Pertumbuhan ekonomi Indonesia ditandai dengan adanya perubahan struktur ekonomi,
yaitu pergeseran dari dominasi sektor pertanian beralih ke sektor industri,
dilihat dari kontribusi nilai tambah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Perubahan struktur ekonomi ini tentu membawa implikasi pada perubahan sektor
ekonomi lainnya, seperti: lapangan kerja, upah, dan struktur ekspor. Dominasi
sektor industri dari sektor pertanian pada awal 1990-an ini sebenarnya telah
ditandai dengan menurunnya kontribusi sektor pertanian dan semakin meningkatnya
kontribusi sektor industri dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.
Pergeseran struktur ekonomi memang diharapkan dapat menyerap tenaga kerja lebih
banyak ke sektor industri yang menimbulkan efek multiplier terhadap
sektor-sektor lainnya. Dengan demikian, sektor industri tidak hanya membuka
lapangan kerja bagi sektornya sendiri tetapi juga lapangan kerja di
sektor-sektor lainnya.
Pada awal pembangunan ekonomi di Indonesia,
perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia lebih berorientasi pada masalah pertumbuhan. Hal ini
bisa dimengerti mengingat penghalang utama bagi pembangunan di Negara sedang
berkembang adalah terjadinya pertumbuhan penduduk yang cukup pesat yang seiring
dengan laju pertumbuhan angkatan kerja yang cepat pula. Hal ini dapat menjadi
salah satu faktor penghambat pembangunan apabila tidak diimbangi dengan
perkembangan kesempatan kerja. Djojohadikusumo (1985: 27) menyatakan bahwa
perkembangan penduduk juga menambah angkatan kerja, hal ini mengharuskan
penciptaan lapangan kerja yang bersifat produktif di bidang kegiatan yang
semakin meluas. Sasaran pokok ialah untuk menanggulangi masalah pengangguran.
Peningkatan produksi barang dan jasa tanpa disertai penciptaan kesempatan kerja
produktif cenderung mempertajam ketimpangan dalam hal pembagian pendapatan dan
kesenjangan golongan masyarakat.
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini