Problematika Pembelajaran Matematika dalam Pelaksanaan Kurikulun Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (PMT-53)



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Salah satu upaya pemerintah dalam peningkatan pendidikan adalah penyempurnaan kurikulum, karena kurikulum merupakan komponen pendidikan yang dijadikan acuan oleh setiap satuan pendidikan, baik oleh pengelola maupun penyelenggara, khususnya oleh guru dan kepala sekolah. Indikator keberhasilan pembaharuan kurikulum ditunjukkan dengan adanya perubahan pada pola kegiatan belajar mengajar, memilih media pembelajaran, menentukan pola penilaian dan pengelolaan kurikulum yang menentukan hasil pendidikan. Pembaharuan kurikulum akan lebih bermakna bila diikuti oleh perubahan pengelolaan kurikulum yang merubah praktek-praktek pembelajaran (KBM) dikelas.
Di Indonesia telah berulang kali mengalami kurikulum pendidikan dasar dan menengah, yang antara lain adalah Kurikulum 1968, Kurikulum 1975, Kurikulum 1994, Kurikulum 2004, dan yang terbaru adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang lebih dikenal dengan sebutan KTSP. Berbagai alasan dan pendekatan dipakai dalam penyempurnaan kurikulum, bahkan tahun ajaran 2006-2007 Departemen Agama (Depag) memberlakukan kurikulum
baru yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai penyempurna dari Kurikulum sebelumnya (KBK).
KTSP yang akan diberlakukan Departemen Pendidikan Agama melalui Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) sebenarnya dimaksudkan untuk mempertegas pelaksanaan KBK karena KBK masih dirasakan belum bisa memajukan mutu pendidikan di Indonesia yang sekarang ini menuntut adanya kemampuan yang lebih pada setiap peserta didiknya[1]. Dengan diberlakukannya KTSP seperti sekarang ini diharapkan dapat memajukan mutu pendidikan setiap peserta didik.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Pemberian Motivasi Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Matematika Materi Lingkaran Pada Siswa Kelas VIII MTsN (PMT-54)



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Dalam sistem pendidikan Nasional di jelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, bangsa dan negara.[1]
Dalam pendidikan formal, belajar menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan didapat keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang memuaskan dibutuhkan proses belajar.
Pendidikan sebenarnya merupakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks. Peristiwa tersebut merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antar manusia sehingga manusia itu bertumbuh sebagai pribadi yang utuh. [2]
 
Belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai seberapa jauh perubahan yang terjadi, perlu adanya penilaian. Begitu juga dengan yang terjadi pada seorang siswa yang mengikuti suatu pendidikan selalu diadakan penilaian dari hasil belajarnya. Penilaian terhadap hasil belajar seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana telah mencapai sasaran belajar inilah yang disebut sebagai prestasi belajar.
Prestasi belajar menurut Yaspir Gandhi Wirawan dalam Murjono (1996 :178) adalah: “ Hasil yang dicapai seorang siswa dalam usaha belajarnya sebagaimana dicantumkan di dalam nilai rapornya. Melalui prestasi belajar seorang siswa dapat mengetahui kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya dalam belajar.”
Proses belajar di sekolah adalah proses yang sifatnya kompleks dan menyeluruh. Banyak orang yang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi yang tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki  Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi, karena inteligensi merupakan bekal potensial yang akan memudahkan dalam belajar dan pada gilirannya akan menghasilkan prestasi belajar yang optimal. Kenyataannya, dalam proses belajar mengajar di sekolah sering ditemukan siswa yang tidak dapat meraih prestasi belajar yang setara dengan kemampuan inteligensinya. Ada siswa yang mempunyai kemampuan inteligensi tinggi tetapi memperoleh prestasi belajar yang relatif rendah, namun ada siswa yang walaupun kemampuan inteligensinya relatif rendah, dapat meraih prestasi belajar yang relatif tinggi. Itu sebabnya taraf inteligensi bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan seseorang, karena ada faktor lain yang mempengaruhi.[3]

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Penerapan Model Group Investigation Dalam Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDI An-Nur (IPS-2)

Dalam pembelajaran kooperatif model group investigation ini, proses belajar betul-betul diutamakan saling membantu di antara anggota kelompok, interaksi sosial menjadi salah satu faktor penting bagi perkembangan skema mental yang baru. Dimana dalam pembelajaran ini memberi kebebasan kepada pembelajar untuk berfikir secara analitis, kritis, kreatif, reflektif dan produktif. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan mengambil tema yang berkaitan dengan model pembelajaran dengan maksud untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah (1) Bagaimanakah proses pelaksanaan model group investigation dalam pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SDI An-Nur, Kauman? (2) Bagaimanakah kendala-kendala pelaksanaan model group investigation dalam pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SDI An-Nur, Kauman? (3) Bagaimanakah hasil pelaksanaan model group investigation dalam pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SDI An-Nur, Kauman?
Tujuan penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah : (1)  Untuk mengetahui proses pelaksanaan model group investigation dalam pembelajaran kooperatif untuk peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SDI An-Nuur, Kauman. (2) Untuk mengetahui kendala-kendala pelaksanaan model group investigation dalam pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SDI An-Nur, Kauman. (3) Untuk mengetahui hasil pelaksanaan model group investigation dalam pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SDI An-Nuur, Kauman.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Korelasi Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fikih dengan Peribadatan Siswa MTs Aswaja Tunggangri (PAI-42)

Permasalahan :1.Adakah korelasi yang positif antara prestasi belajar mata pelajaran fikih dengan peribadatan siswa bidang Thoharoh di MTs Ahlussunnah Wal Jama’ah Tunggangri Kalidawir?.2.Adakah korelasi yang positif antara prestasi belajar mata pelajaran fikih dengan peribadatan siswa bidang sholat lima waktu di MTs Ahlussunnah Wal Jama’ah Tunggangri Kalidawir?.3.Adakah korelasi yang positif antara prestasi belajar mata pelajaran fikih dengan peribadatan siswa bidang Sholat jama’ah di MTs Ahlussunnah Wal Jama’ah Tunggangri Kalidawir?.4.Adakah korelasi yang positif antara prestasi belajar mata pelajaran fikih dengan peribadatan siswa bidang Berdikir dan berdo’a setelah sholat di MTs Ahlussunnah Wal Jama’ah Tunggangri Kalidawir?.5.Adakah korelasi prestasi belajar mata pelajaran fikih dengan Peribadatan siswa MTs Ahlussunnah Wal Jama’ah Tunggangri Kalidawir
Pola penelitian:1. Penelitian Kuantitatif, 2. Penelitian Pendidikan,3. Penelitian Deskriptif, 4.Penelitian Korelasional. Populasi: Semua siswa kelas I dan II tahun 2009/2010 yang berjumlah 299 siswa. Sampling: Stratified sampling, Proporsional Sampling, Random sampling.Sampel: 69 siswa.Variabel Peneletian: 1.Variabel Bebas: prestasi belajar mata pelajaran fikih.2. variabel terikat :Peribadatan siswa. Pengukuran Variabel: Prestasi belajar mata pelajaran fiqih menggunakan raport, sedang Peribadatan siswa menggunakan angket. Sumber Data: responden, dan dokumentasi.Metode Pengumpulan Data : Metode Observasi, dokumentasi, interview, angket.Teknik Analisis Data: data teoritis menggunakan metode deduktif dan komparatif, dan data empiris menggunakan metode induktif dengan bantuan statistic melalui rumus  Korelasi Product-Moment

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Metode Hukuman terhadap Motivasi dan Kedisiplinan Belajar Al- Qur’an Hadis Siswa- Siswi Kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Trenggalek (PAI-41)

Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena bahwa metode pemberian hukuman dalam proses pendidikan dapat mempengaruhi motivasi dan kedisiplinan belajar Al-Qur’an Hadis siswa. Dalam hal ini peneliti menghubungkan masalah metode hukuman yang diterapkan dengan motivasi dan kedisiplinan belajar Al-Qur’an Hadis siswa- siswi kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Trenggalek.
Permasalahan: (1). Adakah Pengaruh Metode Hukuman Terhadap Motivasi Belajar Al-Qur’an Hadis Siswa- Siswi Kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Trenggalek? (2) Adakah Pengaruh Metode Hukuman Terhadap Kedisiplinan Belajar Al-Qur’an Hadis Siswa- Siswi Kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Trenggalek?
Hipotesis Penelitian: (1). Ada korelasi yang positif dan signifikan antara metode hukuman terhadap motivasi belajar Al-Qur’an Hadis siswa- siswi kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Trenggalek. (2). Ada korelasi yang positif dan signifikan antara  metode hukuman tehadap kedisiplinan belajar Al-Qur’an Hadis siswa-siswi kelas X (MAN) Trenggalek. (3). Ada korelasi yang positif dan signifikan antara intensitas pemberian metode hukuman terhadap kmotivasi belajar Al-Qur’an Hadis siswa- siswi kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Trenggalek. (4). Ada korelasi yang positif dan signifikan antara intensitas pemberian metode hukuman terhadap kedisiplinan belajar Al-Qur’an Hadis siswa- siswi kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Trenggalek.
Metode Penelitian: (1). Pola penelitian: Kuantitatif dengan menggunakan rumus statistik. (2). Populasi: Seluruh  siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Trenggalek. Sampling: Purposive Sampling. Sampel: seluruh siswa kelas XA dan XB Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Trenggalek. (3). Variabel: variabel X yaitu Metode Hukuman, , variabel Y1 yaitu: Motivasi Belajar, dan Variabel Y2 yaitu: Kedisiplinan Belajar. Data: Primer dan Sekunder. (4). Metode dan Instrumen: metode observasi instrumennya: rating scale, metode angket instrumennya: daftar pernyataan, dan metode dokumentasi instrumennya: resume card. (5). Teknik analisis data: data penelitian dianalisis dengan statistik menggunakan rumus “Product Moment”.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Implementasi Pendidikan Agama Islam di SDN II Pucangan Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung (PAI-40)



BAB I
PENDAHULUAN

Pada bab ini peneliti akan menjabarkan latar belakang permasalahan yang mendasari pentingnya penelitian ini dilakukan; bagaimana permasalahan itu diangkat dan dirumuskan sedemikian rupa sehingga memberikan banyak manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.

A.      Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal penting dalam sebuah kehidupan. Hasbullah mengatakan “Pendidikan diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan”.[1] Ini mengisyaratkan bahwa sebuah pendidikan merupakan suatu upaya dalam membentuk suatu kepribadian seseorang ke arah yang yang lebih baik, sehingga dengan pendidikan yang dimiliki itu bisa membina ukhuwah ketika kita hidup bermasyarakat.
Pada hakekatnya pendidikan dalam konteks pembangunan nasional mempunyai beberapa fungsi diantaranya sebagai alat pemersatu bangsa, penyamaan kesempatan, dan  pengembangan potensi diri. Pendidikan diharapkan dapat memperkuat keutuhan dan kesatuan bangsa, memberi kesempatan yang sama kepada setiap warga negara untuk berpartisipasi dalam pembangunan serta memungkinkan setiap warga negara untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan dasar hukum penyelenggaraan dan reformasi sistem pendidikan nasional. Undang-undang tersebut memuat visi, misi, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional, serta strategi pembangunan pendidikan nasional, untuk  mewujudkan pendidikan yang bermutu, dan berdaya saing dalam kehidupan sosial.
Bab I pasal 1 ayat 1 dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No 20 tahun 2003, menyebutkan bahwa; “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.[2]  Sedangkan Bab II pasal 3 menyebutkan bahwa; “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.[3] Undang-Undang RI ini mengamanatkan bahwa pendidikan  diselenggarakan untuk membantu individu atau peserta didik dalam rangka  mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu, agar kelak menjadi orang dan anggota masyarakat serta warga Negara yang baik sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional,
Untuk dapat mencapai tujuan pendidikan seperti yang dicita-citakan dalam Undang-Undang tersebut, maka setiap sekolah harus menyelenggarakan pendidikan sebagaimana yang telah diprogramkan. Program pendidikan  dapat terselenggara dengan baik dan akan berhasil dengan sukses apabila program tersebut diimplementasikan sesuai dengan perencanaan strategis yang telah ditetapkan, seperti perencanaan pembiayaan, SDM, waktu, sarana dan prasarana, kurikulum dan sebagainya. Tanpa adanya perencanaan strategi yang baik dalam penyelenggaraan program pendidikan, maka kegiatan pendidikan tidak akan dapat berhasil dan sukses mencapai mutu dengan baik serta mencapai tujuan atau kualifikasi yang dicita-citakan atau sesuai visi dan misi sekolah tersebut maupun cita-cita masyarakat secara luas.
Peran sekolah sebagai salah satu organisasi atau institusi publik yang berkenaan dengan masalah pendidikan, harus mampu memberdayakan masyarakat secara luas. Dengan sistem pendidikannya, pembelajaran harus dikonseptualisasikan sebagai suatu usaha dan proses untuk pemberdayan masyarakat, khususnya peserta didik. Dan ini harus disadari dan diusahakan secara kolektif, yang perlu dilakukan oleh individu sendiri yang sedang belajar, keluarga dan masyarakat serta pemerintah dalam rangka melakukan investasi masa depan individu dan bangsa. Pendidikan nasional dengan demikian harus mampu menanamkan nilai-nilai kepada masyarakat umumnya dan peserta didik khususnya, agar memiliki sikap hidup yang toleran, saling mempercayai, sehingga pada akhirnya masyarakat kita memiliki kecakapan untuk hidup dalam berbagai bentuk pluralitas kehidupan.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Penggunaan Metode Hadiah dan Hukuman dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik di MAN Kota Blitar (PAI-39)


Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi oleh prestasi belajar yang anjlok dan belum adanya perubahan yang mendukung dalam proses pembelajaran di kelas sehingga diharapkan adanya peningkatan mutu dan kualitas pembelajaran. Salah satunya adalah perubahan strategi  pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa sehingga tumbuh motivasi belajar siswa dan menyukai proses pembelajaran dengan menggunakan metode hadiah dan hukuman.
Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini,  1) Bagaimana perencanaan guru dalam menggunakan metode hadiah dan hukuman untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik di MAN Kota Blitar? 2) Bagaimana hambatan dan peluang penggunaan metode hadiah dan hukuman meningkatkan motivasi belajar peserta didik di MAN Kota Blitar? 3) Bagaimana hasil penggunakan metode hadiah dan hukuman dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik di MAN Kota Blitar?
Penelitian ini berdasarkan lokasi sumber datanya termasuk kategori penelitian lapangan, dan ditinjau dari segi sifat-sifat data termasuk dalam penelitian kualitatif, berdasarkan pembahasannya termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data menggunakan observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisa data dilakukan mulai dari reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Untuk menguji keabsahan data dilakukan perpanjangan kehadiran, triangulasi, pembahasan teman sejawat dan klarifikasi dengan informan.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Cara Seo Blogger

Contoh Tesis Pendidikan