Pluralisme Agama Dan Implementasinya Dalam Pendidikan Islam (Perspektif Al Qur’an) (AI-65)

Judul Skripsi : Pluralisme Agama Dan Implementasinya Dalam Pendidikan Islam (Perspektif Al Qur’an) (Kode : AI-65)


Kerusuhan-kerusuhan yang terjadi pada akhir-akhir ini di berbagai daerah di Indonesia, seperti kasus Situbondo (1998), dan yang sampai saat ini masih terus berjegolak seperti kasus Ambon, pada dasarnya merupakan akibat dari konflik anatar agama yang berbeda. Masing-masing pihak mengklaim bahwa dirinyalah yang palin benar, sedangkan pihak lain salah. Perpsepsi bahwa perbedaan adalah suatu yang buruk, suatu hal yang menakutkan, sudah begitu rupa mendarah daging dalam jiwa umat-umat beragama.


Akibat dari perseteruan tersebut adalah kesengsaraan semua pihak, yang bertikai maupun yang tidak mengetahui apa-apa. Pada dasarnya akibat dari konflik adalah kerugian yang menyeluruh diberbagai pihak. Rakyat kecil   lagi-lagi menjadi korban dan harus menanggung akibat-akibat yang ditimbulkan oleh konflik tersebut.


Akibat dari adanya perseteruan ataupun kerusuhan di suatu daerah pada akhirnya merambat ke daerah yang lain, yang masih satu wilayah maupun diluar wilayah yang berbeda. Memanasnya kondisi disuatu daerah, seperti adanya konflik antar agama dapat memancing daerah lain dikarenakan adanya ikatan emosional yang begitu kuat, ikatan sebagai saudara seiman. Hal serupa pernah terjadi di daerah Mataram, Lombok (Februari 2000) saat umat Islam melakukan tablig akbar untuk mensikapi kondisi umat Islam di Ambon yang berakhir dengan kerusuhan berupa pengrusakan tempat-tempat ibadah dan sarana pendidikan umat Kristiani. Terlepas dari provokator dan lain sebagainya yang biasa menjadi kambing hitam dalam setiap”chaos”, yang jelas umat beragama belum mempunyai kontrol emosi yang memadai sehingga begitu mudah terpancing untuk melakukan berbagai macam tindakan anarki.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Metode Pengajaran Bahasa Arab Bagi Lulusan SD (Studi Analisis Pada MTs. Al-Falah Pancordao) (PAI-16)

BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Bahasa Arab adalah bahasa yang dipergunakan oleh Allah untuk menurunkan Al-Qur’an. Dengan demikian, maka bahasa Arab dan Al-Qur’an merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisah-pisahkan, sehingga bahasa Arab memiliki peran yang istimewa dari bahasa-bahasa lainnya yaitu dengan ditakdirkannya sebagai bahasa  Al-Qur’an.

Berkaitan dengan hal tersebut Allah SWT berfirman:

ﻥﻮﻠﻘﻌﺘ ﻢﻜﻠﻌﻠ ﺎﻴﺒﺮﻋ ﺎﻨﺍﺮﻗ ﻩﺎﻨﻠﺰﻨﺍ ﺎﻨﺍ (يوسف:2)

Artinya : Sesungguhnya kami menurunkan Al-Qur’an dengan bahasa Arab agar kamu memahaminya (Depag, 1998: 187).

Ayat di atas memberikan sinyalemen bahwa mempelajari bahasa Arab adalah syarat untuk memahami isi Al-Qur’an dan mempelajari Al-Qur’an berarti mempelajari bahasa Arab. Dengan demikian, maka peran bahasa Arab disamping sebagai alat komunikasi antara sesama manusia juga alat komunikasi antara hamba dengan kholiqnya dalam bentuk sholat, do’a dan sebagainya.

Agama Islam adalah agama yang sempurna yang diutamakan untuk semua umat manusia. Maka disebabkan tersebarnya agama Islam ke seluruh alam, maka pengajaran bahasa Arab-pun tersebar ke seluruh dunia Islam (minimal bacaan sholat), serta dengan tujuan yang lainnya, yaitu agar dapat memahami ajaran Islam dengan sempurna serta untuk menjaga kemurniaan syari’at Islam baik dari masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Bertitik tolak dari kenyataan di atas, bahasa Arab mempunyai perhatian khusus dari para pakar yaitu ingin memasyarakatkan dan membudayakan bahasa Arab sebagai bahasa bertaraf internasional, oleh karenanya pemerintah menjadikan program pengajaran bahasa Arab sebagai mata pelajaran yang berstatus sama dengan lainnya, baik di sekolah agama maupun sekolah umum lainnya.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ponggok (PAI-32)



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk  memimpin  jasmani  dan  rohani  kearah  kedewasaan.  Dalam  artian, pendidikan adalah sebuah proses transfer nilai-nilai dari orang dewasa (guru atau orang tua) kepada anak-anak agar menjadi dewasa dalam segala hal. Pendidikan  merupakan  masalah  yang  penting  bagi  setiap  bangsa  yang sedang  membangun.  Upaya  perbaikan  dibidang  pendidikan  merupakan  suatu keharusan  untuk  selalu  dilaksanakan  agar  suatu  bangsa  dapat  maju  dan berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Beberapa upaya  dilaksanakan  antara  lain  penyempurnaan  kurikulum,  peningkatan kompetensi  guru  melalui  penataran-penataran,  perbaikan  sarana-sarana pendidikan,  evaluasi dan  lain-lain.  Hal  ini  dilaksanakan  untuk  meningkatkan  mutu pendidikan bangsa dan terciptanya manusia Indonesia seutuhnya.
Berdasarkan  fungsi  dan  tujuan  pendidikan  nasional  yang  tertuang  dalam UU  No.20  Tahun  2003  (Sisdiknas,  pasal  3).  Pendidikan  nasional  berfungsi :
Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat  dalam  rangka  mencerdaskan  kehidupan  bangsa  serta mengembangkan  potensi  peserta  didik  agar menjadi manusia  yang  beriman  dan bertaqwa  kepada Tuhan Yang Maha Esa,  berakhlak mulia,sehat,  berilmu,cakap, kreatif,  mandiri  dan  menjadi  warga  negara  yang  demokratis  serta  bertanggung jawab.[1]
Untuk  mencapai  tujuan  yang  diinginkan  tersebut, maka  dalam  lembaga pendidikan  formal  yaitu  sekolah,  keberhasilan  pendidikan  ditentukan  oleh keberhasilan pelaksanaan  kegiatan  belajar  mengajar,  yakni  keterpaduan  antara kegiatan guru dengan kegiatan siswa. Bagaimana siswa belajar banyak ditentukan oleh  bagaimana  guru  mengajar.  Salah    satu  usaha  untuk  mengoptimalkan pembelajaran  adalah  dengan memperbaiki  pengajaran  yang  banyak  dipengaruhi oleh guru, karena pengajaran adalah  suatu  sistem, maka perbaikannya harus mencakup keseluruhan komponen dalam sistem pengajaran tersebut. Komponen-komponen yang terpenting adalah tujuan, materi, evaluasi.
Untuk  meningkatkan  kualitas  dan  kuantitas  kegiatan  belajar  mengajar yang dilakukan oleh guru, maka guru harus memiliki dan menguasai perencanaan kegiatan  belajar  mengajar,  melaksanakan  kegiatan  yang  direncanakan  dan melakukan penilaian terhadap hasil dari proses belajar mengajar.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Upaya Guru kelas dalam Pendisiplinan Sholat Fardhu pada Anak di MI Hidayatuth Tholibin Karangtalun 01 Kalidawir (PAI-23)

BAB I

PENDAHULUAN



A.    Konteks Penelitian

Dalam Islam, manusia dituntut bukan untuk beriman saja. Rukun-rukun iman tidak untuk dijadikan semboyan dan slogan saja. Akan tetapi. Islam menuntut agar iman itu dibuktikan dalam perbuatan nyata. Sedang pembuktian dan realisasai dari pada iman itu ialah mengerjakan semua petunjuk dan perintah Allah dan rosulnya berdasar atas kemampuan maksimal, serta menjauhi segala larangannya tanpa ditawar-tawar.[1]

Salah satu pokok-pokok ibadah yang diwajibkan ialah sholat lima waktu. Ibadah sholat mengandung nilai-nilai yang agung membawa efek baik kepada yang mengerjakannya maupun kepada orang lain. Sholat merupakan manifestasi rohaniah, pengagungan terhadap zat yang maha kuasa, pelepasan kerinduan jiwa kepada pencipta alam semesta, pernyataan kerendahan dan kelemahan di hadapan zat yang maha perkasa, sehingga menghancurkan setiap kesombongan hati. Maka manusia yang melakukan ibadah akan melahirkan manusia yang punya “sibghah” (ciri-ciri yang karakteristik muslim), yang hidup dalam satu kesatuan masyarakat akan membentuk masyarakat yang mempunyai sibghah Islamiyah.

Kedisiplinan adalah suatu peraturan yang sedikit, tetapi jelas atau tegas dimana isi dan rumusan peraturan dipikirkan secara mantap dan matang dibina dan dikembangkan secara lebih nyata agar supaya apa yang diinginkan itu dapat terwujud dengan baik, sesuai dengan apa yang diharapkan dalam menimbulkan kedisiplinan merupakan bagian dari tugas orang tua di rumah. Disiplin dapat melahirkan semangat menghargai waktu, bukan menyia-nyiakan. Waktu berlalu dalam kehampaan. Budaya jam karet adalah musuh besar bagi mereka yang mengagumkan disiplin dalam belajar. Mereka benci menunda-nunda waktu belajar, setiap jam bahkan setiap detik sangat berarti bagi mereka yang menuntut ilmu di mana dan kapanpun juga.

Orang-orang berhasil dalam belajar dan berkarya disebabkan mereka selalu menempatkan disiplin di atas semua tindakan perbuatan. Aspek pendidikan ini kususnya pendidikan solat disebutkan dalam firman alloh dalam Al-Qur’an surat Luqman ayat 17

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

PEMBERIAN NAFKAH BAGI MANTAN ISTERI MENURUT HUKUM ISLAM (STUDI ATAS PEMIKIRAN ASGHAR ALI ENGINEER) (AI-30)

BAB I
PENDAHULUAN

Perkawinan sangatlah penting dalam kehidupan manusia, perseorangan maupun  kelompok. Dengan jalan perkawinan yang sah, pergaulan laki-laki dan perempuan terjadi secara terhormat sesuai kedudukan, manusia sebagai makhluk  yang berkehormatan, pergaulan hidup berumah tangga dibina dalam suasana damai, tentram dan penuh rasa kasih sayang antara suami dan isteri. 

Dalam hubungan perkawinan banyak menimbulkan berbagai konsekwensi sebagai dampak adanya perikatan (Aqad) baru yang terjalin, antara lain terjalinnya ikatan kekeluargaan di antara keduanya, di samping itu hubungan perkawinan juga membuahkan adanya hak-hak baru yang sebelumnya tidak ada, kewajiban-kewajiban baru antara pihak yang satu terhadap yang lainnya, di antara kewajiban–kewajiban itu, termasuk kewajiban suami untuk memberikan nafkah kepada isterinya. 

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

KONSEP PERCAYA DIRI DALAM Al-QUR'AN (AI-29)

BAB I
PENDAHULUAN


A.     Penegasan Judul
Penelitian ini berjudul Konsep Percaya Diri Dalam Al-Qur'an yang akan mencoba untuk menggali ayat-ayat yang memiliki makna percaya diri agar manusia atau umat Islam khususnya lebih percaya diri dan menyadari bahwa dengan pemahaman dan keyakinan yang kuat terhadap ajaran Islam akan dapat menggapai kesuksesan dunia dan akhirat.

      1. Konsep
Konsep yaitu suatu pokok pertama yang mendasari keseluruhan pemikiran, pembentukan konsep merupakan konkritisasi indra, suatu proses pelik yang mencakup persiapan metoda pengenalan seperti perbandingan, analisa, abstraksi idealisasi, dan bentuk-bentuk deduksi yang pelik. atau menurut Kant yang dikutip oleh  Harifudin Cawidu yaitu  gambaran yang bersifat umum atau abstrak tentang sesuatu.[1] Karena percaya diri bukanlah benda maka ia bermakna sebagai esensi dari sesuatu. Dalam penelitian ini penulis cenderung untuk menggunakan definisi menurut  Kant di atas yaitu berupa gambaran umum atau abstrak tentang percaya diri yang terungkap dalam al-Qur'an.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Iddah Perempuan Hamil Karena Zina : Studi Pasal 53 KHI (AI-10)

Hukum merupakan esensi yang disaring dari peradaban suatu bangsa dan sekaligus mencerminkan jiwa suatu bangsa secara lebih jelas dari lembaga lain yang ada. ( Kedudukan hukum dalam Islam adalah sebagai inti dan saripati ajaran Islam itu sendiri. Sehingga sangatlah tidak mungkin untuk dapat memahami Islam tanpa memahami hukum Islam. )

Hukum Islam ) dalam catatan sejarah telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Hal tersebut menunjukkan suatu dinamika pemikiran keagamaan itu sendiri dan menggambarkan benturan-benturan agama dengan perkembangan sosial budaya dimana hukum itu tumbuh. ) Karena pada dasarnya ijtihad dalam hukum Islam merupakan hasil interaksi antara pemikir hukum dengan faktor sosial-budaya dan faktor sosial-politik yang mengitarinya. )



Sejarah Islam pada masa modern ini diwarnai oleh peristiwa – peristiwa yang sangat mendasar dan besar sekali pengaruhnya terhadap perkembangan pemikiran hukum Islam pada masa-masa mendatang. Pertama, peristiwa merembesnya ide-ide modern yang berasal dari Barat seperti ide nasionalisme, rasionalisme, demokrasi, emansipasi, sekularisasi, dan lain-lain yang pada akhirnya ide-ide tersebut mengubah struktur kebudayaan Islam klasik pada tingkat sosial kemasyarakatan maupun pada tingkat politik kenegaraan. Kedua, peristiwa runtuhnya tradisi sistem khilafah berganti dengan sistem kekuasaan negara nasional. Ummat Islam yang sebelumnya bersatu dalam kekuasaan imperium Islam dan akhirnya jatuh dalam dominasi kekuasaan kolonialis Barat, setelah merdeka mereka mempunyai kesempatan membangun corak kehidupan masyarakat yang mereka kehendaki. Konsekuensi logis dari berdirinya negara-negara muslim tersebut melahirkan upaya perancangan sistem hukum nasional sesuai aspirasi sosial politik masing-masing. )


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Kebijakan Keagamaan Sultan Aurangzeb di India (1658-1707 M) (AI-8)

Sejarah tentang Aurangzeb tidak dapat dilepaskan dari kebesaran Dinasti Mughal yang didirikan oleh Zahirudin Muhammad, yang lebih dikenal sebagai Babur. Ia dapat menyatukan India yang pada awal abad XVI M merupakan daerah terpecah-pecah dan memiliki pemerintahan yang merdeka. Wilayah kekuasaannya terbentang dari Sungai Gangga sampai Oxus. Babur hanya berkuasa selama empat tahun, dengan demikian dia belum sempat melakukan pembaruan yang berarti bagi Mughal.

Penguasa Mughal setelah Babur adalah putranya, Nashirudin Humayun (1530-1540 M dan 1555-1556 M). Masa pemerintahannya kondisi negara dalam keadaan tidak stabil. Ia harus menghadapi berbagai pemberontakan, seperti pemberontakan Bahadur di Gujarat dan Sher Khan. Humayun dapat dikalahkan oleh Sher Khan yang mengakibatkan Ia melarikan diri dan mencari suaka politik ke Persia.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pembinaan Kehidupan Beragama Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja Di Desa Sigerongan Kecamatan Lingsar Lombok Barat (AI-50)

BAB I

PENDAHULUAN 

 

A.               Latar Belakang

Perubahan dan pembaharuan pola kehidupan yang sedang berlangsung di sekitar diri kita secara terus menerus tentu saja akan membawa akibat-akibat sosial tertentu, antara lain timbulnya rangsangan-rangsangan tehadap tata nilai yang menopang kehidupan budaya masyarakat.

Tata nilai yang di anut adalah merupakan kebutuhan dan juga merupakan kebenaran. Memang tata nilai yang salah, di samping tidak di hendaki tetapi juga berbahaya. Namun suatu kenyataan adalah bahwa kelompok yang paling peka di dalam masyarakat terhadap rangsangan-rangsangan tersebut adalah remaja.

Agaknya membina kehidupan remaja dengan memberi napas keagamaan adalah suatu cara dalam rangka kegiatan sosial, yang tidak bisa terlepas dari proses perubahan masyarakat yang sedang berlangsung. Oleh karenanya pembinaan kehidupan remaja yang paling tepat untuk saat ini adalah dengan cara mempelajari dan memahami proses perubahan masyarakat dan selanjutnya mengusahakan menemukan pendekatan-pendekatan yang tepat berdasarkan pelajaran dan pemahaman tersebut.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Fungsi Pimpinan Pondok Pesantren Dalam Rangka Meningkatkan Dinamika Pendidikan Di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Padak Lembar (AI-42)

BAB I 
PENDAHULUAN 

A.                 Latar Belakang
Pondok Pesantren merupakan lembaga yang cukup efektif dalam membina akhlak dan kesalihan anak setelah keluarga. Peran Pondok Pesantren dalam prinsipnya adalah membina jasmani dan rohani anak peserta didik. Pandangan ini sangat berbeda dengan pandangan pendidikan barat yang sangat menekan kepada unsur jasmani manusia, dalam membentuk potensi yang ada di dalam diri anak didik. Pondok Pesantren idealnya memperjuangkan dalam operasionalnya pembentukan anak didik yang memiliki paham keagamaan beraqidah Islam yang kuat, memiliki niat ikhlas memiliki keberanian, memiliki etos keilmuan, keterampilan dan akhlak yang mulia.
Di samping itu, Pondok Pesantren juga dipercaya oleh masyarakat menjadi penjaga maslahat umat. Tak hanya itu, sejarah awal yang ditorehkan oleh para Ulama (sebagai perintis Pondok Pesantren) terdahulu rupanya telah mengakar kuat pada alam pikir masyarakat secara turun temurun.
Secara turun temurun rasa kepercayaan itu semakin dikuatkan oleh Ulama-ulama setelahnya yang tidak sedikit memberikan bukti tentang kepiawaian yang mereka miliki. Sedikitnya catatan sejarah yang menemukan adanya Ulama yang menghianati amanat masyarakat adalah unsur lain yang menguatkan kepercayaan mereka tersebut. Ditambah dengan pengajian-pengajian yang diberikan Ulama, dimana banyak sekali anjuran tentang pentingnya kepatuhan terhadap Ulama semakin membengkakkan rasa percaya umat pada ulama.
Dalam kacamata sosiologi, kepercayaan serta kepatuhan masyarakat yang diberikan kepada Ulama, rupanya jauh berada di atas kepatuhan yang diberikan kepada pejabat-pejabat formal (Haedari, 2004: 20).


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Problematika Penerapan Kurikulum Muatan Lokal Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Sasak (Studi Kasus di SDN Sempoja, Bagu Kecamatan Pringgarata Loteng) (AI-52)

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah upaya demi mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur bedasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang memungkinkan warganya mengembangkan diri sebagai manusia Indonesia seutuhnya.

Untuk mewujudkan pembangunan nasional di bidang pendidikan, diperlukan peningkatan dan penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan nasional, yang disesuaikan dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kesenian, perkembangan masyarakat serta kebutuhan pembangunan

Disadari ataupun tidak, hakikat segala sesuatu yang ada di dunia ini perlu diatur, pengaturan itu dimaksudkan untuk mengarah kepada usaha kelancaran, keteraturan kedinamisan, dan ketertiban suatu usaha untuk mencapaui tujuan yang dikehendaki. Terlebih lagi dunia pendidikan yang semakin kompleks mutlak diperlukan manajerial yang memuat seperangkat konsep dan teori yang dapat diaplikasikan secara komprehensip untuk mencapai tujuan pendidikan yang sudah ditentukan.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Model Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Mengaplikasikan MBS DI MTS. PUTRA Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat (AI-54)

BAB I 
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Krisis ekonomi, politik dan kepercayaan yang berkepanjangan yang melanda bangsa Indonesia telah membawa dampak hampir kepada seluruh aspek dan tatanan kehidupan. Walaupun banyak menimbulkan keterpurukan bagi bangsa dan rakyat, salah satu hikmah positif yang muncul adalah timbulnya pemikiran dasar yang menumbuhkan reformasi di berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Fokus utama reformasi ini adalah untuk menciptakan masyarakat yang madani dalam kehidupan pemerintahan, bermasyarakat dan bernegara yang memiliki nilai-nilai "Good Governance" yang menuntun nilai demokrasi dan sikap keterbukaan, kejujuran, keadilan, beroientasi pada kepentingan rakyat, serta bertanggung jawab (accountable) kepada rakyat
Keinginan pemerintah untuk melaksanakan reformasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di bidang pendidikan lebih nampak lagi dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

Adapun substansi dari Undang-Undang Sisdiknas yang baru tersebut nampak dari visinya : terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu proaktif menjawab tantangan zaman


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Peranan Madrasah Tahfizul Qur’an Sunanul Huda Di Masyarakat Desa Mantang Kecamatan Batukliang Lombok Tengah (AI-55)

-BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Al-Qur’an merupakan Firman Allah SWT. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. sebagai pedoman bagi manusia dalam menata kehidupannya, agar memperoleh kebahagiaan lahir dan bathin, dunia dan akhirat. Konsep-konsep yang dibawa Al-Qur’an selalu relevan dengan problema yang dihadapi manusia, karena ia turun untuk berdialog dengan setiap umat yang ditemuinya, sekaligus menawarkan pemecahan terhadap problema yang dihadapinya, kapan dan dimanapun mereka berada. Dengan demikian, betapa pentingnya seseorang untuk belajar membaca, mempelajari dan memahami kandungan Al-Qur’an yang akan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menjadi insan yang beriman, yang berada dalam petunjuk hidup yang benar dan tumbuhnya generasi yang diharapkan oleh Allah, yang mampu mengemban amanat-Nya.

Setiap mukmin yang mempercayai Al-Qur’an mempunyai kewajiban dan tanggung jawab terhadap kitab sucinya. Diantaranya kewajiban dan tanggung jawab itu adalah mempelajari dan mengajarinya.
Rasulullah SAW bersabda:
خًَِِيركم من تعلم القرأن وعلمه (رواه البخاري)

Artinya         : Sebaik-baik kamu adalah yang belajar al-Qur’an dan yang mengajarkannya[1]).


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Partisipasi Orang Tua Murid Dalam Meningkatkan Kwalitas Mi Yusuf Abdussatar Kediri Lombok Barat (AI-51)

BAB I

PENDAHULUAN 

 

A.               Latar Belakang

Keterbatasan pemerintah dalam pengelolaan sekolah, khususnya Madrasah merupakan permasalahan yang mendasar yang dialami oleh dunia pendidikan pada umumnya. Khususnya bangsa Indonesia meski secara politis, baik pendidikan yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat, memiliki landasan yang cukup luas dalam penyelenggaraan dan pengelolaan selama ini lebih bersifat sentralistik. 

Di sisi lain, mutu pendidikan dapat ditingkatkan apabila ditangani secara efesien oleh pimpinan yang bertanggung jawab yang tepat dan handal. Persoalan yang kini hadapi oleh banyak negara, termasuk Indonesia bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan, kualitas pendidikan umumnya dikatakan dengan tinggi rendahnya prestasi yang ditunjukkan dengan kemampuan siswa mencapai skor dalam tes dan kemampuan lulusan mendapatkan dan melaksanakan pekerjaan. Kualitas pendidikan sangat penting karena sangat menentukan gerak laju pembangunan di negara kita.

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab IV dijelaskan secara berturut-turut pada Pasal 7 Pasal 9, dan Pasal 11 bahwa penyelenggara pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara orang tua, pemerintah dan masyarakat.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Usaha Almarhum Tgh. Ibrahim Al-Khalidy Dalam Pengembangan Pendidikan Di Pondok Pesantren Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat (AI-53)

BAB I
PENDAHULUAN 

Latar Belakang
Mulyasa (2004:vi) menyatakan bahwa pendidikan harus diletakkan pada 4 (empat) pilar, yaitu: belajar mengetahui, belajar melakukan, belajar hidup dalam kebersamaan, dan belajar menjadi diri sendiri.
Pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan secara sadar oleh si pendidik tehadap siswa untuk mengembangkan potensinya, baik jasmani maupun rohani, supaya mereka menjadi lebih dewasa dalam kehidupannya seperti dalam rasa keutaman, kesopanan, rasa ikhlas, rasa jujur dan lain sebagainya.
Pendidikan bukan hanya menyampaikan keterampilan yang sudah dikenal, akan tetapi harus dapat meramaikan berbagai jenis keterampilan dan kemampuan yang akan datang, sekaligus menemukan cara yang cepat dan tepat supaya dapat diketahui oleh siswa.
Mengingat sangat pentingnya pendidikan itu bagi kehidupan bangsa dan negara, maka hampir seluruh negara di dunia ini menangani secara langsung masalah-masalah yang berhubungan dengan pendidikan. Dalam hal ini masing-masing negara itu menentukan sendiri dasar dan tujuan pendidikan di negaranya. Masing-masing bangsa mempunyai pandangan hidup sendiri-sendiri, yang berbeda satu dengan yang lain.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Dampak Perkembangan Pariwisata Terhadap Aktivitas Pendidikan Agama Islam Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Senggigi Lombok Barat (AI-45)

BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Era globalisasi yang sarat dengan berbagai macam perubahan ditandai dengan semakin pesatnya arus modernisasi dan informasi yang menyertai perkembangannya, baik di bidang politik, budaya, pendidikan lebih-lebih dalam bidang pariwisata. Berbicara tentang pariwisata, akan terlintas dalam benak dampak yang ditimbulkan, baik itu yang berbentuk positif maupun yang berbentuk negatif.

Perkembangan dan pertumbuhan pariwisata yang begitu pesat akhir-akhir ini, tidak terlepas dari peran serta media masa, baik itu media cetak mapun media elektronik yang selalu menyebarkan informasi, termasuk di dalamnya promosi pariwisata ke berbagai belahan negara.

Perkembangan informasi yang begitu canggih sekarang ini, seolah-olah antara negara satu dengan yang lain tidak ada lagi dinding pemisah, sehingga segala peristiwa dan kejadian yang terjadi di negara lain dapat disaksikan sekejap saja. Hal ini membawa dampak tersendiri bagi kebudayaan yang berlandaskan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Namun yang menjadi pertanyaan sekarang, apakah umat Islam sudah siap, khususnya di daerah wisata menerima perkembangan tersebut?. Namun perlu disadari bahwa seorang muslim yang beriman kepada Allah SWT. sebagai sandaran vertikalnya, maka yang menjadi tuntunan setiap gerak langkah dalam kehidupan ini atau dengan kata lain sebagai filternya. Sektor pariwisata pada hakekatnya telah mampu meningkatkan kesejahteraan suatu daerah penerima wisatawan secara fisik dan materiil dalam lingkup yang sangat besar. Dengan demikian sektor pariwisata mendapat perhatian yang sangat serius bagi bangsa Indonesia pada umumnya dan bagi daerah yang memiliki potensi wisata pada khususnya.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Kontribusi Bidang Studi Muatan Lokal Dalam Meningkatkan Minat Sekolah Siswa Di Mi Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat Tahun Pelajaran 2006-2007 (AI-48)

BAB I 
PENDAHULUAN 

A.             Latar Belakang
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran. 
Belajar dan motivasi selalu mendapat perhatian khusus bagi mereka yang belajar dan mengajar. Pernyataan yang selalu dikemukakan ialah: bagaimanakan motivasi seseorang mempelajari apa yang harus dipelajarinya? Dalam kehidupan sehari-hari dijumpai orang dengan penuh anusias dan ketekunan melaksanakan berbagai kegiatan belajar, sedang di pihak lain ada yang tidak bergairah dan bermalas-malas. Kenyatan tersebut tentu mempunyai sebab-sebab yang perlu diketahui lebih lanjut  untuk kepentingan motivasi belajar.
Motivasi dalam kegiatan belajar siswa adalah merupakan suatu hal yang sangat penting adanya, sebab dengan adanya motivasi ini, gairah dan semangat belajar siswa menjadi tinggi, serta akan membuat mereka tekun dan sungguh-sungguh.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Peranan Asaatidz Dalam Pendidikan Tahfizul Qur’an Di Madrasah Daarul Furqon Tahfizul Qur’an Pondok Pesantren Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat Tahun 2006 (AI-47)

BAB I 
PENDAHULUAN

A.                 Latar Belakang
Ajaran-ajaran Islam dapat untuk diketahui dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, manakala ummat Islam mampu membaca dan memahami isi dan makna dari ayat-ayat suci Al-Qur’an itu sendiri, wajar jika Allah SWT memberikan isyarat pertama kepada manusia untuk membaca, sebagaimana yang tertera dalam Al-Qur’an, surat Al-Alaq ayat 1 – 5 yang berbunyi :
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ.خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ.اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ.الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ.عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَم ْ(العلق:1-5)
Artinya          :  Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah dan Tuhanmulah yang paling permurah, Yang mengajarkan manusia dengan perantara kalam, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya (Depag RI, 1998: 1079).

Ayat Al-Qur’an tersebut di atas merupakan ayat-ayat Al-Qur’an pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril. Ayat pertama tersebut berisi perintah membaca karena dengan membaca, segala ilmu pengetahuan akan diperoleh.
Setiap mukmin yang mempercayai Al-Qur’an mempunyai kewajiban dan tanggung jawab terhadap kitab sucinya, serta menghafal Al-Qur’an merupakan salah satu bentuk mempelajari Al-Qur’an, maka Rasulullah SAW bersabda:

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Dimensi Pendidikan Islam Dalam Tata Cara Perkawinan (Studi Kasus di Desa Gerung Utara Kecamatan Gerung Lombok Barat) (AI-49)

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkawinan adalah suatu cara yang dipilih Allah sebagai jalan bagi manusia untuk beranak, berkembang biak dan kelestarian hidupnya saat masing-masing pasangan siap melakukan perannya yang positif dalam mewudkan perkawinan.
Islam tidak menjadikan manusia seperti mahluk lainnya, yang hidup bebas mengikuti nalurinya dan berhubungan antara jantan dan betinanya secara bebas, tanpa adanya suatu aturan. Tetapi demi menjaga kehormatan dan martabat kemuliaan manusia, Allah mengadakan hukum yang sesuainya.

Hubungan antara laki-laki dan perempuan diatur secara terhormat dan berdasarkan saling meridhai dengan acara ijab qabul sebagai lambang dari segala rasa meridhai, dan dihadiri para saksi yang menyaksikan kalau kedua pasangan laki-laki dan perempuan itu telah saling terikat. Bentuk perkawinan telah memberikan jalan yang aman pada naluri (sex) manusia, memelihara keturunan dengan baik dan menjaga kaum perempuan agar tidak seperti rumput yang bila dimakan oleh binatang ternak dengan seenaknya. Pergaulan suami istri diletakkan di bawah naungan naluri keibuan dan kebapakan, sehingga nantinya akan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan yang baik dan membuahkan buah yang bagus. Peraturan perkawinan seperti inilah yang diridhoi Allah dan diabadikan Islam.

Perkawinan yang syah dalam Islam berarti melakukan suatu akad nikah, yaitu penganten pria menerima (kabul) penyerahan nikah (ijab) dari wali penganten wanita, serta mahar/mas kawin kepada penganten wanita.
Perkawinan menurut Undang-undang Republik Indonesia No 1 thun 1974 disebutkan bahwa tujuan pernikahan adalah membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Depag RI: 2005:43).


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Dampak Pendidikan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Bidang Studi Aqidah Akhlaq Siswa Kelas Ii Mts. Usuludin Nw Ubung Kecamatan Jonggat Lombok Tengah (AI-35)

BAB I 
PENDAHULUAN 

A.      Latar Belakang
Disadari ataupun tidak, hakikat segala sesuatu yang ada didunia ini perlu diatur, pengaturan itu dimaksudkan untuk mengarah kepada usaha kelancaran, keteraturan kedinamisan, dan ketertiban suatu usaha untuk mencapaui tujuan yang dikehendaki. Terlebih lagi dunia pendidikan yang semakin kompleks mutlak diperlukan manajerial yang memuat seperangkat konsep dan teori yang dapat diaplikasikan secara komprehensip untuk mencapai tujuan pendidikan yang sudah ditentukan.
Pada umumnya tiap-tiap bangsa dan negara sependapat tentang pokok-pokok tujuan pendidikan, yaitu: mengusahakan supaya tiap-tiap orang sempurna pertumbuhan tubuhnya, sehat otaknya, baik budi pekertinya dan sebagainya. Sehingga ia dapat menacapai puncak kesempurnaannya dan berbahagia hidupnya lahir bathin (Ahmadi, dan Uhbiyati, 2001:99).

Keberhasilan di suatu lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh keluarga bagaiman dalam memfungsikan, mengarahkan serta mengembangkan segenap potensi, baik internal maupun eksternal keluarga karena bagaimanapun semakin besar suatu keluarga makin komplek pula bentuk, jenis dan sifat interaksi yang terjadi dalam menghadapi lingkungan tersebut.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab IV dijelaskan secara berturut-turut pada Pasal 7 Pasal 9, dan Pasal 11 bahwa penyelenggara pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara orang tua, pemerintah dan masyarakat. Ketiga komponen pendidikan itu lazim disebut tripusat pendidikan. Sebagai salah satu tripusat pendidikan orang tua berkewajiban pula memberikan bimbingan kepada anak-anaknya. Bimbingan dalam keluarga merupakan dasar bagi pendidikan anak selanjutnya, atau dapat pula dikatakan bahwa keluarga merupakan peletak dasar bagi pendidikan anak yang pertama dan utama. Dikatakan demikian karena segala pengetahuan, sikap, maupun keterampilan anak diperoleh pertama-tama dari orang tua (keluarga) dan anggota keluarga lainnya.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Peranan Pondok Pesantren Al-Ishlahuddiny Dalam Membina Akhlak Siswa Kelas Ii Ma. Putra Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat Tahun Pelajaran 2006-2007 (AI-46)

BAB
PENDAHULUAN 

A.                 Latar Belakang
Sebagai lembaga pendidikan Islam, sejak awal pertumbuhannya pondok pesantren telah menampakkan dirinya sebagai lebaga pendidikan Islam yang memiliki peran penting dalam menanamkan akhlak , terutama pada para santrinya. Hal ini dapat dilihat dari tujuan pendidikan pada pondok pesantren yang identik dengan tujuan pendidikan Islam, yakni “membentuk manusia yang mampu merealisasikan idealitas yang Islami“ (Arifin, 1987 : 119). Idealitas Islami yang dimaksud di sini adalah mengandung nilai perilaku manusia yang didasarkan oleh iman dan taqwa kepada Allah SWT. Sebagai sumber kekuatan mutlak yang harus ditaati.
Pondok Pesantren merupakan lembaga yang cukup efektif dalam membina akhlak dan kesalihan anak setelah keluarga. Peran Pondok Pesantren dalam prinsipnya adalah membina jasmani dan rohani anak peserta didik. Pandangan ini sangat berbeda dengan pandangan pendidikan barat yang sangat menekan kepada unsur jasmani manusia, dalam membentuk potensi yang ada di dalam diri anak didik. Pondok Pesantren idealnya memperjuangkan dalam operasionalnya pembentukan anak didik yang memiliki paham keagamaan beraqidah Islam yang kuat, memiliki niat ikhlas memiliki keberanian, memiliki etos keilmuan, keterampilan dan akhlak yang mulia.


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Peranan Guru Agama Dalam Meningkatkan Ibadah Sholat Siswa Kelas V Sdn Tumpak Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2005/2006 (AI-44)

BAB I
PENDAHULUAN
 
Latar Belakang
Agama Islam mengajarkan kepada para pemeluknya agar senantiasa mengingat Allah dengan melakukan sholat. Adapun pengertian sholat dalam syariat Islam ialah: ibadat yang tersusun dari beberapa kata dan perbuatan yang dimulai dengan takbir, diakhiri dengan salam, dan memenuhi beberapa syarat yang ditentukan (Sudarsono, 1994: 33).
Di dalam Al-Qur’an Allah SWT. berfirman :
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ(البينه:5)
Artinya            : Padahal mereka tidak disuruh kecual supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (Depag RI, 1998: 1084).

Salat wajib lima kali sehari semalam menghapus dosa-dosa kecil yang dikerjakan di antara waktu-waktu itu. Selama tidak mengerjakan dosa besar. Rasulullah Saw. Pernah bersabda, yang artinya :
“Perumpamaan salat lima waktu adalah seperti sebuah sungai berair tawar yang berada di hadapan pintu seseorang dari kamu. Ia mandi di dalamnya lima kali sehari. Adakah menurut pendapat kamu, akan tertinggal kotoran pada tubuhnya ? “para sahabat menjawab : “tidak sedikit pun akan tertnggal padanya ya Rasulullah. “maka berkata nabi selanjutnya. “sholat lima kali sehari semalam akan menghilangkan kotoran dari tubuhnya” (Sudarsono, 1994: 33-34)..

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pola Kerjasama Komite Sekolah Dengan Guru Dalam Mendukung Kegiatan Belajar Mengajar Di Smpn Ii Lembar (AI-43)

BAB I 
PENDAHULUAN 

Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan komunikasi begitu cepat, sehingga menimbulkan perubahan besar dalam arus informasi. Perubahan tersebut terus terjadi tanpa mengenal waktu, tempat dan hampir disemua lini kehidupan manusia. Perubahan yang terjadi membawa manfaat bagi kehidupan manusia di satu sisi, di sisi lain, perubahan tersebut telah membawa manusia dalam era persaingan global yang sangat ketat.
Menurut Mulyasa (2003 : 1), peningkatan kualitas sumber daya manusia perlu mengkaji ulang maslah pendidikan. Hal ini karena pendidikan mempunyai konstribusi dalam memajukan masyarakat dan sebagai wahana menterjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana pembangunan anak bangsa. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan ini lebih diperlukan lagi dalam konteks otonomi dan desentralisasi pendidikan
Menyadari hal ini, maka pemerintah bersama kalangan swasta sama-sama telah berupaya mewujudkan amanat tersebut dengan berbagai usaha pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas. Usaha tersebut antara lain adalah pengembangan dan perbaikan kurikulum (materi dan sistem evaluasi), sarana pendidikan, serta pelatihan bagi guru atau tenaga kependidikan lainnya. Namun pada kenyataannya, upaya pemerintah tersebut belum cukup berarti dalam meningkatkan kualitas pendidikan, karena minimnya kemampuan pemerintah dalam menyokong pendidikan dari segi dana, sehingga mengakibatkan sarana dan prasarana dalma pemunjang proses penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas tidak bisa melaksanakan dengan baik (Suyanto, 2001 : 22).

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pendidikan Pondok Pesantren Tradisonal dalam Persepktif Pendidikan Islam Indonesia (AI-56)

BAB I
PENDAHULUAN

1.                  LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan suatu proses di dalam menemukan transformasi baik dalam diri, maupun komunitas. Oleh sebab itu, proses pendidikan yang benar adalah membebaskan seseorang dari berbagai kungkungan, intimidasi, dan ekploitasi. Disinilah letak afinitas dari paidagogik, yaitu membebaskan manusia secara konfrehensif dari ikatan-ikatan yang terdapat diluar dirinya atau dikatakan sebagai sesuatu yang mengikat kebebasan seseorang. 

Hal ini terjadi jika pendidikan dijadikan instrumen oleh sistem penguasa yang ada hanya untuk mengungkung kebebasan individu. Secara memis pendidikan yang ada di Indonesia adalah sebagian kecil yang terdesain dan terorganisir oleh bingkai sistem. Gambaran sistem semacam itu merupakan bentuk pemaksaan kehendak dan merampas kebebasan individu, kesadaran potensi, beserta kreativitas bifurkasi. Maka pendidikan telah berubah menjadi instrumen oppressive bagi perkembangan individu atau komunitas masyarakat (Tilaar, 2004: 58).

Maka dari pada itu, pendidikan adalah merupakan elemen yang sangat signifikan dalam menjalani kehidupan. Karena dari sepanjang perjalanan manusia pendidikan merupakan barometer untuk mencapai maturasi nilai-nilai kehidupan. Ketika melihat dari salah satu aspek tujuan pendidikan nasional sebagai mana yang tercantum dalam UU RI SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, tentang membentuk manusia yang berbudi pekerti luhur melalui proses pembentukan kepribadian, kemandirian dan norma-norma tentang baik dan buruk. Sedangkan menurut Widagdho, manusia sebagai makhluk pengemban etika yang telah dikaruniai akal dan budi. Dengan demikian, adanya akal dan budi menyebabkan manusia memiliki cara dan pola hidup yang multidimensi, yakni kehidupan yang bersifat material dan bersifat spritual (2001: 8).


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

PERANAN TATA TERTIB PONDOK TERHADAP POLA PERGAULAN SANTRIWATI KELAS II MADRASAH TSANAWIYAH (STUDY KASUS) DI PONDOK PESANTREN YUSUF ABDUSSATAR (AI-41)

BAB I 
PENDAHULUAN 

A.     Latar Belakang

Pondok pesantren adalah satu-satunya lembaga tradisional yang kemudian tampil dari berperan penting sebagai pusat penyebaran sekaligus pendalaman agama Islam bagi pemeluknya secara lebih terarah. Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan dan pusat penyebaran agama Islam lahir dan berkembang semenjak masa-masa permulaan kedatangan agama Islam di Nusantara ini. Di Pulau Jawa lembaga Pesantren ini berdiri untuk pertama kalinya di zaman Wali Songo. Menurut Kafarawi (1980 : 17) menyebutkan bahwa Syekh Maghribi dianggap sebagai pendiri pesantren yang pertama di Jawa.

Awal berdirinya pondok pesantren seperti halnya rintisan yang telah dilakukan para Wali. Dalam priode selanjutnya, berdirinya sebuah Pondok Pesantren tidak dapat terlepas dari kehadiran seorang Kyai. Kyai tersebut biasanya sudah pernah bermukim bertahun-tahun dan bahkan berpuluh-puluhan tahun untuk mengaji dan mendalami pengetahuan agama Islam di Makkah dan Madinah atau pernah mengaji pada seorang Kyai terkenal di Tanah Air, lalu menguasai beberapa atau suatu vak tertentu, maka terdirilah bangunan sederhana tempat belajar dan pemondokan para santri. Dengan demikian hakekatnya tumbuhnya suatu pondok pesantrin dimulai dengan adanya pengakuan suatu lingkungan masyarakat tertentu terhadap kelebihan Kyai, dalam suatu vak atau keahlian tertentu serta keahliannya, sehingga penduduk dalam lingkungan itu banyak datang untuk belajar menuntut ilmu kepadanya. Karena pengaruh yang cukup besar, bagi masyarakat sekitarnya, maka tidak sedikit kyai yang dianggap cikal-bakal suatu desa (Zamakhsyari, 1980 :  36).


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Peranan Taman Pendidikan Al-Qur’an Dalam Pemberantasan Buta Baca Tulis Al-Qur’an Di Tpa. Al-Aziziyah Kapek Gunung Sari Lombok Barat (AI-40)

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Al-Qur’an merupakan Firman Allah SWT. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. sebagai pedoman bagi manusia dalam menata kehidupannya, agar memperoleh kebahagiaan lahir dan bathin, dunia dan akhirat. Konsep-konsep yang dibawa Al-Qur’an selalu relevan dengan problema yang dihadapi manusia, karena ia turun untuk berdialog dengan setiap umat yang ditemuinya, sekaligus menawarkan pemecahan terhadap problema yang dihadapinya, kapan dan dimanapun mereka berada. Dengan demikian, betapa pentingnya seseorang untuk belajar membaca, mempelajari dan memahami kandungan Al-Qur’an yang akan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menjadi insan yang beriman, yang berada dalam petunjuk hidup yang benar dan tumbuhnya generasi yang diharapkan oleh Allah, yang mampu mengemban amanat-Nya.

Setiap mukmin yang mempercayai Al-Qur’an mempunyai kewajiban dan tanggung jawab terhadap kitab sucinya. Diantaranya kewajiban dan tanggung jawab itu adalah mempelajari dan mengajarinya. 

