Tampilkan postingan dengan label Pendidikan Matematika. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan Matematika. Tampilkan semua postingan

Pengaruh Mental Aritmatika Terhadap Minat Belajar Matematika di Bimbingan Belajar IMA (Internasional Mental Aritmatika) Tulungagung (PMT-43)

Karakteristik matematika berkenaan dengan konsep-konsep abstrak. Suatu kebenaran matematis dikembangkan berdasar alasan logis. Namun kerja matematis terdiri dari observasi, menebak dan merasa, menguji hipotesa, mencari analogi, dan sebagaimana yang telah dikemukakan diatas, akhirnya merumuskan teorema-teorema yang dimulai dari asumsi-asumsi dan unsur-unsur yang tidak didefinisikan. Ini benar-benar aktifitas mental. Dalam penelitian ini yang dibahas adalah mental aritmatika yang dihubungkan dengan minat belajar matematika peserta didik.
Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah (1)Adakah pengaruh mental aritmatika dan minat belajar matematika ? (2)Berapa besar pengaruh mental Aritmatika dan Minat belajar ?

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII MTs Wahid Hasyim (PMT-45)

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Memasuki era globalisasi di abad XXI diperlukan suatu paradigma baru dalam sistem pendidikan dunia, karena pendidikan merupakan bidang pembangunan yang sangat esensial bagi keberlangsungan dan keunggulan suatu bangsa dan pendidikan sebagai upaya yang paling efektif untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia  serta kunci keberhasilan pembangunan bangsa juga terletak pada kualitas sumber daya manusia.[1] Salah satunya dengan mempelajari matematika. Karena matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia.[2] Saat ini matematika disadari semakin mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), baik sebagai alat bantu dalam penerapan-penerapan bidang ilmu maupun dalam pengembangan matematika itu sendiri. Hal ini dipertegas oleh B.J. Habiebie dalam rapat koordinasi nasional riset dan teknologi ke VII di Jakarta, 12 Februari 1990:
Bahwa dewasa ini tidak ada displin ilmu pengetahuan yang tidak menggunakan cara berfikir analitis, matematis dan numerik. Kenyataannya ini menunjukkan bahwa penguasaan bahwa penguasaan materi matematika oleh siswa menjadi keharusan yang tidak bisa ditawar lagi, terutama di dalam penataan nalar dan pengambilan keputusan dalam era persaingan yang semakin kompetitif.[3]

Oleh karena itu untuk menguasai dan menciptakan teknologi dimasa depan diperlukan matematika yang kuat sejak dini, salah satunya dengan meningkatkan kualitas proses pembelajaran matematika.
Dalam hal ini pemerintah Indonesia, khususnya Departemen Pendidikan Nasional telah berupaya untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran matematika. Baik melalui penyempurnaan kurikulum, pemenuhan fasilitas pembelajaran, maupun peningkatan kualitas dan kuantitas guru matematika. Namun ternyata prestasi bangsa indonesia diajang internasional mash kurang memuaskan. Sebagai mana dikutip dalam Kompas 2 Mei 2003  oleh Anwar “bahwa hasil dari studi the international mathematics and science study-repeat (TIMSS-R 1999) melaporkan bahwa siswa SLTP Indonesia menempati peringkat ke 4 dari 30 negara yang surve di Asia, Australia, dan Afrika”.4 Sedang dalam international mathematical olympiad (IMO) yang merupakan ajang sebagai alat ukur keberhasilan pendidikan matematika, yang dilaksanakan di Jepang tahun 2003 perwakilan Indonesia hanya berhasil memperoleh 2 perunggu.5 Hal ini merupakan suatu indikasi bahwa tingkat pemahaman matematika siswa Indonesia masih rendah.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Realistik Bersetting Kooperatif Kelas VII D SMPN 2 Rejotangan (PMT-46)

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Zaman terus berubah seiring dengan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam proses perubahan tersebut pendidikan memegang peranan penting sebagai wahana untuk mempersiapkan anak didik menghadapi dunianya di masa depan yang penuh dengan perubahan.
Disadari bersama, mengelola dunia pendidikan secara hakekat lebih dominan berealitas menangani masalah manusia yang dibantu dangan instrument, aneka perlengkapan dan pemenuhan kebutuhan fisik.[1] 
Sementara itu pula, kenyataan yang tidak dipungkiri adalah fakta yang menunjukkan bahwa “ kondisi “ didalam lingkungan pendidikan terutama dalam proses belajar mengajar, faktor yang menentukan adalah pengaruh lingkungan baik sekolah, maupun guru kelas serta tata cara atau metode yang diberikan guru kepada siswa pada proses pembelajaran. [2]
Matematika diberikan dijenjang persekolahan itu sekarang, biasa disebut sebagai matematika sekolah (school mathematics).[3] Sudah barang tentu diharapkan agar pelajaran matematika yang diberikan disemua jenjang pendidikan itu akan mempunyai kontribusi yang berarti bagi bangsa masa depan, khususnya dalam “mencerdaskan kehidupan Bangsa“ sebagaimana yang tercantum dalam mukodimah Undang – Undang Dasar RI.

Tetapi realitanya, dengan porsi yang banyak dan dukungan motivasi  serta metode pembelajaran yang kurang menarik, siswa menganggap matematika yang sangat membosankan dan menjadi momok yang sangat menakutkan. Sehingga siswa memvonis bahwa matematika sebagai biang kesulitan dan hal yang paling dibenci dalam proses pembelajaran.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Perbedaan Antara Penggunaan Metode STAD dan Metode Ceramah Terhadap Prestasi Belajar Matematika SDI Sunan Giri Ngunut (PMT-47)

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Memasuki era globalisasi di abad XXI diperlukan suatu paradigma baru dalam sistem pendidikan dunia, karena pendidikan merupakan bidang pembangunan yang sangat esensial bagi keberlangsungan dan keuntungan suatu bangsa dan pendidikan sebagai upaya yang paling efektif untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta kunci keberhasilan pembangunan bangsa juga terletak pada kualitas sumber daya manusia.[1] Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan adanya belajar. Dengan belajar manusia dapat mengembangkan potensi diri.
Di dalam proses belajar ditingkat pendidikan SD terdapat sistem pelaksanaan program dengan kajian dan pelajaran yang merupakan ketentuan-ketentuan pokok dari kurikulum, dan kurikulum itu sendiri memuat beberapa disiplin Ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan tersebut salah satunya adalah bidang studi matematika.
Matematika sebagai salah satu ilmu yang dewasa ini telah berkembang sangat cepat baik materi maupun kegunaannya, matematika menumbuh kembangkan kemampuan-kemampuan siswa. Karena matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangna teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia.[2] Saat ini matematika disadari semakin mempunyai peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), baik sebagai alat bantu dalam penerapan-penerapan bidang Ilmu maupun dalam penngembangan matematika itu sendiri. Hal ini dipertegas oleh B.J Habibie dalam rapat koordinasi nasional riset dan teknologi ke VII di Jakarta, 12 Februari 1990:
Bahwa dewasa ini tidak ada disiplin ilmu pengetahuan yang tidak menggunakan cara berfikir analistis, matematis dan numerik. Kenyataanya ini menunjukkan bahwa penguasaan materi matematika oleh siswa menjadi keharusan yang tidak bisa ditawar lagi, terutama didalam penataan nalar dan pengambilan keputusan dalam era persaingan yang semakin kompetitif.[3]

Oleh karena itu untuk menguasai dan menciptakan  teknologi di masa depan diperlukan matemetika yang kuat sejak dini. Sehingga matematika perlu diajarkan sejak SD bahkan sejak TK.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Model Pembelajaran Berorientasi Pada Teori Van Hiele Yang Dapat Meningkatkan Pemahaman Matematika Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Topik Persegi Dan Persegi Panjang Di Kelas VII F SMPN I Ngunut (PMT-48)


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
 Menurut Muchlis (2005), pemerintah Indonesia khususnya departemen pendidikan nasional telah berupaya meningkatkan kualitas pendidikan matematika baik melalui peningkatan kualitas guru maupun melalui penataran-penataran, maupun peningkatan prestasi belajar siswa melalui peningkatan minimal nilai ujian nasional untuk kelulusan pada mata pelajaran Matematika. Namun prestasi belajar matematika siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah masih jauh dari harapan, ini terlihat prestasi wakil-wakil siswa Indonesia (IMO) yang kali pertama mengikuti tahun 1988 Canberra Australia dan sampai tahun 2005 mendapat 1 perak, 10 perunggu dan 16 honor mentions. Hal ini merupakan suatu indikasi bahwa tingkat pemahaman matematika siswa Indonesia masih rendah. [1]
  Sesuai dengan pendapat (Bruner (1997), tingkat pemahaman matematika seorang siswa lebih dipengaruhi oleh pengalaman siswa sendiri sedangkan pembelajaran matematika merupakan usaha membantu siswa mengkontruksi pengetahuan melalui proses bukan suatu produk. Proses tersebut dimulai dari pengalaman, sehingga siswa harus diberi kesempatan luasnya untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang harus dimiliki.[2]
Salah satu ciri dari pembelajaran matematika masa kini adalah penyajian didasarkan pada teori psikologi pembelajaran yang pada saat ini sedang populer dibicarakan oleh para pakar pendidikan.[3] Salah satu yang dibicarakan mereka adalah tentang matematika sekolah karena pembicaraan mengenai matematika sekolah dan pembelajarannya tidak akan lepas dari teori psikologi yang mendasarinya, ibarat gula dengan manisnya yang tidak akan pernah terlepas.[4] Matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan disekolah yaitu yang diajarkan di Pendidikan Dasar (SD dan SLTP) dan pendidikan menengah (SLTA dan SMK). Matematika sekolah ini merupakan bagian dari matematika yang dipilih guna menumbuhkan kemampuan-kemampuan dan membentuk pribadi serta berpandu pada IPTEK. Hal ini menunjukkan bahwa matematika sekolah tetap memiliki ciri-ciri yang dimiliki matematika, yaitu obyek yang absrak serta berpola pikir deduktif konsisten.[5]

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Efektifitas Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII Pokok Bahasan Segitiga dengan Menggunakan LKS Matematika Berbasis Life Skill” (PMT-50)



Model pembelajaran matematika dengan menggunakan lembar kerja siswa (LKS) matematika berbasis life skill menjadi salah satu alternatife model pembelajaran. Pembelajaran ini diawali dengan pemberian masalah kepada siswa untuk dipecahkan, diharapkan dapat mencapai tujuan lebih baik. Melihat kondisi pembelajaran matematika di MTs PSM Tanen, diusulkan dalam penelitian ini dilaksanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan LKS matematika berbasis life skill. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah prestasi matematika siswa pada penerapan pembelajaran matematika dengan menggunakan LKS matematika berbasis life skill pada pokok bahasan segitiga lebih efektif dibandingkan prestasi matematika siswa pada penerapan pembelajaran konvensional?. Sedangkan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah prestasi matematika siswa pada penerapan model pembelajaran matematika dengan menggunakan LKS matematika berbasis life skill pada pokok bahasan segitiga lebih efektif dibandingkan prestasi matematika siswa pada penerapan pembelajaran konvensional.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs PSM Tanen tahun pelajaran 2009/2010. Penentuan sampel dilakukan secara random sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model Pembelajaran matematika dengan menggunakan lembar kerja siswa (LKS) matematika berbasis life skill dan variabel terikat adalah prestasi matematika dengan model pembelajaran matematika dengan menggunakan lembar kerja siswa (LKS) matematika berbasis life skill. Cara pengambilan data dengan lembar observasi dan tes. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan analisis uji t.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Pemahaman Bangun Segiempat Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII Semester Genap Di MTs N Pulosari Ngunut (PMT-52)



Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena bahwa pemahaman siswa mengenai materi bangun segiempat dapat mempengaruhi hasil belajar matematika. Dalam hal ini peneliti menghubungkan masalah pamahaman bangun segiempat pada mata pelajaran matematika dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Negeri Pulosari Ngunut Tulungagung .
Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah (1) Adakah pengaruh pemahaman bangun segiempat terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII di MTs N Pulosari Ngunut Tulungagung tahun ajaran 2009/2010? (2) Seberapa besar pengaruh pemahaman bangun segiempat terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII di MTs N Pulosari Ngunut Tulungagung tahun ajaran 2009/2010? Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam hal ini adalah untuk mengetahui secara jelas tentang (1) ada tidaknya pengaruh pemahaman bangun segiempat terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII di MTs N Pulosari Ngunut Tulungagung tahun ajaran 2009/2010. (2) basar pengaruh pemahaman bangun segiempat terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII di MTs N Pulosari Ngunut Tulungagung tahun ajaran 2009/2010.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitiannya adalah penelitian ex-postfacto. Dalam penelitian ini digunakan metode observasi, tes, dokumentasi, dan interview. Metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang pemahaman bangun segiempat dan juga hasil belajar matematika siswa kelas VII di MTs N Pulosari semester genap tahun ajaran 2009/2010. Sedangkan metode observasi, dokumentasi, dan interview digunakan untuk menggali data tentang sejarah, letak geografis, sarana dan prasarana, struktur organisasi, keadaan guru dan siswa di MTs N Pulosari.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Pendekatan Pengajaran Reciprocal Teaching Terhadap Kemampuan Berfikir Kreatif Matematika Siswa Kelas VIII MTsN (PMT-55)



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah
Di zaman yang serba canggih dan modern seperti sekarang ini, ketika komputer merajai seluruh sendi kehidupan, seluruh manusia dituntut untuk bisa kreatif. Mampu beradaptasi dengan perubahan kehidupan yang sangat cepat. Untuk mewujudkan hal tersebut, pendidikan memegang peranan yang vital. Pendidikan harus bekerja keras dan berupaya untuk menciptakan generasi-generasi yang handal dan kreatif.
Menyikapi kenyataan yang terjadi diatas sekaligus merupakan tantangan bagi dunia pendidikan, maka paradigma pendidikan juga harus diubah. Dari semula hanya “banyak mengajari” menjadi “banyak mendorong anak untuk belajar”, dari yang semula disekolah hanya diorentasikan untuk menyelesaikan soal menjadi berorentasi mengembangkan pola pikir kreatif. Oleh karena itu seorang pendidik harus sanggup menciptakan suasana belajar yang nyaman serta mampu memahami sifat peserta didik yang berbeda dengan anak yang lain[1].
Dalam semua jenjang pendidikan, pelajaran matematika memiliki porsi terbanyak dibandingkan dengan pelajaran yang lain. Tetapi kenyataannya selama ini, siswa menganggap matematika sebagei monster yang menakutkan. Matematika sebagai biang kesulitan dan paling dibenci siswa dari proses belajar di sekolah. Padahal ketidak senangan terhadap suatu pelajaran berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran.


Untuk mengatasi ketidak senangan siswa terhadap matematika diperlukan adanya pembenahan baik di tenaga pendidikan maupun peserta didik itu sendiri.
Apabila pendidik mampu meningkatkan minat belajar siswa terhadap matematika, diharapkan kesulitan bisa diatasi. Untuk itu sangat diperlukan seorang tenaga pendidik yang kreatif dan profesional yang mampu menggunakan pengetahuan dan kecakapannya dalam menggunakan model pembelajaran, alat pengajaran dan dapat membawa perubahan dalam tingkah laku anak didiknya [2]. Dari yang semula benci menjadi sayang dan kemudian berminat untuk belajar, karena pada dasarnya hasil dari belajar terletak pada perubahan tingkah laku secara menyeluruh [3].

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

TINGKAT PENGUASAAN OPERASI HITUNG PADA BILANGAN PECAHAN MURID KELAS VI SDN 227 LAROMPONG (P-01)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan yang cukup besar baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu dan teknologi (Akib, 2001:143). Menurut Soedjadi (Akib, 2001: 143) dewasa ini matematika sering dipandang sebagai bahasa ilmu, alat komunikasi antara ilmu dan ilmuwan serta merupakan alat analisis. Dengan demikian matematika menempatkan diri sebagai sarana strategis dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan intelektual.

Pendidikan matematika pada jenjang pendidikan dasar mempunyai peranan yang sangat penting sebab jenjang ini merupakan pondasi yang sangat menentukan dalam membentuk sikap, kecerdasan, dan kepribadian anak. Karena itu Mendikbud Wardiman Djojonegoro dalam sambutannya pada konferensi Matematika Asia Tenggara IV, mengemukakan bahwa pelajaran matematika yang diberikan terutama pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dimaksudkan agar pada akhir setiap tahap pendidikan, peserta didik memiliki kemampuan tertentu bagi kehidupan selanjutnya. Namun kenyataan menunjukkan banyaknya keluhan dari murid tentang pelajaran matematika yang sulit, tidak menarik, dan membosankan. Keluhan ini secara langsung maupun tidak langsung akan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika pada setiap jenjang pendidikan.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tutor Sebaya Siswa Kelas VI SD Negeri Setonorejo 2 Kecamatan Kras Dalam Menentukan KPK dan FPB (PMT-71)


           Dalam mata pelajaran secara keseluruhan di SDN Setonorejo, pelajaran matematika merupakan pelajaran yang nilai rata-rata kelasnya paling rendah. Dari tahun ke tahun nilai rata-ratanya hanya pada kisaran 5,4 sampai 6,1. Oleh karena itu, peningkatan mutu pun masih terfokus pada upaya peningkatan prestasi pada mata pelajaran matematika.
           Permasalahan yang muncul apakah dengan Pembelajaran Kooperatif Tutor Sebaya dalam kelompok-kelompok belajar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa SD Negeri Setonorejo 2 kelas VI dalam pokok bahasan menentukan KPK dan FPB.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

. Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Himpunan Pada Siswa Kelas VII MTs Negeri Aryojeding (PMT-70)


Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi oleh sebuah fenomena proses belajar mengajar yang kompleks dalam kehidupan. Dan semuanya itu akan membutuhkan satu inovasi baru yang mampu menyesuaikan dengan tuntutan zaman. Sebab seiring bergantinya zaman, maka kebutuhan yang diperlukan juga akan berubah. Oleh karena itu, membutuhkan terobosan baru yang dapat sesuai dengan konteks zamannya. Beberapa penyebab rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs Negeri Aryojeding adalah adanya kesan negatif terhadap pelajaran matematika  dan kurangnya motivasi siswa terhadap pelajaran matematika. Quantum teaching adalah cara mengubah belajar yag meriah dengan segala nuansanya. Quantum teaching berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas, interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar. Dalam pokok bahasan himpunan ini peneliti mengunakan model pembelajaran quantum teaching  sebagai upaya dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran quantum teaching ini diharapkan dapat memotivasi siswa dan menjadikan kegiatan belajar mengajar menjadi menyenangkan.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Segitiga pada Siswa Kelas VII-D SMP Islam Gandusari Trenggalek (PMT-69)


Berdasarkan hasil tanya jawab seputar masalah siswa dengan guru yang telah lama mengajar matematika di SMP Islam Gandusari Trenggalek, siswa kelas VII-D mempunyai masalah pemahaman yang kurang dalam belajar matematika sehingga hasil belajar tidak sesuai dengan yang diharapankan guru. Hal ini membuat saya untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa.
Rumusan masalah dalam penelitian skripsi ini adalah: 1) Bagaimana langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII-D SMP Islam Gandusari Trenggalek?,

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal jajargenjang dan trapesium pada kelas VII-A SMP Al-Anwar Baruharjo (PMT-68)


Jajargenjang dan trapesium merupakan sub dari materi pelajaran matematika yang penyelesaiannya membutuhkan keseriusan dalam berfikir. Tidak sedikit siswa yang kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal jajargenjang dan trapesium karena banyaknya variasi isi dari jajargenjang dan trapesium. Berdasarkan hal tersebut penulis perlu mengkaji permasalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal jajargenjang dan trapesium.  
Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah (1) Bagaimana jenis-jenis kesalahan siswa dalam penyelesaian soal-soal jajargenjang dan trapesium di kelas VII-A SMP Al-Anwar Baruharjo Durenan Trenggalek? (2) Bagaimana faktor-faktor penyebab kesalahan siswa dalam penyelesaian soal-soal jajargenjang dan trapesium di kelas VII-A SMP Al-Anwar Baruharjo Durenan Trenggalek? (3) Bagaimana alternatif pemecahan untuk mengatasi kesalahan siswa dalam penyelesaian soal-soal jajargenjang dan trapesium di kelas VII-A SMP Al-Anwar Baruharjo Durenan Trenggalek?

