Pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang
terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas
penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada
anggota lain dalam kelompoknya.
Rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas VIII B MTs SA Hidayatul
Mubtadiin Sawahan Blitar. 2. Apakah penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar matematika siswa kelas VIII B MTs SA Hidayatul Mubtadiin Sawahan
Blitar. Adapun yang menjadi tujuan
dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mendiskripsikan peningkatan motivasi dan
prestasi belajar matematika siswa kelas VIII B MTs SA Hidayatul Mubtadiin
Sawahan Blitar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 2. Untuk
mengetahui apakah penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar matematika siswa kelas VIII B MTs SA Hidayatul Mubtadiin
Sawahan Blitar.
Pola penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sedangkan dalam prakteknya penelitian ini di lakukan selama 4 kali pertemuan dalam 2 Siklus. Penelitian ini dilaksanakan dikelas VIII B MTs SA Hidayatul
Mubtadiin Sawahan Blitar, dengan jumlah siswa 21 orang yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan
8 siswa perempuan pada tahun pelajaran 2011/2012 dengan materi yang digunakan
adalah bangun ruang sisi datar limas dan prisma tegak.
Hasil penelitian untuk meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar matematika siswa melalui Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B MTs SA Hidayatul
Mubtadiin Sawahan Blitar meningkat, hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya
motivasi dan prestasi belajar siswa yang diambil dari hasi post test, angket
dan observasi terhadap siswa. Hasil observasi menunjukkan bahwa aktivitas guru mengalami peningkatan yaitu presentase aktivitas pada siklus
I sebesar 73% dan pada siklus II
meningkat menjadi 86%. Sedangkan aktivitas siswa pada siklus I sebesar 66% dan meningkat pada siklus II menjadi 82%. Hasil pre-test dan post-test
menunjukkan bahwa prestasi siswa mengalami peningkatan yaitu dari presentase
ketuntasan siswa pada pre-test hanya sebesar 10% dengan jumlah siswa yang
tuntas sebanyak 2 siswa dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 18 siswa, pada
post-test I presentase ketuntasan menjadi 24% dengan jumlah siswa yang tuntas
sebanyak 5 siswa dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 16 siswa, sedangkan pada
post-test II presentase ketuntasan siswa mengalami peningkatan menjadi 89%
dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 17 siswa dan siswa yang tidak tuntas
sebanyak 2 siswa. Hasil tersebut sesuai dengan hasil analisis pre-test, post-test I
dan post-test
II yang telah dilaksanakan.
Selain itu hasil angket siswa juga menunjukkan hasil yang
baik, yaitu dari 19 siswa yang telah mengisi angket sebagian besar siswa
menjadi lebih termotivasi, hal ini ditunjukkan dengan presentase hasil angket
yang termotivasi sebesar 85% dan yang tidak termotivasi sebesar 15%
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar