Tampilkan postingan dengan label Teknologi Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teknologi Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Pengaruh Mental Aritmatika Terhadap Minat Belajar Matematika di Bimbingan Belajar IMA (Internasional Mental Aritmatika) Tulungagung (PMT-43)

Karakteristik matematika berkenaan dengan konsep-konsep abstrak. Suatu kebenaran matematis dikembangkan berdasar alasan logis. Namun kerja matematis terdiri dari observasi, menebak dan merasa, menguji hipotesa, mencari analogi, dan sebagaimana yang telah dikemukakan diatas, akhirnya merumuskan teorema-teorema yang dimulai dari asumsi-asumsi dan unsur-unsur yang tidak didefinisikan. Ini benar-benar aktifitas mental. Dalam penelitian ini yang dibahas adalah mental aritmatika yang dihubungkan dengan minat belajar matematika peserta didik.
Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah (1)Adakah pengaruh mental aritmatika dan minat belajar matematika ? (2)Berapa besar pengaruh mental Aritmatika dan Minat belajar ?

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII MTs Wahid Hasyim (PMT-45)

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Memasuki era globalisasi di abad XXI diperlukan suatu paradigma baru dalam sistem pendidikan dunia, karena pendidikan merupakan bidang pembangunan yang sangat esensial bagi keberlangsungan dan keunggulan suatu bangsa dan pendidikan sebagai upaya yang paling efektif untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia  serta kunci keberhasilan pembangunan bangsa juga terletak pada kualitas sumber daya manusia.[1] Salah satunya dengan mempelajari matematika. Karena matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia.[2] Saat ini matematika disadari semakin mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), baik sebagai alat bantu dalam penerapan-penerapan bidang ilmu maupun dalam pengembangan matematika itu sendiri. Hal ini dipertegas oleh B.J. Habiebie dalam rapat koordinasi nasional riset dan teknologi ke VII di Jakarta, 12 Februari 1990:
Bahwa dewasa ini tidak ada displin ilmu pengetahuan yang tidak menggunakan cara berfikir analitis, matematis dan numerik. Kenyataannya ini menunjukkan bahwa penguasaan bahwa penguasaan materi matematika oleh siswa menjadi keharusan yang tidak bisa ditawar lagi, terutama di dalam penataan nalar dan pengambilan keputusan dalam era persaingan yang semakin kompetitif.[3]

Oleh karena itu untuk menguasai dan menciptakan teknologi dimasa depan diperlukan matematika yang kuat sejak dini, salah satunya dengan meningkatkan kualitas proses pembelajaran matematika.
Dalam hal ini pemerintah Indonesia, khususnya Departemen Pendidikan Nasional telah berupaya untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran matematika. Baik melalui penyempurnaan kurikulum, pemenuhan fasilitas pembelajaran, maupun peningkatan kualitas dan kuantitas guru matematika. Namun ternyata prestasi bangsa indonesia diajang internasional mash kurang memuaskan. Sebagai mana dikutip dalam Kompas 2 Mei 2003  oleh Anwar “bahwa hasil dari studi the international mathematics and science study-repeat (TIMSS-R 1999) melaporkan bahwa siswa SLTP Indonesia menempati peringkat ke 4 dari 30 negara yang surve di Asia, Australia, dan Afrika”.4 Sedang dalam international mathematical olympiad (IMO) yang merupakan ajang sebagai alat ukur keberhasilan pendidikan matematika, yang dilaksanakan di Jepang tahun 2003 perwakilan Indonesia hanya berhasil memperoleh 2 perunggu.5 Hal ini merupakan suatu indikasi bahwa tingkat pemahaman matematika siswa Indonesia masih rendah.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Realistik Bersetting Kooperatif Kelas VII D SMPN 2 Rejotangan (PMT-46)

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Zaman terus berubah seiring dengan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam proses perubahan tersebut pendidikan memegang peranan penting sebagai wahana untuk mempersiapkan anak didik menghadapi dunianya di masa depan yang penuh dengan perubahan.
Disadari bersama, mengelola dunia pendidikan secara hakekat lebih dominan berealitas menangani masalah manusia yang dibantu dangan instrument, aneka perlengkapan dan pemenuhan kebutuhan fisik.[1] 
Sementara itu pula, kenyataan yang tidak dipungkiri adalah fakta yang menunjukkan bahwa “ kondisi “ didalam lingkungan pendidikan terutama dalam proses belajar mengajar, faktor yang menentukan adalah pengaruh lingkungan baik sekolah, maupun guru kelas serta tata cara atau metode yang diberikan guru kepada siswa pada proses pembelajaran. [2]
Matematika diberikan dijenjang persekolahan itu sekarang, biasa disebut sebagai matematika sekolah (school mathematics).[3] Sudah barang tentu diharapkan agar pelajaran matematika yang diberikan disemua jenjang pendidikan itu akan mempunyai kontribusi yang berarti bagi bangsa masa depan, khususnya dalam “mencerdaskan kehidupan Bangsa“ sebagaimana yang tercantum dalam mukodimah Undang – Undang Dasar RI.

Tetapi realitanya, dengan porsi yang banyak dan dukungan motivasi  serta metode pembelajaran yang kurang menarik, siswa menganggap matematika yang sangat membosankan dan menjadi momok yang sangat menakutkan. Sehingga siswa memvonis bahwa matematika sebagai biang kesulitan dan hal yang paling dibenci dalam proses pembelajaran.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Perbedaan Antara Penggunaan Metode STAD dan Metode Ceramah Terhadap Prestasi Belajar Matematika SDI Sunan Giri Ngunut (PMT-47)

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Memasuki era globalisasi di abad XXI diperlukan suatu paradigma baru dalam sistem pendidikan dunia, karena pendidikan merupakan bidang pembangunan yang sangat esensial bagi keberlangsungan dan keuntungan suatu bangsa dan pendidikan sebagai upaya yang paling efektif untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta kunci keberhasilan pembangunan bangsa juga terletak pada kualitas sumber daya manusia.[1] Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan adanya belajar. Dengan belajar manusia dapat mengembangkan potensi diri.
Di dalam proses belajar ditingkat pendidikan SD terdapat sistem pelaksanaan program dengan kajian dan pelajaran yang merupakan ketentuan-ketentuan pokok dari kurikulum, dan kurikulum itu sendiri memuat beberapa disiplin Ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan tersebut salah satunya adalah bidang studi matematika.
Matematika sebagai salah satu ilmu yang dewasa ini telah berkembang sangat cepat baik materi maupun kegunaannya, matematika menumbuh kembangkan kemampuan-kemampuan siswa. Karena matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangna teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia.[2] Saat ini matematika disadari semakin mempunyai peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), baik sebagai alat bantu dalam penerapan-penerapan bidang Ilmu maupun dalam penngembangan matematika itu sendiri. Hal ini dipertegas oleh B.J Habibie dalam rapat koordinasi nasional riset dan teknologi ke VII di Jakarta, 12 Februari 1990:
Bahwa dewasa ini tidak ada disiplin ilmu pengetahuan yang tidak menggunakan cara berfikir analistis, matematis dan numerik. Kenyataanya ini menunjukkan bahwa penguasaan materi matematika oleh siswa menjadi keharusan yang tidak bisa ditawar lagi, terutama didalam penataan nalar dan pengambilan keputusan dalam era persaingan yang semakin kompetitif.[3]

Oleh karena itu untuk menguasai dan menciptakan  teknologi di masa depan diperlukan matemetika yang kuat sejak dini. Sehingga matematika perlu diajarkan sejak SD bahkan sejak TK.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Model Pembelajaran Berorientasi Pada Teori Van Hiele Yang Dapat Meningkatkan Pemahaman Matematika Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Topik Persegi Dan Persegi Panjang Di Kelas VII F SMPN I Ngunut (PMT-48)


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
 Menurut Muchlis (2005), pemerintah Indonesia khususnya departemen pendidikan nasional telah berupaya meningkatkan kualitas pendidikan matematika baik melalui peningkatan kualitas guru maupun melalui penataran-penataran, maupun peningkatan prestasi belajar siswa melalui peningkatan minimal nilai ujian nasional untuk kelulusan pada mata pelajaran Matematika. Namun prestasi belajar matematika siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah masih jauh dari harapan, ini terlihat prestasi wakil-wakil siswa Indonesia (IMO) yang kali pertama mengikuti tahun 1988 Canberra Australia dan sampai tahun 2005 mendapat 1 perak, 10 perunggu dan 16 honor mentions. Hal ini merupakan suatu indikasi bahwa tingkat pemahaman matematika siswa Indonesia masih rendah. [1]
  Sesuai dengan pendapat (Bruner (1997), tingkat pemahaman matematika seorang siswa lebih dipengaruhi oleh pengalaman siswa sendiri sedangkan pembelajaran matematika merupakan usaha membantu siswa mengkontruksi pengetahuan melalui proses bukan suatu produk. Proses tersebut dimulai dari pengalaman, sehingga siswa harus diberi kesempatan luasnya untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang harus dimiliki.[2]
Salah satu ciri dari pembelajaran matematika masa kini adalah penyajian didasarkan pada teori psikologi pembelajaran yang pada saat ini sedang populer dibicarakan oleh para pakar pendidikan.[3] Salah satu yang dibicarakan mereka adalah tentang matematika sekolah karena pembicaraan mengenai matematika sekolah dan pembelajarannya tidak akan lepas dari teori psikologi yang mendasarinya, ibarat gula dengan manisnya yang tidak akan pernah terlepas.[4] Matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan disekolah yaitu yang diajarkan di Pendidikan Dasar (SD dan SLTP) dan pendidikan menengah (SLTA dan SMK). Matematika sekolah ini merupakan bagian dari matematika yang dipilih guna menumbuhkan kemampuan-kemampuan dan membentuk pribadi serta berpandu pada IPTEK. Hal ini menunjukkan bahwa matematika sekolah tetap memiliki ciri-ciri yang dimiliki matematika, yaitu obyek yang absrak serta berpola pikir deduktif konsisten.[5]

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Efektifitas Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII Pokok Bahasan Segitiga dengan Menggunakan LKS Matematika Berbasis Life Skill” (PMT-50)



Model pembelajaran matematika dengan menggunakan lembar kerja siswa (LKS) matematika berbasis life skill menjadi salah satu alternatife model pembelajaran. Pembelajaran ini diawali dengan pemberian masalah kepada siswa untuk dipecahkan, diharapkan dapat mencapai tujuan lebih baik. Melihat kondisi pembelajaran matematika di MTs PSM Tanen, diusulkan dalam penelitian ini dilaksanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan LKS matematika berbasis life skill. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah prestasi matematika siswa pada penerapan pembelajaran matematika dengan menggunakan LKS matematika berbasis life skill pada pokok bahasan segitiga lebih efektif dibandingkan prestasi matematika siswa pada penerapan pembelajaran konvensional?. Sedangkan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah prestasi matematika siswa pada penerapan model pembelajaran matematika dengan menggunakan LKS matematika berbasis life skill pada pokok bahasan segitiga lebih efektif dibandingkan prestasi matematika siswa pada penerapan pembelajaran konvensional.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs PSM Tanen tahun pelajaran 2009/2010. Penentuan sampel dilakukan secara random sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model Pembelajaran matematika dengan menggunakan lembar kerja siswa (LKS) matematika berbasis life skill dan variabel terikat adalah prestasi matematika dengan model pembelajaran matematika dengan menggunakan lembar kerja siswa (LKS) matematika berbasis life skill. Cara pengambilan data dengan lembar observasi dan tes. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan analisis uji t.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Pemahaman Bangun Segiempat Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII Semester Genap Di MTs N Pulosari Ngunut (PMT-52)



Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena bahwa pemahaman siswa mengenai materi bangun segiempat dapat mempengaruhi hasil belajar matematika. Dalam hal ini peneliti menghubungkan masalah pamahaman bangun segiempat pada mata pelajaran matematika dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Negeri Pulosari Ngunut Tulungagung .
Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah (1) Adakah pengaruh pemahaman bangun segiempat terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII di MTs N Pulosari Ngunut Tulungagung tahun ajaran 2009/2010? (2) Seberapa besar pengaruh pemahaman bangun segiempat terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII di MTs N Pulosari Ngunut Tulungagung tahun ajaran 2009/2010? Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam hal ini adalah untuk mengetahui secara jelas tentang (1) ada tidaknya pengaruh pemahaman bangun segiempat terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII di MTs N Pulosari Ngunut Tulungagung tahun ajaran 2009/2010. (2) basar pengaruh pemahaman bangun segiempat terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII di MTs N Pulosari Ngunut Tulungagung tahun ajaran 2009/2010.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitiannya adalah penelitian ex-postfacto. Dalam penelitian ini digunakan metode observasi, tes, dokumentasi, dan interview. Metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang pemahaman bangun segiempat dan juga hasil belajar matematika siswa kelas VII di MTs N Pulosari semester genap tahun ajaran 2009/2010. Sedangkan metode observasi, dokumentasi, dan interview digunakan untuk menggali data tentang sejarah, letak geografis, sarana dan prasarana, struktur organisasi, keadaan guru dan siswa di MTs N Pulosari.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Pendekatan Pengajaran Reciprocal Teaching Terhadap Kemampuan Berfikir Kreatif Matematika Siswa Kelas VIII MTsN (PMT-55)



