Hubungan internasional merupakan suatu sistem
hubungan antar negara yang berdaulat dalam pergaulan internasional yang
menjadikan kegiatan diplomasi sebagai suatu elemen utama bagi suatu negara
sebagai faktor penentu eksistensinya dalam hubungan internasional. Diplomasi
merupakan proses politik untuk memelihara kebijakan luar negeri suatu
Pemerintah dalam mempengaruhi kebijakan dan sikap Pemerintah negara lain.[1]
Diplomasi kekinian juga tidak hanya menyangkut kegiatan politik saja tapi juga
bersifat multi-dimensional yang menyangkut aspek ekonomi, sosial-budaya, hak asasi manusia dan
lingkungan hidup yang digunakan di situasi apapun dalam hubungan antarbangsa
untuk menciptakan perdamaian dalam percaturan politik global serta mencapai
kepentingan nasional suatu negara.
Munculnya soft
power sebagai salah satu bentuk power
selain hard power dalam kegiatan
hubungan internasional membawa
implikasi pada pelaksanaan diplomasi. Soft
power menjadi tool utama
diplomasi masa kini yang disebut soft
diplomacy. Kecenderungan pelaksanaan soft
diplomacy dengan menggunakan aplikasi soft
power dianggap efektif dan efisien sehingga mudah untuk dilakukan tanpa
harus menelan korban dan menghabiskan biaya besar. Seiring berubahnya paradigma
aktor hubungan internasional, pelaksanaan soft
diplomacy melibatkan berbagai kalangan aktor non-Pemerintahan. Oleh karena
itu, soft diplomacy merupakan bentuk
nyata dari penggunaan instrument selain tekanan politik, militer dan tekanan
ekonomi yakni dengan mengedepankan unsur budaya dalam kegiatan diplomasi. Maka
dari itu, platform politik luar negeri dilakukan melalui soft diplomacy, seperti apa yang di lakukan oleh Korea Selatan
melalui budaya Korean wave.[2]
Korean wave adalah sebuah istilah
yang merujuk pada popularitas budaya pop Korea di luar negeri. Genre Korean wave berkisar dari film, drama televisi, dan musik pop (K-pop). Perkembangan yang sangat
pesat dialami oleh industri budaya Korea melalui produk tayangan drama
televisi, film, dan musik menjadikannya suatu fenomena yang menarik untuk
diimplementasikan sebagai sebuah bagian dalam pelaksanaan soft diplomacy yang mampu membangun citra Korea Selatan dan
mendukung peningkatan posisi Korea Selatan di forum internasional secara umum
dan Indonesia secara khusus.[3]
Untuk mendapatkan FILE LENGKAP dalam bentuk MS-Word Mulai BAB 1 s.d. DAFTAR PUSTAKA, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini