Trend produksi usaha pupuk enceng gondok di pt. Maharani lamongan (PRT-67)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Dewasa ini orang mengenal barang-barang dan jasa yang beraneka ragam macamnya untuk memenuhi kebutuhannya. Barang-barang dan jasa-jasa diproduksi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Produksi barang-barang dan jasa-jasa tersebut menggunakan faktor-faktor produksi alam, tenaga kerja, modal dan teknologi. Pada hakikatnya proses produksi merupakan cara, metode, teknik pelaksanaan produksi dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi.

Awal mula diproduksinya barang dan jasa manusia belum memikirkan cara-cara yang efisien karena barang dan jasa tersebut hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Dengan adanya sistem perekonomian yang terbuka maka lama-kelamaan manusia merasa perlu, adanya persaingan, diproduksinya barang dan jasa secara efisien dan memikirkan bagaimana caranya mengelola faktor-faktor produksi yang terbatas adanya untuk mendapatkan hasil tertentu yang memuaskan para pembeli, pada akhirnya dipergunakanlah prinsip-prinsip ekonomi, yaitu dengan digunakannya faktor produksi yang terbatas (dengan biaya tertentu) mencapai hasil yang maksimum, atau mencapai hasil tertentu dengan biaya minimum.     

Perusahaan yang didirikan tentunya disertai dengan harapan bahwa kelak di kemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat. PT Maharani Lamongan salah satu perusahaan daerah yang memproduksi pupuk organik sehingga dapat membantu para petani dalam kebutuhan akan pupuk yang persediaannya sering terjadi kelangkaan. Penduduk Indonesia mayoritas bermata pencaharian sebagai petani  produk yang dihasilkan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan petani. Hal ini merupakan dorongan bagi perusahaan dalam meningkatkan hasil produksi. Untuk mencapai kondisi di atas, penting bagi perusahaan untuk melaksanakan manajemen dan proses produksi yang menyeluruh, terintegrasi, efektif dan efisien. Bagian proses produksi dan manajemen merupakan bagian yang sangat penting di dalam suatu perusahaan, disamping hal-hal lain untuk memasuki dunia yang kompetitif untuk meraih pelayanan terbaik bagi kebutuhan konsumen.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Curahan Jam Kerja Rumah Tangga Petani Di Sektor Informal ( Studi Kasus Di Desa …(PRT-58)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.         Latar Belakang Penelitian
 Dilihat dari sisi produksi,saat ini pembangunan pertanian Indonesia telah maju selangkah dengan pesatnya laju peningkatan produksi padi dan tanaman pangan lainnya. Namun dalam periode pembangunan, dewasa ini, dengan semakin  pesatnya pertambahan penduduk, sektor pertanian dihadapkan pada masalah semakin terbatasnya ketersediaan sumber lahan pertanian. Dalam laporan penelitian Azhari dkk (1995) dinyatakan bahwa luas lahan yang dikuasai oleh rumah tangga mengalami pengurangan dari 18,35 juta hektar pada tahun 1983 menjadi 17,65 juta jektar pada tahun 1993 atau menurun sebesar 0,7 juta hektar.

Dari data sensus pertanian 1983-1993 menunjukkan jumlah rumah tangga tani meningkat dari 18,7 juta menjadi 21,2 juta atau meningkat sebesar 13,3 persen. Peningkatan ini diikuti oleh kenaikan jumlah petani gurem yakni dari 9,5 juta menjadi 10,9 juta atau mengalami peningkatan sebesar 14,7 persen. Sementara untuk pemilikan lahan per rumah tangga mengalami penurunan sebesar 15,3 persen yaitu dari 0,98 ha menjadi 0,83 ha. ( Agus Suman, 1999 ).

Padahal peranan sektor pertanian bagi masyarakat pedesaan sangat dipengaruhi oleh luas lahan. Dalam hal ini lahan pertanian merupakan faktor produksi utama dalam menyerap tenaga kerja dan sumber pendapatan petani.
Program intensifikasi bidang pertanian di pedesaan membawa dampak yang luas terhadap persoalan-persoalan ketenagakerjaan, di satu sisi ditunjukkan pada peningkatan kualitas dan produktivitas lahan sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan petani, namun disisi lain pemanfaatan teknologi pada program intensifikasi ini justru  mempersempit kesempatan kerja dengan dasar efisiensi. Akibatnya banyak tenaga kerja yang tidak dapat bekerja di sektor pertanian, hal ini ditandai dengan gejala waktu menganggur yang lebih lama yang secara akumulatif dalam jangka panjang menyebabkan pendapatan rumah tangga dari sektor pertanian mengalami penurunan ( Abdullah, Molo, Clauss, 1995 ).