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Penggunaan Metode Permainan Kuis untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika Materi Pokok Bangun Datar dan Bangun Ruang Peserta Didik Kelas V SDN 1 Ngrencak Panggul Trenggalek (PMT-67)


Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh rendahnya prestasi belajar matematika yang dipengaruhi oleh kurangnya minat dan keaktifan dalam belajar matematika. Sehingga dalam penelitian ini mencobakan suatu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar peserta didik.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah (1) Apakah penggunaan metode permainan kuis dapat meningkatkan keaktifan belajar matematika materi pokok bangun datar dan bangun ruang pada peserta didik kelas V SDN I Ngrencak Panggul Trenggalek? Dan (2) Apakah penggunaan metode permainan kuis dapat meningkatkan prestasi belajar matematika materi pokok bangun datar dan bangun ruang pada peserta didik kelas V SDN I Ngrencak Panggul Trenggalek? Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah Meningkatkan keaktifan belajar matematika materi pokok bangun datar dan bangun ruang pada peserta didik kelas V SDN I Ngrencak Panggul Trenggalek melalui penggunaan metode permainan kuis, dan  Meningkatkan prestasi belajar matematika materi pokok bangun datar dan bangun ruang pada peserta didik kelas V SDN I Ngrencak Panggul Trenggalek melalui penggunaan metode permainan kuis.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Peningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Bangun Ruang Dimensi Tiga Melalui Pembelajaran Kooperatiif Tipe Numbered Head Together Kelas X – F MAN Kunir (PMT-66)


            Peningkatan kualitas pendidikan erat kaitannya dengan peningkatan kualitas guru sebagai pelaksana pendidikan. Melihat aktivitas siswa yang masih kurang dan proses pembelajaran didominasi guru, maka hasil belajar yang diperoleh kurang maksimal. Seharusnya guru harus mampu menciptakan suasana belajar mengajar yang melibatkan siswa secara aktif, sehingga lebih memotivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk itu, pemilihan metode yang tepat sangat diperlukan sehingga hasil belajar yang dicapai oleh siswa menjadi lebih baik.
Yang menjadi fokus penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah: 1) Bagaimana aktivitas siswa kelas X-F MAN Kunir selama kegiatan belajar mengajar matematika pokok bahasan bangun ruang dimensi tiga dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT? 2) Bagaimana hasil belajar matematika siswa kelas X-F MAN Kunir selama kegiatan belajar mengajar matematika pokok bahasan bangun ruang dimensi tiga dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT?

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Pada Materi Keliling dan Luas Persegi dan Persegi Panjang Dengan Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Dan Menyenangkan (PAIKEM) Melalui Metode Outbound Pada Siswa Kelas III SDN (PMT-65)


Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh realitas, dimana mayoritas guru di Indonesia masih menggunakan pendekatan tradisional dalam aktifitas pembelajaran, dan pendekatan tradisional dirasa tidak mampu menggali potensi terbesar anak didik, kreatifitas anak tidak berkembang, dan siswa menjadi jenuh dan bosan. Dalam hal ini peneliti akan meningkatkan prestasi belajar matematika siswa dengan PAIKEM melalui metode outbound  pada siswa kelas III SDN I Karangwaru Kabupaten Tulungagung.
Adapun fokus penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah (1) Bagaimana PAIKEM dengan metode outbound dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada siswa kelas III SDN 1 Karangwaru Tulungagung? (2) Apakah prestasi belajar matematika siswa meningkat melalui PAIKEM dengan metode outbound pada kelas III SDN 1 Karangwaru Tulungagung? Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam hal ini adalah (1) untuk mendiskripsikan proses PAIKEM dengan metode outbound dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada siswa kelas III SDN 1 Karangwaru Tulungagung (2) untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar matematika siswa kelas III SDN 1 Karangwaru Tulungagung melalui PAIKEM dengan metode outbound.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pola Berpikir Siswa Berdasarkan Teori Bruner pada Tahapan Simbolik terkait Materi Bangun Ruang Kelas V-A MI Miftahul Huda Tawarejo Wonodadi Blitar (PMT-64)


Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh minimnya pengetahuan guru terhadap berbagai metode-metode pembelajaran yang bisa diterapkan di kelas terhadap materi yang diajarkan, minat belajar yang rendah dari para siswa serta monotonnya kegiatan belajar mengajar, yang mana sering didominasi oleh gurunya sebagai penceramah sehingga siswa hanya berperan sebagai pendengar yang pasif. Fenomena seperti inilah yang menunjukkan bahwa kemampuan dan keadaan siswa masih jauh dari keadaan ideal yang diharapkan. Dalam hal ini peneliti menggali potensi dasar yang dimiliki siswa dengan dengan berbagai upaya yang salah satunya dengan  mengaitkannya dengan teori belajar menurut Jerome Bruner pada tahapan simbolik.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Adversity Quotient terhadap Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik Kelas VII MTs Negeri Aryojeding (PMT-63)


Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh banyaknya faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau prestasi belajar seseorang. Awalnya banyak pendapat yang menyatakan bahwa keberhasilan belajar sangat tergantung pada Intelegence Quotient (IQ), akan tetapi banyak orang yang memiliki IQ tinggi tapi tidak mewujudkan potensinya, sehingga Paul G. Stoltz menambahkan satu faktor lagi yang juga memiliki pengaruh besar terhadap keberhasilan seseorang, yaitu kecerdasan menghadapi masalah atau Adversity Quotient (AQ). Menurut Stoltz, kemampuan seseorang dalam mengatasi masalah atau kesulitan merupakan faktor penting dalam mencapai keberhasilan. Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui adakah pengaruh adversity quotient terhadap prestasi belajar matematika peserta didik kelas VII MTs Negeri Aryojeding.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Materi Garis dan Sudut Pada Siswa Kelas VII-A Di Smp N 06 Tulungagung (PMT-62)


Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh kurang maksimalnya proses kegiatan pembelajaran siswa di sekolah membuat tingkat ketuntasan belajar siswa masih rendah. Itu disebabkan, metode pembelajaran yang monoton dan siswa yang kurang senang terhadap mata pelajaran matematika, sehingga dalam pembelajaran matematika pada soal materi garis dan sudut banyak mengalami kesalahan karena siswa tidak menguasai konsepnya. Selain itu pengaruh faktor internal dan eksternal belajar siswa juga membawa dampak terhadap proses belajar siswa. Salah satu solusi untuk meningkatkan  belajar matematika siswa adalah guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi, pedekatan tehnik pembelajaran matematika yang banyak melibatkan siswa dalam belajar matematika. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII-A SMP N 06 Tulungagung.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI MAN 1 Tulungagung Pada Program Percepatan (Akselerasi) (PMT-61)


Pada hakikatnya, ditinjau dari aspek kemampuan dan kecerdasan, siswa dapat dikelompokkan dalam 3 strata yaitu yang memiliki kemampuan dan kecerdasan di bawah rata- rata, rata- rata dan di atas rata- rata kelas. Siswa yang berada di bawah rata- rata memiliki kecepatan belajar pada umumnya,  berbeda dengan siswa yag berada di atas rata- rata memiliki kecepatan belajar di atas siswa pada umumnya. Begitu juga dengan motivasi belajarnya, sekilas terlihat pada umumnya siswa yang memiliki kemampuan dan kecerdasan di bawah rata-rata dan rata-rata cenderung memiliki motivasi belajar rendah apalagi dalam pelajaran matematika. Namun berbeda dengan siswa yang memiliki kecepatan di atas rata-rata, mereka cenderung terlihat memiliki motivasi belajar tinggi khususnya pada pelajaran metematika.

Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Cara Seo Blogger

Contoh Tesis Pendidikan