Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pemakaian Kondom Di Lokalisasi Guyangan Kabupaten Nganjuk (MS-29)

BAB  I 
P E N D A H U L U A N

1.1.          Latar Belakang Masalah
Barang kali sudah banyak yang tahu kalau prostitusi sudah lama ada didunia ini, bahkan banyak orang yang menyitir bahwa pelacur adalah salah satu profesi yang tertua didunia. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya pelacuran sekarang ini antara lain alasan ekonomi, mundurnya usia perkawinan, meningkatnya angka perceraian dan sebagainya. Berbarengan dengan kegiatan prostitusi tersebut penyakit kelamin menjadi salah satu efek samping yang harus ditanggung, sehingga penyakit kelamin boleh dikatakan penyakit yang paling mahal atau paling tidak paling dicari-cari karena untuk mendapatkannyapun orang harus membayar. 

Di Kabupaten Nganjuk, lokalisasi prostitusi yang resmi ada  di Guyangan, Kecamatan Bagor yang letaknya kurang lebih 6 km sebelah barat laut pusat kota. Hasil skrining Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk pada tahun Januari 2003 menunjukkan bahwa dari  258 PSK (Pekerja Seks Komersial) yang ada di lokalisasi Guyangan 26 persen diantaranya menderita penyakit menular seksual (PMS) yaitu penyakit yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Para PSK ini dapat menularkan kepada lebih dari satu orang pelanggan tergantung dari berapa banyak pelanggan yang berhubungan dengannya yang pada gilirannya dapat juga menular kepada istri yang baik-baik, kemudian sang istri bisa menularkan lagi kepada bayi yang baru dilahirkan melalui proses persalinan, akibatnya orang yang tidak bersalahpun akan menanggung akibatnya. Meskipun tidak mungkin semata-mata menyalahkan para PSK karena mereka ada akibat “permintaan pasar” tetapi barangkali cara yang paling mudah untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit menular seksual ini adalah dengan mengintervensi para PSK ini karena mereka terlokalisir sehingga mudah dicari dan mudah pula diberi petunjuk. Mereka juga terorganisir baik oleh para mucikarinya maupun oleh “RT/RW” nya disamping itu tidak tabu bagi mereka untuk membicarakan masalah seksual, hal sebaliknya terjadi pada “pelanggan”nya.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Pemberian Motivasi Oleh Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan (Study Kasus Pada Kantor Pendidikan Dan Latihan Kota Kediri) (MS-28)

BAB I 
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Dengan diberlakukannya Undang-Undang No 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah, merupakan momentum terjadinya pergeseran paragdigma sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah yang semula bercorak sentralistik menjadi desentralistik.
Prinsip otonomi daerah yang luas  nyata dan bertanggung jawab, sebagaimana dianut UU No 22 tahun 1999 merupakan kebijakan atau strategi untuk memberdayakan dan memandirikan daerah, serta mendorong kemandirian Pemda.
Secara eksplisit otonomi daerah merupakan kewenangan hakiki yang dimiliki oleh pemerintah daerah untuk mengurus dan mengelola berbagai urusan penyelenggaraan pemerintahan bagi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah, optimalisasi dan efisiensi dinas/badan/bagian/kantor serta uit-unit terkait lainnya melelui peningkatan prestasi kerja karyawan.
Dengan prestasi kerja karyawan yang meningkat akan terjadi efisiensi pada masing-masing sektor, sehingga dengan melalui peningkatan prestasi kerja karyawan diharapkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) meningkat. Untuk meningkatkan prestasi kerja tersebut, perlu adanya motivasi yang diberikan oleh pimpinan dalam suatu organisasi.
Suatu organisasi akan berhasil dalam mencapai tujuan an program-programnya bila orang-orang yang bekerja dalam organisasi itu dapat melakukan tugas-tugas dengan baik sesuai dengan bidang dan tanggung jawab masing-masing.
Agar orang-orang dalam organisasi tersebut dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, maka diperlukan seorang pemimpin yang dapat memotivasi an mengarahkan segala sumber daya yang ada kearah pencapaian tujuan.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Analisis Yuridis Proses Pendaftaran Tanah (Ajudikasi) Pada Kantor Pertanahan Kota Kendari berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah (HK-29)

BAB I
PENDAHULUAN

A.                 Latar Belakang
Tanah merupakan salah satu kebutuhan primer bagi manusia bahkan sampai meninggalpun manusia masih membutuhkan tanah. Kebutuhan manusia terhadap tanah dewasa ini makin meningkat. Hal ini disebabkan semakin bertambahnya jumlah penduduk, sementara disisi lain luas tanah tidak bertambah.