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Partisipasi Masyarakat Dalam Kegiatan Operasi Dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi (PRT-65)

B A B   I
PENDAHULUAN

1.1   Latar belakang
Dinegara berkembang yang perekonomiannya masih mengandalkan pada modal tradisional seperti perdagangan komoditi pertanian, sebagian besar penduduknya hampir 80 % tinggal didaerah pedesaan  .Dengan menganut pola serupa , proses pembangunan nasional Indonesia diarahkan dan ditekankan pada upaya pemberdayaan daerah dan masyarakat pedesaan (Todaro: 2000.87)  Dengan demikian tantangan pembangunan wilayah pedesaan adalah memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat pedesaan. 

Titik berat pembangunan wilayah pedesaan pada sektor pertanian dapat diperbarui mengingat usaha meningkatkan produksi pangan ini berhasil mengurangi ketergantungan Indonesia akan import beras.
Produksi beras dihasilkan dari sawah beririgasi seluas ± 5 juta ha yang umumnya ditanami dua kali dalam setahun dan ± 2 juta ha sawah tadah hujan yang umumnya ditanami sekali dalam setahun, dari sawah seluas ini pula dibudidayakan tanaman polowijo setelah padi dipanen.

Dengan demikian pembangunan pedesaan dapat dipandang sebagai proses multidimensional, mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap masyarakat dan institusi pedesaan. Upaya – upaya pemberdayaan daerah dalam pembangunan pada akhirnya akan ditujukan pada kondisi peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai macam barang kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, papan, kesehatan dan perlindungan   keamanan. Peningkatan standart hidup yang tidak hanya berupa peningkatan pendapatan tetapi juga meliputi penambahan penyediaan lapangan kerja, perbaikan kualitas pendidikan ,serta peningkatan perhatian atas nilai – nilai kultural dan kemanusiaan secara keseluruhan .

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Analisis Penggunaan Faktor Produksi Pupuk Organik Bokashi Terhadap Produksi Dan Pendapatan Usahatani Padi (Studi Kasus Di Kecamatan … Kabupaten … (PRT-57)

BAB I 
PENDAHULUAN

1.1  . Latar Belakang
Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1999 – 2003 telah memberi arahan bagi penyelenggaraan pemerintahan negara , termasuk di dalamnya pembangunan sektor pertanian. Dari 28 butir GBHN di bidang ekonomi terdapat lima kebijaksanaan dasar yang menjadi acuan dalam pengembangan sektor pertanian melalui pendekatan agribisnis. Pertama, mengembangkan sistim ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat dan memperhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai-nilai keadilan, kepentingan sosial, kualitas  hidup, pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.  

Kedua, mengembangkan perekonomian yang berorentasi global sesuai dengan kemajuan teknologi dengan membangun keunggulan kompetitif berdasarkan keunggulan komperatif dan produk unggulan daerah yang berbasis pada sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan menghilangkan segala bentuk perlakuan diskriminatif dan hambatan, memberdayakan pengusaha kecil, menengah dan koperasi agar lebih efisien, produktif dan berdaya saing, fasilitas negara berupa perlindungan dari persaingan tidak sehat, pendidikan dan latihan, informasi bisnis dan teknologi, permodalan dan lokasi usaha. Mengembangkan hubungan kemitraan usaha, bentuk keterkaitan usaha yang saling menunjang dan menguntungkan.  

Ketiga, meningkatkan penggunaan, pengembangan dan pemanfaatan IPTEK guna meningkatkan daya saing produk berbasis sumber daya lokal. Keempat, mengoptimalkan peran pemerintah dalam mengoreksi ketidak sempurnaan pasar dengan menghilangkan seluruh hambatan yang mengganggu mekanisme pasar melalui regulasi, layanan publik, subsidi dan intensif yang dilakukan secara transparan. 



Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Analisis Pengaruh Proyek Peningkatan Mutu Intensifikasi (Pmi) Terhadap Produksi Dan Pendapatan Usahatani Padi Di Kabupaten …(PRT-63)

BAB I 
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1999 – 2003 telah memberi arahan bagi penyelenggaraan pemerintahan negara , termasuk di dalamnya pembangunan sektor pertanian. Dari 28 butir GBHN di bidang ekonomi terdapat lima kebijaksanaan dasar yang menjadi acuan dalam pengembangan sektor pertanian melalui pendekatan agribisnis.  

Pertama, mengembangkan sistim ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat dan memperhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai-nilai keadilan, kepentingan sosial, kualitas  hidup, pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.  

Kedua, mengembangkan perekonomian yang berorentasi global sesuai dengan kemajuan teknologi dengan membangun keunggulan kompetitif berdasarkan keunggulan komperatif dan produk unggulan daerah yang berbasis pada sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan menghilangkan segala bentuk perlakuan diskriminatif dan hambatan, memberdayakan pengusaha kecil, menengah dan koperasi agar lebih efisien, produktif dan berdaya saing, fasilitas negara berupa perlindungan dari persaingan tidak sehat, pendidikan dan latihan, informasi bisnis dan teknologi, permodalan dan lokasi usaha. Mengembangkan hubungan kemitraan usaha, bentuk keterkaitan usaha yang saling menunjang dan menguntungkan.  


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Cara Seo Blogger

Contoh Tesis Pendidikan