Rasulullah SAW bersabda:
خًَِِيركم من تعلم القرأن وعلمه (رواه البخاري)

Artinya         : Sebaik-baik kamu adalah yang belajar Al-Qur’an dan yang mengajarkannya (Humam, dkk, 2001: 8)

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Peranan Tgh. Yusuf Abdussatar Dalam Pendidikan Tahfizul Qur’an Di Pondok Pesantren Yusuf Abdussatar Kediri Kecamatan Kediri Lombok Barat (AI-39)

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Al-Qur’an merupakan pedoman hidup bagi umat Islam untuk dimanfaatkan sebagai kurikulum kehidupan. Al-Qur’an juga merupakan kamus kehidupan yang setiap saat harus dibuka daan dibaca untuk mendapatkaan arti dan daan makna tentang kehidupan, karena Al-Qur’an merupakan “hudan lin-nas” yaitu petunjuk kehidupan manusia. Kamus kehidupan yang memuat kata kunci yang sangat bermanpaat untuk berkomunikasi dengan Allah SWT, manusia dan alam sekitarnya, sehingga umat Islam mampu bertingkah laku sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an untuk bisa meraih kebahaagian hidup di dunia dan di akhirat.
Dewasa ini kegiatan penghafalan Al-Qur’an sudah meluas dan semarak dilakukan dalam beberapa pondok pesantren dalam upaya mencetak para penghafal baru Al-Qur’an. Al-Qur’an yang diyakini sebagai firman Allah SWT merupakan petunjuk yang dikehendaki-Nya. Jadi manusia yang ingin menyesuaikan sikap dan perbuatannya dengan yang dikehendaki-Nya itu demi meraih kebahagiaan akhirat, haruslah memahami maksud dan petunjuk-petunjuk dari Al-Qur’an.
Tahfizul Qur’an merupakan langkah nyata umat Islam dalam menjaga keotentikan Al-Qur’an dan usaha mempelajari kandungan (ilmu) Al-Qur’an serta mengamalkannya. Sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat yang bersikap dan berkepribadian sesuai dengan Al-Qur’an sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
عن عمر ابن الخطاب رضى الله عنه ان النبي صلى الله عليه وسلم قال: ان الله تعالى يرفع بهذ الكلام قوما ويضع به اخرين(رواه الوسلم)
Artinya       :                    Sesungguhnya Allah SWT mengangkat derajad suatu kaum dengan Al-Qur’an dan menurunkannya dengan Al-Qur’an pula (Sahih Muslim, 1398 h : 235. Jilid III).


Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Program Dan Pembinaan Perilaku Siswa Mts Melalui Pembelajaran Tauhid Di Madrasah Diniyah Al-Falah Pancordao Lombok Tengah Tahun 2006 (AI-37)

BAB I
PENDAHULUAN 

Latar Belakang
Anak yang yang dapat menguasai dan menerapkan ilmu agama (soleh) merupakan dambaan setiap orang tua. Tidak seorangpun orang tua yang tidak mendambakan anak tumbuh menjadi anak yang soleh dan solehah. Tetapi kenyataannya banyak sekali anak-anak yang berperilaku buruk. Kenyataan ini tentu sangat mengecewakan pihak kedua orang tua.
Oleh karena itu, para orang tua hendaknya mengetahui bagaimana mendidik anaknya agar mereka tumbuh menjadi insan yang baik, insan yang soleh dan solehah, yang berhubungan baik dengan Allah, dan berhubungan baik sesama manusia, dengan akhlak yang baik dan tentu berbakti kepada kedua orang tua. Hal ini tidak terlepas dari bagaimana orang tua itu harus mendidik dan memberi contoh yang baik agar terbentuk pribadi yang diinginkan, karena biasanya anak yang belum dewasa akan selalu melihat dan meniru tabi’at orang tuanya. Orang tua yang terbiasa beperilaku baik, berakhlak baik, maka dalam diri anak pun akan tumbuh dengan ketaatan dan mengikuti apa yang dicontohkan orang tua, begitu pula sebaliknya. 
Anak adalah mahluk yang sedang tumbuh, oleh karena itu pendidikan penting sekali sejak bayi untuk mempertahankan maupun merawat diri, dan semuanya itu tergantung kedua orang tuanya. Mengingat keterbatasan orang tua sebagai pendidik, maka selain mendidik di rumah/keluarga maka anak disekolahkan. Dengan demikian, pokok pendidikan dapat tercapai secara keseluruhan dan ini tidak mungkin dilakukan sekali jadi, melainkan memerlukan waktu yang amat panjang, yaitu mulai dari rumah sejak kanak-kanak hingga menginjak dewasa.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Efektifitas Penggunaan Modul Pembelajaran Bidang Studi Agama Islam Kelas Ii Di Smp Terbuka Jereneng Batu Tulis (AI-36)

BAB I
PENDAHULUAN 

A.              Fokus Penelitian 
Latar Belakang Masalah
Sebagian sekolah, terutama di kota-kota, menunjukkan peningkatan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan, namun di sisi lain masih memprihatinkan. Dalam rangka menjawab masalah dari banyak kalangan yang memiliki apresiasi tinggi terhadap pendidikan, namun mereka itu miskin dan menghadapi beragam kendala transportasi atau kendala geografis, kondisi sosial ekonomi, atau menghadapi kendala waktu untuk menyekolahkan anak-anaknya ke SLTP terdekat (SLTP Reguler). Anak-anak ini sebenarnya adalah juga anak-anak Indonesia yang mempunyai hak sama untuk memperoleh pendidikan yang layak. 

Untuk itu, menteri pendidikan dan kebudayaan membentuk sebuah tim yang diberi tugas untuk mengembangkan inovasi di bidang pelayanan pendidikan dengan menyusun suatu konsep pendidikan terbuka sebagai alternatif pada tingkat SLTP yang baik secara filosofis maupun teoritis dapat dipertanggungjawabkan, namun juga terjamin keterlaksanaannya (Diknas, 2002:3). Hal ini yang menjadi landasan filosofis terbentuknya SLTP Terbuka.
Sebagai langkah awal, pada tahun 1979/1980 pemerintah menyetujui uji-coba perintisan SLTP Terbuka dimulai di 5 propinsi, masing-masing satu sekolah untuk setiap propinsi (Diknas, 2002:4). Uji-coba SLTP Terbuka tersebut dilaksanakan di SLTP Negeri Kalianda  di Lampung, SLTP Negeri Plumbon di Jawa Barat, SLTP Negeri Adiwerna di Jawa Tengah, SLTP Negeri Kalisat di Jawa Timur dan SLTP Negeri Terara di Nusa Tenggara Barat. Kelima SLTP Terbuka ini dibuka secara resmi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan secara bersamaan dalam surat keputusan.
Kurikulum yang digunakan pada SLTP Terbuka adalah sama dengan kurikulum yang digunakan pada SLTP Regurer. Oleh karena itu lulusan SLTP terbuka juga sama dengan lulusan SLTP Reguler. Meskipun program pembelajaran pada SLTP terbuka dirancang sedemikian rupa, sehingga sedikit mungkin melibatkan bantuan dari para guru, karena yang lebih dipentingkan pada SLTP terbuka adalah sikap kemandirian siswa.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Cara Seo Blogger

Contoh Tesis Pendidikan