Tanah dalam pengertian yuridis adalah permukaan bumi, hak atas tanah adalah hak atas sebagian tertentu dari permukaan bumi, hak atas tanah adalah hak atas sebagian tertentu di permukaan bumi, yang terbatas, berdimensi dua dengan ukuran panjang dan lebar. Dasar kepastian hukum dalam peraturan-peraturan hukum tertulis sebagai pelaksana Undang-Undang Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960, memungkinkan para pihak-pihak yang berkepentingan untuk dengan mudah mengetahui hukum yang berlaku dan wewenang serta kewajiban yang ada atas tanah yang dipunyai.

Dalam Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah Pasal 1 ayat (1) menguraikan yang dimaksud dengan pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi pengumpulan, pengelolaan, pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun, termaksud pemberian surat tanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya.

Pengertian hak milik menurut Henri Lie A. Weng (1970 : 3), Hak milik adalah hak untuk menikmati secara bebas dan memperlakukan secara sesuka si pemilik hak yang sempurna, pemilik dapat menggunakannya, menikmatinya, memusnahkannya, membuangnya, menjualnya. Secara umum pengaturan mengenai hak milik atas tanah dalam Undang-Undang Pokok Agraria dapat dilihat dalam Bagian III Bab II Pasal 20 sampai dengan Pasal 27, menurut prinsip-prinsip umum tentang hak milik atas tanah.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Implikasi Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Organisasi Di Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Madiun (MS-27)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang Masalah
Efektivitas setiap institusi atau organisasi sangat dipengaruhi oleh perilaku manusia yang menjadi anggotanya. Manusia merupakan sumberdaya yang pertama  dan utama bagi setiap organisasi, yang memiliki keunikan persepsi, kepribadian dan pengalaman hidup. Manusia berbeda latar belakang kehidupan social budaya, ekonomi, dan politik serta kepercayaan dan nilai-nilai yang dianutnya. Kemampuan individu dalam meningkatkan efektivitas kerja di suatu organisasi bukan persoalan yang ringan. Manajer suatu organisasi harus memandang masing-masing karyawan atau anggota sebagai sosok yang memiliki kepribadian, perilaku yang unik dan persepsi yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.

Hubungan antara individu dan kelompok dalam suatu organisasi menciptakan harapan bagi perilaku individu. Harapan ini diwujudkan dengan memotivasi peran-peran tertentu yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan bersama. Beberapa orang harus memainkan peran pemimpin, sementara lainnya sebagai pengikut. Ada Top Manajer, menejer mengengah dan bawahan yang harus dimainkan sesuai porsi dan tanggungjawabnya. Organisasi memiliki sistem kewenangan, status dan kekuasaan, sementara manusia dalam organisasi mempunyai beragam kebuuthan yang diharapkan dapat terpenuhi melalui organisasi. Kelompok di dalam organisasi juga mempunyai pengaruh yang kuat atas perilaku individu dan kinerja organisasi.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Analisis Pragmatik Humor Nasruddin Hoja (PBI-10)



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang dan Permasalahan
Setiap orang pasti pernah berhumor. Ada yang berhumor karena mempunyai selera humor, ada pula yang berhumor karena dia seorang pelawak. Komunikasi dalam humor berbentuk rangsangan yang cenderung secara spontan menimbulkan senyum dan tawa para penikmatnya. Menurut beberapa ahli, humor timbul karena dalam diri kita ada pertentangan antara rasa ingin ‘main-main’ dan ‘keseriusan’ serta ‘kegembiraan yang meledak-ledak’ dan ‘kesedihan yang berlebihan’(Hakim, 2002:1) 

Humor memiliki peranan yang cukup sentral dalam kehidupan manusia. Humor tidak semata-mata sebagai hiburan untuk melepaskan beban psikologis penikmatnya tetapi juga sebagai wahana kritik sosial terhadap segala bentuk ketimpangan yang terjadi di tengah masyarakat. Dengan bentuk yang unik ketimpangan-ketimpangan yang terjadi dalam masyarakat diungkap dengan bahasa yang humoris dan berkesan santai serta menggelitik pembaca ataupun pendengar. 

Dalam humor dibutuhkan kecerdasan kedua belah pihak, yaitu penutur dan lawan tutur. Penutur harus bisa menempatkan humornya pada saat yang tepat, sebab bila saatnya tidak tepat bisa jadi humor tersebut tidak saja tidak lucu namun juga bisa menyakiti pihak lain. Lawan tutur harus bisa bersikap dewasa dalam menanggapi sebuah humor sebab bagaimanapun ‘tajam’nya kritikan dalam sebuah humor, tetaplah humor.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Cara Seo Blogger

Contoh Tesis Pendidikan