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah
Di zaman yang serba canggih dan modern seperti sekarang ini, ketika komputer merajai seluruh sendi kehidupan, seluruh manusia dituntut untuk bisa kreatif. Mampu beradaptasi dengan perubahan kehidupan yang sangat cepat. Untuk mewujudkan hal tersebut, pendidikan memegang peranan yang vital. Pendidikan harus bekerja keras dan berupaya untuk menciptakan generasi-generasi yang handal dan kreatif.
Menyikapi kenyataan yang terjadi diatas sekaligus merupakan tantangan bagi dunia pendidikan, maka paradigma pendidikan juga harus diubah. Dari semula hanya “banyak mengajari” menjadi “banyak mendorong anak untuk belajar”, dari yang semula disekolah hanya diorentasikan untuk menyelesaikan soal menjadi berorentasi mengembangkan pola pikir kreatif. Oleh karena itu seorang pendidik harus sanggup menciptakan suasana belajar yang nyaman serta mampu memahami sifat peserta didik yang berbeda dengan anak yang lain[1].
Dalam semua jenjang pendidikan, pelajaran matematika memiliki porsi terbanyak dibandingkan dengan pelajaran yang lain. Tetapi kenyataannya selama ini, siswa menganggap matematika sebagei monster yang menakutkan. Matematika sebagai biang kesulitan dan paling dibenci siswa dari proses belajar di sekolah. Padahal ketidak senangan terhadap suatu pelajaran berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran.


Untuk mengatasi ketidak senangan siswa terhadap matematika diperlukan adanya pembenahan baik di tenaga pendidikan maupun peserta didik itu sendiri.
Apabila pendidik mampu meningkatkan minat belajar siswa terhadap matematika, diharapkan kesulitan bisa diatasi. Untuk itu sangat diperlukan seorang tenaga pendidik yang kreatif dan profesional yang mampu menggunakan pengetahuan dan kecakapannya dalam menggunakan model pembelajaran, alat pengajaran dan dapat membawa perubahan dalam tingkah laku anak didiknya [2]. Dari yang semula benci menjadi sayang dan kemudian berminat untuk belajar, karena pada dasarnya hasil dari belajar terletak pada perubahan tingkah laku secara menyeluruh [3].

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Penggunaan Media visual Dalam Mengefektifkan Proses Pencapaian Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN II Demuk (PAI-35)



BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Setiap individu dilahirkan dalam keadaan fitrah, ibarat kertas putih yang belum pernah terkotori oleh apapun. Hal ini sesuai dengan ajaran John Lock bahwa perkembangan pribadi seseorang ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan, terutama pendidikan.
Dalam hadits disebutkan :
مَامِنْ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ اِلًّاعَلَى اْلفِطْرَةِ فَاَبَوَاهُ يَهَوٍّدَانِهِ اَوْيُنْصِّرَانِهِ اَوْيُمَجِّسَا نِهِ (رَوَاهُ مُسْلِمْ عَنْ اَبِىْ هُرَيْرَةَ)
Artinya :
“Anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka orang tuanya yang dapat menjadikannya Yahudi, Nasrani ataupun Majusi” (HR. Muslim).[1]

Di sini orang tua mempunyai peranan yang sangat besar terhadap perkembangan kepribadia bagi anak.  Jadi terbentuknya kepribadian manusia itu tergantung bagaimana ia menjalani pendidikan, dimana ia menjalani proses pendidikan, dan media apa yang menunjang pendidikan individu tersebut. 
Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi individu.[2] Oleh karenannya setiap usaha pendidikan selalu akan menjadi bahan pembicaraan masyarakat. Bagi orang yang memiliki biaya lebih selalu berfikir dan bertanya apakah sekolah itu berkualitas? Atau bagaimanakah prestasi sekolah tersebut? Akan tetapi lain halnya bagi orang-orang yang tidak cukup biaya, kadang kala pertanyaannya adalah, berapakah biaya untuk menyekolahkan anaknya di sekolahan tersebut? Masalah kualitas atau prestasi no problem karena dia berfikir bahwa dapat sekolah saja sudah untung dari pada tidak sekolah sama sekali.
Prestasi belajar seringkali dilihat dari kecakapan anak didik dalam mencapai angka yang lebih, dapat naik tingkat selanjutnya, lulus dengan nilai yang bagus dan lain-lain. Kebahagiaan akan dirasakan oleh anak didik, orang tua, guru yang mengajar dan juga masyarakat yang menjadi tempat tinggalnya. Akan tetapi, jika kegagalan yang dialami oleh anak didik dalam pencapaian prestasi belajar, maka dia akan merasakan kesedihan, orang tua marah, guru ikut sedih dan masyarakat pun telah memberikan ‘stempel’ bodoh pada anak didik tersebut karena ketidak berhasilannya dalam studi.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Penerapan metode Tahfidz dan Imla’ Sebagai Alternatif Meningkatkan Pemahaman Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Kelas VII di MTsN Karangrejo (PAI-26)

BAB I PENDAHULUAN 
 A. Latar Belakang Masalah 

Al-Qur’an Hadits merupakan sumber utama ajaran islam, dalam arti merupakan sumber aqidah (keimanan), syari’ah, ibadah, muamalah, akhlak. Umat manusia diwajibkan untuk mempelajari kitab Al-Qur’an. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al An’am ayat 55 yang berbunyi 

Artinya: “Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, Maka ikutilah Dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat”. (QS. Al-An’am: 155). 

Ayat diatas menunjukkan bahwa kitab Al-Qur’an diberkati, yang berisi penuh kebaikan untuk kepentingan manusia. Oleh karena itu, manusia diperintahkan agar membaca,mengikuti dan mempelajari serta memahami Al-Qur’an. Dengan mempelajari,memahami serta mengikuti Al-Qur’an, maka akan mendapat rahmat serta petunjuk dari Allah SWT didunia maupun diakhirat kelak. Tujuan Pendidikan Al-Qur’an menurut M. Quraish Shihab adalah “untuk membina manusia serta pribadi dan kelompok”. Sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya guna membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan Allah. 

Oleh karena itu, Al-Qur’an sangat penting diajarkan disekolah atau madrasah-madrasah, karena banyak hal yang bermanfaat bagi peserta didik apabila mempelajari dan juga diberi tentang Al-Qur’an dan Hadits. Mengingat kandunganya yang penuh petunjuk dalam kehidupan. Sehingga dalam diri siswa akan tertanam nilai-nilai luhur dari Al-Qur’an dan juga Hadits, yang kemudian mereka jadikan sebagai pedoman hidup dan petunjuk bagi kehidupan mereka. Madrasah pada periode ini berciri khas agama islam, maka program yang dikembangkan adalah mata pelajaran yang persis dengan sekolah umum.Sebagai sekolah yang berciri khas agama islam diajarkan ilmu pengetahuan agama, seperti aqidah-akhlak, fiqh, qur’an-hadits, bahasa arab, SKI. Al-Qur’an dan Hadits selain dipelajari pada madrasah tingkat dasar yaitu ibtidaiyah juga dipelajari di dua madrasah lanjutan yaitu Tsanawiyah dan Aliyah. 

Guru harus menyadari bahwa pembelajaran memiliki sifat yang sangat kompleks karena melihatkan aspek paedagogis menunjuk pada kenyataan bahwa pembelajaran berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan. Karena itu, guru harus mendampingi peserta didik menuju kesuksesan belajar penguasaan kompetensi tertentu. Aspek psikologis menunjuk pada kenyataan bahwa peserta pada umumnya memiliki perkembangan yang berbeda, yang menuntut materi yang berbeda pula. Selain itu aspek psikologis menunjuk pada kenyataan bahwa proses belajar itu sendiri mengandung variasi seperti belajar keterampilan motorik, belajar konsep, belajar sikap dan seterusnya. Perbedaan tersebut menuntut pembelajaran yang berbeda sesuai dengan jenis belajar. 

Peserta didik oleh guru dalam hal guru harus menentukan secara tepat jenis metode belajar manakah yang paling berperan dalam proses pembelajaran tertentu dengan mengingat kompetensi dasar yang harus dicapai. Dengan demikian, metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Karena keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, Karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan strategi pembelajaran. Adapun Penyelenggaraan pembelajaran adalah salah satu tugas utama seorang guru dimana pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik atau pembelajaran yang direncanakan atau dilaksanakan dan dievaluasi secara sistematis agar subjek didik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. 

Guru yang baik selalu berusaha merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran dengan baik dan penuh semangat. Namun antusiasme guru belum tentu diikuti oleh siswa dengan penuh semangat pula, bahkan tak jarang mereka kurang semangat untuk menyimak pelajaran yang diberikan oleh guru dan kurang gairah belajar terutama yang dialami siswa-siswi kelas VII di MTsN Karangrejo, dalam mempelajari mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, karena menurut peserta didik merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan, ini terbukti dengan pengalaman PPL saya, ketika siswa diberi penjelasan mengenai dalil atau penjelasan materi, siswa sering tidak memperhatikan mata pelajaran tersebut, sehingga siswa tidak aktif dalam pelajaran dan mengakibatkan kesulitan dalam mengerjakan ulangan maupun ujian. Sebagai alternatif untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits salah satu metode yang relevan adalah dengan metode tahfidz dan imla’. Sehubungan dengan hal ini Sa’dullah, dalam bukunya Cara Praktis Menghafalkan Al-Qur’an megemukakan bahwa, metode tahfidz adalah “menghafalkan sedikit demi sedikit ayat-ayat Al-Qur’an yang telah dibaca berulang ulang”. Metode pengajaran Al-Qur’an dengan cara tahfidz sudah ada sejak zaman Rosulullah SAW. Metode ini sangat efektif diterapkan pada zaman itu, karena pada masa itu masyarakat Arab masih Ummi, yakni tidak memiliki pengetahuan tentang bacaan dan tulisan. Akan tetapi memiliki daya hafal yang sangat kuat.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Penggunaan Media Visual Dalam Mengefektifkan Proses PencapaianTujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN II Demuk Kecamatan Pucanglaban (PAI-24)

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Setiap individu dilahirkan dalam keadaan fitrah, ibarat kertas putih yang belum pernah terkotori oleh apapun. Hal ini sesuai dengan ajaran John Lock bahwa perkembangan pribadi seseorang ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan, terutama pendidikan.
Dalam hadits disebutkan :
مَامِنْ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ اِلًّاعَلَى اْلفِطْرَةِ فَاَبَوَاهُ يَهَوٍّدَانِهِ اَوْيُنْصِّرَانِهِ اَوْيُمَجِّسَا نِهِ (رَوَاهُ مُسْلِمْ عَنْ اَبِىْ هُرَيْرَةَ)
Artinya :
“Anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka orang tuanya yang dapat menjadikannya Yahudi, Nasrani ataupun Majusi” (HR. Muslim).[1]

Di sini orang tua mempunyai peranan yang sangat besar terhadap perkembangan kepribadia bagi anak.  Jadi terbentuknya kepribadian manusia itu tergantung bagaimana ia menjalani pendidikan, dimana ia menjalani proses pendidikan, dan media apa yang menunjang pendidikan individu tersebut. 
Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi individu.[2] Oleh karenannya setiap usaha pendidikan selalu akan menjadi bahan pembicaraan masyarakat. Bagi orang yang memiliki biaya lebih selalu berfikir dan bertanya apakah sekolah itu berkualitas? Atau bagaimanakah prestasi sekolah tersebut? Akan tetapi lain halnya bagi orang-orang yang tidak cukup biaya, kadang kala pertanyaannya adalah, berapakah biaya untuk menyekolahkan anaknya di sekolahan tersebut? Masalah kualitas atau prestasi no problem karena dia berfikir bahwa dapat sekolah saja sudah untung dari pada tidak sekolah sama sekali.
Prestasi belajar seringkali dilihat dari kecakapan anak didik dalam mencapai angka yang lebih, dapat naik tingkat selanjutnya, lulus dengan nilai yang bagus dan lain-lain. Kebahagiaan akan dirasakan oleh anak didik, orang tua, guru yang mengajar dan juga masyarakat yang menjadi tempat tinggalnya. Akan tetapi, jika kegagalan yang dialami oleh anak didik dalam pencapaian prestasi belajar, maka dia akan merasakan kesedihan, orang tua marah, guru ikut sedih dan masyarakat pun telah memberikan ‘stempel’ bodoh pada anak didik tersebut karena ketidak berhasilannya dalam studi.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Sifat-sifat Cahaya Siswa Kelas V MI Darussalam 02 Ariyojeding Rejotangan Tahun Ajaran 2010/2011 (TP-9)

Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh kondisi pembelajaran IPA di sekolah, dimana kegiatan pembelajaran masih berlangsung secara konvensional yaitu didominasi oleh guru sehingga membuat siswa kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran IPA dan rendahnya hasil belajar IPA pokok bahasan sifat-sifat cahaya. Dalam hal ini peneliti berusaha mengatasi permasalahan tersebut dengan menggunakan metode eksperimen pada proses pembelajaran IPA di kelas.
            Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana proses pembelajaran dengan penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar IPA pokok bahasan sifat-sifat cahaya siswa kelas V MI Darussalam 02 Ariyojeding Rejotangan Tulungagung tahun ajaran 2010/2011?, 2)Bagaimana hasil belajar IPA pokok bahasan sifat-sifat cahaya dengan penerapan metode eksperimen siswa kelas V MI Darussalam 02 Ariyojeding Rejotangan Tulungagung tahun ajaran 2010/2011?
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan proses pembelajaran dengan penerapan metode eksperimen dan mengetahui hasil belajar IPA pada pokok bahasan sifat-sifat cahaya dengan penerapan metode eksperimen siswa kelas V MI Darussalam 02 Ariyojeding Rejotangan Tulungagung tahun ajaran 2010/2011.
Dalam penelitian ini digunakan metode pengumpulan data berupa: tes, observasi,wawancara dan catatan lapangan. Dimana tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa setelah mengalami proses belajar mengajar, observasi digunakan untuk mengamati proses pembelajaran dan untuk mengetahui hasil belajar afektif dan psikomotor, wawancara digunakan untuk mengetahui respon siswa, serta untuk memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan,dan catatan lapangan digunakan untuk melengkapi data yang tidak terekam. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas.

Setelah penulis melakukan dua siklus dalam penelitian tindakan kelas dan memperoleh data-data yang diperlukan dari fakta-fakta yang ada, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: Proses pembelajaran IPA pada pokok bahasan sifat-sifat cahaya melalui beberapa tahapan yaitu (1) guru melakukan percobaan awal, (2) siswa mengamati percobaan, (3) siswa merumuskan hasil pengamatan sementara, (4) siswa melakukan percobaan sendiri, (6) siswa mampu mengaplikasikan dan memberi contoh, (7) guru memberikan evaluasi. Sedangkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA melalui penerapan metode eksperimen dapat meningkat dari siklus I ke siklus II. Hasil belajar aspek kognitif meningkat sebanyak 13,9%, sedangkan hasil belajar aspek psikomotor meningkat sebanyak 13,8 %, dan hasil belajar aspek afektif meningkat 10,41%.
Klik Download Untuk mendapatkan File Lengkap

 

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Penggunaan Media Audio Visual VCD Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Bahasa Inggris Siswa Kelas II SDI Al Azhaar Kecamatan Kedungwaru Tulungagung Tahun Ajaran 2010/2011 (TP-8)

Penelitian ini dilatar belakangi oleh fenomena yang terjadi di dunia pendidikan sekolah khususnya tentang pembelajaran Bahasa Inggris. Banyak kenyataan menunjukkan bahwa kualitas siswa dalam Bahasa Inggris masih sangat rendah. Hal ini bias dilihat dari perolehan hasil belajar siswa dalam Bahasa Inggris yang jauh dari harapan. Untuk mengatasi hal ini peneliti menggunakan suatu media yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Media yang peneliti gunakan adalah media audio visual VCD.
Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian skripsi ini adalah bagaimana penggunaan media audio visual VCD terhadap peningkatan motivasi dan prestasi belajar mata pelajaran Bahasa Inggris siswa kelas II SDI Al Azhaar Kecamatan Kedungwaru Tulungagung tahun ajaran 2010/2011. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan media audio visual VCD terhadap peningkatan motivasi dan prestasi belajar mata pelajaran Bahasa Inggris siswa kelas II SDI Al Azhaar Kecamatan Kedungwaru Tulungagung tahun ajaran 2010/2011.
Skripsi ini bermanfaat bagi 1) SDI Al Azhaar diharapkan untuk dapat lebih meningkatkan motivasi dan  prestasi belajar siswa dan perlu dicoba untuk diterapkan pada pelajaran lain, 2) Bagi guru untuk menambah pengetahuan pengajar karena dengan penggunaan media tersebut guru semakin banyak mendapat pelajaran tentang apa yang harus dilakukan untuk mengatasi kendala kesulitan yang di alami oleh siswa dalam proses belajar mengajar yang berlangsung, meningkatkan kemampuan mengajar dan sifat profesionalisme. 3) Bagi Siswa, dapat memberikan informasi atau masukan pengetahuan baru bagi siswa untuk memanfaatkan penggunaan media audio visual VCD dalam rangka meningkatkan motivasi dan prestasi belajarnya, siswa semakin aktif dalam mengikuti pelajaran karena siswa tidak jenuh lagi dengan apa yang disampaikan guru dalam menyampaikan tidak monoton dengan metode itu-itu saja. 4) Bagi para pembaca sebagai bahan masukan atau referensi yang cukup berarti.
Dalam penelitian ini menggunakan metode tes, observasi dan dokumentasi. Tes digunakan untuk memperoleh data tentang motivasi dan prestasi belajar siswa kelas II SDI Al Azhaar. Sedangkan metode observasi dan dokumentasi digunakan untuk menggali data tentang proses pembelajaran Bahasa Inggris.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Penggunaan Media Kit IPA Dalam Menunjang Proses Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Daerah Binaan IV Kecamatan Petarukan Pemalang (TP-3)

Penelitian ini  mengangkat  permasalahan  bagaimana  peran  guru  dalam perencanaan,  pelaksanaan dan evaluasi media Kit IPA dalam menunjang proses pembelajaran IPA di SD Daerah Binaan IV Petarukan Kabupaten Pemalang.
Guru              memegang    peranaan    penting    dalam    meningkatkan    kualitas pembelajaran.       Sebagai                                  sentral         dalam     proses    pembelajaran,                   guru    perlu meningkatkan kualitas kegiatan belajar dan mengajar di sekolah. Bila guru hanya menyampaikan   fakta-fakta,   rumus-rumu serta   masalah-masalah   dan   siswa menghafalnya,   kegiatan   belajar   demikian   tidak   memberikan   suasana   yang memancing daya kritis dan kreatif siswa, sehingga berakibat mutu pendidikan IPA rendah. Oleh karena itu peneliti mengangkat permasalahan bagaimana peran guru dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi media Kit  IPA dalam menunjang proses  pembelajaran  IPA  di  SD  Daerah  Binaan  IV  Petarukan   Kabupaten Pemalang.
Metode  penelitian  yang  dipakai  dalam  penelitian  ini  menggunakan rancangan   penelitian   “                                                      Single-test-single-trial     method”.   Proses   tes    hanya menggunakan sebuah tes Single-test-single-trial method dan diujicobakan satu kali.   Data   diperoleh   dengan   angket   yang   digunakan   oleh   peneliti   dalam pengumpulan data.
Hasil penelitian membuktikan bahwa analisis deskriptif persentase dalam perencanaan,  pelaksanaan dan evaluasi media Kit IPA dalam menunjang proses pembelajaran  IPA  di  SD  Daerah  Binaan  IV  Petarukan,  hasil  minimal  dalam persentase yaitu sebesar 75,56% dan hasil  maksimal dalam persentase sebesar
96,30% dengan memperoleh nilai rata-rata 82,73%, sehingga berada pada interval antara 84,00% < Skor ≤ 100,00% dan hasil dalam persentase dikategorikan tinggi.
Dari  hasil  penelitian  disarankan,  bahwa  hubungan  guru  dan  siswa merupakan hubungan yang bersifat dua arah, guru berkewajiban membimbing dan mengarahkan       siswa   agar     berhasil            dalam  belajarnya.            Maka   upaya   guru memberikan   dan   menerapkan   media   Kit   IPA   dalam   proses   pembelajaran merupakan   salah   satu   cara   untuk   mengatasi   permasalahan   dalam   proses pembelajaran, sehingga diharapkan proses  pembelajaran tersebut dapat berhasil optimal.
Klik Download Untuk mendapatkan File Lengkap

 

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas IV MIN Tunggangri Kalidawir Tulungagung (IPS-1)

          Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi oleh pembelajaran di MIN Tunggangri Kalidawir Tulungagung, bahwa teknik pembelajaran yang digunakan masih kurang menarik siswa, sehingga motivasi dan prestasi belajar siswa untuk belajar relatif rendah. Mengingat hal tersebut, sebaiknya penyampaian pelajaran dengan model pembelajaran yang menarik sangat diharapkan, karena aktivitas belajar pada anak tergantung pada cara guru dalam menyampaikan pelajaran. Oleh karena itu peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match  dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada materi kegiatan ekonomi dalam pemanfaatan sumber daya alam. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
          Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah (1) Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada mata pelajaran IPS materi kegiatan ekonomi dalam pemanfaatan sumber daya alam pada siswa kelas IV MIN Tunggangri Kalidawir Tulungagung Tahun Ajaran 2013/2014? (2) Bagaimana peningkatan hasil belajar IPS materi kegiatan ekonomi dalam pemanfaatan sumber daya alam dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match  pada siswa kelas IV MIN Tunggangri Kalidawir Tulungagung Tahun Ajaran 2013/2014?
       Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe  make a match pada mata pelajaran IPS materi kegiatan ekonomi dalam pemanfaatan sumber daya alam siswa kelas IV MIN Tunggangri Kalidawir Tulungagung. (2) Untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi kegiatan ekonomi dalam pemanfaatan sumber daya alam melalui model pembelajaran kooperatif tipe  make a match pada siswa kelas IV MIN Tunggangri Kalidawir Tulungagung.
Klik Download Untuk mendapatkan File Lengkap

 

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Penerapan Metode Inquiry Dengan Media VCD Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Di MAN Malang I...(TP-5)


Pendidikan mengembang suatu misi yang teramat penting yaitu membentuk manusia seutuhnya yang memiliki semangat kebangsaan cinta tanah air dan mampu mengisi partisipasi dalam pembangunan. Dalam era globalisasi ini semakin dirasakan betapa pentingnya pengembangan pendidikan, hal ini disebabkan karena banyaknya teknologi yang bermunculan atau pesatnya peradaban, manusia tetap lebih banyak di sebabkan oleh bangsa Indonesia yaitu mewujudkan masyarakat modern yang berkepribadian yang adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945.



Untuk mewujudkan cita-cita itu maka usaha mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan semakin di galakkan, salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan sekarang ini adalah rendahnya mutu lulusan MAN. Diantara penanda lulusan mutu lembaga pendidikan dinyatakan dalam bentuk prestasi belajar. Proses belajar mengajar merupakan isi pokok pendidikan, oleh karena itu semua komponen yang ada dalam pendidikan harus di abadikan demi terciptanya proses belajar pada siswa.
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas, dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Cara Seo Blogger

Contoh Tesis Pendidikan