salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis adalah Ilmu Pengetahuan Alam (Sidharta, 1990: 1).
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran, yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep- konsep yang terorganisasi dengan alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah, antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan ( Subiyanto, 1988: 47). Di dalam Ilmu Pengetahuan Alam, siswa dituntut memahami konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam, melalui kegiatan-kegiatan dari mengamati sampai menarik simpulan, sehingga terbentuk sikap kritis dan ilmiah. Dalam kenyataan dapat terlihat bahwa proses belajar dan mengajar Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah, banyak guru menyampaikan materi secara informatif dengan ceramah( Iskandar, 2001: 22).
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran, yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep- konsep yang terorganisasi dengan alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah, antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan ( Subiyanto, 1988: 47). Di dalam Ilmu Pengetahuan Alam, siswa dituntut memahami konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam, melalui kegiatan-kegiatan dari mengamati sampai menarik simpulan, sehingga terbentuk sikap kritis dan ilmiah. Dalam kenyataan dapat terlihat bahwa proses belajar dan mengajar Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah, banyak guru menyampaikan materi secara informatif dengan ceramah( Iskandar, 2001: 22).
Hasil penelitian Umar (1990: 7) mengungkapkan bahwa tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi Ilmu Pengetahuan Alam baru mencapai kurang dari separuh dari tuntutan kurikulum yang ideal. Dalam menghadapi masalah tersebut, apabila diamati dengan saksama, maka telah banyak pihak yang terkait di bidang pendidikan mencoba memecahkan persoalan rendahnya mutu pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Misalnya melakukan inovasi, penataran, pelatihan, penelitian, penyediaan kurikulum. Berkaitan dengan penyediaan sarana pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional melakukan proyek pengadaan peralatan Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar yang berupa Komponen Instrumen Terpadu (Kit) Ilmu Pengetahuan Alam serta buku pedoman penggunaannya untuk guru.
Menurut Berta (1996: 17), media Kit IPA adalah peralatan IPA yang diproduksi dan dikemas dalam bentuk kotak unit pengajaran, yang menyerupai rangkaian peralatan uji coba keterampilan proses pada bidang studi IPA dan dilengkapi dengan buku pedoman penggunaannya.
Hasil penelitian Budiningsih (1994: 28) tentang intensitas penggunaan media Kit IPA di 16 Sekolah Dasar di wilayah Kodya Yogyakarta, menunjukkan bahwa secara keseluruhan sebenarnya kelengkapan media IPA adalah cukup, namun tidak seluruhnya dimanfaatkan oleh guru.
Dengan adanya media Kit Ilmu Pengetahuan Alam diharapkan dapat memacu proses dan hasil belajar siswa dengan kondisi dinamis, kreatif dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Namun, media Kit IPA ternyata belum dimanfaatkan oleh guru dengan seoptimal mungkin.
Menurut Hermiati (1999: 4), pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang selama ini dilaksanakan lebih mengandalkan olah kata, yang bersumber pada buku dan guru, media Kit Ilmu Pengetahuan Alam yang dirancang khusus untuk mempermudah siswa dalam mengaitkan langsung konsep- konsep pelajaran dalam alam sekitar, ternyata hanya tampak sebagai pajangan sekolah belaka. Telah kita ketahui bersama bahwa kegiatan dan eksperimen- eksperimen merupakan suatu usaha yang berharga dalam Ilmu Pengetahuan Alam sehingga dapat memberikan rangsangan penemuan-penemuan baru dalam teknologi.
Mengingat pentingnya media yang dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran, serta peran media dalam menunjang proses pembelajaran yang lebih baik, maka penulis mencoba untuk meneliti “Penggunaan Media Kit IPA dalam menunjang proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar Daerah Binaan IV Kecamatan Petarukan Pemalang”.
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
judul bukunya apa? saya lagi butuh banget buku tentang kit
BalasHapus